Share

Bab 853

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 22:59:11

“Siapa sebenarnya pemuda bernama Nathan ini? Sampai bisa membuat Martial Shrine maju dan membantunya berbicara.”

“Apakah itu orang yang menyerap esensi batu mata Naga?”

“Kekuatan apa yang ada di belakang orang ini? Apakah dia putra dari salah satu keluarga bela diri?”

“Luar biasa, sepanjang hidupku, kalau aku bisa membuat Martial Shrine membantuku bicara, maka mati pun aku rela!”

Banyak orang yang mulai berdiskusi di forum melihat berita itu, dan nama Nathan langsung menjadi terkenal di dalam komunitas bela diri. Hanya saja, ini bukanlah hasil yang diinginkan oleh Nathan, dia hanya ingin berlatih dengan tenang dan tetap merendah. Setelah kekuatannya memungkinkan, maka dia bisa menyerang keluarga Zellon, menyelamatkan ibunya sendiri, dan sekarang Nathan sangat penasaran siapa sebenarnya pria tidak bertanggung jawab yang sudah membuat ibunya menderita, ayah kandung Nathan.

Teknik kijutsu yang begitu menyimpang, cincin yang bisa mengendalikan seluruh Dragnows bukanlah sesuatu yang bisa d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 854

    “Ingat, kamu hanya garis keturunan tidak langsung dari keluarga Zellon, jangan mengira kamu benar-benar bisa menjadi Tuan Muda dari keluarga Zellon, mengatur ini dan itu. Ingat statusmu sendiri dengan jelas!” Jazer berkata dengan sorot mata yang tajam.Posisi kepala keluarga tidak didapatkan oleh Jazer dengan mudah dan butuh banyak kerja keras, dia bahkan mengorbankan hubungan keluarganya, meracuni ayah kandungnya sampai mati dan merebut posisi kepala keluarga. Dia mementingkan posisi ini lebih dari apapun, tentu saja dia tidak akan membiarkan seorang keturunan tidak langsung dari keluarga Zellon untuk mencampuri urusan keluarga Zellon, mereka hanya perlu mematuhinya.“Aku akan mengingatnya!” Kieran menganggukkan kepalanya.“Kamu juga sebarkan pesan atas nama keluarga Zellon, siapapun tidak boleh membunuh Nathan. Kalau tidak, jangan salahkan keluarga Zellon!”Kalau Nathan benar adalah keponakannya sendiri, maka Jazer berencana menggunakan nyawa Nathan untuk mengancam adiknya sendiri,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 855

    Awalnya, dia ingin pergi menjenguk Nelson, untuk melihat bagaimana pemulihan Nelson, tapi pada akhirnya dia tidak pergi, karena Nathan tahu Nelson adalah salah seorang yang terkenal di dunia bela diri. Dan kalau dia pergi ke keluarga Calderon dia mungkin membawa petaka untuk keluarga Calderon. Karena dia tidak terlalu mengenal Kota Moniyan, Nathan meminta Reus untuk menjadi pemandunya.“‘Makam kekaisaran’, Kota Moniyan adalah ibukota kekaisaran yang bersejarah, banyak makan kekaisaran yang terletak di sini, bawalah kami berjalan-jalan ke sana!” Nathan ingin Reus membawanya berkeliling di makam kekaisaran.Menurut sejarah, di dalam makam kekaisaran bagaikan kota harta karun, mungkin saja tempat seperti itu penuh dengan energi spiritual dan jika beruntung, maka mungkin akan mendapatkan benda pusaka di dalam.“Jika Tuan Nathan ingin pergi, maka aku akan membawa kalian ke sana,” ujar Reus sambil menyetir. “Sebenarnya, tidak ada yang bisa dilihat di makam itu, banyak di antaranya yang suda

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 856

    Nathan dan yang lainnya terus berjalan dan merasakan aura itu semakin menguat, tapi seiring dengan menguatnya aura tersebut, di saat bersamaan Nathan juga merasakan aura lainnya, dan setelah merasakannya dengan hati-hati, dia terkejut. “Bagaimana bisa? Lantas ada kultivator hitam”Kalau benar ada seorang kultivator hitam di sini, maka mungkin saja, karena kultivator hitam harus berlatih di tempat yang sepi, dan ini adalah tempat yang cocok.Mendengar kultivator hitam, raut wajah Reus dan Sienna berubah, sementara Nathan malah terlihat semakin bersemangat. Kalau benar ada seorang kultivator hitam, maka Nathan tidak akan segan-segan, dia kebetulan bisa menyerap energi dari kultivator hitam ini untuk membantu kultivasinya. Karena, tidak ada satu orang pun di komunitas bela diri yang akan menyalahkan atau memperdulikannya, karena kultivator hitam juga tidak ada yang baik, mereka semua berkultivasi dengan menyerap energi dari orang lain.Semakin Nathan dan yang lainnya mendekat, aura yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 857

    Raut wajah Reus sedikit berubah saat dia mendengar kata Keluarga Farhon. “Tuan Nathan, Keluarga Farhon ini memiliki reputasi yang sama dengan keluarga Ransom, keluarga Yaju dan keluarga Calderon. Hanya saja, Keluarga Farhon mencari nafkah dengan merampok makam, banyak makam besar yang tersembunyi berhasil ditemukan oleh Keluarga Farhon, dan banyak keluarga yang bekerja sama dengan Keluarga Farhon untuk melacak makam dan mencari harta karun.”Nathan yang mendengarnya semakin yakin Leorio yang ada di hadapannya pasti sudah menemukan sebuah makam kuno di sini, dan bukan sedang berlatih.“Kamu cari saja urusanmu, aku akan berjalan di jalanku, kita berdua tidak ada hubungannya, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu!” Setelah selesai berbicara, Nathan mengedipkan mata pada Reus dan Sienna, lalu ketiga orang itu terus berjalan ke depan.Leorio yang melihat itu tercengang, dan seketika kemarahannya memuncak. “Nak, kamu bahkan tidak memberi muka kepada tetua Keluarga Farhon, aku rasa kamu sudah bosa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 858

    “Tuan Nathan, bagaimana?” Reus bergegas menghampiri dan bertanya.Keringat dingin keluar dari dahi Nathan, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Memang benar ada sebuah makam kuno disini, dan sepertinya merupakan makam kaisar! Hanya saja, ada formasi sihir yang terpasang di makam ini, jadi aku tidak bisa memeriksa keadaan di dalamnya, tapi pasti ada benda pusaka di dalamnya!”“Makam kaisar?” Reus tampak bingung/ “Bukankah makam kekaisaran itu sudah digali? Bagaimana bisa masih ada sebuah makam kaisar disini, lantas tidak ada yang menyadarinya setelah bertahun-tahun?”“Bukankah sudah aku katakan ada formasi sihir yang terpasang di makam kaisar ini, sama sekali tidak bisa ditemukan dari luar. Kalau bukan karena formasi sihir ini sudah tua, dan keefektifannya sudah melemah serta memancarkan energi yang samar-samar, sepertinya tidak akan ada yang bisa menemukannya. Tampaknya Leorio juga sudah merasakan energi yang muncul di tempat ini jadi dia menggunakan bola kristal agung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 859

    Aula kepolisian Kota Moniyan.]Pada saat ini, semua orang di kepolisian sedang berkumpul dan raut wajah Milan terlihat kaku.“Kali ini, pria itu benar-benar kembali lagi, dan dengar-dengar setelah mengasingkan diri, kali ini kekuatannya bertambah pesat. Sekarang tidak ada satu orang pun yang tahu tahap yang sudah dicapai oleh pria itu, aku takut Tuan Nathan ….” Milan takut, Nathan bukanlah lawan dari Squala.Jika Nathan benar-benar bukan lawan dari Squala, maka Nathan berada dalam bahaya, Squala ini sering sekali membunuh lawannya saat bertarung. Hanya saja, aturan di atas arena, mereka semua sudah mendaftar untuk bertarung hidup atau mati, walau membunuh lawannya, tidak akan mendapat hukuman.Namun, banyak peserta yang tidak akan melakukan sampai titik itu, karena mereka tidak memiliki dendam satu sama lain, untuk apa membunuh orang dan menambah masalah untuk diri sendiri? Tapi tidak dengan Squala ini, mereka yang bertarung melawannya harus terbunuh karena terluka, dan lukanya harusl

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 860

    Nathan beserta seluruh anggota kepolisian berangkat menuju ke lokasi kompetisi.Saat ini, arena kompetisi di pinggiran Kota Moniyan sudah dipenuhi oleh orang-orang, puluhan ribu orang datang kemari untuk menonton kompetisi kali ini. Banyak orang yang datang karena Squala dan Nathan, banyak juga yang datang untuk belajar, karena jarang sekali ada kompetisi seperti ini.Nathan tiba bersama anggotanya dan menemukan kalau tim dari negara lainnya sudah tiba dan duduk bergantian di bangku di bawah arena.Sebagai Ketua kepolisian, Milan mengambil tempat duduk untuk dirinya dan Nathan berdiri di belakang Milan. Sedangkan di sebelah kiri Milan, adalah seorang gadis pirang yang mengenakan gaun indah, sementara di belakang gadis itu ada seorang pria bertubuh kekar dengan tinggi dua meter dan otot yang menonjol.Nathan tahu, ini adalah tim dari Negara Wilom, tapi dia tidak tahu mengapa seorang gadis kecil seperti itu yang memimpin tim.Di saat Nathan sedang menilai gadis itu, gadis itu menoleh da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 861

    Tidak lama kemudian, seorang pembawa acara mengenakan setelan bela diri dan memegang mikrofon berjalan masuk ke arena.“Hadirin sekalian, hari ini adalah kompetisi yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Tujuan turnamen ini adalah untuk memungkinkan negara-negara bertukar pengalaman dalam bela diri. Intinya, sebaiknya tidak ada yang terluka. Selain itu, atas saran dari tim perwakilan Negara Solara, kami menambahkan kompetisi tim untuk tahun ini!”“Aturan kompetisi tim sangat sederhana. Kami akan menempatkan anggota tim di sebuah pulau kecil, dan meletakkan bendera kompetisi di sana. Tim yang pertama kali mendapatkan bendera dan kembali dengan selamat akan menjadi pemenangnya.”“Tim lain boleh merebut bendera kompetisi. Tidak ada aturan yang mengikat. Tidak peduli bagaimana cara mendapatkan bendera, selama bisa membawa kembali bendera tersebut, maka akan dianggap sebagai pemenang.”“Namun, kita harus mementingkan persahabatan terlebih dahulu. Kompetisi adalah hal nomor dua. Seba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status