Suasana rumah sakit begitu sunyi, hal ini dikarenakan satu departemen tempat Hyu dan Nayla dirawat telah dikosongkan. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan suasana tenang agar Hyu dan Nayla dapat ditangani dengan maksimal. Apalagi rumah sakit ini memang dimiliki oleh keluarga Sinarta.
Hyu terdiam untuk waktu yang lama, ia menatap gerakan tak beraturan dari dua bayi kembar di depannya. Sesekali mereka tersenyum dan menatap Hyu dengan tatapan yang begitu polos. Hal itu membuat air mata Hyu perlahan jatuh. Ia tak tahan melihat anaknya sendiri.
Sebagai seorang ayah, pukulan terberat yang ia rasakan adalah ketika ia tak mampu menjaga keluarganya tetap utuh. Anaknya begitu kecil dan lucu dan itu berhasil membuat perasaan Hyu menjadi semakin melankolis.
Nyonya Barat yang melihat Hyu yang tetap mematung sambil melihat anaknya, hanya mampu terdiam dan tersenyum maklum. Laki-laki remaja yang baru berumur 18 tahun menjadi seorang ayah dan baru melihat anaknya setelah bermi
Hyu melihat kaca dengan perasaan cemas. Ia berusaha tampil setampan mungkin. Ia tak mau terlihat lusuh atau pucat di depan Nayla nanti. Hyu bahkan memberanikan diri untuk meminjam peralatan makeup seorang suster untuk sedikit berdandan. Anggap saja ia sedikit feminim, Hyu tak peduli. Yang penting Nayla melihat suaminya tampan hari ini.Setelah memastikan penampilannya rapi dan bibirnya tak lagi pucat. Hyu pun meletakkan kaca dengan sedikit percaya diri. Ia mengangguk pada seorang perawat di depannya sebagai isyarat bahwa ia sudah siap. Setelah itu, perawat tersebut mendorong kursi roda Hyu dan menuju kamar inap Nayla.Kaki Hyu masih sangat lemah, ia membutuhkan alat bantu untuk berpindah-pindah. Akan tetapi rasa rindu yang ia rasakan untuk istrinya terlalu dalam. Hingga Hyu tak bisa membendungnya dan ingin bertemu dengan Nayla sesegera mungkin.Letak ruangan Nayla cukup jauh, ia harus melewati beberapa ruangan. Suster dengan sabar mendorong kursi roda Hyu dan it
Nayla menatap langit rumah sakit dengan kesakitan. Hampir semua bagian tubuhnya terasa tercabik dan ia kesulitan bernafas. Darahnya terus menetes dan ada suara Hyu yang memanggilnya dengan keras. Hanya saja ia terlalu lemas untuk berbicara.Jiwa Nayla seperti dipaksa untuk keluar dan Nayla harus merasakan sakit ketika seluruh bagian dari dirinya terluka.Saat jiwanya sudah berpisah dari tubuh, hal pertama yang ia lihat adalah wajah panik Hyu. Laki-laki itu terus memanggilnya dengan keras sambil menangis. Wajahnya semakin mengerikan, apalagi ditambah dengan luka lebam akibat perkelahian di sekolah kemarin.Nayla ingat ketika Hyu datang padanya dengan wajah marah. Dia tak terima disalahkan karena menghamilinya."Semua orang menyalahkan ku dan kamu selalu menjadi pihak yang tak bersalah. Nayla kamu sangat hebat, semua hal yang kamu lakukan selalu menghasilkan pujian. Sekarang semua orang membenciku, apakah kamu senang melihatku hancur sekarang?"
Melihat Hyu menangis di tangannya, Nayla perlahan mulai merasa sedih. Air mata yang selama 22 tahun tertahan akhirnya jatuh juga. Laki-laki di depannya sekarang bisa menyentuh tangannya. Mereka hidup kembali.Hyu tak lagi terlihat lusuh dan tua, sekarang laki-laki itu begitu muda dan penuh dengan tempramen khas remaja. Hal itu membuat hati Nayla sedikit perih. Betapa bodohnya mereka saat itu dan betapa fatalnya keputusan mereka saat berpisah.Nayla tak ingin mengulang kejadian yang sama. Ia sedikit bersyukur Hyu terlahir kembali beberapa bulan lebih dulu darinya. Setidaknya anak mereka dapat diselamatkan.Sekarang Hyu mengucapkan kalimat yang sama seperti di masa lalu, hal itu membuat Nayla merasa sakit."Aku tidak ingin berpisah." Suara terdengar jelas namun masih terkesan serak dan kasar.Saat suara itu terdengar di telinga Hyu, laki-laki itu terdiam untuk beberapa saat. Tak lama Hyu pun
Nayla tertidur karena lelah menangis. Hyu hanya mampu membelai istrinya dengan lembut. Keadaan Nayla masih terbilang lemah, apalagi ditambah dengan beban pikiran yang begitu berat. Hyu merasa bahwa Nayla adalah anugerah paling indah yang pernah diberikan Tuhan untuknya. Dan ia berharap jalan hidup mereka di masa depan tak akan serumit kehidupan sebelumnya.Beberapa saat sebelumnya dokter telah datang dan memeriksa keadaan Nayla. Dokter hanya mampu berdecak kagum pada kondisi Hyu dan Nayla. Dua orang yang memiliki semangat hidup yang tinggi. Jika dalam ilmu medis melihat mereka mampu bertahan itu sudah dianggap sebuah keajaiban. Tapi hari ini, dua orang ini membuktikan diri dengan tidak hanya bertahan tapi secara bertahap menjadi semakin membaik.Sekarang hanya tinggal Hyu dan seorang suster yang sebelumnya mendorong kursi roda Hyu ke ruangan ini. Wajah suster itu terlihat sedikit cemberut dan tak puas. Matanya juga sedikit lembab dan merah
Malam sudah tiba dan semua orang sedang istirahat dan tertidur. Tapi Nayla masih duduk terdiam dan menatap dengan tatapan tajam. Ia terlihat lebih dingin dari biasanya, seolah ingin menghancurkan sesuatu.Dua puluh dua tahun menjadi arwah, Nayla telah melihat banyak hal. Semua hal menjijikkan di sekitarnya telah ia saksikan secara langsung. Hal itu mungkin akan kembali terjadi jika ia tak membersihkannya hingga ke akar.Nayla memegang handphone nya dengan ekspresi serius. Ia memutar nomor telepon tanpa nama dan menunggu seseorang mengangkatnya. Beberapa saat kemudian suara laki-laki dengan intonasi berat terdengar setelahnya."Halo?""Ini saya, Nayla. Saya ingin kamu melakukan sesuatu..."Saat mendengar nama Nayla, laki-laki di seberang telepon langsung duduk dengan tegak. Ia sudah terbiasa bertransaksi dengan anak-anak konglomerat untuk membersihkan sesuatu. Akan tetapi kelas Nay
Seorang dokter tersenyum pada Nayla, laki-laki paruh baya itu senang saat melihat pasiennya mengalami peningkatan kesehatan yang begitu signifikan."Apa Nona memiliki beberapa keluhan?"Suara itu begitu lembut, mereka tak mau menyinggung keluarga besar Sinarta dan Barat. Walaupun Nayla sudah menikah dan memiliki anak, ia tetap dipanggil Nona karena bagaimanapun Nayla masih anak SMA dan berumur 17 tahun.Nayla menggeleng dan menjawab dengan wajah datar. "Tidak ada."Dokter itu langsung mengangguk, "baguslah kalau begitu, jika keadaan terus seperti ini kemungkinan besar bulan depan anda sudah boleh pulang ke rumah."Mendengar kata rumah perasaan Nayla seketika melembut. Di kehidupan sebelumnya Nayla dan Hyu tinggal di apartemen mewah di dekat sekolah mereka. Sekarang mereka justru tinggal di sebuah Villa yang sunyi dan asri. Sepertinya sejak awal kelahiran kembali Hyu, semua akhir dari kisah hidup mereka telah berubah secara signifikan.
"kapan kamar ku dan Nayla akan di pindahkan?" Ucap Hyu tak sabar.Nyonya Sinarta hanya mampu tersenyum, anaknya semakin hari menjadi semakin ceria. Itu sama seperti saat Hyu belum mengenal Nayla sebelumnya. Hal itu membuat Nyonya Sinarta merasa lega dan berharap Hyu akan seperti ini selamanya. Jujur saja ia sangat merindukan sikap manja putranya. Setelah insiden Hyu dan Nayla meledak, ia tak pernah lagi melihat anaknya seceria ini.Hyu terus menggenggam buku tebal di tangannya dengan perasaan senang. Ia menikmati setiap dorongan yang dilakukan ibunya untuknya. Ia sebenarnya tak sabar ingin bertemu Nayla lagi dan mengatakan sesuatu pada gadis itu.Saat mereka sampai di ruangan Nayla. Ia melihat kakaknya dan Nayla terlihat sangat serius, hal itu membuat Hyu sedikit heran. Ia ingat Rama adalah orang yang paling sering menasehati Hyu di masa lalu untuk memperlakukan Nayla dengan sangat baik. Tapi melihat dua orang yang minim ekspresi di depannya, Hyu mulai ragu deng
Malam terasa begitu berat. Hyu dan Nayla memikirkan banyak skenario buruk dalam otak mereka. Di masa depan mungkin mereka akan memusuhi keluarga masing-masing. Itu semua dilakukan untuk menjamin keamanan anak-anak mereka.Hyu menatap Nayla untuk waktu yang lama. Ia tau Nayla mampu melewati hal ini, tapi tetap saja itu akan sulit. Hyu perlahan turun dari ranjangnya dan mendekat ke arah Nayla dan memeluk gadis itu dengan erat. Tak lama Nayla mulai menangis dalam diam.Mereka berfikir masalah akan usai ketika mereka terlahir kembali. Tapi siapa yang menyangka gerbang masalah yang sebenarnya langsung terbuka. Batin mereka lelah dan terkadang merasa tak sanggup. Selama 22 tahun tak ada kebahagiaan yang mereka rasakan dan itu sangat menyakitkan.Hyu mengelus punggung istrinya, ia terkadang mencium kepala istrinya sesekali. Sebenarnya ia juga ingin menangis saat ini, akan tetapi ia mencoba bertahan dan mencoba menghibur istrinya
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan