Share

Bab 116 Tentu Saja Tidak

Karl menjentik jarinya.

"Aku mau secangkir kopi."

Karl duduk dan memesan secangkir kopi. Dia tersenyum sambil melihat para bawahannya berjalan menuju lift.

Orang-orang dengan tatapan bengis itu menarik perhatian banyak orang. Saking takutnya, petugas keamanan juga tidak berani menanyakan identitas mereka.

Karl tersenyum puas saat melihat para gangster itu naik lift dalam dua kelompok. Dia menikmati kopinya sambil bersenandung. Alunan senandungnya menggema di aula yang tadinya hening. Para tamu hotel lain berpikir bahwa Karl adalah orang bodoh karena dia tidak ketakutan melihat gangster itu.

Sementara itu, Eileen baru saja bangun di kamar Presidential Suite. Dia langsung terduduk saat melihat Owen sedang duduk di samping tempat tidur sambil menatapnya. Eileen bertanya, "Apa yang terjadi kepadaku?"

Owen tersenyum dan menjawab, "Tidak ada. Kamu hanya diracuni, tetapi aku sudah menyembuhkanmu. Eileen, apakah kamu masih ingat apa yang terjadi kepada Lukas terakhir kali? Kamu berutang padak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status