Beberapa tahun kemudian
Distrik aya sofia mulai pulih kembali, setelah beberapa pengaruh pasukan revolusi telah hilang, dulu distrik ini merupakan zona merah bagi para elit karna sebagian tempat dikuasai oleh pasukan revolusi, tetapi akibat propaganda yang dibuat pasukan hitam, dan media sosial yang terus mejatuhkan reputasi pasukan revolusi, pada akhirnya mereka sedikit demi sedikit bisa menguasai kembali wilayah yang dikuasai pasukan revolusi, dan pasukan hitam sudah berhasil menimbulkan ketakutan yang cukup banyak untuk lingkungan sekitar yang mereka kuasai, agar tidak lagi berani melakukan pemberontakan yang tidak berguna, dan akhirnya beberapa investor dari negara negara maju mulai banyak menanam modalnya lagi dinegara berkembang, harapan kecil dari segelintir orang Mulai terlihat kembali, khususnya kaum berpendidikan dan kelas menengah atas diuntungkan disini, tetapi untuk kaum miskin, mereka tetaplah mereka, terus dijadikan sapi perahan oleh para elit, seperti budak yang dipaksa bekerja secara tidak langsung, karna bila mereka tidak bekerja hari ini, maka mereka tidak akan makan esok hari, mereka hanya akan jadi pelengkap dari sebuah pazzel kebohongan yang tersusun rapih, mereka gak akan perduli dengan kesulitan orang lain, bahkan menghilangkan ribuan nyawa hanya untuk kepentingan mereka itu bukan hal yang sulit buat mereka, dan akhirnya sekarang zonanya telah dirubah menjadi zona kuning, keadaan kota mulai kembali padat, tipuan ini masih terus berlangsung
Dijalan yang mulai padat, terlihat seseorang pria muda yang bisa dikatakan cukup tampan melaju dengan kecepatan penuh dengan motor kesayangannya, motornya bergetar hebat mencoba membunuh waktu atas keterlambatannya, niki ardana sebut saja niki, laki laki ya terlihat agak ceroboh dan sembronoh, tapi dia punya karakter menarik yang cukup menjadi nilai tambah untuknya, terus menarik gas motornya, berusaha motornya bisa lebih cepat lagi, jam di tangannya menunjukan pukul 08:35 yang seharusnya dia hadir dikantornya jam 08:55, jarak yang dia tempuh masih cukup jauh sehingga dia semakin pusing dan bergumam
"Niki kenapa kamu seceroboh ini, telat lagi telat lagi hadeuh,, "menghela nafas dan terus menarik gasnya, berusaha lebih cepat berharap Motor nya bisa terbang, agar lebih cepat
Bukan tampa alasan hari ini dia harus datang tepat waktu karna didivisinya, divisi pemasaran sedang meluncurkan produk baru, yang kebetulan diawasi langsung oleh kapten timnya, sebut saja levinia wanita cantik namun agak arogan, dia bisa dikatakan wanita sangat galak, tegas dan sangat profesional, tidak boleh ada kesalahan didepan matanya, selain itu dia memiliki kemampuan bicara diatas rata rata manusia pada umumnya, mulutnya sangat terlatih, ketus dan tajam, bisa dikatakan cukup pantas dia berada dijabatan itu, waktu menunjukan jam 09:05 niki sampai ditempat tujuan
Dia masuk lewat pintu karyawan berharap kapten timnya tidak melihatnya dan berharap dia belum datang, setidaknya dia tidak harus mendengarkan nyanyian levinia yg cukup membuat badannya seperti ditembaki, dia masuk kedalam ruangan itu, melihat seorang rekan timnya sedang fokus dengan leptopnya, dia duduk di meja kerjanya dan bertanya pada rekan timnya
Uts "" memanggil dyon, sambil menuju tempat duduknya dan membuka isi tasnya
Apa nik "" sahut dyon sambil masih fokus dengan leptopnya
Jamet pribadi udah dateng belum"" sebutan untuk levinia
Ga tau deh, gua sih dari tadi belem lihat dia lewat, gua juga belum cium baunya, sepertinya belom datang " balas dyon acuh tak acuh masih fokus dengan leptopnya
Alhamdulilah selamet makan nasi ama ayam " nada lega niki sambil mengeluarkan leptopnya
Lo kebiasaan boy telat mulu, bagus lo gak dapet masalah dari si nenek lampir itu, bisa abis loh kalo ketemu dia dijalan masuk ruangan "" sambil terus fokus kepada dengan leptopnya
haha, ia boy, biasa lah gua keasikan main game online sama temen gue sampe lupa waktu, biasa udah lama gak main sama temen lama " niki menyalahkan leptopnya
Gimana berkas yang gue minta kemarin nik " sambil mulai menghadapkan arah badannya ke niki
Hehe tenang aja, udh kelar kok, cuma beberapa harus dilengkapi "sahut niki
Alhamdulialah, Oke deh makasih ya, lo kirim ke email gua ya " nada tenang dyon
Si arya, lia, dan melani kemana " tanya niki mulai fokus pada leptopnya
Mereka lagi keluar buat ambil sempel produk baru kita"" sahut dyon
Oh begitu .. sahut niki lanjut fokus pada pekerjaannya
Sedikit menjelaskan tentang tim niki dikantornya yang terdiri dari 5 orang, dan satu kapten yang memegang kendali penuh, tetapai levinia jarang ketempat itu, karna selain kapten levinia ini juga dipercaya sebagai kepala bagian divisi promosi, jadi di divisi promosi ini terdiri dari 10 tim, dan kapten tim terbaik menjadi kepala bagian atau kabek, kapten tim ini mereka bertanggung jawab kepada kepala divisi yang juga dipegang langsung oleh levina, bisa dikatakan levinia Ini orang yang sangat berprestasi
Jam menunjukan pukul 09:30 seorang wanita masuk dengan anggunnya kedalam ruangan itu, namanya melani dia wanita cantik yang sangat ramah, diapun sangat asik orangnya kalo diajak bicara, bisa dikatakan wanita yang cukup sempurna, dan gak aneh banyak pria suka dengan dia Hai niki, kamu telat lagi ya hari ini, aduh nik kamu nih kebiasaan, kamu gak khawatir apa sama karir kamu, jangan kaya gini terus niki bahaya buat karir kamu kedepannya "menutup pintu dengan membawa sempel baru ditangannya Iya nih mel, besok aku akan jauh lebih berusaha jadi lebih baik dari hari ini " balas senyum niki Dimana yang lain mel " timpa niki, mengambil sempel dan mulai memperhatikannya Mereka tadi beli makanan dulu buat kita selagi arah kemari, mungkin mereka sedang arah kemari "" sahut melani dan duduk di meja kerjanya Kamu keringetan mel, nih tisu " mengulurkan tisu, sambil tersenyum Terima kasih ya nik "" mengambil tisu dari niki dan senyum tipis terpancar diwajah melani Ciee ... "dyon menimpa
Sedangkan diruangan levinia semakin lantang suara levinia terdengar sampai keluar ruangan Waduh, beneran habis tuh sih niki, kayanya lagi pms tuh nenek lampir " lirih dyon sendirian di meja kerjanya Saya tidak mau tau ya, kalo kejadian seperti ini terjadi lagi, saya akan kasih kamu surat teguran pertama, kamu baru masuk empat bulan nik, udah banyak bikin ulah " lalu duduk di kursi nya dengan wajah kesal Iya bu, saya minta maaf, saya gak akan lakukan itu lagi "" semakin tertunduk di kursi panas itu Keluar kamu, ingat peringatan saya ini ya niki " membuka leptop Iya bu sekali lagi maafkan saya bu "" niki keluar ruangan dengan wajah yang kehilangan semangat setelah diserang habis habisan, niki keluar ruangan dan langsung duduk di meja kerjanya,betapa muramnya dia Boy sabar ya, hidup ini emang keras buat buat lo haha " dyon coba menghibur dengan canda Hehe , kuping gue sampe panas dengerin jamet pribadi nyanyi mana lagunya panjang " niki menghela nafas Tak lama arya dan li
Seprti biasa niki dan dyon selalu mengawali istirahatnya dengan nongkrong dikedai kecil dekat parkiran untuk sekedar membeli rokok dan minuman, niki dan dyon seperti pada umumnya jomblo dimuka bumi, mereka ngobrol hal hal gak penting yang mungkin orang lain tidak akan mengerti, dulu waktu arya dan lia belum pacaran biasanya mereka bertiga, tetapi karna keadaan yang saati ini terjadi arya dan lia berpacaran, dan mereka sekarang hanya berdua sekarang, mereka kehilangan satu temen ngobrolnya, cuma itu gak masalah buat mereka berdua, karna walau arya seperti itu, mereka paham betul dan bagaimana pun arya dan lia itu rekan satu tim mereka, bisa jadi apabila mereka ada di posisi arya mereka pun akan melakukan hal yang sama Boy, lo kenapa sih gak jadian aja sama melani "tanya dyon sambil menghisap rokok Apa sih, kok sekarang makin aktif boy ngejodoh jodohin gue sama melani "jawab niki tersenyum tipis dan mulai menghisap sebatang rokok ditangannya Yah boy gua lihat lu dan melani keliha
Selesai melaksanakan kewajibannya, niki dan dyon berniat menuju kantin untuk menyusul yang lain, tidak disangka mereka berpapasan dengan wanita yang tadi mereka lihat di parkiran Nik bukan itu cewe yang tadi ya"tanya dyon sambil menunjuk kearah wanita itu Mana ? .. "" niki antusias dan nengok kanan dan kiri Itu lo, yg baru keluar dari kantin "" dyon memastikan kepada niki Wihh .. cantik ya "" tambah niki setelah menemukan Iya bener, saya itu cuma jadi mimpi, sepertinya kita beda zona dengan dia " lanjut dyon merasa kecewa Catatan: zona disini lingkungan pergaulan, saat ini seseorang akan berteman apabila tingkat kekayaannya setara, kesenjangan ini semakin terasa, sehingga ada timbul rasa kasta bawah dan kasta atas Niki dan dyon sampai di kantin, bertemu dengan lia yang wajahnya terlihat kurang baik, arya yang sedang berusaha membujuk lia, dan melani yang mengeluarkan senyum senyum tipis
Mel bentar " niki mengambil tisu dan langsung diusapkan ke salah satu pinggir bibir nya yang terlihat ada makanan yang tempel Jantung melani berdetak cepat secara tiba tiba, saat niki mulai mengarahkan tangannya lagi untuk memberi suapan, membuat muka melani terlihat memerah di pipinya yang memang putih, Mel, kenapa kok muka kamu merah " tanya niki sambil mengaduk makanannya En..nggak kok nik aku gak apa apa ""melani jawab dengan agak gugup Niki ?.. "timpa melani Iya mel "jawab niki tersenyum kecil lalu menyuap untuk dirinya sendiri Pasti pacar kamu beruntung banget ya, bisa punya pacar baik seperti kamu, dan kalo dilihat lihat kamu juga ganteng, dia pasti merasa beruntung. ""ucap melani sambil menggasak gesek kaki nya karna malu Niki tersenyum lalu mengarahkan lagi suapannya kepada melani "" nih mel ""mengarahkan suapan kearah melani Melani merespon dengan mendekat
Melani mulai tidak karuan, detak jantungnya berdetak sangat keras, Dalam hatinya berkata " Iiihhh .. kenapa kudu sekarang sih, jantung berhenti dong nanti kalo di denger yang lain gimana "" dalam hati melani berkata, dan mukanya semakin memerah dan dia pun mulai duduk dikursinya. Tak lama perhatian nya kembali terarah kepada niki yang tidak duduk dan malah berjalan keluar Nik mau kemana lo "" tanya lia kepada niki yg sedang berjalan keluar dengan santai Dia berhenti, menoleh kebelakang, tubuhnya tidak berubah posisi sambil melempar senyum, matanya berkeliaran meski lia yang memanggil, mata niki mencari mata melani setelah bertemu, lalu melanjutkan perjalanannya, dan mengangkat tangannya Sebentar gue mau ke kamar kecil "lanjut berjalan Disitu detak jantung melani semakin keras, dalam hatinya berkata " kenapa sih kok gue kaya gini, hati ini terasa ingin sekali selalu berontak saat niki bertindak, harus di akui niki memang
Melani masih belum percaya, dan mulai mengangkat kakinya untuk naik ke motor niki, suara lembut keluar lagiMel pegangan ya "ujar niki menyalahkan mesinnyaDisini melani benar benar kalut, detak jantungnya semakin keras, motor mulai berjalan, Dalam hati melani beraduPeluk gak ya ?.. jangan deh Nanti dia semakin merasa gede kepala"" dalam hati melani beraduNiki merespon dengan mulai mempercepat kendaraannya, setelah melani terlihat tidak memeluknya, harus dikatakan motor yang digunakan niki lumayan kencangNik pelan pelan ""sahut melaniApa mel, gak ke dengeran ""niki pura pura tidak mendengarAkhirnya melani memutuskan untuk memeluk, setidaknya dia punya alasan yang kuat untuk saat ini, setelah memeluk punggung bidang niki betapa merasa nyaman nya dia, dan juga dia sangat wangi, rasanya ingin berlama lama seperti ini, Dalam hati melaniKenapa sih kok kaya gini banget mana melani yang dulu, rasanya gue
Niki kembali mengirim pesanUdah solat melani, kok gak dibales ya, apa pas pulang kamu langsung tidur ""tanya cerdas niki, agar chat nya dibalasDua menit kemudian masuk pesan ke hp nikiEnggak kok nik, tadi aku liat langsung solat takut keterusan kalo balas dulu "jawab melani dipesan ""dia memang cerdas ""dalam hati melaniOh begitu, besok mau dijemput lagi gak buat berangkat soalnya gak taunya rumah kamu searah sama rumah ku loh ""tanya nikiEnggak usah nik ""singkat sedang memancing respon nikiNiki tak membalasApa sih perjuangannya segitu doang "" melani bergumamEmang rumah kamu dimana nik "" tanya melaniTidak dibalas, hati melani gak karuanIni apaan sih ga dibales, masa digituin aja udah nyerah " Melani bergumamEsok harinya melani langsung melihat hp masih engga dibales juga, masih engga dibales juga, melani semakin khawatirTelpon gak y
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim
Eh .. melani " ujar bianka yang juga agak bingung dengan kedatangan melani Masuk mel " ujar niki dari dalam terlihat sedang sibuk memasak, karna memang mereka sudah membuat janji, jadi niki tahu melani pasti akan datang Iya mel masuk " ujar bianka mempersilahkan melani masuk, walau pun didalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang mengganjal Dia ngapain ya kesini, ganggu aja sih " gumam bianka dalam hati senyum yang terlihat dipaksakan Sebentar ya mel, dikit lagi nih selesai " ujar niki masih sibuk dengan masakannya, karna memang niki sendiri sudah sangat berniat untuk masak, guna menyambut kedatangan melani Iya gak apa apa kok pak, santai aja " ujar melani duduk disofa penuh rasa canggung, disisi melani hampir sama dengan yang dirasakan bianka Kembali ke beberapa jam sebelumnya, saat niki hendak kembali setelah selesai dengan semua pekerjaannya " aduh akhirnya " ujar niki berjalan keluar kantor sambil m
Apaan sih dyon " terlihat wajah melani kaget dan berusaha mengelak Ya entah lo mau denger atau enggak, mending lo ngomong biar hati lo tenang, percaya deh lega banget rasanya, hasilnya lo akan tahu belakangan mel " ujar dyon terlihat paham betul keadaan melani, karna memang dyon pernah ada diposisi itu apaan sih loh, sok tau bener deh, gua gak apa apa kok dyon dan gak kenapa kenapa " ujar melani berusaha meyakinkan, meskipun yang dikatakan dyon itu benar Ya sudah, tapi kalo saran gue sih lebih baik lo ngomong aja, biar hati lo merasa lega mel " dyon mengedipkan salah satu matanya, expresi agak meledek Dalam benak melani berfikir " Apa gue ngomong aja ya " gumam melani dalam hati, berfikir keras dan mencoba menimbang dengan semua konsekuensinya Setelah berfikir beberapa saat akhirnya melani memutuskan " Sepertinya dyon ada benernya juga deh, biar hati gue ngerasa lega gue harus bicara, apapun hasilnya itu " timpany
Kaka jahat, kaka ninggalin aku sendiri, kaka kemana aja sih ka, aku khawatir tau ka " helena sudah tidak bisa menahan tangisnya, kecamuk dihatinya seperti mau meledak saat ini juga Iya, maafin kaka ya, kaka gak kemana mana kok, kaka gak ada maksud ninggalin kamu sendiri, kaka selalu memperhatikan kamu dari jauh de " ujar niki mengajak helena duduk agar obrolan lebih tenang Tapi kanapa kaka gak pulang pulang sih " ujar helena mencoba menghentikan tangis tetapi belum bisa Kaka paham apa yang kamu rasain saat ini " ujar niki mencoba menenangkan Ya sudah kalo gitu kaka ayo kita pulang ka, untuk apa kaka bersembunyi didaerah konflik seperti ini, ini sangat berbahaya ka " ujar helena menimpai saat niki sedang berbicara Niki tersenyum " kamu masih sama aja, gak pernah berubah " niki memegang kepala helena Aku khawatir, aku gak mau terjadi apa apa sama kaka " ujar helena dengan tatapan serius I