Owen dengan cepat membungkukkan badannya, mengambil ponsel Eliana, dan memasukkan ke dalam sakunya.Eliana tak melihat pergerakan Owen dengan jelas. Dia hanya tahu bahwa Owen datang dari belakang dirinya dan kemudian ke depannya."Tidak! Aku tidak mengambil fotomu. Aku sedang melakukan siaran langsung."Eliana mencoba untuk tenang. Lalu dia mengulurkan tangannya. "Izinkan aku memperkenalkan diri. Aku Eliana, seorang pembawa acara di YouTube. Aku juga seorang selebritas internet.""Selebritas internet, senang bertemu denganmu!" Owen bersalaman dengan Eliana dan menggodanya.Eliana mendengus.Kemudian dengan cemberut dia berkata, "Aku Eliana, dan aku seorang selebritas internet. Jangan memanggilku selebritas internet."Sementara itu, Fiona juga berjalan mendekat. "Owen, kamu sedang sibuk?"Mendengar pertanyaan itu, Owen dan Eliana sama-sama sedikit marah."Nona, jangan jatuh cinta kepadanya. Dia
"Aku Kevin Mccoy dari Sekte Bela Diri Racun di Kota Vyton. Aku di sini untuk membunuh Owen dan Fiona!" Pemuda itu berkata dengan wajah datar.Wanita muda itu juga menurunkan kewaspadaannya dan berkata, "Aku Vivian Hale dari Sekte Bela Diri Racun, aku di sini untuk membunuh Owen dan Fiona juga."Paxton menepuk bahu mereka sambil tersenyum. "Kalian orang jujur! Bagus! Kalian punya bala bantuan?""Punya!""Ada empat pembunuh lagi di Kota Napiero!"Baiklah!Mendengar jawaban mereka, Paxton tersenyum senang. "Di mana mereka? Bagaimana kalian menghubungi mereka?""Kami beroperasi sendiri. Aku tidak tahu di mana mereka berada.""Kami harus menghubungi mereka secara daring dengan mengepos kode 'RCN' di forum, lalu mereka akan membalas pesan kami."RCN adalah singkatan dari racun. Itu adalah kode Sekte Bela Diri Racun. Vivian memberi tahu Paxton bagaimana cara mereka saling berkomunikasi.Lift
Sementara itu, Owen dan Eliana tidak melihat ponsel yang mereka gunakan untuk melakukan siaran langsung. Ada banyak komentar di ponsel itu.[Apa yang dia maksud dengan siaran langsung pembunuhan?][Eliana ingin membunuh Owen? Ya, ampun! Pembunuhan adalah tindakan kriminal.][Apa yang sudah Eliana lakukan kepada Owen? Apakah gadis itu meracuninya? Ya. Dia tadi membicarakan gejalanya...]Tepat ketika para penggemar mengunggah komentar mereka, Owen meletakkan gelas anggurnya, dan bibirnya melengkung membentuk senyuman aneh."Eliana, aku mendengar apa yang kamu katakan."Owen menatap langsung ke mata Eliana dan dengan tenang berkata, "Sekarang giliranku untuk bertanya kepadamu. Kamu bisa mengerti kata-kataku? Apakah penglihatanmu mulai kabur?""Owen, kamu pasti bercanda."Eliana tak bisa tersenyum lagi. "Ini mustahil. Mengapa?"Pada saat itu, jumlah penonton sudah mencapai lebih dari lima puluh ri
Sial!Paxton benar-benar iri. Gadis itu tidak hanya cantik tetapi juga berani. Dia menampar bokong Owen!Namun, Owen sama sekali tidak merasa senang. Mengapa gadis ini melakukannya lagi? Dia sudah menampar bokong Owen di bandara dua kali pagi ini. Sekarang dia menamparnya lagi di hotel."Owen, aku datang! Apa kamu akan mengundangku masuk?" Gadis cantik itu mengedipkan mata kepada Owen, mengangkat tangannya, dan ingin menampar bokong Owen lagi.Terdengar sebuah suara keras.Kemudian, wajah gadis cantik itu memerah. "Sial! Kamu...."Ya, benar. Kali ini, Owen yang menampar bokong gadis itu.Owen pintar sekali melakukannya!"Eliana, kamu suka sekali memukul bokong. Aku akan mengajarimu caranya! Ayo masuk ke kamar, kita bersenang-senang!" Owen merangkul bahu Eliana dan berjalan menuju kamarnya.Ya, benar. Gadis ini adalah Eliana, seorang pembawa acara siaran langsung di YouTube. Owen tidak menyangk
Tim Sepak Bola Universitas Normal Selatan sangat kuat. Mereka menempati peringkat ketiga pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional terakhir.Sementara itu, Tim Sepak Bola Universitas Steremon menempati peringkat keempat pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional terakhir. Namun, mereka berhasil dikalahkan oleh Tim Sepak Bola Universitas Samudra yang dipimpin Owen dengan skor sebelas banding nol. Oleh karena itu, Tim Sepak Bola Universitas Normal Selatan tidak bisa menganggap remeh Tim Sepak Bola Universitas Samudra.Saat bertemu di lapangan latihan, kedua tim itu tidak terlihat memiliki konflik satu sama lain. Mereka masing-masing menggunakan separuh lapangan untuk berlatih. Namun, para pemain Tim Sepak Bola Universitas Normal Selatan sesekali menatap lawan mereka dengan wajah tidak senang.Setelah berlatih selama beberapa saat, para pemain Tim Sepak Bola Universitas Normal Selatan berkumpul untuk mengobrol."Yang mana Owen? Kita harus mengawas
Terdengar suara keras.Tiba-tiba, sebuah bola melambung dan menghantam wajah Madden dengan keras.Madden baru saja berteriak, "Aku akan bertanggung jawab!" Namun, dalam sekejap wajahnya berubah menjadi pucat dan dia jatuh menghantam tanah."Maaf! Aku sedang latihan, tetapi tendanganku meleset!" Itu adalah suara Eliana. Dulunya, dia adalah seorang penyiar langsung. Eliana berdiri tidak jauh dari lapangan sambil berkacak pinggang. Pergelangan kakinya terkilir, namun dia tampak cantik dan menawan.Sementara itu, semua pemain dari Universitas Normal Selatan tidak berani berbicara sepatah kata pun. Mereka malu karena Madden memanggil beberapa gangster kemari. Mereka juga kaget karena Eliana bisa menghantam kepala seseorang dua kali dengan bola.Namun, para gangster itu tidak terkejut. Mereka jadi punya alasan untuk menghajar Eliana."Dia benar-benar gadis yang liar.""Kita bisa menghajarnya dan juga pria itu!""Biar aku yang tangani gadis itu! Aku senang memukuli seorang gadis!"Para gangs
Eliana juga memandang ke arah pintu keluar stadion dan melihat seseorang yang familier.Owen segera berlari menuju pintu keluar dan buru-buru menelepon seseorang, "Paxton, minta timmu untuk datang ke stadion Gunung Andeye dan membereskan kekacauan."Owen memerintah dan menutup panggilan teleponnya.Kemudian, Owen pergi. Tiga menit berikutnya, sekitar sepuluh pemuda berpakaian santai tiba di stadion itu.Para pemuda itu mengendarai tiga truk. Mereka melempar kelima puluh orang yang terkapar tadi ke dalam truk seperti melempar sampah.Tidak! Ada lima puluh satu orang. Madden yang masih tak sadarkan diri juga ikut dilempar ke dalam truk.Para pemuda itu menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat dan buru-buru pergi. Kini, stadion itu bersih seolah tidak pernah terjadi apa-apa di sana. Mereka hanya butuh waktu sepuluh menit untuk membersihkan kondisi stadion yang berantakan.Orang-orang yang berada di stadion itu tercengang, namun Eliana sangat senang. Dia bergumam dengan pelan, "Para pe
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Owen melempar pisau tajam itu dengan tangan kirinya. Pisau itu tertancap kuat di tanah depan kaki Soren. Seluruh bilahnya tertancap ke dalam tanah, hanya menyisakan gagangnya di atas tanah.Soren sangat ketakutan hingga tanpa sadar mundur tiga langkah.Pada saat yang sama, anggota Geng Sahang berjalan ke depan untuk melindungi Soren."Baiklah, bunuh dia!" Soren mundur membaur ke kerumunan anggota Geng Sahang. Meski merasa aman, Soren tetap geram karena dibuat ketakutan oleh Owen.Setelah mendengar kata-kata Soren, para anggota Geng Sahang segera bergegas menghampiri Owen."Kenapa aku selalu berurusan dengan sekelompok orang bodoh setelah aku kembali?" Owen tidak sabar. Owen berbalik dan menerjang kerumunan anggota geng.Owen meninju mereka dengan kuat.Kemudian, anggota Geng Sahang menjerit karena diempaskan seperti karung pasir.Tidak sampai dua menit, para anggota elite Geng Sahang ini terempas."Dia adalah monster dan tidak ada cara untuk men