Share

Bab 120. Tergantung Ellena

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 11:18:40
Tiba-tiba Khale merasa jika sepertinya dia mulai mengerti kenapa Hanzero bisa begitu menyukai Kakak Ipar yang masih muda ini. Wah... Saat Kakak Ipar tersenyum, dia benar-benar sangat cantik. Ternyata dia punya lesung pipit di pipi kanan dan kiri! Ya ampun... cantiknya! pikir Khale.

Tuhan tahu betapa Khale ini begitu menyukai perempuan dengan lesung pipit. Jika ditambah dengan dua gigi taring kecil, bisa-bisa wanita itu jadi terlihat semakin manis baginya. Tidak banyak yang tahu kalau Tuan muda Khale yang diklaim orang sangat menyukai wanita cantik dan seksi ini, sebenarnya justru menyukai seorang gadis yang imut.

Tipe perempuan yang paling disukai olehnya itu bukanlah wanita yang glamor dan seksi, melainkan gadis kecil yang imut. Seorang gadis dengan mata besar, bibir kecil, kulit putih dan lembut, serta lesung pipit kecil dan gigi taring kecil dengan rambut dikuncir kuda dan tinggi sekitar 150 cm akan bisa membunuhnya karena tergila-gila. Itu akan membuatnya terlalu terpesona!

M
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 121. Hanzero Benar-benar Berubah Karena Wanita

    Ellena bisa merasakan tatapan mata Intan setajam pisau tertuju ke arahnya. Sama seperti tadi, dia sekarang merasakan tatapan tajam Intan lagi. Lalu dia mengambil es krim dan baru saja makan satu suap, dia mendengar pria di sampingnya bertanya sambil tersenyum, "Enak?" "Eh..." Ellena menelan es krim dan menjilat bibirnya, "Lumayan enak." Mana mungkin tempat yang begitu berkelas bisa membuat produk yang tidak enak? "Hm," Hanzero mengangguk, "Aku mau mencicipinya juga.” "....." Ellena terdiam, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Hanzero, "Kamu... Kamu ingin mencicipinya?" Hanzero mengangkat alisnya, "Tidak boleh ya?" "Eh,.. Tentu saja boleh," jawab Ellena. Padahal, dia berpikir, Tapi, bukankah sebelumnya Hanzero mengatakan kalau dia tidak suka makan makanan seperti ini? Aku belum pernah melihat dia memakan es krim. "Kalau begitu, biarkan aku mencicipinya," kata Hanzero lagi. "Oh." Meskipun Ellena tidak tahu kenapa Hanzero tiba-tiba seperti itu, tapi dia tetap menyerahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 122. Aku Tidak Punya Saudara Sepertimu

    Suara Hanzero sangat dingin dan juga sangat tegas saat dia berkata: "Kimmy, lain waktu kalau kamu tidak ingin keluar, maka jangan keluar. Selain itu, sejak kakak iparmu datang hingga sekarang, kamu bahkan tidak sekalipun menyapanya? Dia adalah istriku dan itu berarti dia juga kakak ipar kalian. Jika kamu merasa tidak ingin mengenal kakak iparmu ini, kamu tidak perlu memanggilku Kakak lagi nanti. Aku tidak punya saudara sepertimu." Kata-kata Hanzero membuat suasana itu langsung menjadi tegang secara ekstrem. Seketika, tidak ada yang berbicara. Terdengar begitu sunyi, seolah semua orang telah menghilang. Kimmy sudah berjalan sampai ke pintu. Namun, dia hanya berdiri membatu di tempat dengan punggung yang menegak kaku. Satu tangan di sampingnya mengepal erat. Sial! Khale mengumpat dalam hati dan alisnya berkerut erat, Sial! Apa yang aku takutkan malah benar-benar terjadi. Khale tahu jika penampilan buruk Kimmy malam ini pasti akan membuat kesal Hanzero. Terlepas dari Kimmy sedan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 123. Mereka Bertengkar

    "Pergi," kata Hanzero dengan suara yang dingin dan dalam, namun penuh amarah membara yang seolah bisa merubah lapisan es menjadi embun, "Segera keluar dari pandanganku. Jangan paksa aku melakukannya sendiri!”"Hanz, kamu..." Intan terkejut, seolah tidak percaya jika Hanzero benar-benar akan mengambil gelas anggur dan melemparkannya ke arah Kimmy hingga hancur. Dia bertanya-tanya dengan penuh keheranan dalam hati, Ini hanya demi seorang Ellena?! Apa wanita itu begitu penting?! Lebih penting dari saudara yang telah dikenalnya selama bertahun-tahun?!Saat ini, Intan merasa jika dia seperti tidak mengenal Hanzero lagi. Hanzero yang sekarang berbeda dari yang ia kenal sebelumnya. Sebaliknya, Hanzero tidak melihat Intan sama sekali dan malah menatap Kimmy dengan dingin, "Apa kamu tidak mendengarku? Masih tidak keluar?"Ekspresi Kimmy sangat suram dan dia tiba-tiba mencibir, "Oke, sangat bagus. Hanzero, kamu bajingan sialan, yang lebih menghargai seks dan merendahkan teman! Oke, wanita ini l

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 124. Panggil Aku Suami Atau Sayang

    Hanzero mengerutkan kening dan tangannya memegang tangan Ellena dengan erat. Setelah beberapa saat, dia mengulurkan tangannya dan memeluk Ellena dengan lembut."Ellena, kamu ini istriku. Mereka itu sahabatku. Aku tidak meminta mereka untuk pasti menyukaimu, tapi jika mereka bahkan tidak dapat menunjukkan rasa hormat sedikitpun pada istriku, menurutmu apa yang ada di dalam hatiku? Jika aku tidak membiarkan mereka tahu betapa marahnya aku kali ini, mereka tidak akan memperlakukanmu dengan lebih hormat lagi di masa depan," kata Hanzero.Tak hanya sampai di sana, Hanzero melanjutkan, "Aku sudah pernah bilang kalau aku tidak akan membuatmu menderita lagi dan aku akan melakukan apa yang aku katakan. Kimmy tahu kalau aku peduli padamu dan menghargaimu, tapi dia masih berani tidak menunjukkan hormat padamu. Jika dia tidak menghargaimu, itu berarti dia juga tidak menghargaiku. Bagaimana bisa aku tidak marah?"Ellena tertegun dan tidak bisa berkata-kata. Jantungnya berdetak begitu cepat. Barusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 125. Pria Ini Benar-benar Menggoda

    Hanzero tertegun beberapa saat, lalu tiba-tiba dia mencium bibir Ellena dalam-dalam. Bibirnya yang panas seperti bola api yang menyala di atas bibirnya. Ciuman Hanzero sangat dalam dan energik. Seketika, udara di mulutnya habis dan bahkan udara di dadanya semakin menipis. Saat Ellena hampir pingsan, barulah pria itu melepaskannya."Sayang," panggil Hanzero dengan suara maskulin yang serak dan keinginan yang belum sepenuhnya hilang. Salah satu tangannya mengangkat wajah Ellena, "Kamu masih ingat tentang perjanjian satu minggu kita? Kamu sudah siap?""!!!" Ellena yang terengah-engah dan lumpuh dalam pelukan Hanzero langsung tersentak dan hatinya terkejut. Perjanjian satu minggu?"Hari ini perjanjian itu sudah berakhir. Jangan bilang kamu masih belum siap," kata Hanzero. Suara seraknya terdengar di telinga Ellena lagi. Kali ini, bahkan jika Ellena belum siap, Hanzero tidak berencana untuk melepaskannya.Ketika Ellena mengingat apa yang dimaksud dengan perjanjian satu minggu, matanya terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 126. Aku Tidak Biša Menunggu Lagi

    Ellena cepat-cepat menutupi hidungnya dengan tangannya. Dia takut mimisan dan darah akan keluar dari hidungnya di detik berikutnya. Wajahnya terasa panas dan telinganya memerah. Ellena cepat-cepat mengalihkan pandangannya dengan panik dan menoleh, "Jangan lepas lagi!"Ternyata bukan hanya sosok wanita saja yang bisa dideskripsikan dengan kata. Hal yang sama juga berlaku untuk pria. Melihat sosok Hanzero, kata ini muncul di benak Ellena untuk pertama kalinya.Tidak hanya seksi, tapi juga sangat seksi sampai rasanya Ellena ingin meledak. Hanzero pasti pria yang paling tampan dan terseksi dari semua pria yang pernah ia temui. Dihadapkan dengan ketampanan yang menggoda, Ellena tidak akan bisa menahannya, bahkan jika dia memiliki kekuatan sekalipun.Dia sengaja menggodaku, kan? Menggoda dengan ketampanannya! Jika ingin menanggalkan pakaian, lakukan saja! Kenapa melepasnya begitu lambat...? Ellena memprotes dalam hati."Kamu malu?" Hanzero malah mencubit telinga Ellena yang kemerahan. Lalu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 127. Aku Sudah Tidak Perawan

    Hanzero melihat mata Ellena yang tertutup dan wajahnya yang memerah karena malu. Dia tertawa ringan, kemudian mencium alis Ellena dengan lembut dan intim sambil berbisik, "Sayangku, sayang..."Ellena mencengkram seprai dengan erat. Ketika Hanzero mengulurkan tangannya dan hendak melepaskan pakaiannya, dia tiba-tiba memanggilnya, "Hanzero,""Hm?" jawab Hanzero dengan suara yang sangat parau.Ellena menggigit bibirnya erat-erat, menarik napas dalam-dalam, dan berkata dengan suara yang bergetar, "Ada sesuatu yang ini aku... Aku ingin memberitahumu.""Apa harus sekarang mengatakannya?" Hanzero jelas mencoba sebaik mungkin untuk menahannya, bahkan hingga keringat muncul di dahinya. "Sayang, tidak cocok untuk membicarakan banyak hal sekarang. Jika ada sesuatu, mari kita bicarakan nanti."Setelah berbicara, Hanzero menundukkan kepalanya untuk mencium Ellena. Namun, Ellena mengelak dan membuka matanya. Setelah keraguan muncul di matanya, dia melanjutkan, "Ini adalah hal yang sangat penting."

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 128. Jangan Bicara Soal Perceraian

    Ellena menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba, dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap lurus-lurus ke arah Hanzero. Hanzero merasa bersalah karena ditatap Ellena seperti itu. "...Kenapa?" Ellena menatap Hanzero selama beberapa detik, lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa." Tepat ketika Hanzero menanyakan pertanyaan itu, Ellena kembali merasa familiar. Entah kenapa, dia langsung teringat pada pria malam itu ketika tatapannya bertemu dengan mata Hanzero yang penuh nafsu. Dalam kegelapan, mata berapi-api itu penuh dengan rasa posesif. Sementara Ellena masih dalam keadaan linglung, bayangan di atas kepalanya tiba-tiba menghilang. Dia mengangkat kepalanya dan melihat Hanzero yang berbalik untuk berbaring di sisi lain tempat tidur besar itu. Hanzero berbaring diam beberapa saat, lalu duduk perlahan. Dia memejamkan matanya dan berkata, "Tiba-tiba aku teringat kalau masih ada beberapa dokumen yang belum diurus. Aku akan pergi ke ruang kerja dan tinggal beberapa saat. Ada kompu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29

Bab terbaru

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 194. Ikut Audisi

    Hanzero ternyata melakukan itu di depan banyak orang.Ellena sangat pemalu. Meskipun dia sudah mencoba untuk perlahan menerima kedekatan Hanzero, dia masih sedikit tidak terbiasa untuk menunjukkan kasih sayang di depan umum. Untungnya, Hanzero juga tahu diri. Hanzero hanya memberikan kecupan ringan di bibir Ellena dan dengan cepat melepaskannya.Nyala api berkedip-kedip di mata Hanzero yang berwarna gelap, dalam, dan menawan. Saat dia melihat wajah Ellena yang memerah hingga tampak seperti bunga mawar merah yang mekar sepenuhnya, suara Hanzero sedikit teredam saat dia berkata, "Terima kasih, Nyonya Hanz."Ellena bisa merasakan ada beberapa mata yang tertuju padanya di sekeliling. Dia membenamkan kepalanya di pelukan Hanzero dengan sedikit malu dan jantungnya berdegup kencang saat memikirkan ciuman barusan.Meskipun itu hanya kecupan singkat yang terasa ringan seperti kepakan sayap capung, itu adalah pertama kalinya Hanzero mencium Ellena di depan banyak orang. Apalagi, Hanzero juga me

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 193. Nyonya Hanz, Tolong Okay Dasi Tuan Hanz

    Hanzero telah menekan keinginan di depan Ellena. Dia tidak berani berpikir terlalu banyak tentang menginginkan Ellena. Begitu dia berpikir terlalu jauh, dia akan menjadi sedikit tidak terkendali. Belum lagi, sekarang Hanzero sedang tidak bisa menyentuh Ellena.Untungnya, Ellena hanya berputar dua kali dan berhenti begitu saja. Semuanya pun akhirnya baik-baik saja. Wanita mungil itu tidak lagi berputar sembarangan di dalam pelukan Hanzero.Butuh beberapa saat bagi Hanzero untuk perlahan menenangkan keinginan di tubuhnya. Tak lama setelah Ellena tertidur, dia juga perlahan mulai mengantuk.Tidak ada mimpi sepanjang malam. Keesokan harinya, Ellena bangun dengan tenaga penuh dan bangkit dengan penuh semangat.Yunita takut Ellena lupa tentang audisi, jadi Yunita meneleponnya pagi-pagi untuk mengingatkannya.Saat sarapan, Ellena pun memberitahu Hanzero tentang audisi ini.Setelah mendengarkan Ellena, Hanzero meletakkan sepiring steak sapi yang sudah dipotong di depan meja Ellena. "Siapa nam

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 192. Dewa Kekayaan

    Hanzero meliriknya, seolah-olah itu sama sekali tidak mengherankan, dan berkata dengan tenang, "Iya, ini seharusnya sudah Nenek persiapkan dengan baik sejak lama. Rumah-rumah di atas tanah itu, semua disiapkan olehnya untuk diberikan kepadamu. Tunggu sampai besok, kamu serahkan semua dokumen yang relevan kepadaku. Aku akan meminta orang untuk mengurus prosedur hadiah ini untukmu.""....." Ellena terhenyak. Matanya terbelalak dan membulat seperti lonceng tembaga. Dia menelan ludah dengan begitu bersemangat hingga tidak bisa berkata-kata, "Diberi... Diberikan untukku?""Iya.""Semua? Semuanya diberikan untukku?""Iya."Ellena rasanya hampir pingsan. Semua ini juga terlalu menyenangkan.Nenek Brahmana sangat murah hati. Wanita tua itu jelas memberi Ellena beberapa kekayaan untuk dihabiskan seumur hidup... Tidak, itu tidak akan habis sampai beberapa masa kehidupan.Ellena sekarang adalah Dewa Kekayaan!Tempat mana pun dalam akta itu bernilai puluhan juta. Jika beberapa properti dikumpulka

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 191. Hadiah Dari Nenek Brahmana

    Untuk beberapa saat, Ibu Hanzero merasa marah dan sedih. Dia juga sedikit bergidik. Hanya karena aku sedikit lebih dingin terhadap istrinya, Hanz menunjukkan sikap seperti itu padaku? Apakah ini anak laki-laki yang aku besarkan dan aku cintai selama lebih dari 20 tahun? pikir Ibu Hanzero.Nenek Brahmana kembali memperingatkan, "Selain itu juga, karena peristiwa besar sekali seumur hidup Hanz telah ditetapkan, jangan berpikir untuk melenyapkannya. Aku sudah menjelaskan kepada anak gadis keluarga Mahendra. Intan sangat mengerti dan agaknya dia juga tidak mungkin memikirkan tentang Hanz lagi."Nenek Brahmana melihat semuanya. Ketidakpuasan Ibu Hanzero terhadap Ellena dan keinginannya untuk menjadikan Intan sebagai menantunya, Nenek Brahmana dapat melihatnya.Alasan mengapa Nenek Brahmana mengatakan begitu banyak hal kepada Ibu Hanzero adalah di satu sisi untuk memberikan penghiburan dan di sisi lain untuk menegur dan mengingatkan.Ekspresi terkejut muncul di wajah Ibu Hanzero. "Bu, apa y

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 190. Jangan Berpikir Untuk Memberi Kesulitan pada Ellena

    "Nenek, pesta pernikahan tidak terburu-buru untuk saat ini.”Hanzero meremas telapak tangan Ellena dan menggantikannya untuk menjelaskan, "Ellena masih sekolah, jadi kami tidak berencana mengadakan pesta pernikahan lebih awal. Tunggu dia lulus, baru kita bicarakan lagi masalah ini."Ellena segera menatap Hanzero dengan wajah bersyukur. Untung saja Hanzero menyelamatkannya tepat waktu. Jika tidak, dia benar-benar tidak tahu bagaimana caranya menjawab pertanyaan itu.Ellena benar-benar tidak berpikir untuk mengadakan pesta pernikahan sekarang. Umurnya masih belum sampai 20 tahun. Dia tidak ingin orang lain tahu bahwa dia menikah terlalu dini, apalagi sebelum dia lulus sekolah.Berdasarkan kondisi Hanzero, bisa dipastikan ada banyak sekali wanita yang ingin menikah dengannya. Meskipun menikahi Hanzero bukanlah fakta yang memalukan, Ellena selalu merasa bahwa tidak akan bagus sama sekali jika orang-orang mengetahui bahwa dia menikah begitu cepat. Meskipun dia memiliki hubungan yang baik d

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 189. Kapan Pesta Pernikahan Kalian Akan Diadakan?

    Ibu Hanzero tidak menyukai Ellena dan dia juga tidak ingin menerima apa yang disebut 'sikap berbakti' dari menantunya ini. Hatinya masih sangat tidak nyaman selama dia berpikir bahwa anak yang dilahirkan dengan susah payah malah bersikap lebih baik terhadap orang lain daripada dirinya.Ibu Hanzero benar-benar memiliki puluhan ribu ketidakpuasan terhadap Ellena, menantu perempuannya ini.Tindakan Hanzero barusan membuat Ibu Hanzero memiliki lebih banyak prasangka tentang Ellena. Putranya benar-benar terpesona oleh wanita ini. Sekarang pikiran dan hati Hanzero terfokus pada wanita ini. Padahal aku hanya membuat Ellena menunggu sebentar. Apakah itu menyakitkan? pikir Ibu Hanzero.Ibu Hanzero memandangi semangkuk sup ayam yang mengepul di depannya. Dia menahan keinginannya untuk melempar mangkuk ke lantai dan mencari alasan, "Beberapa hari terakhir ini terasa sangat pengap sehingga aku tidak bisa minum sup ini."Mata Hanzero berkedip ringan dan menatap ibunya dengan serius selama beberapa

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 188. Memang Anak Perempuan Lebih Baik

    Nenek Brahmana hanya menggoda dan tidak benar-benar mengeluh untuk menyalahkan Ellena. Tetapi, ini masalah lain untuk Ibu Hanzero. Ia teringat kata-kata Intan sebelumnya, Aku takut Ellena lebih penting dari ibunya sendiri di hati Hanzero.Ibu Hanzero tidak merasakannya saat itu, tetapi sekarang ia melihat sendiri perilaku Hanzero dan tiba-tiba merasakannya. Ia tidak merasa senang karena mengetahui putranya mencintai istrinya. Sebaliknya, hatinya terasa sangat tidak nyaman.Seperti yang dikatakan Nenek Brahmana, bahkan Ibu Hanzero tidak pernah menikmati perlakuan seperti itu dari Hanzero. Seorang wanita yang belum lama tinggal bersama putranya bisa membuat putranya membuat pengecualian seperti itu. Apalagi, ia melihat putranya dengan rela melayani orang lain.Semakin Ibu Hanzero memikirkannya, semakin ia merasa marah dan sedih. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak merespons perkataan Nenek Brahmana itu, "Iya, benar. Aku sejak dulu tidak pernah menikmati perlakuan seperti itu. Sayangn

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 187. Malam Malam Bersama

    Tidak mungkin. Hanzero bahkan cemburu dengan Kakak Tertuanya sendiri? Padahal, aku hanya menanyakan beberapa kata dengan santai? pikir Ellena. Dia dan Elvaro bahkan belum pernah bertemu. Kecemburuan ini tidak bisa dijelaskan."...Tidak. Aku hanya sembarang bertanya. Kamu boleh kalau tidak mau menjawab," kata Ellena.Hanzero menatap wajah Ellena yang putih dan lembut selama beberapa detik, merapatkan bibirnya, lalu berkata, "Kakak sangat sibuk. Dalam satu bulan sudah termasuk lumayan kalau dia bisa pulang ke rumah satu atau dua hari. Kalau kamu ingin bertemu dengannya, aku akan memberitahunya dan memintanya meluangkan waktu untuk kembali.”Bagaimana mungkin Ellena berani mengatakan sesuatu seperti itu di depan Hanzero si pencemburu buta? Saat ia bertanya dengan santai sebelumnya, Hanzero cemburu. Jika sekarang ia mengatakan lagi bahwa ia ingin bertemu dengan Elvaro, kecemburuan Hanzero akan benar-benar semakin menjadi-jadi."Um... Lebih baik lupakan saja. Lagi pula, Kakak Tertua begitu

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 186. Kakak Tertua

    "Sayang, terima kasih sudah memaafkanku dan bersedia memberiku satu kesempatan. Aku akan m membuktikan jika pilihanmu tidak akan pernah salah."Bibir hangat dan lembut pria itu mendarat di sudut bibir Resta. Tetapi Resta merasa Elvaro seperti sedang mencium hatinya. Resta merasakan rasa begitu manis dalam ciuman ini. Penuh kasih sayang tanpa gairah sedikit pun.Penderitaan, keluh kesah, kesedihan, dan semua emosi negatif sebelumnya lumer dan bercampur dalam ciuman lembut ini.Ellena mengulurkan tangan mungilnya dan membungkus pinggang kurus Hanzero dengan lembut.Pria yang dipeluknya tampak menjadi kaku. Hanzero meliriknya sambil memanggil dengan suaranya yang rendah, "Sayang..."Ellena sedikit malu. Dia jarang mengambil inisiatif, kecuali saat ini mendadak dia berinisiatif mencium Hanzero. Setelah itu, masih sedikit malu, dia juga berinisiatif untuk memeluk Hanzero kali ini. Ketika sepasang mata yang dalam dan suram itu menatapnya, wajahnya sedikit panas dan ia mengerucutkan bibirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status