"Kenapa terus menatapku? Sebaiknya kamu lihat film didepan." Ucap Nayla yang mulai mengeluh pada Hyu yang menurutnya mengganggu. Selama hampir sepanjang film diputar, laki-laki itu terus menatapnya. Itu membuat Nayla tak bisa berkonsentrasi saat menonton.
Selama hampir empat bulan mereka bersama. Mereka selalu mengembangkan hubungan dengan berkomunikasi. Tapi mereka tak pernah sekalipun pergi untuk mencari udara segar. Hyu sebenarnya ingin menjalani hubungan sebagaimana pasangan pada umumnya.
Sikap cuek dan acuh tak acuh membuat Hyu terkadang berfikir Nayla mungkin merasa bosan di rumah. Selama mereka menikah, Nayla tak pernah keluar rumah kecuali saat pemeriksaan ke klinik. Muncul sedikit ide dalam benak Hyu, untuk mengajak gadis ini sesekali menghirup udara segar bersamanya.
"Nay, kita belum pernah pergi berkencan. Apa kamu tidak tertarik pergi bersamaku untuk jalan-jalan atau sekedar makan malam?" Sambil menatap wajah cantik istrinya yang masih fokus menatap
Suara burung terdengar sangat nyaring dan merdu. Membuat pikiran Hyu semakin rileks dan menyenangkan. Hampir sepanjang hari ia terus belajar meningkatkan kemampuannya untuk ujian yang akan datang. Itu terkadang membuat pikirannya sedikit kacau dan emosional. Untuk menenangkan diri, terkadang ia pun duduk merenung seperti hal yang dilakukan oleh Nayla setiap paginya."Tuan, teh anda." Ucap seorang pelayan sambil membawa teh hangat dan beberapa cemilan."Ya."Hyu masih terdiam dan enggan untuk berbicara lebih banyak. Teh dan cemilan itupun ditaruh di atas meja, di samping kanan Hyu. Setelah beberapa saat, suara dering handphone berhasil membuat konsentrasinya buyar seketika. Ada rasa sedikit kesal dan jengkel di dalam hatinya. Namun mengingat sangat jarang ada orang yang menelponnya, ia berfikir mungkin itu sesuatu yang penting. Dengan berat hati ia pun menggerakkan tangan dan mengambil handphone nya.Saat m
"heh, apa dia berfikir dia bisa lari dariku?!" Dena terus memegang telpon ditangannya dengan gemetar. Ia tak terima diperlakukan seperti itu oleh Hyu. Baginya Hyu adalah hak mutlak yang hanya bisa dimiliki oleh dirinya seorang. Bagaimana bisa Hyu lari darinya dan memihak pada Nayla sekarang.Dena langsung was-was melihat perubahan Hyu yang begitu drastis. Ia tak menyangka Hyu akan segera menegaskan hubungan mereka. Dena telah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membuat laki-laki itu dekat dengannya. Tapi dalam hitungan bulan, laki-laki itu menghianatinya."Nayla memang licik, dia selalu mengambil semua hal yang aku miliki."Rasa marah terus memuncak dalam dirinya. Ia tak menyadari ada seseorang yang datang."Nona, ini cemilan yang ada pesan."Pelayan itu terlihat tersenyum sangat manis. Itu membuat Dena semakin muak. Ia ingat pelayan ini adalah mantan pelayan yang dimiliki Nayla sebelumnya. Dengan emosi yang memuncak, Dena langsung mengambil
Perasaan Dena semakin gelisah. Ia terus menyakinkan dirinya sendiri, bahwa Hyu pasti tak akan menghianatinya. Laki-laki itu selalu percaya semua yang ia katakan. Nayla adalah orang yang memiliki harga diri yang tinggi dengan sikap yang sangat sombong. Hyu pasti tidak akan tahan tinggal bersama Nayla untuk waktu yang lama.Dena terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa Hyu pasti masih berada di pihak nya. Setelah merasa yakin, Dena lalu tersenyum dan menenangkan diri. Ia yakin, Hyu pasti hanya sedikit marah padanya karena ia hilang tanpa kabar sebelumnya. Hyu pasti sedikit kecewa padanya. Hanya dengan sedikit bujukan, Hyu pasti memaafkannya. Ia yakin itu.Setelah itu, Dena mulai berusaha membujuk Hyu. Ia mengirim berbagai macam kata-kata manis melalui chat dan berbagai upaya untuk meluluhkan perasaan Hyu kembali.Selama beberapa hari, Hyu selalu mendapatkan pesan dari Dena. Wajahnya terlihat masam dan sedikit kesal. Setiap kali ia melakukan sesuatu, handphone nya pa
Nayla menangis untuk waktu yang lama dan Hyu tetap memeluknya sambil mengucapkan kata maaf. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya terdengar seperti sebuah mantra yang penuh dengan permohonan. Ia memohon pada Nayla untuk tak menangis lebih banyak karena itu membuat perasaan Hyu semakin tenggelam. Ia tak bisa melihat istrinya menangis. Apalagi jika tangisan itu berasal dari dirinya sendiri.Setelah lama menangis, sedikit demi sedikit suara tangisan Nayla mulai mengecil. Saat ini mata Nayla terlihat sedikit membengkak dan memerah. Gadis itu terlihat kelelahan, mungkin karena ia menangis terlalu lama. Hingga ia merasa sedikit lelah dan mengantuk.Hyu merasa tertekan melihat tampilan Nayla yang terlihat menyedihkan dimatanya. Mata Nayla yang merah dan sedikit membengkak membuat rasa bersalahnya meningkat tajam. Hyu rasanya ingin menghukum dirinya sendiri karena membuat istrinya menangis.Nayla yang tak memperhatikan perasaan suaminya, ia terlihat mulai merasa lelah
Nayla membuka matanya perlahan, ia bangun lebih pagi dari biasanya. Matahari diluar masih belum terlihat, namun kesadarannya sudahterkumpul dengan sempurna. Ia menatap langit-langit kamarnya dan langsung menghelanafas pelan. Ia sudah terbiasa bangun pagi, hanya saja setelah menikah iabangun lebih lambat.Nayla menatap suaminya yang sedang tertidur lelap. Laki-laki itu terlihat tidur sangat nyenyak, itu membuat Nayla sedikit lega. Setelah lamamenikah, butuh berbulan-bulan bagi Nayla untuk membuat Hyu menjadi lebihtenang. Laki-laki itu selalu menangis setiap malam sambil mengucapkan permintaan maaf. Beruntung, kebiasaan itu berkurang seiring berjalannya waktu. Hanya saja itu membuat Nayla harus bekerja ekstra.Nayla sebenarnya adalah orang yang benci berbagi tempat tidur bersama orang lain.Nayla juga benci berbicara lebih banyak dan harus terbuka mengenai perasaannya.dan...Nayla benci orang yang bodoh.Nayla ju
Hyu mengganti pakaiannya dan mereka segera makan siang bersama. Suasana yang santai dan harmonis. Ini adalah momen yang paling mereka suka.Setelah makan siang, mereka akan menyalakan tv dan Nayla akan memakan strawberry dengan tenang. Sedangkan Hyu akan mengeluarkan buku pelajaran dan segera berlatih untuk ujian Nasional nanti.Suara tv tak membuat konsentrasi Hyu menjadi buyar, justru itu membuat Hyu semakin rileks dan santai. Ia menjadi tak bosan melihat angka-angka rumit didepannya.Setelah lama belajar, Hyu menatap Nayla dengan sayang. Ia lalu menatap perut gadis itu yang terbilang besar. Itu membuatnya semakin senang.Kehamilan adalah sesuatu yang merepotkan. Selain kelelahan secara fisik dan mental, kehamilan juga adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh pasangan yang sudah menikah.Bobot bayi yang berat terkadang membuat ibu merasa tak nyaman."Nay, apa pinggang mu sakit akhir-akhir ini?"Nayla langsung menatap Hyu dan langs
Kehidupan sekolah semakin hari semakin menyenangkan. Hyu menikmati setiap momen yang ada didalamnya. Tidak heran orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan.Hyu bangun pagi dan berangkat dengan semangat. Senyumnya yang menular selalu berhasil menarik perhatian kaum hawa. Itu membuat banyak laki-laki merasa cemburu. Tapi apa boleh buat, Hyu memang pantas mendapatkannya.Sebagai mantan ketua OSIS, banyak siswa yang menghormatinya. Tapi karena itu juga banyak yang membencinya, terutama para anak nakal yang biasa membolos. Beruntung, Hyu selalu dilindungi oleh Sean.Sean adalah pentolan dari geng terkenal di sekolah. Banyak orang yang mengetahui kalau Sean selalu menempel pada Hyu. Jadi tak ada yang berani menganggu Hyu hingga saat ini.Seperti remaja pada umumnya, banyak yang melakukan hal-hal ekstrim untuk diakui oleh orang lain. Tujuannya tak lain adalah ingin dianggap dewasa. Begitu pula dengan Sean. Hanya saja akhir-akhir ini la
Saat semua orang sibuk untuk belajar. Hyu dan Sean saling menyenggol sambil bercanda. Dua orang yang tak bisa diam. Walaupun sudah jam istirahat, mereka tetap di kelas dan menikmati waktu bersama. Seperti biasa mereka akan menitip makanan melalui jingga.Laki-laki itu sangat ramah, selain itu dia sangat mudah di suruh.Sean menatap Hyu dengan wajah penasaran. Semakin hari, Hyu semakin terlihat ceria dan positif. Itu membuat Sean sedikit iri, apalagi Hyu bersama dengan orang yang sangat ia sukai sejak lama."Bagaimana rasanya menikah?"Hyu yang mendengar pertanyaan tiba-tiba temannya itu langsung terdiam. Ia menatap Sean dengan bingung."Menikah?""Ya.""Tergantung bersama siapa kamu menikah. Nayla orang yang menyenangkan, jadi pernikahan kami juga menyenangkan."Setelah mendengar nama Nayla disebut, Sean semakin cemburu."Bajingan beruntung, aku tak suka padamu." Ucapnya terus terang.Mendengar celotehan sahabatny