Share

Bab 2400

Author: Daun Jahe
Terdengar suara tangis dari sejumlah penumpang kapal. Mereka semua tidak tahu apa yang terjadi. Hanya saja, mereka merasa diri mereka sedang dalam bahaya.

Saat Ariel sedang berjalan ke area ruang tamu, dia melihat ada banyak penumpang yang berkumpul dengan kepanikan. Kali ini, kapal kembali melakukan belokan. Seiring dengan suara jerit kuat penumpang, langkah kaki Ariel ikut terhuyung-huyung. Dia segera memapah dinding.

Seorang awak kapal wanita terkejut hingga duduk di tempat dan menangis histeris. Ariel berjalan ke sisinya, mencengkeram erat pundaknya. “Di mana ruang kemudi kapal?”

Awak kapal wanita itu merasa syok hingga tidak bisa berkata-kata. Rekan kerjanya sedang berusaha untuk menenangkan penumpang. Saat mendengar pertanyaan Ariel, rekan kerjanya pun menjawab, “Apa sudah terjadi sesuatu dengan ruang kemudi?”

Ariel berjalan ke sisi awak kapal. “Kita mesti cari cara agar kapten kapal bisa menghentikan kapal. Sekarang kapal sudah tidak berjalan sesuai dengan rute. Ditambah lagi, c
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2401

    “Bagaimana sekarang? Sekarang kita bahkan tidak bisa masuk ke dalam.” Pria paruh baya juga mulai panik.Tiba-tiba Ariel melihat ke sisi saluran ventilasi.Di dalam ruangan bawah tanah, Jodhiva berhasil mengalahkan semua serangan. Saat ini, hampir setengah tenaga di tubuhnya sudah terkuras.Keringat membasahi punggung Ariel. Pakaian yang tadinya bersih itu sudah dipenuhi dengan bekas noda. Ada juga bagian yang koyak dan kusut.Saat Jodhiva berjalan keluar “ruang operasi”, tiba-tiba kapal bergoyang kencang. Dia pun jatuh menabrak dinding.Lengan Jodhiva yang tadinya sudah terluka itu tidak sengaja membentur pipa. Rasa sakit kembali menyerang. Saking sakitnya, dia pun kelihatan mengerutkan keningnya.Jodhiva mengeluarkan ponselnya. Ponselnya sudah kehilangan sinyal. Dia menutupi lengannya berjalan ke sisi tangga. Tatapannya spontan tertuju pada luar jendela.Permukaan laut sudah dipenuhi dengan kabut putih. Pemandangan terlihat kabur. Jodhiva bergegas berjalan ke ruang kemudi.Dengan mera

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2402

    Keringat dingin membasahi kening pria paruh baya. Tangan yang memegang setir pun gemetar.Tentu saja Ariel menyadarinya. Hanya saja, dia tidak boleh bersikap panik. Seandainya Ariel mendesaknya, bisa jadi pria paruh baya itu akan semakin gugup lagi. “Apa kamu pernah mengalami kejadian seperti ini ketika mengendarai kapal barang?”Pria paruh baya menelan air liurnya. “Jarang sekali.”Ariel masih berusaha menenangkan dirinya, lalu bertanya dengan tenang, “Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau mengalami kejadian seperti ini?”Si pria paruh baya tertegun sejenak. Tidaklah mudah untuk bisa menghentikan kapal yang sudah melaju kencang. Jika mengalami kejadian seperti ini …. Pria itu menarik napas dalam-dalam. Siapa pun tidak ingin meninggal, begitu pula dengan dirinya. Jadi, pria paruh baya ingin bertaruh. Bisa jadi masih ada kesempatan. Kalau tidak bertaruh, dia pun tidak memiliki kesempatan.Pria itu menggenggam kemudi dengan erat, mengarahkan kapal di tengah kabut tebal. Dia mempriorita

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2403

    Setelah Jodhiva bangun, samar-samar terdengar suara dari sekitar. Jodhiva membuka matanya dengan perlahan. Cahaya terang mulai memudar, terlihat beberapa sosok bayangan manusia.“Jody.”“Jody?”Setelah berhasil melihat wajah orang-orang di sekitar, Jodhiva baru mulai membangkitkan tubuhnya.Tobias segera memapah Jodhiva. “Kamu masih terluka, jangan buru-buru untuk bangun.”Jodhiva mengamati isi ruangan. Sekarang dia sedang berada di rumah sakit. Dia memegang wajahnya sembari tersenyum. “Sudah berapa lama aku tidurnya?”Tobias membalas, “Saat Ariel suruh aku pergi menjemput kalian, kamu sudah tidak sadarkan diri. Lukamu infeksi, kamu jadi demam.”Tadinya Tobias sedang menunggu kepulangan mereka untuk memulai resepsi pernikahan. Siapa sangka malah akan terjadi masalah seperti ini. Resepsi pernikahan terpaksa diundur.Tobias menghela napas, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi Ariel. “Ariel, kamu jaga Jody dulu.”Seusai berbicara, Tobias pun meninggalkan kamar pasien.Suasana di dalam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2404

    Tobias juga mengikuti perkembangan berita di ibu kota. Beberapa saat lalu, Jodhiva sempat diterpa gosip dengan Alicia. Saat itu, penyakit jantung Tobias hampir saja kambuh. Dia mengira menantu unggulnya akan menjadi milik orang lain.“Ayah!” Ariel berjalan ke dalam halaman. Dia pun melihat banyak tempelan hiasan di sana. “Kamu diam-diam mau mengadakan resepsi pernikahanku? Kenapa kamu nggak tanya pendapatku?”Kening Tobias berkerut. “Bukannya kamu lagi temani Jody di rumah sakit?”Ariel memeluk tangannya sembari membalas, “Dia juga bukan anak kecil. Apa perlu ditemani?”“Kamu ….” Tobias merasa kesal dan juga tidak berdaya. “Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi. Jangan sampai ulahmu membuat suamimu kabur. Meski kamu menangis nanti, semuanya juga tidak ada gunanya lagi.”Mungkin karena masalah Alicia. Tobias mulai merasa khawatir.Ariel menyipitkan matanya. “Apa sih yang ada di benak Ayah?”Tobias meletakkan kedua tangan di belakang punggung sembari mendengus. “Jody memperla

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2405

    Kening Ariel berkerut. “Apa kamu nggak bisa usir sendiri?”Jodhiva tersenyum. “Aku lebih suka diurus Ariel.”“Apa kamu nggak merasa risi?”“Apa mungkin aku akan merasa risi sama kamu?” Jodhiva mencium sudut mata Ariel. “Meskipun kamu terus cari masalah sama aku, aku tetap merasa gembira.”Ariel mencubit pipinya. “Siapa yang terus mencari masalah …. Uhm!”Jodhiva menempelkan bibirnya di atas bibir Ariel. Kedua tangan Ariel spontan menindih dada Jodhiva. “Jody, kamu masih belum makan malam ….”“Aku mau makan yang manis-manis dulu.”“Dari mana ada yang manis-manis?”Jodhiva membalikkan tubuhnya memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Bukannya Ariel-ku manis?”Sekarang Jodhiva semakin pemberani saja. Dia selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ariel menggertakkan giginya dan wajahnya kelihatan merona. “Jody, pergi sana!”…Tidak lama setelah Jodhiva keluar dari rumah sakit, Tobias mendesak mereka untuk mengadakan resepsi pernikahan. Saking tidak sabaran, mereka berdua pun tertawa keti

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2406

    Jessie tidak berbicara.Hiro yang berada di atas panggung bertukar pandang dengan Jessie.Jessie mengangguk sedikit kepalanya ke sisi Hiro. Setelah itu, dia pun mengalihkan pandangannya. Sejak syuting berakhir, Jessie tidak pernah bertemu dengan Hiro lagi. Dia sungguh terkejut bisa bertemu dengan Hiro malam hari ini.Setelah acara fesyen dimulai, entah pihak penyelenggara sengaja atau tidak, Jessie malah diatur duduk bersebelahan dengan Nora, kemudian ada Shinta dan Hiro juga.Saat ini, semua kamera disorotkan ke diri mereka berdua.Nora juga tidak menyangka pihak penyelenggara akan mengatur seperti ini. Saat dia sedang menyapa reporter di seberang, dia sambil menyindir dengan suara yang hanya kedengaran oleh Jessie saja. “Sial sekali! Jangan-jangan nanti penggemar bodohmu bilangin aku pansos lagi?”Jessie tersenyum. “Setahuku, penggemarmu lebih banyak yang bodoh?”Raut wajah Nora langsung berubah. Gara-gara di acara varietas sebelumnya, para penggemar Nora yang terlalu membelanya just

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2407

    Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Apa kamu bisa tutup mulutmu? Siapa juga yang nggak sabaran?”Jodhiva menyesap kopi dengan perlahan. Dia hanya tersenyum, tidak berkata lain.Dessy baru kembali ke rumah dengan diikuti sejumlah orang di belakang. Tangan mereka juga tidak santai, semuanya menenteng banyak barang. Ariel menghalangi langkah Dessy. “Apa yang kalian lakukan di sini?”Dessy membalas dengan tersenyum, “Tentu saja lagi mempersiapkan resepsi pernikahanmu. Tuan Tobias sudah menyuruh perusahaan perencana pernikahan terbaik di Pulau Persia untuk menyusun resepsi pernikahanmu.”Ariel merasa syok. “Kenapa merepotkan sekali?”Bukannya hanya sebuah resepsi pernikahan saja?Staf di belakang pun tersenyum. “Kenapa malah mendeskripsikan pernikahan sendiri dengan kata merepotkan? Pernikahan cuma sekali seumur hidup. Siapa juga yang tidak ingin menjadi pengantin paling bahagia di resepsi pernikahan? Tanggung jawab kami untuk membuat kalian merasa bahagia di hari pernikah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2408

    Sebenarnya Yura dapat merasakan ada perasaan berbeda Hiro terhadap Jessie. Hiro bahkan rela melepaskan studi bisnisnya, beralih haluan ke studi perfilman. Kalau bukan demi Jessie, demi siapa lagi?Jessie mengangkat kelopak mata untuk menatapnya. “Yura, sebenarnya aku sudah menikah.”“Menikah?” Yura terbengong. “Kamu menikah sama siapa?”Jessie memberi tahu masalahnya dengan Jules kepada Yura. Yura kelihatan sangat syok. Sebelumnya memang pernah terlintas kemungkinan itu di benaknya. Hanya saja, dia tidak menyangka hubungan mereka akan membuahkan hasil.“Jadi, kamu nggak suka sama Hiro?”Kali ini, giliran Jessie yang merasa syok. “Aku nggak pernah bilang aku suka sama Hiro.”Yura sungguh kehabisan kata-kata. “Dulu sewaktu di sekolah, hubungan kamu dan dia cukup dekat. Sekarang kamu malah bilang kamu nggak suka sama dia?”Jessie menepuk keningnya. Dia kelihatan agak canggung. “Selama ini aku hanya menganggap Hiro sebagai kakakku saja. Aku nggak punya perasaan lain sama dia.”Mungkin saat

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status