Share

Bab 250

Author: Imgnmln
last update Huling Na-update: 2024-06-16 20:08:29

“Nathan, bahkan jika Jamur Ganggang Hijau itu benar-benar berusia ribuan tahun, ini sudah tidak sepadan dengan harganya, jangan ditawar lagi!” Gilbert membujuk Nathan.

Harga pada saat ini sudah terlalu tinggi dan tidak lagi cocok untuk membelinya, kalaupun berhasil didapatkan akan menimbulkan kerugian.

“Kak Gilbert, aku sangat memerlukan Jamur Ganggang Hijau ini!” Nathan berkata dan kembali mengangkat papan nomornya. “Empat ratus miliar!”

"Gila!"

"Ini benar-benar sudah gila!"

"Apa yang mereka pikirkan?!"

Saat ini keributan terjadi di tempat pelelangan. Mereka semua menatap Nathan dengan tatapan penasaran. Mereka ingin tahu untuk apa Nathan menghabiskan uang sebanyak itu untuk membeli Jamur Ganggang Hijau itu.

Meskipun orang-orang itu tidak terlalu paham dengan bahan-bahan obat, tapi mereka tahu kalau harga saat ini sudah melebihi harga sewajarnya dan sudah terlalu mahal untuk membeli Jamur Ganggang Hijau itu. Apalagi, Jamur Ganggang Hijau berusia ribuan tahun itu sudah direndam
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
good, lanjut, nathan menghabisi chicko
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 251

    “Bocah sialan! Kamu masih berani bertanya seperti itu padaku?" Dengus Chicko dengan penuh amarah. "Jujur saja, aku menyukai orang sepertimu, tinggalkan Jamur Ganggang Hijau itu dan aku akan memberimu tiga ratus miliar," timpalnya menunjukkan tiga jari. "Dengan begitu, kerugianmu juga tidak terlalu besar, bagaimana?” Melihat Nathan yang tidak takut, dan terlihat tenang, Chicko Lamiri merasa ada yang janggal, dia takut ada kekuatan di belakang Nathan. Karena, seorang pemuda yang bisa mengeluarkan uang ratusan miliar begitu saja pasti bukan orang biasa. Oleh karena itu, Chicko Lamiri berencana mundur selangkah, dia berencana membeli Jamur Ganggang Hijau itu dengan uangnya, dan ini juga termasuk menyediakan langkah mundur bagi Nathan. “Kalau berbisnis sepertimu, apa bedanya kalian dengan para bandit? Dalam sekejap mata, aku akan rugi seratus miliar, uang itu terlalu gampang didapatkan!” Nathan berkata dengan sinis. Raut wajah Chicko Lamiri juga menjadi dingin. “Kalau begitu katakan, be

    Huling Na-update : 2024-06-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 252

    “Tuan, ampuni aku, mohon ampuni aku, aku bersedia menyerahkan semua bahan obat berusia ratusan tahun yang ada di toko ini padamu!” Chicko Lamiri tidak berhenti bersujud, dia berharap dia bisa menampar dirinya dengan keras. Sejak awal, dia sudah menyadari kalau Nathan bukanlah orang biasa, seharusnya ada kekuatan besar yang mendukungnya di belakang. Tapi, tidak disangka, kekuatannya begitu besar hingga Ryzen pun merupakan pengikutnya. Di Negara Northen ini, juga belum tentu banyak orang yang memiliki kekuatan seperti ini. “Aku tidak akan mengambil bahan obatmu begitu saja. Sekarang, uang yang aku miliki tidak cukup, aku bisa menggantinya dengan beberapa obat kesehatan. Aku ingin kamu membeli seluruh bahan obat berusia ratusan tahun yang ada di Kota Takari, beli sebanyak yang kamu bisa dan berapa uang yang kamu butuhkan kamu bisa mencari Kak Gilbert, dan menggantinya dengan beberapa obat kesehatan!” Nathan tidak berniat merampoknya, dia juga tidak mau membuat transaksi sekali saja, d

    Huling Na-update : 2024-06-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 253

    Sore harinya, Nathan kembali ke hotel dan tidak keluar lagi, dia fokus menggabungkan Jamur Ganggang Hijau berusia ribuan tahun serta bahan obat berusia ratusan tahun yang dia dapatkan dari Panax Care dan bersiap membuat Pil esensi mana. Melihat bahan-bahan obat berharga ratusan miliar ini, Nathan tidak merasa goyah sedikitpun. Setelah menarik tirai jendela, Nathan perlahan-lahan membangkitkan energi spiritual dan segera energi spiritual itu berpusat pada jari Nathan, dan sebuah api berwarna biru muda muncul dari jarinya. Kemudian Nathan melambaikan tangannya dan api biru itu segera melahap bahan obat yang ada di atas lantai. Nathan menggumamkan sesuatu sambil memejamkan matanya dengan ringan, sedangkan api biru itu berkedip-kedip dan perlahan bahan obat bernilai ratusan miliar itu berubah menjadi asap tebal. Baaam! Mata Nathan tiba-tiba melebar, dan setelah suara ledakan, kumpulan asap itu seolah memiliki kehidupan dan berusaha berkumpul hingga membentuk sebuah gumpalan bola. Dan

    Huling Na-update : 2024-06-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 254

    “Tuan Sam, apa kita ikut masuk juga?” Seorang ahli dari keluarga Juventus bertanya. “Iya, ikut masuk, sepertinya mereka sudah menyadari keberadaan kita dan sengaja membawa kita kemari!” Samuel dipenuhi dengan niat membunuh. “Aku ingin melihat kemampuan apa yang dimiliki orang-orang ini, sampai-sampai, harus memaksaku datang sendiri!” Setelah berbicara, Samuel membawa empat ahli dari Keluarga Juventus memasuki gang gelap itu . Baru melangkah masuk ke dalam gang, dia sudah melihat Nathan, Ryzen dan Gilbert yang sedang berdiri dan melihat mereka masuk ke dalam gang. “Kalian dari Keluarga Juventus?” Nathan melihat Samuel dan yang lainnya berjalan masuk, dan bertanya dengan santai. “Bocah, sudah tahu kami orang dari keluarga Juventus, malah tidak kabur, sepertinya nyalimu besar juga!” Samuel tersenyum sinis. “Namun, kamu sudah membuat kaki Tuan Muda kami cacat, jadi kali ini meskipun kamu bernyali besar juga tidak akan bisa menyelamatkan nyawamu!” “Keluarga Juventus?Apakah kalian dari

    Huling Na-update : 2024-06-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 255

    “Kelinci percobaan?!” Samuel mendengus kesal. “Apa aku tidak salah mendengar? Aku akan membunuhmu!” Swoooosshhh! Begitu selesai bicara, Samuel melesat ke arah Nathan bagaikan peluru yang ditembakkan. Nathan menghentikan langkahnya, melihat Samuel yang menyerang ke arahnya, penghinaan terlihat jelas di wajahnya dan sepertinya dia tidak berencana mengelak. BAAM! Terdengar suara ledakan yang keras, pukulan cepat dari Samuel menghantam Nathan dengan keras. Bahkan, benturan itu membuat sebuah angun kencang yang berhembus. Tapi sebelum Samuel bisa merasa senang, seketika dia merasakan ada sebuah kekuatan sengatan besar yang memantul kembali ke lengan Samuel. 'A-apa?!' Samuel terbelalak dan bergegas mundur. 'S-siapa bocah ini?!' Tapi sudah terlambat, kekuatan sengatan itu seolah memiliki kehidupan dan menyelimuti seluruh tubuh Samuel. Lengan Samuel terkulai lemas, terlihat jelas sudah patah. Kreek! Sreek! Sreeek! Setelah itu, ada suara berderak yang terdengar dan pakaian Samuel seper

    Huling Na-update : 2024-06-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 256

    Kota Takari, Nathan masih berada di dalam kama hotel dan berusaha keras membuat obat kesehatan. Setelah sehari semalam, Nathan akhirnya selesai membuat seratus butir obat kesehatan. Saat Nathan membuat obat kesehatan, Ryzen terus berada di depan untuk berjaga, sedangkan Sarah yang bosan pergi mencari Shilpy dan Sherly. “Ryzen, Sarah belum pulang?” Melihat langit di luar jendela mulai menjadi gelap, Nathan bertanya pada Ryzen. “Tuan Nathan, Nona Sarah sudah menelpon, katanya dia akan pulang setelah makan malam, dia sedang bersama dengan kakak beradik dari Keluarga Aaron!” Jawab Ryzen. “Oh!” Nathan menganggukkan kepalanya. Karena mereka semua juga sudah bertahun-tahun tidak bertemu, jadi bersenang-senang dan bermain bersama saat bertemu juga wajar. Dan saat Nathan hendak membawa Ryzen untuk makan, teleponnya berdering. Kring~~~ Saat mengeluarkan ponselnya, dia melihat panggilan dari Zayn, Nathan merasa sedikit aneh. Karena Zayn sangat jarang menghubungi Nathan. ​ Setela

    Huling Na-update : 2024-06-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 257

    Pada saat itu, di benak Nathan sudah terpikirkan satu orang, namun karena belum memiliki bukti, Nathan juga tidak berani memberi komentar. “Tuan Zayn tenang saja, aku sudah meminta Departemen Investigasi untuk memeriksa, tidak lama lagi kita akan tahu siapa pembunuhnya!” Martin juga berkata dengan wajah sedih. “Tuan Martin, minta semua orang untuk berhenti menyelidiki masalah ini, ada beberapa masalah yang tidak akan bisa diselidiki oleh orang biasa, masalah ini serahkan saja kepadaku!” Nathan tahu kalau ini bukan perbuatan yang dilakukan oleh orang biasa. Martin seketika tercengang dan setelah menatap Nathan dia menganggukkan kepalanya. “Baik, kalau begitu aku akan menyuruh mereka untuk bubar!” Tepat ketika Martin selesai berbicara, ada suara keras di luar. Nathan dan yang lainnya bergegas keluar, dan saat tiba di depan pintu Klan Noxious, mereka melihat Erickson yang basah kuyup sedang berunding dengan para polisi. “Biarkan dia masuk!" Bentak Nathan. Beberapa polisi itu tercen

    Huling Na-update : 2024-06-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 258

    Saat ini, di dalam Klan Prodigy, beberapa murid yang berwajah sangar sedang menyapu seluruh kuil dengan malas, murid-murid yang ada disini adalah pembunuh yang kejam, mereka diburu dan berakhir bersembunyi disini dan menjadi murid dari Klan Prodigy. ​ Sedangkan di aula utama, ada seseorang yang mengenakan jubah dengan tulisan Prodigy. Orang ini adalah Howard, penguasa Klan Prodigy saat ini, dia juga merupakan orang yang dikatakan oleh Erickson sebagai adik seperguruan yang berkhianat, dan guru dari Edrick. Ini seharusnya waktu untuk ibadah pagi, tapi Howard malah tidak fokus, dia menajamkan telinganya dan diam-diam mendengarkan gerakan dari belakang aula. Di ruangan belakang aula utama, Jansen yang sudah tua dan berjanggut menatap Prisly yang berada di ranjang dengan tatapan garang. Dia merupakan Ketua dari Klan Prodigy sesungguhnya. Prisly menyusutkan tubuhnya dan matanya menatap monster buas yang ada di hadapannya dengan ketakutan. Semalam, dia yang baru selesai makan dan hendak

    Huling Na-update : 2024-06-18

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 990

    Kaidar menyipitkan mata, lalu menjawab dengan datar. “Kami sedang mencari keberadaan naga Yin. Setelah kamu menyerap esensi Batu Mata Naga dari naga Yang, seluruh pulau pun berubah. Naga Yin pun menghilang. Sekarang, kami ingin menemukannya dan merebut Batu Mata Naganya!”Nathan terdiam sejenak sebelum berkata. “Jadi, kamu memintaku datang ke sini untuk membantu menghadapi naga Yin? Padahal, Keluarga Winaya punya banyak ahli, kekuatan mereka jauh melampauiku.”Secara logika, untuk menghadapi naga Yin, tidak perlu melibatkan Nathan. Bahkan lelaki tua bungkuk yang selalu mengikut Kaidar saja sudah mencapai tahap Villain, jauh lebih kuat daripada Nathan. Nathan pun menyadari bahwa sebenarnya dia dijadikan umpan.“Kalian kira hanya mengandalkan kalian berdua sudah cukup untuk menghentikanku?” kata Nathan, suaranya mulai berubah saat aura kekuatannya meningkat.Kaidar tertawa terbahak-bahak dan menatap Ramos. “Lakukanlah!”Ramos mengangguk, lalu mulai melafalkan mantra dengan nada serius.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 989

    Tak lama setelah sambutan itu, sebuah vas kaca setinggi lebih dari seorang manusia dengan pola berbunga yang anggun dibawa ke panggung. Saat itu, mata Zayn langsung menyala. Dalam satu ronde pertarungan sengit di antara penawaran, Zayn berhasil memenangkan vas itu dengan harga mencapai 200 juta. Ronde demi ronde berlangsung, barang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai Zayn tak mampu menahan kegembiraannya dan mulai menawar dengan semangat seperti orang gila.Penawarannya yang agresif membuat mata Zayn bahkan mulai merah, dan suasana ruangan pun dipenuhi sorak-sorai kekaguman. Bahkan para hadirin kaya yang hadir pun terlihat terpesona, begitu pula Kaidar yang tampak terkejut.Sentinel yang duduk di baris depan tak bisa menyembunyikan tatapan tajam penuh perhitungan kepada Zayn.“Sungguh, kakek, sudah cukup! Berapa banyak yang telah kau habiskan? Uang yang Nathan berikan sudah lenyap semua,” ujar Beverly dengan segera sambil menarik sudut baju Zayn.Terpana oleh teguran Beverly, Zayn te

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 988

    Nathan kini mulai mengagumi pemilik kapal pesiar mewah itu dengan tatapan kagum. Rombongan mereka dipandu oleh pelayan, hingga tiba di lokasi pelelangan yang sudah dipadati oleh para kolektor kaya. Suasana penuh kemewahan dan eksklusivitas jelas terpancar, di mana yang memiliki uang banyak berarti juga kemampuan untuk berinvestasi pada barang antik yang bernilai tinggi.Karena aturan pelelangan, setiap peserta harus menyetor uang jaminan terlebih dahulu. Tanpa ragu, Zayn pun menyetor lima ratus juta rupiah, lalu kerumunan itu pun melangkah masuk ke ruang pelelangan. Setelah menemukan area yang relatif terpencil, semua peserta duduk menanti dimulainya lelang.Nathan memperhatikan dengan seksama, Kaidar dan Ramos pun telah hadir, meski mereka memilih duduk agak jauh darinya.Sementara itu, Zayn tampak sangat gembira, terus menggosok telapak tangannya sambil berbisik kepada Kevin. “Kalau nanti ada barang bagus dan uangku belum mencukupi, dukunglah aku, ya!”Kevin pun menanggapi dengan se

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 987

    “Tuan Muda Kaidar, jangan khawatir. Begitu Nathan tiba di Pulau Draken, naga Yin pasti akan muncul. Tubuh Nathan menyimpan Batu Mata Naga dari naga Yang, sementara naga Yin kini berada dalam kondisi terlemah. Asal kita kalahkan naga Yin dan ambil Batu Mata Naga miliknya, lalu singkirkan Nathan untuk merebut Batu Mata Naga dari naga Yang, menyatukan kedua batu itu, maka kekuatan tak terkalahkan akan terlahir!”Ramos menambahkan dengan nada penuh keyakinan. “Banyak keluarga menganggap batu itu tak berguna, tanpa tahu bahwa penyatuannya adalah kunci segalanya. Tuan Muda Kaidar, bayangkan jika kau menterap kedua batu itu, kekuatannmu akan melesat ke tahap Villain yang tak tertandingi!” Tatapan Ramos menyala, menyampaikan ambisi yang membara.Mendengar itu, Kaidar tertawa terbahak. “Hahaha …. begitu aku menguasai Batu Mata Naga dan mencapai tahap Villain, aku akan pastikan Keluarga Herton mendapat tempat layak di Kota Moniyan!”“Terima kasih, Tuan Muda Kaidar!” balas Ramos dengan hormat, m

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 986

    Nathan, meskipun terlihat kaku, menyapa mereka dengan suara berat. “Tak kusangka bertemu di sini. Semalam, kami kebetulan bertemu dengan Beverly, dan kini, tampaknya takdir mempertemukan kita lagi,” ucap Zayn dengan nada terkejut namun hangat.Di antara percakapan yang canggung namun penuh makna, jelas bahwa perjalanan hari itu tidak hanya tentang perjalanan ke dermaga atau kapal pesiar mewah, melainkan tentang pertemuan kembali, janji yang tak terucapkan, dan benih-benih konflik yang perlahan mulai tumbuh.“Tuan Nathan, mengapa kamu dan Nona Beverly bisa berada di Pulau Draken tanpa didampingi?” tanya Ryzen dengan nada bingung.Nathan terdiam sejenak, terpana menghadapi pertanyaan itu. “Sebenarnya, aku datang sendiri, tanpa sepengetahuanku bahwa Beverly juga ikut,” jawabnya dengan nada ragu.Beverly kemudian menyahut. “Aku tiba diam-diam, tanpa sepengetahuan Nathan!” Mendengar itu, wajah Nathan semakin memucat, sementara matanya menyiratkan kebingungan yang mendalam.Tak lama kemudi

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 985

    Di lantai depan hotel, ketika Beverly tengah mengurus administrasi check-in, terdengar panggilan lembut dari balik keramaian. Beverly menoleh dan mendapati Zayn—sang kakek—menghampirinya dengan senyum hangat.“Kakek? Kenapa kamu di sini?” seru Beverly, mendekat dan memeluknya dengan erat.“Aku dengar tentang tempat wisata baru di Kota Mantik—Pulau Draken. Empat musim yang seakan musim semi abadi dan pemandangan yang menakjubkan membuatku tak tahan tinggal di Kota Vale. Aku pun mengajak Kevin untuk berjalan-jalan,” jelas Zayn sambil terkekeh ringan.Tak lama kemudian, suara Kevin bergabung dalam percakapan, diikuti oleh Ryzen dan Nichole yang tampak pulih dari cederanya.“Nona Beverly, bagaimana kabarmu?” sapa mereka dengan penuh kehangatan.Beverly tersenyum, meski dalam hatinya ada kekhawatiran. “Aku hanya ingin melihat-lihat, karena aku dengar Nathan dan yang lainnya tidak ikut serta kali ini.”Rasa heran menggelayuti Zayn. “Apa maksudmu? Apakah ada perselisihan antara kamu dan Nat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 984

    Di luar, di gang sempit di samping Martial Shrine, suasana berubah menjadi tegang. Kaidar menatap Nathan dengan tatapan campur aduk antara kekhawatiran dan ejekan ringan. “Ingat, besok kau harus menepati janjimu padaku!” ucapnya sebelum menghilang dalam bayang-bayang malam.Nathan pun terdiam, berdiri terpaku selama setengah jam sebelum melangkahkan kakinya untuk kemabli ke kepolisian. Setiap langkah kakinya seakan terbebani oleh keraguan dan beban rasa bersalah atas Sarah yang kini terkurung di balik jeruji besi Martial Shrine. Kepulangannya ke markas kepolisian disambut oleh tanya cemas Milan. “Tuan Nathan, apakah Nona Sarah sudah aman?”Dengan suara serak, Nathan mengangguk. “Ya!” meski hatinya hancur melihat kekangan yang menimpa wanita yang dicintainya.Tak lama kemudian, Beverly muncul dengan langkah cepat. “Nathan, apakah Sarah dalam keadaan baik?” tanyanya, matanya memancarkan keprihatinan mendalam.Nathan, yang masih tersisa bara amarah atas kekejaman Martial Shrine, hanya b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 983

    “Kita hanya punya waktu tiga menit. Cepat, ruangannya ada di ujung sana!” peringatan Kaidar menggema, menyatu dengan desiran napas Nathan yang semakin cepat.Dengan langkah tergesa, Nathan berlari menuju sel paling ujung. Di balik pintu jeruji, pandangannya bertemu dengan sosok yang membuat seluruh tubuhnya tersentak: Sarah, terbaring di ranjang dengan fasilitas mewah yang tak seharusnya ada di penjara bawah tanah.“Sarah!” teriak Nathan, suaranya penuh kelegaan dan harapan.Mendengar panggilannya, Sarah melompat dari ranjang dan segera meraih tangan Nathan dengan erat, senyuman cemas tersamar di wajahnya. “Bagaimana bisa kamu masuk ke sini?” tanyanya dengan penuh kekaguman dan kekhawatiran, meski rasa lega karena melihatnya selamat mulai muncul.“Aku dibawa oleh seseorang,” jawab Nathan singkat, menahan diri dari mengungkapkan terlalu banyak agar tidak membuat Sarah khawatir. Namun, mata Nathan berkilau dengan aura membunuh yang hampir tak terselubungi, seolah mengancam.“Sial, auram

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 982

    “Bayarannya, kamu harus menemani kami ke pulau Draken!” ujar Kaidar, suaranya berubah datar namun penuh misteri.Nathan tercengang, dia tak pernah menyangka bayaran yang diminta setinggi itu. “Pergi ke pulau Draken?” tanya Nathan, nada suaranya mengandung keheranan. “Naga Yang dan naga Yin di sana telah melewati masa kemunculan, dan aku telah menaklukkan naga Yang. Batu mata naganya kini milikku. Lantas, untuk apa kita kembali ke sana?”Kaidar menatap tajam, tak mau menunda lagi. “Kamu tak perlu tahu seluk-beluknya. Cukup jawab, bersedia atau tidak! Ingat, kekuatan kalian di sini masih jauh dari puncak. Kalau kalian menyerangku, aku tidak akan menahan diri.”Dalam sekejap, bayangan kekuatan beberapa sosok seorang puncak penguasa Ingras tingkat akhir, dan Ramos yang setidaknya berada pada tahap puncak penguasa Ingras tingkat akhir, menyeruak dalam pikiran Nathan. Dia sadar betul bahwa melawan mereka bukanlah pilihan.“Tenanglah, hanya aku dan Tuan Ramos yang akan ikut. Jika kelak kami

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status