Share

Bab 2392

Penulis: Daun Jahe
Hanya saja, saat Berwin mengatakan dirinya adalah kakeknya Jodhiva, tidak ada yang percaya sama sekali. Dia malah disindir habis-habisan oleh para warganet.

Saking marahnya Berwin, dia langsung menggunakan identitas anaknya untuk memverifikasi akun Instagram, lalu mencantumkan status sebagai mantan ketua sekaligus pendiri Grup Angkasa. Setelah itu, para warganet yang sebelumnya mempertanyakan dan mencemooh langsung terdiam.

Pada saat yang sama, Edwin berhasil menyelidiki identitas orang yang memosting unggahan tersebut dan juga telah mendapatkan nomor ponselnya.

Jelas sekali bahwa orang tersebut juga terkejut karena identitasnya terungkap. Lantaran merasa panik, dia terpaksa menghubungi Alicia, meminta uang tutup mulut darinya.

Saat mengetahui orang itu masih berani mengancam dirinya, ekspresi Alicia menjadi suram. “Apa maksudmu? Bukankah aku sudah memberimu uang satu miliar?”

Orang di ujung telepon berkata dengan lantang, “Uang satu miliar mana cukup? Sekarang mereka sudah menyelidiki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2393

    Orang itu malah memberi tahu masalahnya kepada ayah!Alicia menggenggam erat ponsel, lalu segera menjelaskan, “Ayah, bukan begitu, aku … aku juga terpaksa.”Amarah Sanur semakin meledak lagi. Putrinya tidak mengakui kesalahannya, malah mencari alasan untuk berdalih lagi. Sanur berusaha menekan amarahnya. Dia menekan-nekan tulang hidungnya sembari berkata, “Kamu bilang kamu melakukannya karena terpaksa? Alicia, sejak kapan kamu berubah menjadi begitu licik? Kamu bahkan berani menyebar gosip Keluarga Oswaldo?”Raut kecewa di wajah Sanur membuat wajah Alicia menjadi pucat. “Aku … aku cuma ….” Seketika, terdengar suara tangis Alicia. Dia menarik tangan ayahnya. “Ayah, aku akui aku bersalah. Tapi, aku benar-benar sangat menyukainya.”“Alicia!” Sanur menepis tangan Alicia, lalu menunjuknya. “Sejak kapan putriku diperbolehkan untuk merendah seperti ini? Demi seorang pria, kamu malah berani untuk berbuat apa pun?”Alicia menangis terisak-isak. “Aku hanya ingin mengejar pria yang aku sukai saja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2394

    Reporter mengarahkan kamera ke sisi Ariel. “Nona Ariel, apa benar seperti itu? Apa benar kamu sudah mendaftarkan pernikahanmu dengan Tuan Muda Jody?”Ariel menggigit bibirnya, lalu mengangguk. “Iya.”Reporter bertanya lagi, “Dengar-dengar kamu adalah putri semata wayang Tuan Tobias. Kamu pernah menyamar menjadi pria sewaktu tinggal di Pulau Persia. Apa kami boleh tahu alasan kamu hidup dengan menyamar sebagai pria?”Ariel menatap reporter yang mengajukan pertanyaan itu. “Apa salah kalau aku menyamar sebagai seorang pria?”Reporter itu tertegun sejenak, lalu menunjukkan senyuman canggung. “Tentu saja tidak ada yang salah. Hanya saja, kamu itu seorang wanita. Kamu malah menyamar sebagai pria selama 20-an tahun. Apa bagus untuk berbuat seperti itu?”Ariel tersenyum. “Apa kamu sedang diskriminasi gender?”Kali ini, reporter tidak sanggup berkata-kata lagi.Ariel melanjutkan, “Aku memang menyamar sebagai pria dan hidup bersama pria. Tapi, jangan lupa, ayahku juga seorang pria.”“Situasi di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2395

    Jodhiva memainkan ujung rambut Ariel. “Kamu makan punyamu saja.”Ariel merasa agak canggung. Sekarang dia sedang duduk di atas pangkuan Jodhiva. Bagaimana caranya Ariel bisa makan?Pada saat ini, Ariel mengambil sepotong daging iga. Belum sempat memakannya, tiba-tiba bagian leher Ariel terasa geli. Dia pun tersenyum sembari menyikut dada Jodhiva. “Jody, cukup.”Jodhiva menyandarkan dagu di atas pundak Ariel. Dia kelihatan agak malas. “Setelah ternakku gemuk, sudah bisa disantap.”Wajah Ariel tampak merona. “Kamu bilang aku ternakmu?”Jodhiva menempel di daun telinga Ariel, kemudian tersenyum. “Ternakku bernama Ariel.”Betapa inginnya Ariel memukul Jodhiva. Jodhiva menggenggam pergelangan tangan Ariel, lalu memutar wajahnya untuk mencium bibir Ariel.Setelah kembali ke kamar, dua potong jaket berjatuhan di lantai. Jodhiva berada di atas Ariel. Tanpa sengaja, Ariel dapat bersentuhan dengan dada Jodhiva. Meski ada kemeja yang memisahkan tubuh mereka berdua, Ariel tetap bisa merasakan keha

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2396

    Ariel menurunkan kelopak matanya. Bohong jika Ariel tidak merindukan kampung halamannya.“Aku temani kamu.”Ariel merasa kaget. “Apa kamu nggak perlu urus perusahaan?”Jodhiva tersenyum. “Ada ayahku dan juga kakekku. Apa ada yang perlu ditakutkan?”Ariel mengangkat-angkat alisnya, tidak tahu harus berkata apa lagi.Bibir Jodhiva samar-samar menempel di pipi Ariel. “Aku beri kamu waktu sepuluh menit untuk gosok gigi dan cuci muka. Kemudian, cepat turun buat sarapan. Kalau tidak ….” Jodhiva membungkukkan tubuhnya untuk menatap Ariel. “Kamu tidak usah bangun lagi.”“Jangan! Jangan! Jangan! Aku akan segera bangun!”Ariel mendorong Jodhiva, lalu mengesampingkan selimutnya, bergegas ke dalam kamar mandi.Kalau dilanjutkan lagi, sepertinya Ariel mesti tidur sampai sore!Setelah turun ke lantai bawah, Jodhiva juga sudah menukar pakaiannya. Saat ini, dia sedang mengenakan pakaian santai, duduk di depan meja sembari meminum kopi. Sarapan juga sudah disiapkan di atas meja.Ariel duduk, lalu merob

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2397

    Jodhiva menatap Ariel dengan menyipitkan matanya. Apa dia mulai cemburu lagi?Si wanita pun tersenyum. “Tuan, kenapa kamu malah bersama cowok yang seperti wanita ini? Apa kamu suka sesama jenis?”Raut wajah Ariel langsung berubah muram. Belum sempat dia berbicara, Jodhiva langsung memeluk Ariel. “Iya, aku suka pria seperti dia.”“Buang-buang waktu saja.” Si wanita berjalan pergi dengan marah.Ariel memalingkan kepalanya untuk memelototi Jodhiva. Dia pun mendorong Jodhiva. “Banyak sekali orang yang mengincarmu.”Jodhiva mengangkat dagu Ariel. “Apa kamu cemburu?”Ariel mendengus. “Untuk apa aku cemburu sama cewek tua?”Tiba-tiba Jodhiva mengangkat tubuh Ariel. Berhubung mereka sedang berada di tengah laut, Ariel pun terkejut hingga tertegun di tempat. “Jody, kamu ….”Setelah memasuki kamar, Jodhiva menurunkan Ariel ke atas ranjang. Tubuh besar Jodhiva langsung mengurung Ariel di dalam pelukannya. “Kenapa kamu pakai busana pria lagi?”Ariel memalingkan kepalanya. “Kamu nggak suka?”Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2398

    Ariel mengangkat kepalanya untuk melihat jam. “Datangnya sungguh tepat waktu. Jangan-jangan ada obat di dalamnya?”Jodhiva tersenyum. “Bisa jadi.”Ariel memotong steak sapi. “Apa pun ceritanya, kita mesti bersandiwara.”Sekitar jam satu, pelayan datang untuk membereskan piring kotor. Semua makanan sudah dilahap hingga tidak bersisa.Ariel duduk di sofa sembari menonton sinetron. Dia mengusap tanda dirinya mengantuk. Sementara itu, Jodhiva sedang membasuh tubuhnya.Pelayan mendorong kereta makanan meninggalkan kamar. Dia mengangkat kelopak matanya sedikit, lalu menutup pintu kamar dengan perlahan.Di belokan koridor, wanita yang mengenakan jaket kulit macan tutul sedang merokok sembari bersandar di dinding. Dia mengisap rokok, lalu bertanya, “Sudah makan?”Pelayan membuka tutup piring. “Tidak ada yang tersisa.”Tatapan galak si wanita dikaburkan oleh asap putih. Bibir merahnya melengkung ke atas. “Dua pria itu masih muda. Organ tubuhnya pasti masih sehat-sehat.”Seorang pria botak denga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2399

    Suara di dalam ruangan mengejutkan orang yang berjaga di luar. Saat mereka menerobos ke dalam, mereka semua kelihatan kaget. “Tangkap mereka!”Ariel dan Jodhiva sedang berdiri bersama. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun sudah dikepung. Tidaklah efisien untuk bergerak di ruangan sempit ini. Kebetulan bisa membatasi gerak-gerik mereka.Punggung Ariel dan Jodhiva saling menempel. Mereka memandang orang-orang yang mengerumuni mereka.Ariel memalingkan kepalanya. “Apa kamu baik-baik saja?”Jodhiva melonggarkan jam tangannya. “Mau tanding?”Ariel tersenyum. “Boleh, kita lihat siapa yang bisa duluan mengalahkan mereka.”Ketika mendengar percakapan mereka berdua, mereka semua kelihatan murka. “Sialan! Apa maksudmu? Apa kalian sedang meremehkan kami?”Ariel dan Jodhiva menjawab dengan serentak, “Iya.”Orang itu merasa marah dan langsung menjerit, “Habisi mereka!”Orang-orang itu langsung menyerang.Di dalam ruang operasi yang sempit, situasi sudah menjadi kacau. Saking besarnya suara, bahka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2400

    Terdengar suara tangis dari sejumlah penumpang kapal. Mereka semua tidak tahu apa yang terjadi. Hanya saja, mereka merasa diri mereka sedang dalam bahaya.Saat Ariel sedang berjalan ke area ruang tamu, dia melihat ada banyak penumpang yang berkumpul dengan kepanikan. Kali ini, kapal kembali melakukan belokan. Seiring dengan suara jerit kuat penumpang, langkah kaki Ariel ikut terhuyung-huyung. Dia segera memapah dinding.Seorang awak kapal wanita terkejut hingga duduk di tempat dan menangis histeris. Ariel berjalan ke sisinya, mencengkeram erat pundaknya. “Di mana ruang kemudi kapal?”Awak kapal wanita itu merasa syok hingga tidak bisa berkata-kata. Rekan kerjanya sedang berusaha untuk menenangkan penumpang. Saat mendengar pertanyaan Ariel, rekan kerjanya pun menjawab, “Apa sudah terjadi sesuatu dengan ruang kemudi?”Ariel berjalan ke sisi awak kapal. “Kita mesti cari cara agar kapten kapal bisa menghentikan kapal. Sekarang kapal sudah tidak berjalan sesuai dengan rute. Ditambah lagi, c

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2737

    Jodhiva berjalan ke depan penjual es krim. Saat hendak mengeluarkan dompet, beberapa anak kecil menengadah kepalanya untuk menatap Jodhiva. “Paman, kamu mesti antre, nggak boleh potong baris.”Jodhiva tertegun sejenak, lalu membungkukkan tubuhnya untuk menatap mereka. “Begini saja, Paman belikan es krim buat kalian. Gimana kalau kalian perbolehin Paman untuk potong baris?”Anak-anak saling bertukar pandang. Mereka merasa transaksi ini cukup menguntungkan! Kemudian, anak-anak pun setuju.Jodhiva membeli es krim, sekalian membelikan es krim kepada anak-anak. Setelah bayar, dia pun mengambil es krim ke sisi Ariel. Ariel spontan tertawa. “Kamu malah kepikiran cara seperti ini demi memotong antrean?”Jodhiva menyerahkan es krim ke tangan Ariel. “Hanya beliin es krim saja, bukan masalah besar.”Ariel membuka bungkusan es krim, lalu mencicipinya.Rasa dingin di musim panas ini memang adalah hal yang cukup menggembirakan!Jodhiva menerima sebuah pesan. Dia spontan merangkul pinggang Ariel. “Ay

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2736

    Setelah ucapan dilontarkan, Yura muncul dengan tampilan memukau. Dia mengenakan gaun panjang ketat berwarna sampanye dengan potongan leher rendah.Di bawah cahaya remang-remang, Yura yang melangkah dengan perlahan kelihatan semakin jelas lagi. Riasannya kelihatan indah. Tubuhnya juga kelihatan elok.Bastian spontan menyipitkan matanya. Pandangannya mengikuti langkah kaki Yura.“Maaf sudah membuat kalian menunggu lama.” Yura tersenyum, lalu berdiri di hadapan mereka.Bastian langsung tersadar dari bengongnya, lalu berdeham dengan ringan. Tiba-tiba dia melepaskan jasnya untuk membungkus tubuh Yura.Yura terdiam membisu.Bastian menjelaskan dengan serius, “AC di sini agak besar. Aku takut kamu masuk angin dan flu.”Yura hendak melepaskan jas Bastian. “Tapi aku merasa panas.”“Tidak. Kamu kedinginan.” Bastian menahan tangan Yura, tidak membiarkan Yura melepaskannya.Jodhiva bertukar pandang dengan Ariel. Dia pun tersenyum tidak berdaya.“Yura.” Cooper berjalan mendekat, lalu menatap Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2735

    Hiro spontan mengangkat kepalanya. Dia sungguh tidak tahu bagaimana memperlakukan kucing ini.Emilia menggigit sedotannya. “Kiumi itu terlalu ramah. Paman, kamu nggak keberatan, ‘kan?”Hiro menahan Kiumi yang terus bergerak. Keningnya tiba-tiba berkerut. “Paman?”“Kamu memang kelihatan muda, tapi seharusnya kamu hampir sebaya dengan pemilik penginapan ini, ‘kan?”Hiro terdiam membisu. Apa Emilia telah salah paham terhadap umurnya?Hiro menunduk menatap Kiumi di dalam pelukannya, lalu membelai bulu lembut Kiumi. “Mike lebih besar empat tahun dari aku.”“Coba aku pikir, Bos lebih besar empat tahun dari kamu. Seharusnya kamu juga sudah berusia 30 tahun, lebih besar 11 tahun daripada aku. Benar dong kalau kupanggil Paman?”Emilia berpikir. Saat Hiro berusia 11 tahun, dirinya saja belum lahir.Hiro melirik Emilia sekilas. Dia memang masih gadis. “Meong ….” Cakar gendut Kiumi menarik pakaiannya, hendak masuk ke dalam pakaian Hiro.Emilia terkejut segera menggendong Kiumi. Dia merasa canggun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2734

    Berhubung ada bar di penginapan, karyawan sif malam akan bekerja dari jam lima sore hingga jam dua dini hari.Pekerja paruh waktu di penginapan hanya Emilia saja. Biasanya dia hanya bernyanyi di malam hari saja. Siang harinya jika tidak ada kelas, dia juga akan membantu di penginapan. Berhubung usianya masih muda, anggota di restoran juga sangat menjaga Emilia.Seandainya Emilia pulang kerja terlalu malam, tidak gampang untuk memanggil mobil di tengah malam, dia pun diperbolehkan untuk tinggal di penginapan.Setiap wajah yang tadinya tidak familier menjadi familier di sini. Hubungan mereka menjadi sangat akrab juga.Sementara, Mike juga akan mengatur makan bersama dengan karyawan di setiap festival. Itulah sebabnya mereka semua dapat merasakan kehangatan di penginapan ini.Hiro berjalan ke dalam halaman. Mike sedang merapikan dedaunan di pekarangan. Dia memalingkan kepalanya menatap ke sisi Hiro. “Cuaca hari ini lumayan bagus. Kenapa kamu tidak pergi jalan-jalan?”“Tidak ada yang seru.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2733

    Kiumi makan dengan lahapnya.“Emilia, bukannya hari ini kamu ada kelas?”“Sepertinya dosen lagi ada urusan, jadi nggak ada kelas hari ini.” Emilia melihat ke sisi Mike. “Aku bisa keluar juga karena nggak ada kelas.”Mike pun tersenyum.Pada saat ini, Emilia baru memperhatikan Hiro. Dia terbengong beberapa detik. “Eh, bukannya kamu itu …. Oh, kamu yang tinggal di kamar sebelah, ‘kan?”Mike melihat ke sisi Hiro. “Kalian kenal?”“Bukan, bukan, semalam Kiumi masuk ke balkon kamarnya. Sepertinya Kiumi sudah mengganggu istirahatnya.” Emilia tersenyum canggung. Dia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, Kak Mike, sepertinya sudah lama dia tinggal di sini.”Mike tersenyum. “Iya, sudah cukup lama. Temanku ini berasal dari ibu kota. Dia datang ke sini buat liburan.”“Ibu kota?” Saat ini, Emilia sudah duduk di sofa. Dia menatap Hiro dengan rasa penasaran. “Apa ibu kota itu seru?”Hiro berkata dengan datar, “Lumayan.”“Temanku juga pergi ke ibu kota. Dia masuk ke akademi perfilman. Den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2732

    Ketika melihat kucingnya berlari ke balkon kamar lain dan ditangkap, Emilia spontan menarik napas dalam-dalam. Dia mengatupkan kedua telapak tangannya sembari menunjukkan sikap tulusnya. “Maaf sekali. Kiumi-ku sudah bikin masalah buat kamu. Aku akan bawa dia kembali. Bisa nggak … kamu gendong kemari?”Balkon mereka hanya terpisah sejauh 1,5 meter saja. Emilia mengulurkan kedua tangannya bermaksud untuk menangkapnya.Hiro tidak berbicara, langsung mengangkat kucing kepadanya.Emilia segera menerima, lalu memeluknya dengan buru-buru. “Terima kasih. Maaf, sudah merepotkanmu.”Kemudian, Emilia membalikkan tubuhnya menepuk-nepuk Kiumi yang berada di dalam pelukannya. “Kalau kamu sembarangan lari lagi, aku akan sterilkan kamu!”Kiumi mengeong tanda dirinya menolak.Hiro menarik lengan pakaiannya, lalu menepuk-nepuk bulu kucing yang menempel di pakaiannya. Dia juga kembali ke kamar.Keesokan harinya, Hiro mengenakan pakaian tidur longgar berjalan menuruni tangga. Biasanya penginapan akan memp

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2731

    “Kalau kamu bersikap seperti ini dari dulu, aku pun tidak akan menjadi pria sejati lagi.” Usai berbicara, Bastian langsung mencium bibirnya.Yura mengulurkan tangan langsung memeluk Bastian.Seluruh kamar dipenuhi dengan suasana kasmaran. Rasa cinta membaluti hati kedua orang.…Pada saat yang sama, di Kota Jimbar.Sebuah penginapan di kota kecil Iora masih beroperasional. Di dalam gang-gang yang dipenuhi aroma kuno, lampu-lampu pasar malam bersinar redup, menciptakan suasana yang tetap hangat di dini hari.Hiro sedang duduk sendirian di lantai atas. Dia memesan segelas koktail. Keriuhan para pelanggan di meja sebelah sungguh berbanding terbalik dengan ketenangannya.Pada saat ini, suara dentingan piano mulai terdengar. Seiring dengan alunan melodi, seorang penyanyi wanita memainkan piano sembari menyanyikan lagu dengan suara serak yang lembut dan merdu.“Aku tak bisa memilih cinta. Bila semesta pisahkan kita, aku tak mampu memaksa kita. Apabila restu tak pernah ada, Tuhan tolonglah, b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2730

    Bastian terdiam.Pada saat ini, seorang ibu menghela napas. “Waktu itu, kami semua mengira kamu akan menikah sama Tuan Hiro. Kalian berdua sudah berteman sejak kecil ….”Entah siapa yang menghentikan omongan wanita tua itu. Ketika mengungkit soal Hiro, semua tetangga di sini juga tahu betapa Yura menempel dengan Hiro waktu itu. Hanya saja, tidak seharusnya mereka mengungkit masalah pria lain di hadapan kekasih Yura. Wanita itu menyadari dirinya telah keceplosan. Dia segera berkata, “Maaf, Tante bukan sengaja mau mengungkitnya. Kamu jangan berpikir kebanyakan. Masa lalu biarkanlah berlalu.”Yura tidak berbicara, hanya tersenyum saja.Setelah mereka berdua meninggalkan tempat, Bastian memasukkan tangan ke dalam saku celananya. “Kenapa? Apa kamu masih punya pemikiran terhadap teman masa kecilmu itu?”“Pemikiran apa?” Yura berjalan ke sisi Bastian, lalu memperlambat langkahnya. “Kamu berharap aku bisa punya pemikiran apa lagi? Jangan-jangan putus sama kamu, lalu pergi mencarinya?”Bastian

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2729

    Yura membenamkan kepalanya di dalam pundak Bastian.Beberapa hari kemudian, Raisa memberikan barang bukti dan juga menceritakan apa yang dialaminya kepada polisi. Nama Hanson pun telah terjerat dalam kabar buruk.Seiring dengan kabar buruk yang tidak berhenti menyebar, para wanita yang “dinodai” sebelumnya berbondong-bondong keluar untuk bersuara.Bahkan hotel atas nama Hanson juga sedang dalam pemeriksaan. Setelah membaca kabar Hanson di internet, para karyawan yang mengetahui masalah itu baru berterus terang bahwa Hanson mengandalkan posisinya sebagai petinggi memaksa mereka untuk menutupi aibnya.Sementara, kebanyakan wanita dinodai di hotel dan di kamar yang sama. Kamar itu memang sengaja “disisakan” untuk menjadi tempat tinggal Hanson.Tanpa izin orang lain, siapa pun tidak diperbolehkan untuk masuk. Selain itu, kartu kamar itu hanya ada selembar saja dan hanya dimiliki oleh Hanson.Saat isi kamar digeledah, di dalamnya terdapat berbagai jenis mainan dewasa yang membuktikan tindak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status