Melani masih belum percaya, dan mulai mengangkat kakinya untuk naik ke motor niki, suara lembut keluar lagi
Mel pegangan ya "ujar niki menyalahkan mesinnya
Disini melani benar benar kalut, detak jantungnya semakin keras, motor mulai berjalan, Dalam hati melani beradu
Peluk gak ya ?.. jangan deh Nanti dia semakin merasa gede kepala"" dalam hati melani beradu
Niki merespon dengan mulai mempercepat kendaraannya, setelah melani terlihat tidak memeluknya, harus dikatakan motor yang digunakan niki lumayan kencang
Nik pelan pelan ""sahut melani
Apa mel, gak ke dengeran ""niki pura pura tidak mendengar
Akhirnya melani memutuskan untuk memeluk, setidaknya dia punya alasan yang kuat untuk saat ini, setelah memeluk punggung bidang niki betapa merasa nyaman nya dia, dan juga dia sangat wangi, rasanya ingin berlama lama seperti ini, Dalam hati melani
Kenapa sih kok kaya gini banget mana melani yang dulu, rasanya gue udh enggak mengenali diri gue sendiri, laki laki yang baru gue kenal 4 bulan ini udah bikin gue gak sadarkan diri seperti ini "" gumam melani dalam hati
Niki mulai memelankan kendaraannya, namun melani masih tidak sadar dan terus memeluk niki Dia seakan menikmati sekali saat indah itu
Niki disini mulai merasa, melani bener bener menyukainya, dari cara memeluknya pun beda banget, niki tau betul, tak lama kemudian melani mulai sadar dan melepaskan pelukannya
Niki kamu naik motornya pelan pelan dong "ujar melani mengelak sambil menahan malu
Aduh kenapa baru sadar sih, pasti dia makin besar kepala, dan mikir yang enggak enggak ""gumam dalam hati melani
Maaf ya mel tadi kamu ngomong pelan pelan toh, aku tidak terlalu mendengarnya " jawab niki
Mel ini rumah kamu belok kanan apa kiri mel, aku kan baru banget kemari " sambung niki
Melani diam saja, entah apa yang sedang dia pikirkan
Niki mulai ke pinggir dan berhenti sesaat
Melani kok diem, ini ke kanan apa ke kiri "" niki bertanya lg sambil mengangkat kaca
Ohh .. maaf nik, ke kanan nik nanti sampe ketemu kafe kecil belok kiri, "" melani tersipu malu
Ohh .. oke deh "" niki mulai jalan pelan lagi
Tak lama, tiba tiba niki berhenti di belokan selanjutnya, wajah imut melani terlihat sangat cantik dan niki sempat terdiam
Nik kok berhenti ""tanya melani dengan wajah cantik yang bikin niki lumayan tertegun
Niki membuka helm"" kita minum dulu yuk? . aku haus ""suara niki keluar berusaha mempertahankan gaya maskulinnya
Emm.. ya udah deh ""wajah melani memerah dan membuang wajahnya ke bawah karna tak berani menatap mata niki
Kamu mau mesen apa mel aku yang bayarin deh ""tanya niki
Emmm .. terserah kamu deh, masih tak berani menatap niki
Apa ya, kamu jus aja ya"" tanya niki sambil menatap melani
Melani tetap diam
Mel "" tanya lagi niki sambil menyolek lengannya
Iya ...Iya gak apa apa "" melani tersadar sambil tersipu malu malu, berjalan menuju tempat duduk
Mas jus alpukat 1 sama karabian satu, nih Uang nya "" niki menyusul melani dan duduk disebelah nya
Mereka mulai mengobrol ringan, tawa dan senyum saling terlempar, dan keadaan mulai tidak canggung seperti tadi, gak kerasa sudah hampir 1 jam mereka mengobrol
Gak kerasa ya udah 1 jam aja, kita pulang yuk keburu magrib "" ujar niki sambil tersenyum
Iya ayo kita pulang "" jawab melani mereka bersiap siap
Niki kembali memakai kan helm ke melani dan mereka beranjat pergi
Melani Makin berbunga bunga, sudah tidak bisa mengontrol dirinya senyum tidak henti, tampa disuru melani mulai memeluk niki dengan erat, perasaan nya gak karuan, dia seakan ingin lebih lama dalam posisi ini, dia sudah tidak perduli dengan tanggapan niki
Tak terasa sudah sampai didepan rumahnya melani,
Sebelah situ niki "" ujar melani
Ok .."" niki berhenti tepat didepan pintu gerbang melani, melani turun dan memberikan helm yang dia pakai
Terima kasih ya niki, kamu mau mampir dulu gak "tanya melani sambil melempar senyum
Lain kali mungkin mel, rumah kamu besar juga ya "" tanya niki
Ini bukan rumah aku, rumah ayahku "" sambil melemper senyum
Ia sama aja lah ""melani tersenyum
Niki meletakan helm dibagasi motornya
Aku pamit ya, salam sama ayah dan ibu mu ""niki mulai menyalah kan motor dan mengucap salam
assalamualaikum "timpa niki
Walaikumsalam warahmatullhi wabarakatuh hati hati nik "" jawab melani
Niki berjalan pergi
Sesampainya dikamar melani merasa gembira dia seperti bisa melepas semua kebahagiaannya
Ibunya melewati kamar melani
Melani kamu kenapa, kok berisik sekali ""tanya ibunya
Enggak bu, aku cuma lagi seneng aja bu "" jawab melani dari dalam kamar
Paling lagi jatuh cinta "" ibunya berbicara kecil dan mulai meninggalkan kamar melani
Kesenangan itu tiba tiba buyar setelah dia melihat hp nya
Oh iya aku kan gak punya nomer niki, dan niki pun sepertinya belum pernah meminta nomer ku "" melani menepuk jidat
Aduh, dasar ceroboh"" melani duduk lalu menjatuhkan dirinya ke kasur
Lalu azan terdengar
Melani solat udh magrib tuh"" ucap ibu melani dari luar ruangan
Iya bu ""melani bangun dari tempat tidurnya dan mengarah luar kamarnya untuk ber wudhu
Setelah kembali satu pesan masuk, tidak ada nama dalam kontak itu
Melani makasih ya buat haru ini, udah magrib, solat gih "ujar niki
Melani kesenangan, setelah tau pesan itu dari niki. Tapi dalam hati"" dari mana niki tau nomer ku ya, perasaan dia belum pernah minta kepada ku "" melani mengerutkan kening nya
mungkin dari lia
Melani sengaja mendiamkan dan tidak membalasnya, dan dia lanjut untuk solat
Niki kembali mengirim pesanUdah solat melani, kok gak dibales ya, apa pas pulang kamu langsung tidur ""tanya cerdas niki, agar chat nya dibalasDua menit kemudian masuk pesan ke hp nikiEnggak kok nik, tadi aku liat langsung solat takut keterusan kalo balas dulu "jawab melani dipesan ""dia memang cerdas ""dalam hati melaniOh begitu, besok mau dijemput lagi gak buat berangkat soalnya gak taunya rumah kamu searah sama rumah ku loh ""tanya nikiEnggak usah nik ""singkat sedang memancing respon nikiNiki tak membalasApa sih perjuangannya segitu doang "" melani bergumamEmang rumah kamu dimana nik "" tanya melaniTidak dibalas, hati melani gak karuanIni apaan sih ga dibales, masa digituin aja udah nyerah " Melani bergumamEsok harinya melani langsung melihat hp masih engga dibales juga, masih engga dibales juga, melani semakin khawatirTelpon gak y
Niki dan dyon melakukan ritual rutinnya, hasap rokok keluar dari mulut mereka berdua sambil berbincang bincang Niki, gimana lo sama melani "" tanya dyon nada meledekMaksudnya .. gue gak ada apa apa kok "" jawab nikiNgaku aja kali nik, nanti kalo kalian pacaran lo harus teraktir kita semua ya ""ujar dyonSiapa yang mau pacaran abang abang tukang baso, dari pada ngomong hal yang kurang berfaedah lebih baik kita berbicara soal gimana caranya kita mendapatkan uang tambahan, lo punya ide gak ""tanya nikiEmang masih kurang nik gaji lo disini, gua pikir gaji kita disini cukup besar lo, untuk ukuran kita ya " dyon ya menggaruk alisnyaCukup sih, cuma boy coba deh pikirin emang kita mau di zona ini aja, lo yakin pekerjaan ini bisa menjamin kehidupan lo kedepannya, apa lo gak mau buka usaha atau apa gitu "" ujar niki sambil mulai menenggak minuman nyaIya sih .. gua kok gak kepikiran ya, ada sih ni
Telepon kantor berbunyi dari meja nikiTrin .. trin. . Trin . Trin.. trin "suara telepon niki, dia langsung mengangkatNiki tolong masuk ke ruangan saya "" suara levinia seperti sedang menahan tangisIya bu "" menutup teleponWah .. Ada apa tuh, lo kan gak telat nik kok dipanggil sih ""semua terlihat ketakutanEnggak kok gua cuma dipanggil aja "wajah tenang niki sambil melempar senyum dan menuju ruangan leviniaNiki membuka pintu dan langsung peka dengan seisi ruangan, dia langsung menuju meja levinia dan terlihat banyak tisu berserakan dan tisunya terlihat sudah habis, niki langsung menyodorkan selampe putih yang dia simpanNih bu masih bersih kok, saya belum pakai "" tangannya kearah levinia sambil memberi selampe putih yang sangat wangiWajah levinia pertama kebingungan dan terdiam sejenak, tetapi setelah diperhatikan tisu diruanganya sudah habisCepat juga respon
Mereka berdua segera keluar dan menuju mobil hitam milik levinia yang terparkir tidak jauh dari lobby rumah sakit, memang bukan kalangan mobil sport tapi itu mobil yang cukup mahalMereka masuk dan mulai berbincang di dalamnyaMel aku kira kamu tadi itu udh pulang duluan, kamu nungguin aku mel, apa gimana tadi " tanya niki sedang mengemudi sambil sedikit melirikEmmm.. Enggak kok " gugup terdiam sejenakKamu jangan salah paham dulu nik, tadinya aku hendak dijemput oleh salah seorang pria, karna pria itu sudah sangat sering memintaku untuk pulang bersamanya, aku jadi merasa tidak enak kalo menolaknya terus menerus, begitu nik kejadiannya" melani berusaha mengelak, terlihat wajah melani berusaha membuat niki percaya , tadinya melani pikir setelah kejadian levinia, niki tidak akan ingat, ternyata dia sangat perhatian dan itu cukup membuatnya sedikit tegangOhh gitu "wajah niki masih terlihat biasa saja, tapi setiap kata kata yang keluar da
Niki tetap melanjutkan menuju ruang rawat inap dimana levinia ditempatkan, dia membuka pintu terlihat levinia sedang terdiam, menatap hp nya Permisi bu "" niki Masuk lalu mengarah menuju levinia Ia niki ada apa kok kamu kesini ""levinia menyeka air matanya Gak apa apa bu saya hanya ingin membawakan makanan dan sedikit buah buahan " ujar niki Jangan panggil saya ibu dong nik kalo diluar, saya merasa risih sebenarnya " mengalihkan suasana dengan candanya Maaf nia aku masih agak canggung memanggil hanya dengan nama, selain untuk kedua hal itu saya mengganggu malam malam saya berniat hendak mengembalikan mobil kamu, saya khawatir kalo ditaro dirumah saya "jawab niki Ohh gitu nanti kamu pulang naik apa kalo mobilnya kamu kemblikan, bukannya motor kamu dikantor "" levinia memperbaiki posisi dari tiduran menjadi duduk Saya bisa naik taksi nanti, gimana keadaan kamu ? .. "" tanya niki K
Pagi harinya, melani bangun dan langsung melihat hp nya, apakah ada balasan dari niki Bales gak, enggak usah lah, biar dia tau rasanya ""ujar melani dengan hati yang sebenernya ingin sekali bertanya kamu tadi malam kemana tapi gengsinya masih cukup kuat, dia bergegas mandi, untuk menunaikan kewajibannya. Saat dia hendak berangkat keluar dari gerbang rumahnya, terlihat niki sudah menunggunya didepan pintu Hay mel, ayu berangkat ""senyum terlihat tampa rasa bersalah memberi helm yang dia pegang Gimana ya, aku udah pesan taksi sedang menuju kesini untuk menjemputku nik, aku pikir kamu gak akan kemari ""wajah melani memancing respon niki Ohh .. Ya udah deh, nih aku udah beliin makanan buat kamu, tolong jangan menolak "" memberikan sebuah bungkus kepada melani, lalu bergegas pergi Terima kasih ya""melani menerima bungkus itu sambil tersenyum pahit Tidak ada wajah kecewa atau pun marah dari wajah niki, s
Hey kamu enggak makan? .. "" tanya melani Sebentar lagi Mel ""jawab singkat niki masih fokus pada leptop didepannya Nih makan, aku gak Terima kata tolakan ya, "melani mulai mendekatkan suapan mulut niki Mel, terima kasih ya " niki menoleh melihat wajah melani, lalu membuka mulutnya Keadaan pun mulai tak canggung lagi, niki tetep bisa fokus berkerja sambil di temani melani, tawa dan cendaan mulai keluar diantara mereka, tiba tiba saat suapan mengarah ke niki pintu terbuka Bu kok masuk kerja sih "" tanya niki Tatapan sinis terlihat diwajah levinia Saya enggak mau merepotkan kamu nik, bawa leptop saya ke ruangan saya "" ujar levinia lalu langsung menuju ruangannya Melani dan niki bingung, dan akhirnya niki mulai mempersiapkan apa yang harus dibawa ke ruangan levinia, Permisi bu "niki membuka pintu Silakan duduk " levinia fokus pada hp nya dan tidak menat
akhirnya setelah lumayan lama menunggu makanan yang dipesan levinia sampai diruang kerja mereka, akan teteapi tepat masuk waktu azan magrib yee .. sampai, ayu nik makan "" ujar levinia Kamu duluan aja, aku mau solat dulu "" niki meninggalkan ruangannya Disitu levinia terdiam, bunga bunga yang sedang dia rasakan tiba tiba menghilang begitu saja setelah dia mendengar niki hendak solat, dia baru ingat bahwa niki seorang muslim, levinia adalah seorang nasrani, dia pun salah satu orang yang taat, terlebih setelah dia diangkat oleh orang tuanya yang menganut agama itu, mungkin orang tuanya punya pemikiran yang agak berbeda dengan levinia, agama ya agama itu hanya identitas dan gak lebih dari itu, tetapi levinia dan kaka nya sangat meyakini akan keberadaan tuhan, walaupun orang tua kandung mereka muslim, cuma saat perang itu terjadi dia masih sangat kecil, jadi belum banyak diajarkan tentang islam yang mereka tau, apa lagi kebetulan mereka dekat dengan n
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim
Eh .. melani " ujar bianka yang juga agak bingung dengan kedatangan melani Masuk mel " ujar niki dari dalam terlihat sedang sibuk memasak, karna memang mereka sudah membuat janji, jadi niki tahu melani pasti akan datang Iya mel masuk " ujar bianka mempersilahkan melani masuk, walau pun didalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang mengganjal Dia ngapain ya kesini, ganggu aja sih " gumam bianka dalam hati senyum yang terlihat dipaksakan Sebentar ya mel, dikit lagi nih selesai " ujar niki masih sibuk dengan masakannya, karna memang niki sendiri sudah sangat berniat untuk masak, guna menyambut kedatangan melani Iya gak apa apa kok pak, santai aja " ujar melani duduk disofa penuh rasa canggung, disisi melani hampir sama dengan yang dirasakan bianka Kembali ke beberapa jam sebelumnya, saat niki hendak kembali setelah selesai dengan semua pekerjaannya " aduh akhirnya " ujar niki berjalan keluar kantor sambil m
Apaan sih dyon " terlihat wajah melani kaget dan berusaha mengelak Ya entah lo mau denger atau enggak, mending lo ngomong biar hati lo tenang, percaya deh lega banget rasanya, hasilnya lo akan tahu belakangan mel " ujar dyon terlihat paham betul keadaan melani, karna memang dyon pernah ada diposisi itu apaan sih loh, sok tau bener deh, gua gak apa apa kok dyon dan gak kenapa kenapa " ujar melani berusaha meyakinkan, meskipun yang dikatakan dyon itu benar Ya sudah, tapi kalo saran gue sih lebih baik lo ngomong aja, biar hati lo merasa lega mel " dyon mengedipkan salah satu matanya, expresi agak meledek Dalam benak melani berfikir " Apa gue ngomong aja ya " gumam melani dalam hati, berfikir keras dan mencoba menimbang dengan semua konsekuensinya Setelah berfikir beberapa saat akhirnya melani memutuskan " Sepertinya dyon ada benernya juga deh, biar hati gue ngerasa lega gue harus bicara, apapun hasilnya itu " timpany
Kaka jahat, kaka ninggalin aku sendiri, kaka kemana aja sih ka, aku khawatir tau ka " helena sudah tidak bisa menahan tangisnya, kecamuk dihatinya seperti mau meledak saat ini juga Iya, maafin kaka ya, kaka gak kemana mana kok, kaka gak ada maksud ninggalin kamu sendiri, kaka selalu memperhatikan kamu dari jauh de " ujar niki mengajak helena duduk agar obrolan lebih tenang Tapi kanapa kaka gak pulang pulang sih " ujar helena mencoba menghentikan tangis tetapi belum bisa Kaka paham apa yang kamu rasain saat ini " ujar niki mencoba menenangkan Ya sudah kalo gitu kaka ayo kita pulang ka, untuk apa kaka bersembunyi didaerah konflik seperti ini, ini sangat berbahaya ka " ujar helena menimpai saat niki sedang berbicara Niki tersenyum " kamu masih sama aja, gak pernah berubah " niki memegang kepala helena Aku khawatir, aku gak mau terjadi apa apa sama kaka " ujar helena dengan tatapan serius I