Share

Bab 2616

Author: Daun Jahe
Yura menggigit bibirnya. Kenapa setiap kali Yura ingin menyerah, Hiro pasti akan muncul kembali, mengacaukan hatinya?

Pada akhirnya, Yura memilih untuk ke kafe. Saat memasuki kafe, dia mengamati sekeliling, tetapi dia tidak bisa menemukan bayangan tubuh Hiro. Saat dia hendak menelepon untuk bertanya, dia melihat Jeska berdiri dari duduknya. “Nona Yura, sebelah sini.”

Ketika Yura menatap Jeska, dia pun terbengong sejenak. Dia berjalan mendekati Jeska, lalu berhenti di depan mejanya. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”

Jeska tersenyum. “Karena aku yang ajak kamu ketemuan.”

“Kamu?” Raut wajah Yura berubah. Jangan-jangan dia mengirim pesan dengan menggunakan ponsel Hiro?

“Apa kamu merasa syok?” Jeska mengulurkan tangannya. “Silakan duduk, Nona Yura. Kebetulan ada yang ingin aku bicarakan sama kamu.”

Yura duduk di tempat. Tidak terlihat perubahan ekspresi apa pun dari wajahnya. “Nona Jeska, apa yang ingin kamu bicarakan sama aku?”

Jeska mengaduk kopi di gelasnya. “Tentu saja bicara masalah Kak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2617

    “Jeska, berdiri.” Tiba-tiba terdengar suara seseorang.Raut wajah Yura langsung berubah. Dia refleks membalikkan tubuhnya, lalu tampak Hiro sedang berjalan mendekat.Baru saja Yura hendak menjelaskan, Hiro melewati sisinya, lalu pergi memapah Jeska. Jeska bersandar di dalam pelukan Hiro dengan tubuh gemetar. “Kak Hiro, semua ini salahku. Nggak seharusnya aku cari Nona Yura untuk menjelaskan. Aku hanya nggak ingin Nona Yura salah paham saja.”Hiro melepaskan jasnya, lalu membungkus tubuh Jeska.Yura merasa marah hingga mengepal erat tangannya. Dia pun menggertakkan giginya. “Hiro, apa maksudmu? Apa kamu percaya sama omongannya? Aku nggak lakuin apa-apa sama dia!”“Yura,” panggil Hiro. Dia menatap Yura dengan wajah tidak berekspresi. “Selain kamu, siapa lagi yang bisa melakukan hal seperti ini?”Yura terkaku di tempat. Dia mulai merasa tenang. Kedua mata Yura menjadi merah. Suaranya terdengar agak serak. “Jadi, kamu percaya sama dia ….”Mereka berdua sudah saling kenal selama beberapa ta

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2618

    Bastian mengamati Jeska. “Aku tidak menyangka ternyata cewek Negara Makronesia akan membuka wawasanku. Aktingmu bagus sekali, sayang kalau kamu tidak bergabung ke dunia hiburan?”Jeska mengalihkan pandangannya. Dia masih menunjukkan sikap malangnya. “Kamu … jangan sembarangan bicara. Sepertinya aku nggak menyinggungmu, ‘kan?”Bastian tersenyum. “Aku sudah bilang, aku itu saksi mata. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan kamu pernah menyinggungku atau tidak. Tidak masalah kalau kamu berbohong, masalahnya orang lain tidak berbohong.”Raut wajah Hiro menjadi serius. Dia tidak berbicara.Jeska menarik tangan Hiro. “Kak Hiro, kamu mesti percaya sama aku. Aku nggak lagi bohong.”Yura tersenyum, tapi dia tidak berbicara lagi. Tidak ada lagi yang ingin dikatakannya.Bastian mengeluarkan ponselnya dengan tenang. “Tadi saat aku lagi rekam video di lantai atas, aku tidak sengaja merekam sesuatu. Gimana kalau kalian menikmati hasil rekamanku?”Jeska merasa panik. Dia mengulurkan tangannya henda

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2619

    Bastian menyalakan mesin mobil, lalu menginjak pedal gas mobil. Mobil pun melaju pergi.Yura melihat mobil yang semakin menjauh, lalu menurunkan kelopak matanya. Pada akhirnya, pria itu telah membantunya lagi.Di dalam vila, Jeska memeluk Hiro dari belakang. “Aku sudah menyadari kesalahanku. Kak Hiro, kamu jangan marah lagi, ya. Aku akui aku sudah memfitnahnya, tapi aku hanya ingin dia menjauhimu saja ….”Hiro mendorong wanita di belakangnya. Jeska tidak sempat merespons. Pinggangnya menyenggol ujung meja, lalu jatuh duduk di lantai. Dia memegang bagian yang sakit dan wajahnya seketika memucat. “Kak Hiro?”“Jeska, apa kamu kira karena aku memanjakanmu, kamu boleh mempermainkanku?”Kedua mata Jeska berpapasan dengan tatapan sinis Hiro. Dia pun tertegun. “Aku … bukan, Kak Hiro, aku sudah menyadari kesalahanku.”Hiro membungkukkan tubuhnya, lalu mencubit dagu Jeska. “Kelak jangan dekati orang di sekitarku. Kalau sampai ketahuan sama aku, aku pasti tidak akan tinggal diam.” Hiro benar-bena

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2620

    Akhirnya Jerremy merasakan bagaimana kehidupan pensiun ayahnya.“Sekarang kamu sudah kembali, itu berarti aku sudah dibebaskan.”“Kak.” Jerremy menatap Jodhiva. “Bisa tidak kamu bantu aku untuk beberapa waktu ini?”“Jangan mimpi.” Jodhiva langsung menolak.Jerremy menunduk sembari menggenggam tangan kecil Jennie. “Coba kamu lihat, pamanmu tidak izinkan ayahmu untuk istirahat, bukan ayahmu yang tidak ingin bermain bersamamu ….”Jerremy menatap Jessie yang kebingungan karena tidak mengerti omongannya. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu tersenyum.Keesokan harinya, Jerremy menggendong putrinya ke perusahaan. Gerakan Jerremy mengagetkan semua karyawan perusahaan. Bahkan saat membaca dokumen pun, salah satu tangannya sedang sibuk menggendong putrinya. Kalau Jennie menangis, dia segera menenangkannya dengan memberinya susu.Saat Jennie tidur, dia baru membaringkan Jennie di dalam stroller. Kemudian, dia meletakkan stroller di tempat yang bisa dijangkaunya. Jika ada karyawan yang melaporka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2621

    Si pencuri menggertakkan giginya, lalu hendak turun tangan terhadap Dessy.Dessy menghindar, lalu melayangkan pukulan kuat hingga membuat pria itu mundur berulang kali. Ketika menyadari dia tidak bisa mengalahkan wanita itu, si pencuri pun membalikkan tubuhnya hendak melarikan diri, tapi punggungnya malah ditendang. Si pencuri pun terjatuh kuat ke lantai. Dompet pun terempas jauh.Dessy menginjak punggungnya, lalu menarik kerah bajunya ke atas, dan berkata dengan dingin, “Besar sekali nyalimu! Kamu malah berani mencuri dompetku. Cari mati, ya?”Tanpa berbasa-basi lagi, Dessy langsung melayangkan pukulan ke wajah pria itu. Akhirnya Devin berhasil mengejar langkah Dessy. Ketika melihat gambaran seorang wanita sedang memberi pelajaran terhadap seorang pria dengan galaknya, Devin pun terpaku di tempat. Kesan indah di hati Devin langsung hancur.Di sisi lain, sebuah mobil berhenti di depan balai seni bela diri. Ariel membawa Jodhiva menuruni mobil, lalu berjalan ke dalam aula. Semua anggot

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2622

    Saat di perjalanan, Ariel mendekati Jodhiva. “Tadi apa yang kamu obrolkan dengan Yogi?”Jodhiva melirik Ariel sekilas, lalu tersenyum. “Tentu saja mengundangnya untuk menghadiri resepsi pernikahan kita.”“Apa dia setuju?”“Emm, tentu saja.”Ariel bersandar di tempat duduknya, lalu spontan tersenyum. “Aku kira kalian akan bertengkar.”Jodhiva menggenggam punggung tangan Ariel, lalu menempelkannya di depan bibir. “Kamu khawatir kami akan bertengkar?”Ariel membalas dengan serius, “Sudah menjelang Hari Raya, nggak bagus kalau bertengkar. Lagi pula, kalau kalian bertengkar dengan dilihatin banyak orang, bukannya kalian akan merasa malu?”Jodhiva tertawa. “Sekarang Ariel semakin bijaksana saja.”Ariel tertegun sejenak, lalu menurunkan tangannya. “Jangan sindir aku. Awas nanti kuberi pelajaran sewaktu di rumah.”Tiba-tiba ponsel Jodhiva berdering. Dia menerima panggilan dari Bastian. “Ada apa?”“Kak Jody, malam Hari Raya kamu tidak berencana untuk main di luar? Aku ada kenalan banyak wanita

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2623

    Apa wanita ini tidak enak badan kalau tidak minum alkohol?Yura tertegun sejenak, lalu berkata dengan perlahan, “Masalah waktu itu hanya kecelakaan saja. Kali ini, aku nggak bakal mabuk lagi.”Usai berbicara, tatapan Yura tertuju pada Bastian. “Sendirian?”“Aku bukan sendirian, tapi berdua. Oh, ya, kamu duduk di atas tubuh temanku.” Bastian berkata dengan asal-asalan.Yura melihat tempat yang diduduknya. “Aku duduk di tubuh temanmu?”Bastian menuang segelas anggur untuknya, lalu tersenyum. Dia kepikiran untuk mengejutkan Yura. “Iya, apa kamu ingin tahu? Tapi lebih baik kamu tidak usah tahu, deh, nanti kamu tidak bisa tidur.”Yura menyesap alkoholnya. “Aku akan semakin penasaran.”Bastian menyadari dirinya tidak berhasil masuk ke dalam jebakan. Dia pun berdecak. “Nyalimu besar juga, ya. Asal kamu tahu, temanku ini baru saja lompat dari atas gedung. Kepalanya hancur dan isinya berserakan di lantai. Temanku sangat kesal karena kamu duduk di atas tubuhnya. Jadi, kamu mesti hati-hati. Bisa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2624

    Ariel tertegun sejenak. “Kenapa kamu tiba-tiba tanya aku?”“Kalau kamu mau pulang, aku akan temani kamu untuk pulang.” Jodhiva menyandarkan dagunya di atas kepala Ariel.Ariel memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jodhiva. “Bukannya kamu seharusnya bawa aku ke Negara Shawana?”Jodhiva terdiam beberapa saat. “Kamu mau ke sana?”“Kamu bilang sendiri mau perkenalkan aku ke teman-temanku. Seharusnya nggak keterlaluan kalau aku pergi menemui teman-temanmu?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Apa kamu yakin cuma mau melihat temanku?”Ariel meletakkan kopi di depan meja, lalu melingkari leher Jodhiva. “Kamu kenal semua orang di Pulau Persia, tapi aku nggak kenal siapa pun dari anggota Hunter. Bukannya sudah sewajarnya aku sebagai istrimu mengenal mereka?”Jodhiva tertawa. Dia menyentil hidung Ariel. “Oke, yang penting kamu gembira.”Jodhiva menggendong Ariel, lalu membawanya ke atas ranjang.Waktu baru menunjukkan pukul sebelas siang. Jalanan sangat sepi. Toko-toko juga sudah tidak beroperasi. Han

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status