Dacia juga ikut mencari.Carly juga mau ke dalam, tetapi Nordin menariknya. “Kenapa kamu malah ikut meramaikan?”Carly menoleh untuk menatapnya. “Mereka berdua mau cari sampai kapan? Tentu saja aku mesti bantu mereka.” Usai berbicara, Carly menepis tangan Nordin, lalu mulai membongkar sampah.Nordin yang memeluk jas itu hendak membantu, tetapi dia merasa sampah sangatlah bau. Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di atas lantai. Dia menahan napasnya sembari berlari ke dalam. “Sial! Aku tidak percaya aku tidak bisa menemukannya!”Dacia menahan bau sampah sembari mencari. Setelah mual-mual, dia kembali melanjutkan pencarian. Saat ini, Dacia tidak sengaja menoleh, lalu melihat ke sisi Carly dan Nordin. Dia sungguh berterima kasih kepada mereka.Jerremy sudah membongkar sampah dalam waktu yang sangat lama. Pakaiannya juga sudah sangat kotor. Sejak kecil, ini pertama kalinya Jerremy melakukan hal yang begitu menjijikkan. Hanya saja, Jerremy mesti men
Hars melompat ke dalam tumpukan sampah. Ia mulai mencakar sampah-sampah, seolah-olah sudah menemukan targetnya saja. Majikan Hars berkata, “Anjing itu sangat sensitif terhadap bau. Seharusnya ada di dalam sana.”Pada saat ini, Hars mulai menggonggong. Dua warga setempat lainnya pergi mengorek sampah. Sesuai dugaan, ditemukan sebuah tas yang kelihatan lumayan baru di dalam tumpukan sampah. Penduduk mengambilnya. “Apa ini tasnya?”Jerremy segera berlari ke depan, lalu mengambil tas dari tangan si pria. Dia berkata dengan tersenyum, “Benar.”Jerremy membuka tasnya. Selain uang, kartu identitas dan paspor masih ada di dalam sana. Di belakang paspor itu juga terdapat sebuah kunci brankas.Kunci itu adalah barang yang diwariskan oleh kakek Dacia sebelum meninggal. Dacia meminta bantuan Jerremy untuk menyimpannya. Sejak saat itu, dia selalu membawanya ke mana-mana. Jika sampai hilang, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Dacia. Untung saja, Jerremy tidak menghilangkannya.Tiba-tiba
Kening Dacia berkerut. Dia tidak berbicara.“Tapi setelah kita menikah nanti, semua uangku adalah milik kita berdua. Sudah sewajarnya kamu menggunakan uangku. Sudah sewajarnya juga aku memberikan uangku kepada istriku. Kamu tidak usah merasa akan ada yang meremehkanmu. Kalau aku menikahimu, tapi tidak rela memberikan uangku kepada istriku, untuk apa aku menikah?”“Istriku sudah mengambil risiko tinggi untuk melahirkan anak, kemudian mesti tidur sama aku dan menemaniku untuk melewati sisa hidupku. Kalau aku keberatan uangku dihamburkan kamu, bukannya lebih baik aku hidup menyendiri saja?”Dacia langsung tertawa. Ucapan Jerremy telah meluluhkan hati Dacia. “Aku ….”“Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Seluruh badanku bau sekali. Aku mau mandi.” Jerremy sungguh jijik dengan bau di tubuhnya sendiri. “Aku tidak sanggup menerima bau ini.”Dacia terdiam sejenak, lalu berdiri. “Aku bawa kamu ke kamar mandi.”Dacia membawa Jerremy ke kamar mandi. Baru saja dia hendak keluar, Jerremy malah
“Jangan-jangan anak laki-laki itu adiknya?” tanya Carly.Dacia menatap mereka tanpa berbicara.Miya mendorong si anak laki-laki ke depan meja, lalu memapahnya untuk duduk. Entah apa yang dikatakan Miya terhadapnya, kemudian Miya pergi mengambil makanan untuknya, sedangkan si anak laki-laki menunggu di tempat.Dacia dapat merasakan ada yang aneh dengan mata si anak laki-laki. “Jangan-jangan anak laki-laki itu buta?”Nordin langsung berjalan mendekatinya.Carly berbisik, “Hei, kamu mau ngapain ….”Nordin duduk di hadapan anak laki-laki itu, lalu menggoyangkan tangannya. Dia tidak melakukan respons apa-apa. “Kamu benar-benar tidak bisa melihat.”Anak laki-laki itu merasa bingung. “Kamu ….”“Hei, jauhi adikku.” Miya yang kembali itu melihat sosok Nordin, raut wajahnya seketika berubah. Dia membanting piring makanan ke atas meja. “Kalau kalian mau balas dendam, kalian bisa serang aku!”Dacia dan Jerremy langsung berdiri. Nordin melipat kedua tangan di depan dada, lalu menunjukkan ekspresi t
Dacia menatapnya. “Tapi kamu mesti tahu mencuri itu bukan ide bagus. Kamu memang menargetkan orang kaya. Kamu merasa mereka nggak akan perhitungan dengan uang kecil itu, hanya saja bukan berarti semua orang kaya nggak akan nggak perhitungan.”“Kamu seharusnya beruntung karena kamu selalu bertemu dengan orang kaya yang nggak perhitungan. Kalau kamu bertemu dengan yang nggak bisa diajak kompromi, apa mungkin mereka akan melepaskanmu? Syukur kalau mereka hanya memasukkan kamu beberapa hari ke dalam penjara.”“Kamu tahu sendiri, ada orang-orang yang memperlakukan pencuri dengan sangat kasar, bisa jadi kamu akan dipukul, dijadikan kuli atau dijual. Apa kamu pernah kepikiran bagaimana hidup adikmu tanpa kamu?”Miya terdiam membisu. Sepertinya dia tidak pernah kepikiran masalah ini.“Kapan jadwal operasi adikmu?”“Tanggal 28 Januari.”Dacia mengeluarkan pena dari kantongnya, lalu menulis nomor telepon vila di telapak tangan Miya. “Dua hari lagi, kamu telepon aku. Aku akan beri tahu kamu alama
Dacia melihat mereka dengan berkata, “Kepala pusat rehabilitasi bisa menyuruh warga setempat untuk ikut mencari tas. Sepertinya mereka semua sangat menghormati kepala pusat rehabilitasi. Bahkan, Miya yang bersikap arogan itu juga menjaga sikapnya. Seharusnya dia memiliki pengaruh yang cukup besar di sini. Bisa jadi, dia yang menampung semua orang tua di sini?”Nordin mengangguk. “Setelah dengar kata-katamu, aku jadi merasa kepala pusat rehabilitasi baik sekali.”Langit sudah mulai gelap. Suasana di kota kecil mulai hening.Dacia bersandar di jendela sembari memandang hutan yang gelap gulita. Rembulan menggantung di atas puncak gunung.Jerremy memeluk Dacia dari belakang, lalu menyandarkan dagunya di atas kepala Dacia. “Apa yang lagi kamu pikirkan?”Dacia tersenyum. “Aku lagi berpikir masalah mendirikan yayasan amal.”Jerremy tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Asalkan kamu gembira, aku akan dukung semua keputusanmu.”Dacia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi Jerremy. “Benarkah?”“U
Mata kepala pusat rehabilitasi merona. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa antusias di hatinya. “Nona Dacia, kamu … apa yang kamu katakan itu benar?”Sebenarnya kepala pusat rehabilitasi pernah mencoba mencari investasi dari yayasan amal, tetapi setelah yayasan-yayasan tersebut mengetahui bahwa dia tidak memungut biaya apa pun dari para lansia, mereka semua menolak secara halus. Alasannya adalah bahwa mereka memang melakukan amal, tetapi bukan berarti memberikan layanan gratis. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi meminta bantuan dari yayasan mana pun.Sekarang Dacia malah menawarkan persyaratan seperti ini. Dia tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan Dacia.Dacia mengangguk. “Berhubung aku sudah mengatakan ucapan itu, tentu saja aku sudah memikirkannya dengan saksama.”“Nona Dacia, aku benar-benar nggak tahu bagaimana cara membalasmu.” Saking antusiasnya, kepala pusat rehabilitasi mulai meneteskan air mata.Dacia segera menyerahkan tisu kepadanya. “Kamu nggak usah membalasku. Kam
Jessie mengiakan.Ketika melihat Jessie masih tidak tersenyum, Jules langsung mencium bibirnya. “Yang patuh, ya. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku bisa menemanimu.”Jessie tidak berbicara.Jules turun ke lantai bawah untuk memanggil pengurus rumah wanita. “Nanti kalau Nyonya mau keluar, kamu temani dia.”Pengurus rumah wanita yang bernama Wika mengangguk. “Oke.”Setelah Jules meninggalkan vila, Wika berjalan ke dapur. Pelayan di dapur sedang mempersiapkan makan siang untuk Jessie. Ketika melihat kedatangan Wika, dia pun menyapa, “Bu Wika.”Wika mengangguk. “Apa makan siang sudah dipersiapkan? Biar aku antar ke atas.”Pelayan menyerahkan makan siang yang dipersiapkannya kepada Wika, lalu meninggalkan tempat. Wika menatap makanan bergizi di atas nampan, lalu membawanya ke lantai atas.Terdengar suara ketuk pintu di dalam kamar. Setelah mendapat izin dari Jessie, Wika baru memasuki kamar.Jessie sedang duduk di samping jendela. Cahaya matahari memancar ke samping wajahnya. Dia ke
“Kamu ….” Miya menggigit bibirnya, lalu menunduk. “Aku sudah memperlakukan kalian seperti itu, kamu malah masih ingin membantuku?”“Pertama-tama, kamu melakukannya juga demi adikmu, demi menyembuhkannya. Mencuri memang melanggar hukum, tapi kamu bukan orang jahat yang nggak bisa diselamatkan lagi.” Dacia meletakkan selembar kartu di atas meja, lalu mendorongnya. “Aku pinjamin kamu 400 juta. Setelah operasi adikmu berhasil dan penglihatannya pulih, aku akan beri kamu pekerjaan. Nanti kamu kembalikan utangmu secara perlahan.”Miya mengambil kartunya dengan tatapan tidak percaya. “Apa kamu benar-benar akan membantuku?”Dacia tersenyum. “Aku sudah meminjammu uang. Sekarang kamu bisa hubungi dokter untuk mempercepat jadwal operasi. Ayo, cepat!”Tiba-tiba Miya berlutut di lantai. Dacia segera menariknya untuk berdiri. “Kamu lagi ngapain? Ayo, cepat berdiri.”Miya mengangkat kepalanya dengan meneteskan air mata. “Kamu benar-benar orang baik. Huhu. Mulai sekarang, aku akan melakukan apa pun ya
Wika membalas, “Nyonya sudah tidur.”Jules mengiakan. “Apa dia sudah makan?”Wika berterus terang. “Sudah, tapi dia muntah. Sepertinya selera makannya nggak bagus.”Kening Jules berkerut. Dia segera naik ke lantai atas.Setibanya di kamar, lampu di dalam sudah dipadamkan. Jules menyalakan sebuah lampu sorot lantaran takut akan membangunkan Jessie.Jessie berbaring di atas ranjang. Sepertinya tidurnya tidaklah lelap. Jules duduk di samping ranjang. Baru saja dia menyentuh Jessie, Jessie langsung membuka matanya.Jules pun tersenyum. “Masih belum tidur?”Jessie duduk dengan perlahan. “Kamu sudah pulang, ya?”“Emm, tadi ada sedikit urusan.” Jules melempar jasnya ke sisi sofa. Dia juga tidak bermaksud untuk merahasiakannya, hanya saja dia tidak merasa ada yang perlu diceritakan.Jessie bersandar di atas ranjang sembari menatapnya. “Ada acara?”Jules tertegun sejenak, lalu memalingkan kepala untuk melihat Jessie.Jessie mengendus. Keningnya seketika berkerut. “Ada bau alkohol. Ada juga arom
Hanya saja, dibandingkan dengan penampilan, Sissae lebih mementingkan keuntungan. Sekarang ibunya Jules telah menjabat sebagai Ratu di Negara Hyugana, sedangkan Jules adalah Pangeran. Kelak anak mereka akan menjadi Raja berikutnya.Tentu saja, anak yang dimaksud adalah anak Sissae dengan Jules.Sissae menyesap anggur merah. “Yang Mulia, kamu malah kelihatan nggak fokus ketika lagi makan sama aku.”Jules mengetuk permukaan meja. “Nona Sissae, seharusnya kamu tahu aku bisa makan bersamamu juga karena permintaanmu. Aku sudah memenuhi permintaanmu, tapi tidak berarti aku mesti makan.”Sissae tidak lagi tersenyum. Hanya saja, dia masih berbicara dengan sopan, “Apa kamu khawatir dengan istrimu?”Jules tidak berbicara.Sissae menopang dagunya dengan jari-jari tangan yang saling bertautan. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Istrimu itu memang cantik, tapi cantik itu nggak ada gunanya. Dengan kedudukanmu sekarang, nggak susah bagi kamu untuk memiliki wanita yang cantik dan yang bisa membantumu
Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Dia pun tidak berbicara lagi.Beberapa hari lalu, Jules masuk ke istana. Ayahnya mencarinya untuk membahas isi dari rapat internal kerajaan. Kemudian, dia bersikeras menyuruh Sissae untuk bekerja di perusahaan dan menjabat sebagai asistennya. Hanya saja, Jules tahu semua ini pasti adalah ulah Keluarga Taylor.Berhubung Keluarga Taylor telah banyak berkontribusi terhadap keluarga kerajaan, mereka semakin tamak lagi, berharap bisa mengendalikan keluarga kerajaan.Saat kakeknya Jules masih hidup, Keluarga Taylor pernah bermain siasat buruk ketika tidak puas Benn menjabat sebagai menteri keuangan. Pada saat itu, kakeknya Jules langsung menyingkirkan salah satu menteri yang merupakan anggota Keluarga Taylor. Sejak saat itu, Keluarga Taylor langsung menyembunyikan sikap ambisius mereka.Sekarang kakeknya Jules sudah meninggal, ibunya Jules pun meneruskan kedudukannya. Keluarga Taylor mulai berulah lagi. Mereka bukan hanya memaksa Jules agar Sissae bekerj
Di ruangan departemen administrasi.Seorang wanita cantik berwajah kebaratan menerima pesan masuk. Dia segera menghapus pesan tersebut. Siapa pun tidak menyangka Wika adalah mata-mata dari wanita ini. Jangan-jangan istri sah Jules akan datang? Dia juga sudah tidak sabaran ingin bertemu dengannya.Jessie berjalan keluar lift. Seorang wanita menghalangi langkahnya. “Apa kamu itu Putri Jessie?”Jessie mengangkat kepalanya dan matanya spontan menyipit. Dia tidak pernah bertemu dengan wanita di hadapannya. “Kamu?”Si wanita mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangannya. “Aku itu asistennya Yang Mulia, Sissae Taylor. Keluarga kami keturunan bangsawan. Sekarang ayahku adalah menteri dalam negeri.”Baru saja Jessie hendak bersalaman dengannya, si wanita malah menurunkan tangannya dengan tersenyum. “Maaf, sudah bicara panjang lebar sama kamu. Tapi, Yang Mulia lagi rapat. Dia sangat sibuk hari ini. Mungkin dia nggak ada waktu buat menjamumu.”Jessie juga menurunkan tangan yang terkaku di udara
Jessie mengiakan.Ketika melihat Jessie masih tidak tersenyum, Jules langsung mencium bibirnya. “Yang patuh, ya. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku bisa menemanimu.”Jessie tidak berbicara.Jules turun ke lantai bawah untuk memanggil pengurus rumah wanita. “Nanti kalau Nyonya mau keluar, kamu temani dia.”Pengurus rumah wanita yang bernama Wika mengangguk. “Oke.”Setelah Jules meninggalkan vila, Wika berjalan ke dapur. Pelayan di dapur sedang mempersiapkan makan siang untuk Jessie. Ketika melihat kedatangan Wika, dia pun menyapa, “Bu Wika.”Wika mengangguk. “Apa makan siang sudah dipersiapkan? Biar aku antar ke atas.”Pelayan menyerahkan makan siang yang dipersiapkannya kepada Wika, lalu meninggalkan tempat. Wika menatap makanan bergizi di atas nampan, lalu membawanya ke lantai atas.Terdengar suara ketuk pintu di dalam kamar. Setelah mendapat izin dari Jessie, Wika baru memasuki kamar.Jessie sedang duduk di samping jendela. Cahaya matahari memancar ke samping wajahnya. Dia ke
Mata kepala pusat rehabilitasi merona. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa antusias di hatinya. “Nona Dacia, kamu … apa yang kamu katakan itu benar?”Sebenarnya kepala pusat rehabilitasi pernah mencoba mencari investasi dari yayasan amal, tetapi setelah yayasan-yayasan tersebut mengetahui bahwa dia tidak memungut biaya apa pun dari para lansia, mereka semua menolak secara halus. Alasannya adalah bahwa mereka memang melakukan amal, tetapi bukan berarti memberikan layanan gratis. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi meminta bantuan dari yayasan mana pun.Sekarang Dacia malah menawarkan persyaratan seperti ini. Dia tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan Dacia.Dacia mengangguk. “Berhubung aku sudah mengatakan ucapan itu, tentu saja aku sudah memikirkannya dengan saksama.”“Nona Dacia, aku benar-benar nggak tahu bagaimana cara membalasmu.” Saking antusiasnya, kepala pusat rehabilitasi mulai meneteskan air mata.Dacia segera menyerahkan tisu kepadanya. “Kamu nggak usah membalasku. Kam
Dacia melihat mereka dengan berkata, “Kepala pusat rehabilitasi bisa menyuruh warga setempat untuk ikut mencari tas. Sepertinya mereka semua sangat menghormati kepala pusat rehabilitasi. Bahkan, Miya yang bersikap arogan itu juga menjaga sikapnya. Seharusnya dia memiliki pengaruh yang cukup besar di sini. Bisa jadi, dia yang menampung semua orang tua di sini?”Nordin mengangguk. “Setelah dengar kata-katamu, aku jadi merasa kepala pusat rehabilitasi baik sekali.”Langit sudah mulai gelap. Suasana di kota kecil mulai hening.Dacia bersandar di jendela sembari memandang hutan yang gelap gulita. Rembulan menggantung di atas puncak gunung.Jerremy memeluk Dacia dari belakang, lalu menyandarkan dagunya di atas kepala Dacia. “Apa yang lagi kamu pikirkan?”Dacia tersenyum. “Aku lagi berpikir masalah mendirikan yayasan amal.”Jerremy tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Asalkan kamu gembira, aku akan dukung semua keputusanmu.”Dacia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi Jerremy. “Benarkah?”“U
Dacia menatapnya. “Tapi kamu mesti tahu mencuri itu bukan ide bagus. Kamu memang menargetkan orang kaya. Kamu merasa mereka nggak akan perhitungan dengan uang kecil itu, hanya saja bukan berarti semua orang kaya nggak akan nggak perhitungan.”“Kamu seharusnya beruntung karena kamu selalu bertemu dengan orang kaya yang nggak perhitungan. Kalau kamu bertemu dengan yang nggak bisa diajak kompromi, apa mungkin mereka akan melepaskanmu? Syukur kalau mereka hanya memasukkan kamu beberapa hari ke dalam penjara.”“Kamu tahu sendiri, ada orang-orang yang memperlakukan pencuri dengan sangat kasar, bisa jadi kamu akan dipukul, dijadikan kuli atau dijual. Apa kamu pernah kepikiran bagaimana hidup adikmu tanpa kamu?”Miya terdiam membisu. Sepertinya dia tidak pernah kepikiran masalah ini.“Kapan jadwal operasi adikmu?”“Tanggal 28 Januari.”Dacia mengeluarkan pena dari kantongnya, lalu menulis nomor telepon vila di telapak tangan Miya. “Dua hari lagi, kamu telepon aku. Aku akan beri tahu kamu alama