Share

Bab 272

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-06-23 18:59:50

Saat ini, di sudut ruangan, Beverly yang mengenakan seragamnya sedang memperhatikan gerak-gerik setiap orang. Saat Beverly melihat Sarah, dia seketika tercengang. Dia berjalan menghampiri dengan cepat dan berkata dengan kaget. “Sarah, kenapa kamu ada disini?”

“Eve, kenapa kamu ada disini?” Sarah yang melihat Beverly juga kaget, lalu dia melihat seragam yang dikenakan Beverly. “Wah lumayan juga kamu, sekarang kamu sudah menjadi polwan ya, seragammu ini cocok sekali denganmu!”

“Aku menemani Tuan Raj untuk datang!” Beverly berkata lalu melihat Nathan dan bertanya kepada Sarah. “Dia ini siapa?”

Sarah melihat Nathan sekilas, lalu melihat gelang yang dikenakannya dan berkata. “Namanya Nathan, dia adalah pacarku!”

Sekarang Nathan sudah memberikan tanda cinta kepadanya, dan mereka berdua akhirnya memiliki hubungan yang resmi. Jadi, Sarah juga sudah bisa memperkenalkannya sebagai pacarnya pada orang lain.

“Nathan?” Beverly tercengang dan berkata dengan penuh keterkejutan. “Dia adalah paca
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 273

    Pada saat itu, Zayn sedang duduk bersama seorang pria paruh baya, dua orang itu duduk di sebuah meja, dan tidak ada orang lain disana. Saat Nathan menghampiri, Zayn segera memperkenalkannya pada Nathan. “Tuan Nathan, ini adalah Ketua kepolisian dari Kota Boulmer, Tuan Raj!” “Halo, Tuan Raj,” Nathan menyapa dengan sopan. Raj menganggukkan kepala dan mempersilahkN Nathan untuk duduk. “Tuan Nathan, Tuan Raj sejak tadi menanyakan padaku hal-hal tentangmu, dan dia sangat kagum padamu,” Saat baru duduk, Zayn kembali berkata sambil tersenyum. Nathan menyeringai dan berkata dengan sinis. “Kalau ingin menangkapku, langsung datang saja padaku, untuk apa membuat perjamuan seperti ini?” Perkataan Nathan seketika membuat Zayn tercengang, Raj juga tercengang, dia tidak menyangka Nathan sudah tahu. “Tuan Nathan, apa maksudnya ini?" Zayn bertanya dengan bingung. “Aku menghabisi Keluarga Juventus, dan mereka datang kemari untuk menegakkan keadilan bagi Keluarga Juventus, kan?” Nathan berkata d

    Last Updated : 2024-06-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 274

    “Kakek, apakah benar Nathan pernah menyelamatkan nyawamu?” Beverly langsung menanyakannya. “Tentu saja, Tuan Nathan tidak hanya pernah menyelamatkanku, dia juga pernah menyelamatkan Tuan Martin, Walikota Kota Vale! Bahkan, dia telah menyelamatkan jutaan penduduk Kota Vale!” Zayn tahu Nathan membantu Martin melepaskan diri dari kendali pengusaha Kota Arian, jadi dia berkata demikian. “Tuan Zayn, apa yang sebenarnya terjadi?” Raj tercengang saat mendengar itu, dan merasa perkataan Zayn sedikit berlebihan. "Dia menyelamatkan jutaan penduduk Kota Vale?!" “Masalah ini harus dijelaskan langsung oleh Tuan Martin!” Zayn berkata lalu mengutus seseorang untuk mengundang Martin kemari. Setelah Martin datang, dia mengerti maksud Zayn dan menceritakan kembali bagaimana Nathan membantunya. Tapi, hal ini membuat Raj dan Beverly yang mendengarnya tercengang, karena masalah seperti ini kalau tidak dilihat langsung dengan mata kepala sendiri, siapa pun tidak akan percaya dengan mudah. Namun, karen

    Last Updated : 2024-06-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 275

    Setelah makan, demi menjamin Nathan tidak kabur saat tengah malam, Raj menyuruh Beverly untuk ikut bersama Nathan dan Sarah pulang ke rumah, Beverly dan Sarah adalah teman kuliah. Oleh karena itu tinggal bersama juga tidak akan merepotkan, lagipula ini hanya untuk satu malam.Setelah pulang ke Villa Ascalon, suasana hati Sarah masih jelek, sedangkan Beverly yang memiliki identitas sebagai seorang polwan juga tidak tahu bagaimana caranya menghibur Sarah, dua orang itu tidak berbicara sama sekali dan suasana terasa tertekan. Nathan membuatkan dua gelas teh dan mengantarkannya pada Sarah dan Beverly, seolah-olah tidak ada yang terjadi.“Ada apa dengan kalian? Kenapa terlihat tidak bahagia, ini juga bukan perpisahan seumur hidup, bisa saja aku hanya pergi ke Kota Boulmer selama beberapa hari lalu pulang!” Melihat Sarah yang muram, Nathan berkata sambil tersenyum.“Nathan, apakah kamu tidak bisa mendengarkanku kali ini saja, jangan pergi ke Kota Boulmer! Kalau memang tidak bisa di atasi, k

    Last Updated : 2024-06-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 276

    Keesokan paginya, Nathan dan Beverly berangkat menuju kota Boulmer. Setelah berkumpul dengan Raj, dan untuk mencegah Keluarga Zatulini menyerang di tengah jalan, Raj meminta Beverly dan Nathan untuk menyamar sebelum berangkat ke Kota Boulmer.“Nona Eve, ini sudah siang, karena sudah sampai di wilayahmu, sebagai tuan rumah, seharusnya kamu melakukan yang terbaik dan mentraktirku makan!” Nathan yang duduk di kursi penumpang berkata pada Beverly sambil tersenyum.“Kamu ini, sudah berada di ujung kematian, masih saja memikirkan makan!” Beverly berkata dengan tak berdaya.“Walaupun harus mati, aku harus menjadi hantu yang kenyang. Dalam hidup ini, semua orang pasti akan mati, itu hanya masalah waktu, untuk apa terlalu mengkhawatirkannya?” Nathan yang bercanda membuat Beverly yang tegang merasa sedikit lebih santai.“Karena kamu pernah menyelamatkan nyawa kakekku, maka aku akan mentraktirmu makan. Hanya saja, kita tidak boleh pergi ke tempat makan besar, hanya bisa makan di pinggir jalan, a

    Last Updated : 2024-06-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 277

    “Nathan, hati-hati! Dia menggunakan Kekuatan Jujutsu!” Beverly menyadari kalau Fiel menggunakan jurus Kekuatan Jujutsu, dia kaget dan segera memperingatkan Nathan.Fiel tertawa terbahak-bahak. “Bocah, hari ini aku akan memberimu kesempatan untuk merasakan kehebatan Kekuatan Jujutsu, agar wawasanmu bertambah, dan berhentilah berpikir untuk melawanku!”“Benarkah? Aku malah ingin mencobanya!” Setelah selesai berkata, Nathan langsung melayangkan tinjunya ke arah dada Fiel.Fiel tidak mengelak, matanya yang menatap Nathan terlihat penuh penghinaan.Bugh! Baam!Suara benturan yang sangat keras dapat terdengar, Fiel tidak bergerak sedikit pun, tetapi Nathan samar-samar merasakan lengannya mati rasa.“Hahaha …. Hahaha!” Fiel tertawa terbahak-bahak seperti orang gila, tatapannya memprovokasi.Nathan yang melihat itu juga mengangkat sudut bibirnya. “Cukup menarik, kalau begitu, aku akan mencoba satu pukulan lagi!”Setelah berkata, energi spiritual dalam tubuh Nathan mulai berputar dengan kuat l

    Last Updated : 2024-06-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 278

    “Klan Kaiju, nama mereka melonjak akhir-akhir ini, kekuatan mereka sangat kuat, terutama Master mereka, Nicole. Rumornya, dia sudah hampir mencapai tingkat Ingras, meskipun Nicole ini seorang wanita tapi dia sangat sadis dan kejam. Dia bisa mengembangkan Klan Kaiju dengan waktu yang singkat, dan mendapatkan posisi dalam keanggotaan aliansi, tapi Nicole tidak pernah melakukan hal yang ditentang langit!” Beverly berkata dan tatapan matanya terlihat penuh kekaguman, sepertinya dia sangat mengagumi Nicole.“Kalau begitu, Nicole adalah pahlawan bagi para wanita!” Nathan tersenyum, namun, Nathan juga mengagumi wanita perkasa seperti ini dari lubuk hatinya.“Tentu saja, di kota Boulmer banyak yang menyebut Nicole sebagai ratu, banyak Tuan Muda dari keluarga konglomerat yang menganiaya orang. Tapi, kalau bertemu dengan Nicole mereka mau tidak mau harus patuh, siapa pun tidak berani memprovokasinya. Bahkan, Santos dari keluarga Juventus sudah berkali-kali diberi pelajaran oleh Nicole, dan oleh

    Last Updated : 2024-06-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 279

    Pada saat ini, diluar Vila Keluarga Zatulini, terlihat seorang lelaki tua bagaikan dewa yang sedang berdiri dengan tenang, auranya begitu mendominasi. “Tuan Georgy, maafkan aku, bawahanku berani membiarkanmu menunggu diluar, dia benar-benar pantas mati! Aku akan menghukum mereka seberat mungkin,” William melihat Georgy dan langsung menyambutnya dengan penuh hormat. “Tuan William, jangan terlalu segan, bawahan Anda tidak salah, kenapa harus dihukum?” Georgy tersenyum dan dia berkata dengan sedikit tidak percaya. “Baik, aku akan menuruti perkataanmu, Tuan Geo, silahkan masuk!” William membuat isyarat mempersilahkan dan mengundang Georgy ke dalam. Georgy masuk ke ruang tamu dan William sendiri yang menuangkan teh dan memberikannya kepada Georgy dengan penuh hormat. Georgy mengangguk dan merasa sangat puas dengan sikap William. “Tuan Geo, apakah sebelum Anda kemari, Pemimpin dari Klan Matrix sudah menyampaikan pesan kepadamu?” William bertanya dengan ragu. “Hahaha …. masalah Tuan Wi

    Last Updated : 2024-06-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 280

    "A-apa?! Uang lagi?“ Beverly mendengus kesal. "Aku juga tidak punya, sudah berapa banyak uangku yang kamu pinjam?” timpalnya sembari menggelengkan kepalanya. Ckrek! “Kak, kalau kamu tidak mau meminjamkan uang kepadaku, maka aku akan memberitahu keluarga kita tentang pacarmu!” Flint berkata dan mengeluarkan ponselnya untuk memotret Nathan, lalu berkata dengan bangga. “Aku akan meminta keluarga kita untuk memberimu sedikit nasehat, dan menilai pacarmu!” “Hapus foto itu! Aku sudah bilang, dia bukan pacarku, dia hanya temanku!” Beverly hendak merebut ponsel Flint, tapi Flint tidak mau memberikannya, kedua kakak beradik itu kejar-kejaran di dalam rumah. "Flint!" Nathan menonton dari samping, rasa iri terlihat jelas pada wajahnya, terkadang dia juga berpikir betapa bagusnya kalau dia punya sepasang adik, dia pasti akan sangat memanjakan mereka. “Sudahlah, kamu hapus fotonya dan aku akan memberikan uangnya padamu, katakan berapa yang kamu butuhkan kali ini?” Beverly berkata pada Flint d

    Last Updated : 2024-06-26

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 992

    "Sialan!" Kaidar mengumpat, tangan yang menggenggam pedang mulai berkeringat.Di atas sana, tubuh Naga Yang bergetar sejenak, dan dalam satu hentakan, pedang Kaidar terlempar begitu saja dari tubuhnya. Seiring dengan itu, tekanan yang tak terbayangkan menyapu tempat itu, menekan semua yang ada di bawahnya.Langit dan bumi seolah melebur menjadi satu di bawah kekuatan Naga Yang.BAM! BAAM!Seperti boneka rapuh, Kaidar dan Ramos jatuh tersungkur ke tanah, tak mampu bergerak. Otot-otot mereka berteriak dalam penderitaan, seakan gravitasi dunia berlipat ganda menekan tubuh mereka hingga nyaris remuk.Di tengah kepanikan itu, Nathan mencoba bertahan. Aura emas melingkupi tubuhnya, berkedip-kedip seperti api kecil di tengah badai. Namun meski dia berjuang, perlahan-lahan cahaya itu meredup, lalu menghilang. Nathan tersungkur, lututnya menghantam tanah, dadanya naik turun dengan napas yang terengah-engah.Di dalam tubuhnya, batu mata naga dari Naga Yin bergetar hebat, seperti beresonansi den

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 991

    Tak lama kemudian, Ramos berteriak. “Tuan Muda Kaidar, anak itu akan kabur!”Namun, Kaidar sudah selangkah lebih maju. Dengan cekatan, dia mengeluarkan sebuah jaring perak yang berkilauan. “Formasi sutra!” gumamnya, melemparkan senjata mistis itu ke udara. Dalam sekejap, jaring tersebut melebar, menyelimuti Nathan dengan keanggunan mematikan.Nathan terdiam, tak menyangka akan terjebak begitu saja. Di ujung kesadarannya, dia memunculkan pedang Aruna yang kini menyala dengan api biru membara. Dengan tekad yang tersisa, dia menebas jaring itu, tapi suara benturan keras, kilatan api, dan dentingan logam membuktikan keajaiban senjata Kaidar tak mudah ditaklukkan.Dalam beberapa detik yang mencekam, tubuh Nathan hampir sepenuhnya terbungkus. Setiap upayanya melawan keajaiban formasi sutra itu tampak sia-sia, meski dia meronta sekuat tenaga.“Tak perlu lagi berjuang, Nathan!” kata Kaidar dengan senyum puas. “Formasi sutra ini adalah senjata ajaib yang bahkan seorang Sovereign takkan mampu b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 990

    Kaidar menyipitkan mata, lalu menjawab dengan datar. “Kami sedang mencari keberadaan naga Yin. Setelah kamu menyerap esensi Batu Mata Naga dari naga Yang, seluruh pulau pun berubah. Naga Yin pun menghilang. Sekarang, kami ingin menemukannya dan merebut Batu Mata Naganya!”Nathan terdiam sejenak sebelum berkata. “Jadi, kamu memintaku datang ke sini untuk membantu menghadapi naga Yin? Padahal, Keluarga Winaya punya banyak ahli, kekuatan mereka jauh melampauiku.”Secara logika, untuk menghadapi naga Yin, tidak perlu melibatkan Nathan. Bahkan lelaki tua bungkuk yang selalu mengikut Kaidar saja sudah mencapai tahap Villain, jauh lebih kuat daripada Nathan. Nathan pun menyadari bahwa sebenarnya dia dijadikan umpan.“Kalian kira hanya mengandalkan kalian berdua sudah cukup untuk menghentikanku?” kata Nathan, suaranya mulai berubah saat aura kekuatannya meningkat.Kaidar tertawa terbahak-bahak dan menatap Ramos. “Lakukanlah!”Ramos mengangguk, lalu mulai melafalkan mantra dengan nada serius.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 989

    Tak lama setelah sambutan itu, sebuah vas kaca setinggi lebih dari seorang manusia dengan pola berbunga yang anggun dibawa ke panggung. Saat itu, mata Zayn langsung menyala. Dalam satu ronde pertarungan sengit di antara penawaran, Zayn berhasil memenangkan vas itu dengan harga mencapai 200 juta. Ronde demi ronde berlangsung, barang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai Zayn tak mampu menahan kegembiraannya dan mulai menawar dengan semangat seperti orang gila.Penawarannya yang agresif membuat mata Zayn bahkan mulai merah, dan suasana ruangan pun dipenuhi sorak-sorai kekaguman. Bahkan para hadirin kaya yang hadir pun terlihat terpesona, begitu pula Kaidar yang tampak terkejut.Sentinel yang duduk di baris depan tak bisa menyembunyikan tatapan tajam penuh perhitungan kepada Zayn.“Sungguh, kakek, sudah cukup! Berapa banyak yang telah kau habiskan? Uang yang Nathan berikan sudah lenyap semua,” ujar Beverly dengan segera sambil menarik sudut baju Zayn.Terpana oleh teguran Beverly, Zayn te

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 988

    Nathan kini mulai mengagumi pemilik kapal pesiar mewah itu dengan tatapan kagum. Rombongan mereka dipandu oleh pelayan, hingga tiba di lokasi pelelangan yang sudah dipadati oleh para kolektor kaya. Suasana penuh kemewahan dan eksklusivitas jelas terpancar, di mana yang memiliki uang banyak berarti juga kemampuan untuk berinvestasi pada barang antik yang bernilai tinggi.Karena aturan pelelangan, setiap peserta harus menyetor uang jaminan terlebih dahulu. Tanpa ragu, Zayn pun menyetor lima ratus juta rupiah, lalu kerumunan itu pun melangkah masuk ke ruang pelelangan. Setelah menemukan area yang relatif terpencil, semua peserta duduk menanti dimulainya lelang.Nathan memperhatikan dengan seksama, Kaidar dan Ramos pun telah hadir, meski mereka memilih duduk agak jauh darinya.Sementara itu, Zayn tampak sangat gembira, terus menggosok telapak tangannya sambil berbisik kepada Kevin. “Kalau nanti ada barang bagus dan uangku belum mencukupi, dukunglah aku, ya!”Kevin pun menanggapi dengan se

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 987

    “Tuan Muda Kaidar, jangan khawatir. Begitu Nathan tiba di Pulau Draken, naga Yin pasti akan muncul. Tubuh Nathan menyimpan Batu Mata Naga dari naga Yang, sementara naga Yin kini berada dalam kondisi terlemah. Asal kita kalahkan naga Yin dan ambil Batu Mata Naga miliknya, lalu singkirkan Nathan untuk merebut Batu Mata Naga dari naga Yang, menyatukan kedua batu itu, maka kekuatan tak terkalahkan akan terlahir!”Ramos menambahkan dengan nada penuh keyakinan. “Banyak keluarga menganggap batu itu tak berguna, tanpa tahu bahwa penyatuannya adalah kunci segalanya. Tuan Muda Kaidar, bayangkan jika kau menterap kedua batu itu, kekuatannmu akan melesat ke tahap Villain yang tak tertandingi!” Tatapan Ramos menyala, menyampaikan ambisi yang membara.Mendengar itu, Kaidar tertawa terbahak. “Hahaha …. begitu aku menguasai Batu Mata Naga dan mencapai tahap Villain, aku akan pastikan Keluarga Herton mendapat tempat layak di Kota Moniyan!”“Terima kasih, Tuan Muda Kaidar!” balas Ramos dengan hormat, m

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 986

    Nathan, meskipun terlihat kaku, menyapa mereka dengan suara berat. “Tak kusangka bertemu di sini. Semalam, kami kebetulan bertemu dengan Beverly, dan kini, tampaknya takdir mempertemukan kita lagi,” ucap Zayn dengan nada terkejut namun hangat.Di antara percakapan yang canggung namun penuh makna, jelas bahwa perjalanan hari itu tidak hanya tentang perjalanan ke dermaga atau kapal pesiar mewah, melainkan tentang pertemuan kembali, janji yang tak terucapkan, dan benih-benih konflik yang perlahan mulai tumbuh.“Tuan Nathan, mengapa kamu dan Nona Beverly bisa berada di Pulau Draken tanpa didampingi?” tanya Ryzen dengan nada bingung.Nathan terdiam sejenak, terpana menghadapi pertanyaan itu. “Sebenarnya, aku datang sendiri, tanpa sepengetahuanku bahwa Beverly juga ikut,” jawabnya dengan nada ragu.Beverly kemudian menyahut. “Aku tiba diam-diam, tanpa sepengetahuan Nathan!” Mendengar itu, wajah Nathan semakin memucat, sementara matanya menyiratkan kebingungan yang mendalam.Tak lama kemudi

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 985

    Di lantai depan hotel, ketika Beverly tengah mengurus administrasi check-in, terdengar panggilan lembut dari balik keramaian. Beverly menoleh dan mendapati Zayn—sang kakek—menghampirinya dengan senyum hangat.“Kakek? Kenapa kamu di sini?” seru Beverly, mendekat dan memeluknya dengan erat.“Aku dengar tentang tempat wisata baru di Kota Mantik—Pulau Draken. Empat musim yang seakan musim semi abadi dan pemandangan yang menakjubkan membuatku tak tahan tinggal di Kota Vale. Aku pun mengajak Kevin untuk berjalan-jalan,” jelas Zayn sambil terkekeh ringan.Tak lama kemudian, suara Kevin bergabung dalam percakapan, diikuti oleh Ryzen dan Nichole yang tampak pulih dari cederanya.“Nona Beverly, bagaimana kabarmu?” sapa mereka dengan penuh kehangatan.Beverly tersenyum, meski dalam hatinya ada kekhawatiran. “Aku hanya ingin melihat-lihat, karena aku dengar Nathan dan yang lainnya tidak ikut serta kali ini.”Rasa heran menggelayuti Zayn. “Apa maksudmu? Apakah ada perselisihan antara kamu dan Nat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 984

    Di luar, di gang sempit di samping Martial Shrine, suasana berubah menjadi tegang. Kaidar menatap Nathan dengan tatapan campur aduk antara kekhawatiran dan ejekan ringan. “Ingat, besok kau harus menepati janjimu padaku!” ucapnya sebelum menghilang dalam bayang-bayang malam.Nathan pun terdiam, berdiri terpaku selama setengah jam sebelum melangkahkan kakinya untuk kemabli ke kepolisian. Setiap langkah kakinya seakan terbebani oleh keraguan dan beban rasa bersalah atas Sarah yang kini terkurung di balik jeruji besi Martial Shrine. Kepulangannya ke markas kepolisian disambut oleh tanya cemas Milan. “Tuan Nathan, apakah Nona Sarah sudah aman?”Dengan suara serak, Nathan mengangguk. “Ya!” meski hatinya hancur melihat kekangan yang menimpa wanita yang dicintainya.Tak lama kemudian, Beverly muncul dengan langkah cepat. “Nathan, apakah Sarah dalam keadaan baik?” tanyanya, matanya memancarkan keprihatinan mendalam.Nathan, yang masih tersisa bara amarah atas kekejaman Martial Shrine, hanya b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status