Share

Bab 937

Author: Daun Jahe
Di sisi lain.

Jessie berjalan keluar dari gedung sekolah. Dia bersembunyi di balik dinding sembari mencondongkan sedikit kepalanya. Dia melihat ada sesosok bayangan tubuh sedang pergi dengan diam-diam.

Jessie pun berjongkok di belakang taman bunga. Tampak bayangan tubuh itu berhenti di depan mobil area parkiran sekolah, berdiri di samping mobil.

Lantaran merasa penasaran, Jessie mencondongkan kepalanya. Jendela mobil belakang diturunkan. Tampak seorang wanita duduk di dalam mobil.

Tetiba sebuah tangan membekap mulut Jessie dari belakang. Saat Jessie hendak menjerit, orang di belakang mengisyaratkannya untuk diam. “Aku.”

Jessie terbengong, lalu memalingkan kepalanya dengan perlahan. Orang yang bersembunyi di belakangnya adalah Jules.

“Kak Jules, kamu …. ah.” Mulut Jessie kembali ditutup. “Jangan bersuara.”

Jessie mengangguk.

Jules melepaskannya. Kedua orang sama-sama melihat ke sisi mobil.

Entah apa yang dibicarakan si wanita dengan si lelaki. Kemudian, si lelaki duduk di bangku samping
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
mantap jessie
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 938

    Roger terbengong sejenak. “Jessie, apa maksudmu?”“Tadi aku nampak ada seorang lelaki misterius berlari keluar. Aku pun mengikutinya. Mereka pergi dengan mobil.”Selesai mendengar ucapan Jessie, raut wajah Javier semakin masam lagi. Beberapa saat kemudian, terdengar suara tegasnya. “Jessie, siapa suruh kamu melakukan hal seperti itu?”Jessie terbengong di tempat. Ayahnya tidak pernah berbicara begitu keras terhadapnya. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan mengerutkan keningnya, “Nggak mungkin aku biarin orang yang mencelakai Kak Jerry pergi begitu saja. Meski sebenarnya … sasaran orang itu bukan Kak Jerry.”Selesai berbicara, Jessie tidak berani mengangkat kepala untuk melihat ayahnya. Dia tahu ayahnya sedang marah.Javier menarik napas dalam-dalam. Dia menyuruh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk meninggalkan ruangan. Setelah semuanya keluar, hanya tersisa beberapa orang di dalam ruangan.Jessie masih menunduk di tempat.Javier menekan-nekan hidungnya. “Jessie,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 939

    Jules memiringkan tubuhnya. Saat dia berpapasan dengan tatapan Jessie, dia memaksakan diri untuk tersenyum.Jessie menggigit bibirnya, lalu berlari pergi.Gara-gara masalah Jerry, Javier menghubungi Andreas untuk membawa pulang Jules. Andreas telah mengetahuinya. Dia terdiam beberapa saat, lalu memerintah bawahannya untuk menjemput Jules pulang.Selama beberapa hari ini, Jules dan Jerry tidak pergi bersekolah. Jessie menatap bangku kosong itu sembari menggenggam pena dengan erat.Di vila Javier.Claire melewati ruang baca. Dia masuk ke dalam, lalu tampak Javier sedang berdiri di depan jendela memandang pemandangan di luar sana.Claire melipat kedua tangan di depan dada, lalu bersandar di sisi pintu. “Kamu usir anak itu karena merasa dia telah mencelakai Jerry?”Javier tertegun sejenak. Dia membalikkan tubuhnya dengan perlahan, menatap ke sisi Claire. Beberapa saat kemudian, Javier berkata, “Identitas anak itu terlalu rumit, tidak cocok untuk berteman dengan anak-anak.”Claire menunduk.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 940

    Seandainya anak itu menyelamatkan Jerry demi melangsungkan rencananya. Itu berarti dia berharap membuat Jerry merasa berutang budi terhadapnya, lalu memperalat Jerry. Semuanya akan terlalu mengerikan.Namun, sepertinya pemikiran rumit seperti ini tidak seharusnya dimiliki oleh seorang anak berumur delapan tahun.Jadi, Claire tidak percaya Jules menyelamatkan Jerry karena motif tersembunyi. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang bisa terjadi di kemudian hari.Javier berjalan ke hadapan Claire, lalu mengusap pipinya. “Aku tahu kamu tidak tega melihat anak itu dalam bahaya. Tapi aku juga kehabisan akal. Kita punya tiga anak, aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan mereka.”Claire mengerutkan keningnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.Javier kembali ke Grup Angkasa. Baru saja dia duduk di depan meja, Roger pun mengetuk pintu.Roger menyerahkan hasil penyelidikannya kepada atasannya. “Tuan, ada sebuah mobil yang mencurigakan di acara Natal waktu itu.”Javier mengambil dokumen tersebut

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 941

    Senyuman itu jelas-jelas bukan senyuman seorang adik kepada kakak, mereka lebih mirip dengan pasangan. Jangan-jangan wanita itu bukanlah kakaknya Cahya? Selama ini … Rose telah salah paham, dong?Setelah mereka meninggalkan tempat, Cherry melipatkan kedua tangannya duduk di samping ranjang. “Ternyata Cahya bisa menolak juga.”Cahya menyantap makanan yang dibawakan Cherry. Dia pun tersenyum. “Aku lihat ada yang cemburu. Mana mungkin aku tidak menolaknya?”Cherry mendekati Cahya. “Aku rasa dia sangat menyukaimu. Dia bahkan ingin menikah sama kamu.”Cahya menyipitkan matanya untuk menatap Cherry. Beberapa saat kemudian, dia pun tersenyum. “Bukannya kamu ingin menikah sama aku?”Cherry tertegun sejenak. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya. “Kamu memang pintar dalam mengalihkan topik pembicaraan.”Senyuman di wajah Cahya semakin lebar lagi. Dia meletakkan kotak makan, lalu menjulurkan tangan untuk memeluk Cherry. “Semuanya karena kamu.”Cherry memalingkan kepala untuk melihatnya. “Kalau

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 942

    Claire pun tersenyum. Liliana menghela napas. “Kedua anak itu sudah bertunangan pada tiga tahun lalu. Awalnya aku ingin mereka melangsungkan pernikahan mereka. Tapi aku khawatir Louis tidak punya perasaan apa-apa terhadap Candice. Sekarang mereka sudah bersama selama tiga tahun. Memang sudah saatnya untuk memikirkan masalah pernikahan.”Liliana menatap Claire. “Kalau kalian ingin menunggu resepsi mereka. Kalau begitu, kalian adakan sama-sama di tahun depan saja. Sepertinya akan ramai.”Claire pun tersenyum. “Bisa jadi ada tiga pasang.”Liliana masih tidak mengerti maksud ucapan Claire. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari Ester. Dia mengangkatnya. “Ester?”Entah apa yang dikatakan Ester, Liliana merasa kaget. “Benarkah?”Mereka berdua mengobrol selama satu menit. Kemudian, Liliana mengakhiri panggilan dengan tersenyum. “Keluarga Chaniago juga punya kabar gembira. Cahya juga sudah punya pasangan.”Claire mengangkat cangkir tehnya. “Pasangannya Nona Cherry?”“Bagaimana kamu bisa m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 943

    Pelayan membawa Javier ke dalam. “Pak Andreas, tamumu sudah tiba.”Andreas mengangkat tangannya mengisyaratkan yang lain untuk mundur. Dia mengambil gelas teh di pinggir kolam. “Sepertinya kamu menemukan sesuatu dalam masalah acara Natal waktu itu.”Javier melepaskan kancing kemejanya dengan perlahan. “Apa kamu sengaja?”Gerakan tangan Andreas yang memegang gelas pun berhenti. Dia mengangkat kepala untuk melihat Javier dan tersenyum. “Apa maksudmu?”Javier berdiri di depan kolam. “Ada yang kamu rahasiakan dariku?”Andreas meletakkan gelasnya kembali ke pinggir kolam. Dia mengambil jubah mandi di belakang, lalu mengenakannya dengan perlahan. “Apa yang berhasil kamu selidiki?”Javier memalingkan kepalanya. “Ibumu turun tangan terhadap Jules.”Andreas duduk di sofa, lalu mengambil sebatang cerutu meletakkannya di depan hidung. “Apa kamu merasa terkejut?”Setelah itu, Andreas menyalakan cerutu. Dia mengisapnya, lalu berkata, “Masalah Keluarga Tanzil tidak sesederhana yang dipikirkan orang-

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 944

    Andreas malah tersenyum. “Aku tidak akan melakukan hal di luar kendaliku. Kalau tidak ada pemutusan arus listrik, sepertinya bukan hanya sekadar masalah tali putus saja.”Javier mengerutkan keningnya. “Listrik bukan diputuskan mereka?”Andreas tersenyum. “Kalau mereka ingin membuat kecelakaan, kenapa mereka mesti menutup lampu? Orang yang bisa menyentuh tali itu setidaknya juga bisa menjamin tidak akan ada masalah dalam acara. Tuan Javier sangat pintar, kamu seharusnya bisa menemukan jawabannya.”Javier kembali terdiam.Beberapa saat kemudian, suara dering ponsel berbunyi. Javier mengeluarkan ponsel untuk melihat sekilas. Panggilan itu adalah panggilan dari pihak sekolah.Javier mengangkat panggilan. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon. Raut wajah Javier malah tampak dingin.Panggilan diakhiri. Sepertinya Andreas juga bisa menebak isi percakapan itu. “Sepertinya ada penemuan baru dalam masalah pemutusan tali?”Javier berdiri hendak meninggalkan tempat. Tetiba dia kepikiran

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 945

    Jessie bertanya dengan memiringkan kepalanya, “Kenapa? Apa karena Kak Jules telah menyinggung seseorang? Apa orang itu ingin mencelakainya?”Claire juga tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada Jessie. Pada saat ini, Jerry malah tiba-tiba bersuara, “Apa identitas Jules sangat rumit? Ada yang ingin membunuhnya?”Claire terbengong melongo. Jerry meletakkan sendok garpunya. “Aku yang ingin menukar peran sama dia. Awalnya, peran itu memang seharusnya adalah peran Jules. Dia ingin menukarnya dengan teman lain, tapi teman itu nggak ingin melakoninya. Itulah sebabnya aku membantunya.”Jessie menatap Jerry dengan kebingungan. “Memangnya apa identitas Kak Jules? Kenapa ada yang ingin membunuhnya?”Jerry tidak berbicara. Jika dia mengatakannya, bukankah mereka akan tahu Jerry telah menguping pembicaraan orang tuanya?Claire menatap mereka dengan tersenyum. “Setelah keluarganya menyelesaikan masalah itu, kalian bisa main bersama lagi.”Jessie bertanya, “Apa dia akan dalam bahaya?”Claire mengerutk

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status