Share

54. Sikap Rian

last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-20 09:47:59

Puspa sudah berada di kantin kantor bersama dengan Rian. Pria itu meminta penjelasan dari Puspa ada apa sebenarnya dengan Dini. Kejadian pagi ini membuatnya kaget, syok, sekaligus malu karena sudah salah merangkul wanita yang ia kira adalah Puspa. Untung saja tidak ada orang lain selain mereka bertiga, tetapi tetap saja ia merasa tidak enak hati dengan Puspa dan Dini.

"Sayang, aku bener gak tahu," kata Rian setelah pelayan membawakan dua gelas teh manis ke meja mereka.

"Aku gak nyalahin kamu, Mas. Mungkin bukan hanya kamu, tapi teman-teman yang lain pun di atas sana bisa jadi salah panggil juga. Dini memang sengaja melakukannya. Dia menyukai kamu dan berharap kamu menoleh padanya dengan dia memakai baju yang sama dengan punyaku. Bukan hanya satu, tapi ada beberapa baju dan rok yang sama." Rian melotot tidak percaya.

"Ya ampun, untuk apa? Memang kalian tidak satu ukuran badan. Adik kakak saling pinjam baju kurasa itu juga biasa, t-tapi .... "

"Tapi kalau lebih dari banyak baju yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Tri Setiarini
dini tuh ngeselin ya , pengen jambak jadinya
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
ah kalau cuma digertak spt ini mah..buat dini ga bikin kapok..hrs nya tegas.langsung suruh cari tempat magang yg lain.alias dikeluarkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    55. Tamparan

    Gadis itu duduk dengan tubuh gemetar setelah dibentak oleh Rian. Ia sama sekali tidak menyangka Rian bisa sekasar itu, padahal di depan tetehnya dan mamanya, Rian begitu manis dan sopan. Apakah ini tabiat asli lelaki itu? Atau semua ini ia lakukan atas permintaan Teh Puspa? Gila! jika sampai Teh Puspa membalasku hanya karena fried chicken, benar-benar wanita ular. Pantaslah Banget Ramon punya istri lebih dari satu, ternyata Teh Puspa tidak lebih baik dari Ayu. Dini terus saja bermonolog sambil menatap monitor komputer yang berkabut karena terhalang air matanya. Tangannya dengan kuat menggenggam gelas berisi air putih. Kesal, marah, kecewa, terkejut, dan paling utama malu dengan Bu Susan. "Ya ampun, gue kira kakaknya yang licik, ternyata adeknya juga. Kalian ini benar-benar sodara yang kompak," sindir Miska saat ia melewati meja Dini. Gadis itu tidak mau menyahut. Kalimat pedas yang dilontarkan Miska ia anggap angin lalu karena banyak juga di kantor yang tidak begitu suka dengan Mis

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    56. Dini yang Nekat

    Bu Suci menangis di kamarnya karena menyesali apa yang telah ia lakukan pada Dini. Sebuah tamparan di pipi gadis itu, hingga wajah Dini terlempar cukup kuat dan ada setitik darah di sudut bibirnya. Selama kurang lebih dua puluh tahun ia mengurus dan merawat Dini bagaikan anak sendiri, belum pernah sekali pun ia memarahi gadis itu, apalagi menamparnya dengan kuat seperti tadi. Bu Suci merasa kesal pada diri sendiri, sehingga memilih menangis di kamar. Puspa menekan kenop pintu kamar mamanya dengan perlahan. Lehernya memanjang untuk melihat keadaan mamanya yang ternyata belum tidur dan masih menangis. Di tangannya membawa satu cangkir susu putih khusus untuk tulang orang berusia senja. "Ma, pasti belum minum susu'kan? Ini susunya." Bu Suci bergeming. Ia sama sekali tidak menoleh pada Puspa. "Mama jangan khawatir, Dini sudah saya obati bibirnya. Sebentar lagi juga sembuh. Malam ini biarkan Dini berdamai dengan dirinya sendiri, besok baru Mama dan Dini berbicara baik-baik. Dini masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    57. Ritual Pemikat (21+)

    "Semua, Om? Celana dalamnya juga?" tanya Dini dengan wajah panik. Keringat sebesar biji jagung sudah membasahi dahi dan juga lehernya. Pria dewasa itu tertawa pendek, lalu mengangguk. "Jangan canggung, biasa aja. Semua ini memang bagian dari ritual pemikat. Coba katakan pada Om, siapa nama lelaki itu?" Dini semakin terperangah. Ia belum menceritakan apapun pada ayah temannya ini, tetapi bagaimana bisa pria di depannya ini tahu?"Rian, Om." Dini menjawab sambil melepas kancing kemejanya satu per satu. Pria bernama Miko sedikit menjauh, lalu berjalan ke arah meja, seperti ingin mengambil sesuatu dari laci. "Bin nya kamu tahu tidak?" tanya Miko lagi. Gadis itu menggeleng jujur. "Ada fotonya?" tanya pria itu lagi. "Ada, Om, di dalam tas, sebentar." Tangannya gemetar untuk mengambil dompet di dalam tas ransel yang ia pakai. Di dalam dompet itu ada foto Rian yang sengaja ia potret saat pria itu berkunjung ke rumahnya. Jauh sebelum Teh Puspanya kembali ke rumah. "Ini, Om." Dini menyera

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    58. Pura-pura

    Puspa tidak berani meneruskan menguping. Ia memilih masuk ke kamar dengan berjuta tanya di kepala. Ada apa dengam Dini? Apa adiknya melakukan ...ah, ya ampun, Puspa. Ayolah, Dini sudah besar. Kamu gak boleh mencampuri urusan pribadinya.Sepanjang malam ia terjaga karena memikirkan Dini. Dia saja tidak berani melakukan masturbasi, ini Dini masih single dan perawan pula. Tidak, jangan sampai ia terobsesi pada Rian, sehingga ia menyentuh tubuhnya sendiri sambil memikirkan Rian yang menyentuhnya. Puspa merasa kepalanya semakin sakit. Lekas ia mengambil obat sakit kepala di laci lemari, lalu ia minum cepat. Ia harus seger tidur agar besok pagi tidak kesiangan lagi.Keesokan paginya, Dini tengah berbincang ramai dengan Bu Suci, menceritakan teman kampusnya yang gagal meneruskan kuliah karena belum bayaran. Sesekali suara tawa gadis itu terdengar sampai ke kamar Puspa, begitu juga dengan suara tawa Bu Suci.Tumben Dini belum berangkat. Pikir Puspa yang kebetulan baru juga keluar kamar. "La

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    59. Ke Jakarta

    "Apa, Ramon kecelakaan? Kamu yakin dia tidak sedang drama?""Mas, aku rasa kecelakaan tidak mungkin bisa dimasukkan kategori drama. Terlalu banyak uang yang dikeluarkan Ramon jika dia benar bersandiwara. Mas, tolong mengerti, aku hanya ingin menjenguk Ramon, itu pun karena Robi yang terus merengek." "Ya sudah, terserah kamu saja. Aku larang juga kamu tetap pergi.""Tentu saja, karena ini sifatnya aku memberitahu, bukan meminta ijin. Kita belum menikah dan aku tidak mau lebay meminta ijin untuk urusan yang berkaitan dengan Robi. Aku pergi besok pagi."Puspa menutup panggilannya. Ia meletakkan begitu saja ponselnya di atas kasur, lalu meraih tas ransel yang ada di atas lemari. Ia memasukkan beberapa potong pakaian Robi dan juga stel pakaian untuk pulang, dan juga daster terusan satu buah, tidak lupa juga dalaman. Jika kondisi Ramon tidak begitu payah, ia akan menginap satu malam saja di sana.Azan magrib pun tiba. Suara motor Dini terdengar nyaring saat kendaraan roda dua itu sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    60. Siasat Lain Miko untuk Dini

    Pukul satu siang, Puspa sudah berada di rumah sakit tempat Ramon dirawat. Ia menanyakan pada salah satu perawat di sana, dimana kamar perawatan pasien atas nama Ramon yang dua hari lalu kecelakaan. VIP? Waw? Bukankah mantan suaminya itu orang yang termasuk perhitungan juga dalam mengeluarkan uang, tapi kenapa sekarang berubah? Apa baru saja mendapat warisan? Batin Puspa. Jemari mungil nan montok milik Robi menggenggam erat jemarinya. Tangan kanannya membawa aneka buah sebagai oleh-oleh. Walau ia sudah tidak lagi bersama, tidak mungkin juga ia melenggang santai menjenguk orang sakit. Ibu dan anak itu masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai empat. Jika kamu dirawat di ruang VIP maka jam berapa saja tamu berkunjung akan dibebaskan, kecuali dalam jumlah yang banyak. "Permisi, Sus, mau ke kamar 412," sapa Puspa sambil tersenyum. "Silakan, paling ujung. Wah, anaknya Pak Ramon ya, mirip sekali," ujar perawat itu sambil memperhatikan Puspa dan Robi bergantian. Puspa hanya mengangguk ti

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    61. Paranormal Cabul

    Gadis berusia dua puluh tahun itu sudah dibutakan oleh cinta. Ia rela melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian dari Rian. Apalagi tetehnya sedang tidak ada di Bandung, maka kesempatan baginya semakin luas. Rian memang sedang keluar kota, tapi tawaran memikat Rian dari jarak jauh tentu sangat menggiurkan baginya. Dini pun semakin semangat menuntaskan pekerjaannya hari ini, sambil bolak-balik menatap jam di tangannya yang terus bergerak maju. Saat jam istirahat, Dini makan dengan banyak. Ia membeli makan di kantin kantor dan juga memesan satu gelas jus mangga. Ia harus kuat untuk menuntaskan pekerjaannya hari ini, disambung pekerjaan nanti malam memikat Rian. Sebelum naik kembali ke atas, Dini menyempatkan mencetak foto Rian kembali. Tentu saja ia tidak mencetaknya di dekat kantor, karena bisa saja menjadi bahan gosip jika ada yang menyadari wajah Rian. DestiJam berapa lo balik kerja? Dini tersenyum senang membaca pesan dari temannya. Jam lima, Des. Doakan gue gak dapat tugas

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    62. Video Tidur Bersama

    Dini sampai di rumahnya pukul setengah satu malam. Bu Suci sampai menunggu di depan teras dengan begitu cemas. Ia mencoba menghubungi nomor ponsel Dini, tetapi tidak juga tersambung. Syukurlah sinar motor di depan pagar membuat Bu Suci bisa bernapas lega. Ia berlari untuk membukakan pagar. "Ya Allah, Nak, kamu darimana saja? Ini sudah jam setengah satu," tanya Bu Suci penuh kekhawatiran. Dini memasukkan motornya ke dalam rumah, lalu mematikan mesin motor itu. Bu Suci pun bergegas mengunci pagar kembali, kemudian menyusul Dini ke dalam rumah. "Hari ini hari paling rempong, MaUntunglah tidak ada begal di jalan tadi. Mama, Dini langsung mandi dulu ya. Badan Dini lengket." Bu Suci mengangguk kaku. Ia menutup pintu, lalu menguncinya. Memandang punggung Dini yang perlahan menghilang di balik pintu kamar mandi. Ponsel putrinya terus saja berdering. Tentu Bu Suci penasaran, siapa yang sibuk menelepon putrinya tengah malam seperti ini? Namun, jika ia mengangkat panggilan itu, putrinya bisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-11

Bab terbaru

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    138. Ending

    Bu Suci belum benar-benar tidur saat anak menantunya pulang. Ia sengaja sedikit berbohong agar Ramon dan Dini mau segera pulang ke rumah. Bagaimanapun ini adalah malam pengantin putrinya, tidak lucu kalau malam pengantin dihabiskan dengan menemani nenek-nenek yang sedang sakit. Bu Suci mengambil ponsel, lalu ia mengirimkan pesan pada Puspa.Assalamualaykum, Puspa, Pak RT dan kepala keamanan komplek sudah kamu beritahu perihal pernikahan Dini belum?SendPesan itu tidak langsung dibalas oleh Puspa. Mungkin anaknya itu sudah tidur. Pikir Bu Suci. PuspaWa'alaykumussalam. Iya, Ma, Puspa sudah informasikan pada Pak RT dan kepala keamanan. Kertas bukti pernikahan siri Dini dan juga foto Dini tadi sudah saya kirimkan sekalian. Mama jangan khawatir. Istirahat ya, tidurnya jangan kemaleman.Oke, terima kasih sayang. Kamu juga istirahat. Jangan lupa besok kalau kemari bawakan Mama bubur candil ya.SendBu Suci tersenyum lega setelah membaca pesan Puspa. Akhirnya ia bisa tidur nyenyak malam

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    137. Hari Pernikahan

    Saya terima nikah dan kawinnya Andini binti fulan, dengan mas kawin seperangkat alat salat serta perhiasan emas lima belas gram, dibayar tunai. SahSemua orang yang ada di dalam ruangan kamar perawatan Bu Suci mengucap syukur atas sudah terlaksananya pernikahan siri yang dilakukan oleh Ramon dan juga Dini. Ada saudara dari pihak ibunya sebagai saksi, sedangkan dari pihak Ramon ada salah satu teman pria lelaki itu yang kebetulan sedang ikut pameran di Bandung. Lalu untuk Dini, dinikahkan oleh wali hakim karena memang tidak ada yang tahu ke mana dan di mana keluarga Dini yang asli. Dini yang siang ini diminta memakai baju panjang dan selendang panjang untuk menutupi kepalanya, terlihat semakin ayu dan mempesona. Make up tipis yang dibantu oleh Puspa berhasil membuat Ramon tidak bisa berkedip menatap istri kecilnya. Setelah ijab kabul, semuanya mengalami Dini dan juga Ramon, tidak lupa Dini mencium punggung tangan mamanya sebagai bentuk sungkem hormat pada wanita yang dengan sepenuh

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    136. Kasih Ibu Sepanjang Masa

    Setahun setelah kepergian suaminya, Bu Suci hanya berdua saja dengan Puspa. Putri semata wayang yang baru duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Kepergian suaminya yang sakit tiba-tiba tentu saja meninggalkan luka teramat dalam untuknya. Keluarga mereka sedang menikmati indahnya berumah tangga dengan satu anak yang cerdas. Namun, tidak ada yang dapat menebak umur, rejeki, dan jodoh manusia. Sang Suami dipanggil untuk selamanya menghadap Khalik. Bu Suci mencoba tegar sebagai istri dan juga ibu, walau tidak ada satu pun yang tahu bahwa hatinya benar-benar patah. Separuh jiwanya pergi. Ia yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga, harus berusaha lebih giat lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Memang ada pensiun yang ia dapat dari kantor suaminya, karena suaminya adalah Pegawai Negeri Sipil di kantor pengadilan negeri, tetapi tetap saja berbeda saat ia masih memiliki suaminya tercinta. Sampai suatu hari, suara tangisan bayi berada begitu dekat di telinganya saat ia tengah salat tahaj

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    135. Sidang Pertama

    Seminggu sudah berlalu dan kondisi Bu Suci masih sama. Tidak ada pergerakan apapun atau perkembangan lainnya. Puspa dan Dini masih bergantian jaga, menunggui mamanya tanpa keluh kesah karena rasa sayang keduanya. Dokter sempat mengatakan bahwa jika mama mereka sadar, maka itu adalah sebuah mukjizat. Sama saja bukan dengan mengatakan bahwa mereka harus ikhlas jika hal buruk terjadi pada mamanya. Dini dan Puspa sempat syok saat dokter mengatakan hal itu, tetapi keduanya kembali saling menguatkan. Tentu saja dengan support pasangan masing-masing. Puspsa didukung oleh suaminya, sedangkan Dini didukung dan dikuatkan oleh Ramon. Dua lelaki yang selalu mendukung dan menyemangati dua beradik itu karena rasa sayang mereka. "Jam berapa sidang hari ini?" tanya Ramon pada Dini saat pria itu meneleponnya setelah salat subuh. "Jam delapan, Bang, doakan lancar ya. Dini sedikit takut, tapi kata Mas Galih dan pengacara, Dini gak boleh takut karena Dini gak salah. Dini akan ceritakan kejadian yang s

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    134. Puspa Pulang ke Rumah Mertua

    "Mana, Ramon?" tanya Puspa saat Dini muncul bersama Robi, keluar dari lift. "Bunda!" Robi memeluk bundanya yang sudah sangat ia rindukan. Puspa pun berjongkok untuk memeluk Robi yang baru tidak ia lihat satu minggu, sudah semakin montok badannya. Terutama di bagian perut dan pipi. "Aduh, anak Bunda, lucu banget sih. Ndut banget! Baru gak ketemu sebentar saja, rasanya kamu udah naik sekarung," kata Puspa yang diikuti tawa Robi dan juga Dini. "Belajaan apa itu?" tanya Puspa saat Dini berjalan ke arah sofa sambil meletakkan tiga bungkusan milik Robi. "Ini baju Robi tiga stel, mainan, sama makanan, Teh. Ini, Teteh mau? Makan saja. Saya dan Robi sudah makan tadi. Bang Ramon hanya antar sampai depan pintu lobi karena harus buru-buru pulang ke Jakarta. Bang Ramon salam untuk Teh Puspa dan Mas Galih." "Kalian pergi sama anaknya Ayu juga? Kamu gak papa, Dini? Jalan sama anak calon suami?" tanya Puspa sembari memperhatikan dengan jeli ekspresi yang ditunjukkan Dini. "Iya, Teh, sama Ana da

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    133. Sonya Bertemu Dini

    Ramon dan Dini sudah bersama dengan Ana, Mona, dan Robi di dalam sebuah mall. Acara dimulai dengan berbelanja aneka pakaian lucu untuk si Kembar, dilanjut dengan nonton film di bioskop, beli aksesoris, dan perlengkapan sekolah, lalu ditutup dengan makan sore. Ya, tidak terasa sudah pukul lima sore. Sejak pukul sepuluh pagi kelimanya bersenang-senang di mall. Dini dengan senang menemani Ramon berkeliling membawa putri kembarnya. Tidak ada protes ataupun rasa cemburu. Ia percaya sikap dan perasaan pria itu saat ini hanya ingin membahagiakan anak-anak yang tadinya hanya bisa ia temui lewat video call. Tidak mungkin ia cemburu pada bentuk kasih sayang ayah pada putrinya. Ia adalah anak yang lahir dan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, untuk itu ia tidak mau ada yang merasakan sama sepertinya, apalagi jelas-jelas ayah si Kembar ada dan berkecukupan. "Capek ya?" Ramon merangkul pundak Dini sambil mengusapnya pelan. "Nggak, seru tahu, jalan-jalan di mal. Sampai malam juga saya mau. S

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    132. Usaha Sonya

    "Kamu gak ke dokter memeriksakan kehamilan kamu?" tanya seorang wanita setengah baya pada putri semata wayangnya. "Males, Ma." Sonya menjawab tanpa semangat.. Ini adalah hari ketujuh ia menjauh dari Rian. Berharap pria ia menghubunginya, memberikan maaf untuknya. Wanita itu menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Rian yang awalnya ia setuju untuk dijodohkan dengan pria itu, hanya untuk menutupi kehamilannya saja. Bukan murni karena ia mau dijodohkan. Setelah melewati beberapa bulan bersama Rian dan menikah, dan hari itu juga gagal, barulah ia sadar bahwa dirinya benar mencintai Rian. "Masih memikirkan soal Rian?" tanya Bu Karina sambil menyentuh lembut rambut putrinya. Sonya mengangguk dengan air mata yang siap tumpah. "Sonya mencintai Rian, Ma. Benar-benar mencintai Rian. Sonya ingin semuanya balik lagi seperti awal. Sonya ingin Rian mau menerima Sonya lagi setelah anak ini lahir, tetapi Rian sepertinya begitu jijik dengan Sonya. Rian gak mau sedikit pun mendengarkan alasan da

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    131. Ciuman Mendebarkan

    Ia pria dewasa yang sudah makan asam garam kehidupan rumah tangga. Kenal dengan tidak banyak wanita dan menurutnya, Dini adalah wanita kedua paling polos setelah Ayu yang pernah ia temui. Jika dengan Ayu ia melakukan kesalahan yang sangat buruk, memanfaatkan kepolosan serta kebaikan keluarganya, maka dengan Dini, ia tidak akan berbuat hal yang seperti itu. Bibir Dini baginya terlalu manis sehingga ia tidak bisa segera melepas pagutannya. Namun, jika tidak dihentikan sekarang, maka akan ada setan membisikinya untuk hal yang lebih nekat lagi. Ciuman itu pun terlepas saat keduanya hampir kehabisan napas. Ramon mengusap bibir Dini yang merah merekah karena ulahnya. "Bibir kamu manis sekali, kayaknya saya bisa kena diabetes kalau sering-sering cium kamu," kata Ramon membuat rasa hangat di pipi Dini kembali terasa hingga ke telinganya. "Apaan sih?" Dini menunduk malu, tangannya mencoba melepas pelukan Ramon, tetapi tidak bisa. "Masih mau peluk, karena besok udah gak bisa dan saya harus

  • Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?    130. Apakah Dini Cemburu?

    Acara makan berdua dengan Ramon berganti dengan acara makan bersama anak-anak dan mantan istrinya. Bagi Dini yang terbiasa dengan anak kecil, tentu tidak sulit untuk berinteraksi. Lihat berapa jahatnya ia waktu itu pada Puspa, tetapi pada Robi ia tetap sayang dan juga perhatian. Mungkin karena ia tipe perempuan penyuka anak kecil, sehingga tidak masalah baginya harus berkenalan dengan dua anak lagi dari Ramon. "Apa kalian pacaran?" tanya Ayu pada Ramon, tetapi matanya juga beralih pada Dini. "Tidak pacaran. Kami hanya dekat saja, tetapi akan segera menikah." Suara pria itu begitu tenang dan terkendali. Seolah-olah menegaskan bahwa ia dan gadis di dekatnya sudah sangat serius. "Kelihatan seperti ayah dan anak. Apa kamu yakin memilih Mas Ramon sebagai suami?" tanya Ayu lagi kali ini diiringi gelak tawa. Namun, menurut Dini, hal ini tidak lucu, justru tengan mencemoohnya. Lalu apa ia harus marah? Tentu tidak, masalah hidupnya suda lebih banyak dan ia tidak berminat untuk mencari masal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status