“Kapten Milan, menyingkirlah dan biarkan aku pergi! Untuk apa membuat anak buahmu begitu menderita?” Pada saat ini, Halbar yang diselimuti oleh kabut hitam bersuara. Raut wajah Milan menjadi murung, dan dia mengayunkan pisau di tangannya berkali-kali. Namun, setiap kali serangga dan semut itu terhempas mereka akan segera berkumpul lagi, dan saat ini tubuh Milan sudah terasa lemas. Tapi saat melihat bawahannya yang menggeliat kesakitan, Milan juga merasa serba salah. “Serangga dan semut takut api, Kapten Milan, apakah kamu tidak tahu?” Tepat saat Milan merasa serba salah, ada suara yang tiba-tiba terdengar dari belakangnya. Milan terkejut dan bergegas menoleh ke belakang dan menemukan Nathan sedang berdiri di reruntuhan. “Tuan Nathan, k-kamu …. tidak mati?” Milan tampak terkejut. “Mati?” Nathan tersenyum ringan. “Aku akan mati semudah itu.” Mendengar itu, Milan tampak bersemangat. Bagaimanapun Nathan adalah seorang kultivator, bagaimana mungkin dia bisa mati dengan mudah? Hal
Segera, Milan sudah terlihat membaik dan dia perlahan membuka matanya. “Ugh …. Terima kasih, Tuan Nathan!” Milan menatap Nathan dengan tatapan penuh rasa terima kasih. “Kapten Milan, jangan sungkan, aku akan segera membasmi monster itu!” Nathan berkata, lalu melesat menuju monster itu. Monster mengerikan yang melihat itu mengayunkan tinjunya pada Nathan, tinju itu hampir sebesar tubuh Nathan, tapi Nathan tidak peduli. Dia mengangkat tangannya perlahan dan langsung meraih tinju monster itu dengan mudah. Halbar dan yang lainnya tercengang saat melihat itu, dan mempercepat kecepatan melantunkan mantra mereka. Segera, monster itu membuka mulut besarnya dan kabut hitam yang tidak terhitung jumlahnya menyembur ke arah Nathan. Tapi, sebelum kabut hitam itu bisa mencapai Nathan, Nathan juga membuka mulutnya dan langsung menghisap kabut itu ke dalam perutnya. Saat ini, monster itu mulai menunjukkan perlawanan, karena saat ini, tangan Nathan juga seperti mesin penghisap besar yang langsung
“Hanya bantuan kecil,” Nathan tidak merasakan apapun. “Tidak perlu begitu sungkan padaku.” “Tuan Nathan, tidak disangka, kekuatanmu begitu mengerikan! Pukulan yang begitu kuat itu tidak menyebabkan cedera sedikitpun pada tubuhmu!” ujar Milan mengingat kembali Nathan yang tadi menahan pukulan yang begitu kuat dari Halbar, dan dia merasa sedikit iri, kapan dia sendiri bisa memiliki kekuatan seperti itu, betapa hebatnya. Nathan hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun, dia juga tidak menyangka kekuatannya akan meningkat hingga tahap seperti ini. Sepertinya, obat kehidupan yang diberikan oleh Zephir kepadanya benar-benar barang berguna, dan berkali-kali lipat lebih berguna dibandingkan dengan obat kesehatan yang dia buat. “Tuan Nathan, orang-orang dari Lumina sudah tertangkap, kalau kamu ingin kembali ke Kota Vale, aku akan mengutus seseorang untuk mengantarmu,” Milan kembali berkata. “Kapten Milan, tidak perlu serepot itu, aku berencana untuk tinggal sementara waktu di Kota Moniya
“Tuan, bagaimana kita harus menyiapkan hadiahnya?” Kepala pelayan bertanya dengan lembut. “Tunggu setelah kakak keluar, baru kita bicarakan lagi, kali ini kita harus menyiapkannya dengan baik!” Harris tidak berani mengambil keputusan, apalagi Donovan juga akan keluar dalam beberapa hari ini, dan menunggu sampai dia keluar juga belum terlambat. “Baik!” Kepala pelayan mengangguk. “Baik jika begitu, aku pamit undur diri.” “Tunggu sebentar, utus seseorang untuk mengawasi Zidan, anak itu sering menyebabkan masalah dimana-mana. Beberapa hari ini, beritahu dia untuk tidak memprovokasi Nathan, bisa saja nyawanya melayang!” Harris menghentikan kepala pelayan yang hendak undur diri. Dia tahu sifat anaknya sendiri, dia tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak berguna, dan selalu berlagak ingin memenggal Nathan sampai mati. Kalau anak itu benar-benar pergi memprovokasi Nathan, Harris takut anaknya akan berakhir sama seperti Aston, dan dibunuh oleh Nathan. Perlu diingat, di Keluarga Holcy mer
“Tuan Nathan, ada apa?” Melihat ada yang salah dengan raut wajah Nathan, Reus bertanya padanya. Pada saat ini, detak jantung Nathan masih berdebar kencang, dan wajahnya juga memerah. Nathan mengernyitkan keningnya, meskipun dia adalah seorang pemuda yang penuh dengan gairah, tapi dengan kemampuan dia menjaga suasana hatinya masih sangat kuat. Banyak wanita yang bersedia melemparkan diri ke dalam pelukannya dan Nathan tidak pernah impulsif seperti ini. Dan bahkan saat dia melihat tubuh Beverly, Nathan juga tidak merasakan perasaan impulsif seperti ini. Tapi hari ini berbeda! Saat dia melirik sekilas ke arah wanita itu, dia malah kehilangan ketenangannya dan ini membuat Nathan sedikit kaget. “Oh, tidak apa-apa!” Nathan menggelengkan kepalanya. Reus menatap Nathan, dan menoleh ke arah wanita itu. Karena, tadi Nathan melirik wanita itu beberapa kali dan wajahnya memerah, lalu nafasnya tidak beraturan. “Jangan lihat dia!” Nathan melihat Reus yang menoleh ke arah wanita itu, bergegas m
Melihat Nathan mengabaikannya, Zidan berkata dengan raut wajah dingin. “Sialan, aku bertanya padamu, kamu tidak dengar? Kamu tuli?!” Brak! “Zidan, kamu ingin mati?!” Reus melihat Zidan berani memaki Nathan seketika membanting meja dan bangkit berdiri. Dua orang ahli dari Keluarga Holcy yang melihat ini bergegas melangkah maju dan berhadapan langsung dengan Reus dan melindungi Zidan di belakang. Saat ini, banyak pengunjung yang di sekitar melihat kejadian ini dan mulai bersembunyi, bahkan ada beberapa penakut yang langsung pergi. Sedangkan pemilik toko tidak berani mengatakan apa-apa, karena baik Reus maupun Zidan tidak bisa disinggung oleh mereka. Berhadapan dengan dua orang ahli dari Keluarga Holcy, raut wajah Reus menjadi sangat jelek. “Reus, apa urusannya denganmu jika aku memakinya?!” Zidan masih duduk di kursi dan mengangkat kepalanya sedikit, lalu berkata dan menatap Reus dengan tatapan penuh penghinaan. Kali ini, Reus sudah sangat kesal, Zidan adalah orang yang tida
Nathan yuang melihatnya bergegas bangkit berdiri dan berkata pada Reus. “Kamu makan saja dulu, aku ada urusan.” “Tuan Nathan, apa yang kamu lakukan, apa perlu aku menemanimu?” Reus mengira Nathan akan pergi mengejar Zidan. “Tidak perlu, jangan ikuti aku!” seru Nathan seraya berjalan pergi. Nathan tidak mengizinkan Reus untuk mengikutinya, karena wanita itu adalah seorang kultivator. Nathan tidak tahu, apakah dia adalah kawan atau lawan. Jika pihak lain seperti sosok pria yang mati ditangan Zephir, datang menangkapnya untuk Keluarga Zellon atau apalah itu. Maka Reus dan dirinya akan sial, Nathan sendiri mungkin tidak akan punya peluang untuk kabur. Sekarang Nathan masih belum bisa memastikan siapa wanita itu. Tapi, Nathan berniat mengejarnya, dan mungkin dia bisa mempelajari beberapa rahasia dunia kultivator di Kota Moniyan darinya. Setelah Nathan menyusul, dia melihat Zidan sedang membawa dua penjaga berbelok ke jalanan, dan Nathan langsung mengikutinya. Dan saat Nathan baru saja
Melihat itu, wanita itu menyingkir ke samping dan berkata. “Ayo mulai!” Saat wanita itu selesai bicara, dua orang ahli dari Keluarga Holcy mengeluarkan senjata mereka secara bersamaan dan menikam Zidan dengan ganas. Jleb! Jleb! Dua orang ahli itu menikam Zidan dengan pisau mereka, dan Zidan tidak punya waktu untuk bergerak dan langsung mati di tangan penjaganya sendiri. Hal ini membuat Nathan yang sedang menyaksikan adegan ini seketika terbelalak. Dia tidak tahu apa yang terjadi, dan kenapa dua orang penjaga dari Keluarga Holcy membunuh Tuannya dalam sekejap mata? Tidak menunggu Nathan merespon apa yang terjadi, dua orang ahli itu sudah bertarung satu sama lain. Dengan kekuatan keduanya yang setara, pertarungan itu sangat sengit dan mereka semua mencoba yang terbaik. Setelah bertarung lebih dari beberapa kali, kedua orang itu saling menusuk satu sama lain dan keduanya mati. Melihat tiga mayat yang tergeletak di atas tanah, Nathan tidak pernah membayangkan kalau orang-orang i