Share

Bab 2400

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 18:00:01
Terdengar suara tangis dari sejumlah penumpang kapal. Mereka semua tidak tahu apa yang terjadi. Hanya saja, mereka merasa diri mereka sedang dalam bahaya.

Saat Ariel sedang berjalan ke area ruang tamu, dia melihat ada banyak penumpang yang berkumpul dengan kepanikan. Kali ini, kapal kembali melakukan belokan. Seiring dengan suara jerit kuat penumpang, langkah kaki Ariel ikut terhuyung-huyung. Dia segera memapah dinding.

Seorang awak kapal wanita terkejut hingga duduk di tempat dan menangis histeris. Ariel berjalan ke sisinya, mencengkeram erat pundaknya. “Di mana ruang kemudi kapal?”

Awak kapal wanita itu merasa syok hingga tidak bisa berkata-kata. Rekan kerjanya sedang berusaha untuk menenangkan penumpang. Saat mendengar pertanyaan Ariel, rekan kerjanya pun menjawab, “Apa sudah terjadi sesuatu dengan ruang kemudi?”

Ariel berjalan ke sisi awak kapal. “Kita mesti cari cara agar kapten kapal bisa menghentikan kapal. Sekarang kapal sudah tidak berjalan sesuai dengan rute. Ditambah lagi, c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2401

    “Bagaimana sekarang? Sekarang kita bahkan tidak bisa masuk ke dalam.” Pria paruh baya juga mulai panik.Tiba-tiba Ariel melihat ke sisi saluran ventilasi.Di dalam ruangan bawah tanah, Jodhiva berhasil mengalahkan semua serangan. Saat ini, hampir setengah tenaga di tubuhnya sudah terkuras.Keringat membasahi punggung Ariel. Pakaian yang tadinya bersih itu sudah dipenuhi dengan bekas noda. Ada juga bagian yang koyak dan kusut.Saat Jodhiva berjalan keluar “ruang operasi”, tiba-tiba kapal bergoyang kencang. Dia pun jatuh menabrak dinding.Lengan Jodhiva yang tadinya sudah terluka itu tidak sengaja membentur pipa. Rasa sakit kembali menyerang. Saking sakitnya, dia pun kelihatan mengerutkan keningnya.Jodhiva mengeluarkan ponselnya. Ponselnya sudah kehilangan sinyal. Dia menutupi lengannya berjalan ke sisi tangga. Tatapannya spontan tertuju pada luar jendela.Permukaan laut sudah dipenuhi dengan kabut putih. Pemandangan terlihat kabur. Jodhiva bergegas berjalan ke ruang kemudi.Dengan mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2402

    Keringat dingin membasahi kening pria paruh baya. Tangan yang memegang setir pun gemetar.Tentu saja Ariel menyadarinya. Hanya saja, dia tidak boleh bersikap panik. Seandainya Ariel mendesaknya, bisa jadi pria paruh baya itu akan semakin gugup lagi. “Apa kamu pernah mengalami kejadian seperti ini ketika mengendarai kapal barang?”Pria paruh baya menelan air liurnya. “Jarang sekali.”Ariel masih berusaha menenangkan dirinya, lalu bertanya dengan tenang, “Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau mengalami kejadian seperti ini?”Si pria paruh baya tertegun sejenak. Tidaklah mudah untuk bisa menghentikan kapal yang sudah melaju kencang. Jika mengalami kejadian seperti ini …. Pria itu menarik napas dalam-dalam. Siapa pun tidak ingin meninggal, begitu pula dengan dirinya. Jadi, pria paruh baya ingin bertaruh. Bisa jadi masih ada kesempatan. Kalau tidak bertaruh, dia pun tidak memiliki kesempatan.Pria itu menggenggam kemudi dengan erat, mengarahkan kapal di tengah kabut tebal. Dia mempriorita

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2403

    Setelah Jodhiva bangun, samar-samar terdengar suara dari sekitar. Jodhiva membuka matanya dengan perlahan. Cahaya terang mulai memudar, terlihat beberapa sosok bayangan manusia.“Jody.”“Jody?”Setelah berhasil melihat wajah orang-orang di sekitar, Jodhiva baru mulai membangkitkan tubuhnya.Tobias segera memapah Jodhiva. “Kamu masih terluka, jangan buru-buru untuk bangun.”Jodhiva mengamati isi ruangan. Sekarang dia sedang berada di rumah sakit. Dia memegang wajahnya sembari tersenyum. “Sudah berapa lama aku tidurnya?”Tobias membalas, “Saat Ariel suruh aku pergi menjemput kalian, kamu sudah tidak sadarkan diri. Lukamu infeksi, kamu jadi demam.”Tadinya Tobias sedang menunggu kepulangan mereka untuk memulai resepsi pernikahan. Siapa sangka malah akan terjadi masalah seperti ini. Resepsi pernikahan terpaksa diundur.Tobias menghela napas, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi Ariel. “Ariel, kamu jaga Jody dulu.”Seusai berbicara, Tobias pun meninggalkan kamar pasien.Suasana di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2404

    Tobias juga mengikuti perkembangan berita di ibu kota. Beberapa saat lalu, Jodhiva sempat diterpa gosip dengan Alicia. Saat itu, penyakit jantung Tobias hampir saja kambuh. Dia mengira menantu unggulnya akan menjadi milik orang lain.“Ayah!” Ariel berjalan ke dalam halaman. Dia pun melihat banyak tempelan hiasan di sana. “Kamu diam-diam mau mengadakan resepsi pernikahanku? Kenapa kamu nggak tanya pendapatku?”Kening Tobias berkerut. “Bukannya kamu lagi temani Jody di rumah sakit?”Ariel memeluk tangannya sembari membalas, “Dia juga bukan anak kecil. Apa perlu ditemani?”“Kamu ….” Tobias merasa kesal dan juga tidak berdaya. “Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi. Jangan sampai ulahmu membuat suamimu kabur. Meski kamu menangis nanti, semuanya juga tidak ada gunanya lagi.”Mungkin karena masalah Alicia. Tobias mulai merasa khawatir.Ariel menyipitkan matanya. “Apa sih yang ada di benak Ayah?”Tobias meletakkan kedua tangan di belakang punggung sembari mendengus. “Jody memperla

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2405

    Kening Ariel berkerut. “Apa kamu nggak bisa usir sendiri?”Jodhiva tersenyum. “Aku lebih suka diurus Ariel.”“Apa kamu nggak merasa risi?”“Apa mungkin aku akan merasa risi sama kamu?” Jodhiva mencium sudut mata Ariel. “Meskipun kamu terus cari masalah sama aku, aku tetap merasa gembira.”Ariel mencubit pipinya. “Siapa yang terus mencari masalah …. Uhm!”Jodhiva menempelkan bibirnya di atas bibir Ariel. Kedua tangan Ariel spontan menindih dada Jodhiva. “Jody, kamu masih belum makan malam ….”“Aku mau makan yang manis-manis dulu.”“Dari mana ada yang manis-manis?”Jodhiva membalikkan tubuhnya memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Bukannya Ariel-ku manis?”Sekarang Jodhiva semakin pemberani saja. Dia selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ariel menggertakkan giginya dan wajahnya kelihatan merona. “Jody, pergi sana!”…Tidak lama setelah Jodhiva keluar dari rumah sakit, Tobias mendesak mereka untuk mengadakan resepsi pernikahan. Saking tidak sabaran, mereka berdua pun tertawa keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2406

    Jessie tidak berbicara.Hiro yang berada di atas panggung bertukar pandang dengan Jessie.Jessie mengangguk sedikit kepalanya ke sisi Hiro. Setelah itu, dia pun mengalihkan pandangannya. Sejak syuting berakhir, Jessie tidak pernah bertemu dengan Hiro lagi. Dia sungguh terkejut bisa bertemu dengan Hiro malam hari ini.Setelah acara fesyen dimulai, entah pihak penyelenggara sengaja atau tidak, Jessie malah diatur duduk bersebelahan dengan Nora, kemudian ada Shinta dan Hiro juga.Saat ini, semua kamera disorotkan ke diri mereka berdua.Nora juga tidak menyangka pihak penyelenggara akan mengatur seperti ini. Saat dia sedang menyapa reporter di seberang, dia sambil menyindir dengan suara yang hanya kedengaran oleh Jessie saja. “Sial sekali! Jangan-jangan nanti penggemar bodohmu bilangin aku pansos lagi?”Jessie tersenyum. “Setahuku, penggemarmu lebih banyak yang bodoh?”Raut wajah Nora langsung berubah. Gara-gara di acara varietas sebelumnya, para penggemar Nora yang terlalu membelanya just

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2407

    Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Apa kamu bisa tutup mulutmu? Siapa juga yang nggak sabaran?”Jodhiva menyesap kopi dengan perlahan. Dia hanya tersenyum, tidak berkata lain.Dessy baru kembali ke rumah dengan diikuti sejumlah orang di belakang. Tangan mereka juga tidak santai, semuanya menenteng banyak barang. Ariel menghalangi langkah Dessy. “Apa yang kalian lakukan di sini?”Dessy membalas dengan tersenyum, “Tentu saja lagi mempersiapkan resepsi pernikahanmu. Tuan Tobias sudah menyuruh perusahaan perencana pernikahan terbaik di Pulau Persia untuk menyusun resepsi pernikahanmu.”Ariel merasa syok. “Kenapa merepotkan sekali?”Bukannya hanya sebuah resepsi pernikahan saja?Staf di belakang pun tersenyum. “Kenapa malah mendeskripsikan pernikahan sendiri dengan kata merepotkan? Pernikahan cuma sekali seumur hidup. Siapa juga yang tidak ingin menjadi pengantin paling bahagia di resepsi pernikahan? Tanggung jawab kami untuk membuat kalian merasa bahagia di hari pernikah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2408

    Sebenarnya Yura dapat merasakan ada perasaan berbeda Hiro terhadap Jessie. Hiro bahkan rela melepaskan studi bisnisnya, beralih haluan ke studi perfilman. Kalau bukan demi Jessie, demi siapa lagi?Jessie mengangkat kelopak mata untuk menatapnya. “Yura, sebenarnya aku sudah menikah.”“Menikah?” Yura terbengong. “Kamu menikah sama siapa?”Jessie memberi tahu masalahnya dengan Jules kepada Yura. Yura kelihatan sangat syok. Sebelumnya memang pernah terlintas kemungkinan itu di benaknya. Hanya saja, dia tidak menyangka hubungan mereka akan membuahkan hasil.“Jadi, kamu nggak suka sama Hiro?”Kali ini, giliran Jessie yang merasa syok. “Aku nggak pernah bilang aku suka sama Hiro.”Yura sungguh kehabisan kata-kata. “Dulu sewaktu di sekolah, hubungan kamu dan dia cukup dekat. Sekarang kamu malah bilang kamu nggak suka sama dia?”Jessie menepuk keningnya. Dia kelihatan agak canggung. “Selama ini aku hanya menganggap Hiro sebagai kakakku saja. Aku nggak punya perasaan lain sama dia.”Mungkin saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2487

    Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2486

    Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2485

    “Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2483

    Jules menatapnya. “Bagaimana kondisi tubuhmu?”Willie membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Namanya juga sudah tua, wajar kalau sering sakit. Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aku selalu mendedikasikan diriku dalam urusan negara. Aku tidak merasa bersalah terhadap rakyatku, tapi aku merasa aku bersalah terhadap kalian.”Jules menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Tatapan Raja Willie tertuju pada luar jendela. Tatapannya kelihatan datar. “Aku bersalah terhadap nenekmu, juga bersalah terhadap ibumu, kamu, dan juga Dacia.”Willie merasa sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan ibunya Dacia. Bagaimanapun, Lidya juga adalah putrinya. Terlebih, sebenarnya Dacia juga tidak bersalah.Jessie memutar sedikit bola matanya. “Kakek, kamu mesti jaga kesehatanmu dengan baik. Jadi, kamu bakal punya kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Dacia juga nggak bakal salahin kamu.”Ketika mendengar ucapan Jessie, Willie pun tersenyum. “Semoga saja seperti itu.”Willie mulai terbatuk-batuk. Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2482

    Jules merangkul pundak Jessie. Dia menggigit bagian yang sudah digigit Jessie tadi. “Emm, manis sekali, seperti aroma Jessie.”Wajah Jessie terasa panas. “Kamu … aku suruh kamu coba ubinya. Kenapa kamu sembarangan bicara, sih?”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Tadi kamu baru makan di rumah Kak Jerry. Sekarang kamu malah mau makan ubi.”“Putramu lagi lapar, bukan aku.”“Putra kita jago makan juga, sepertinya kelak dia akan menjadi bocah gendut.”Jessie mengusap perutnya sembari tersenyum. “Bisa jadi dia itu gadis gendut.”Jules mengesampingkan rambut Jessie. Dia melihat Jessie yang semakin rakus itu dengan tersenyum. “Tidak masalah. Aku suka dua-duanya.”Pada saat ini, ponsel Jessie tiba-tiba berdering. Dia mengambil ponsel, lalu melihat sekilas. Ternyata ada panggilan masuk dari Silvia.“Ibu?”Silvia berkata dengan tersenyum, “Sayangku, malam ini aku dan ayahmu tinggal di istana, tidak pulang ke rumah. Ingat bantu aku sampaikan kepada Jules. Oh, ya, kalau Jules berani menin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2481

    Jules tersenyum. “Mereka semua baik-baik saja. Bagaimana dengan Paman?”Daniel mengangguk sembari mengangkat gelas teh. “Aku juga baik-baik saja.”Jerremy berjalan menuruni tangga. Ketika melihat keberadaan Jules, dia pun berkata, “Pintar juga, datangnya saat jam makan.”Jessie mencondongkan kepalanya keluar dapur. “Jangan tindas suamiku!”Jerremy terdiam membisu.Daniel pun tersenyum, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Hari ini kita makan hotpot saja?”Jessie segera menimpali, “Iya, hotpot enak, kok!”Jules mengatakan, “Aku ikut istriku saja.”Saat Daniel hendak berbicara, Jerremy malah menunjukkan rasa tidak puasnya. “Masa makan ….”Dacia langsung berdeham.Jerremy berlagak merenung, lalu memiringkan kepalanya. “Iya, makan hotpot saja.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Pada jam lima sore, meja makan sudah dipenuhi dengan bahan makanan, seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging udang, dan berbagai jenis sayur hijau. Bukan hanya itu saja, ada juga camilan di s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

DMCA.com Protection Status