Hyu mengganti pakaiannya dan mereka segera makan siang bersama. Suasana yang santai dan harmonis. Ini adalah momen yang paling mereka suka.
Setelah makan siang, mereka akan menyalakan tv dan Nayla akan memakan strawberry dengan tenang. Sedangkan Hyu akan mengeluarkan buku pelajaran dan segera berlatih untuk ujian Nasional nanti.
Suara tv tak membuat konsentrasi Hyu menjadi buyar, justru itu membuat Hyu semakin rileks dan santai. Ia menjadi tak bosan melihat angka-angka rumit didepannya.
Setelah lama belajar, Hyu menatap Nayla dengan sayang. Ia lalu menatap perut gadis itu yang terbilang besar. Itu membuatnya semakin senang.
Kehamilan adalah sesuatu yang merepotkan. Selain kelelahan secara fisik dan mental, kehamilan juga adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh pasangan yang sudah menikah.
Bobot bayi yang berat terkadang membuat ibu merasa tak nyaman.
"Nay, apa pinggang mu sakit akhir-akhir ini?"
Nayla langsung menatap Hyu dan langs
Kehidupan sekolah semakin hari semakin menyenangkan. Hyu menikmati setiap momen yang ada didalamnya. Tidak heran orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan.Hyu bangun pagi dan berangkat dengan semangat. Senyumnya yang menular selalu berhasil menarik perhatian kaum hawa. Itu membuat banyak laki-laki merasa cemburu. Tapi apa boleh buat, Hyu memang pantas mendapatkannya.Sebagai mantan ketua OSIS, banyak siswa yang menghormatinya. Tapi karena itu juga banyak yang membencinya, terutama para anak nakal yang biasa membolos. Beruntung, Hyu selalu dilindungi oleh Sean.Sean adalah pentolan dari geng terkenal di sekolah. Banyak orang yang mengetahui kalau Sean selalu menempel pada Hyu. Jadi tak ada yang berani menganggu Hyu hingga saat ini.Seperti remaja pada umumnya, banyak yang melakukan hal-hal ekstrim untuk diakui oleh orang lain. Tujuannya tak lain adalah ingin dianggap dewasa. Begitu pula dengan Sean. Hanya saja akhir-akhir ini la
Saat semua orang sibuk untuk belajar. Hyu dan Sean saling menyenggol sambil bercanda. Dua orang yang tak bisa diam. Walaupun sudah jam istirahat, mereka tetap di kelas dan menikmati waktu bersama. Seperti biasa mereka akan menitip makanan melalui jingga.Laki-laki itu sangat ramah, selain itu dia sangat mudah di suruh.Sean menatap Hyu dengan wajah penasaran. Semakin hari, Hyu semakin terlihat ceria dan positif. Itu membuat Sean sedikit iri, apalagi Hyu bersama dengan orang yang sangat ia sukai sejak lama."Bagaimana rasanya menikah?"Hyu yang mendengar pertanyaan tiba-tiba temannya itu langsung terdiam. Ia menatap Sean dengan bingung."Menikah?""Ya.""Tergantung bersama siapa kamu menikah. Nayla orang yang menyenangkan, jadi pernikahan kami juga menyenangkan."Setelah mendengar nama Nayla disebut, Sean semakin cemburu."Bajingan beruntung, aku tak suka padamu." Ucapnya terus terang.Mendengar celotehan sahabatny
Susana sekolah terbilang sepi, hampir semua siswanya telah pulang. Tapi Sean masih duduk dibawah pohon mangga sambil menyesap rokok di mulutnya.Setelah beberapa saat, orang yang ia tunggu akhirnya datang. Hyu dari kejauhan melihat Sean dengan wajah sumringah. Itu membuat Sean sedikit merinding.Selama mereka menjadi sahabat. Sean sangat mengenal kebiasaan Hyu, termasuk senyum itu. Senyum manis yang mendatangkan bencana."Apa yang kamu lakukan?""Tidak ada, hanya mendisiplinkan beberapa junior." Ucapnya sambil tersenyum manis.Melihat tingkah Hyu yang sedikit mengerikan, Sean hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala."Aku harap mereka baik-baik saja.""Semoga."Hyu langsung merangkul sahabatnya, dan berjalan bersama. Mereka lalu berpisah menggunakan mobil mereka masing-masing.Hyu meninggalkan sekolah dan langsung berbe
Hyu dan Nayla sedang bersiap untuk pergi kesebuah restoran. Mereka terlihat rapi dan menggunakan pakaian senada. Itu membuat mereka terlihat seperti pasangan sejati.Untuk pertama kalinya, Hyu menggunakan pakaian formal. Itu membuatnya terlihat lebih dewasa dan bisa diandalkan. Sedangkan Nayla menggunakan setelan baju longgar dan anggun. Hanya saja perutnya yang sudah membesar tak bisa disembunyikan lagi.Mereka menggunakan mobil mewah dan elegan untuk pergi ke tempat yang mereka tuju. Saat mereka sampai, seorang pelayan segera membukakan pintu. Mereka akhirnya masuk melalui jalur khusus, hal itu dikarenakan identitas kedua orang tersebut bukan sesuatu yang bisa diekspos.Banyak orang kelas atas mengenal Nayla, itulah yang membuat Hyu hanya mengajak Nayla ke hotel milik keluarganya. Selain bagus, penjagaan disini sangat ketat. Jadi mereka tak perlu khawatir tentang pelanggan privasi.Saat Hyu menekan tombol lift, ia terdiam sejenak. Sepertinya ia melupaka
Nayla dan Hyu berdiri melihat pemandangan di depan mereka. Sambil menikmati sirup strawberry dengan manis. Angin malam berhembus sangat pelan. Seolah-olah waktu telah berhenti sejenak untuk mereka.Hyu menatap hamparan lampu yang ada dibawahnya. Terlihat indah, seolah mereka juga ikut merayakan kebahagiaan yang Nayla dan Hyu alami. Hyu pun menyesap minumannya dan memulai pembicaraan."Nay...""Em?""Bukankah hidup kita membosankan. Kita hanya akan membicarakan sesuatu yang tak penting, makan makanan yang enak setiap hari. Aku tau kita beruntung terlahir seperti ini. Tapi bukankah orang-orang butuh tantangan dalam hidup, kita sangat monoton. Sampai kapan kita akan bertahan?"Hyu sadar akan hubungannya dan Nayla yang memiliki fondasi kuat, yaitu anak. Mereka memahami satu sama lain dan menghormati yang lainnya. Tapi manusia mahluk yang rakus, tidak puas dengan kehidupan yang nyaman. Mereka ingin tantangan yang membuat mereka bersemangat dalam hidup.
Saat mereka bosan memandang lampu yang berkedip di bawah sana dan udara disekitarnya berubah menjadi dingin. Hyu dan Nayla pun akhirnya pergi dengan perasaan gembira. Tangan mereka terus bertautan seolah mereka tak akan terpisahkan.Hubungan mereka terlihat sangat harmonis. Seperti pasangan muda yang sedang di mabuk cinta. Hyu dan Nayla pun tak sungkan membagikan kemesraan mereka didepan orang lain. Memaksa orang-orang untuk cemburu dan memutar mata karena muak.Ayolahh, siapa yang suka melihat orang mesra di tempat umum. Apalagi kalau saat kalian melihatnya, kalian sedang tak memiliki pasangan.Hyu menggenggam tangan Nayla dengan perasaan senang. Mereka pulang dengan mobil yang berkecepatan pelan. Maklum saja, Nayla sedang hamil saat ini. Jadi mereka tak berani menggunakan kecepatan tinggi. Kata orang itu tak bagus untuk kesehatan bayi.Setelah mereka sampai di rumah, suasana harmonis masih terasa. Hyu dan Nayla masih tersenyum malu. Untuk beberapa saat,
Dena yang tersenyum senang tetap menatap Hyu dengan tatapan lembut. Kata-kata yang keluar dari mulutnya mengandung nostalgia, seolah-olah mereka telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama. Itu membuat semua orang merasa canggung."Ini merupakan Udang dengan saos tomat pedas. Itu sangat enak, aku yakin kamu akan lebih lahap saat kamu mencicipinya."Suara lembut itu membuat perasaan Nayla sedikit meradang. Ia menatap udang yang ada di piring Hyu saat ini. Ia sedikit kesal karena ia sebenarnya tak pernah tau makanan yang di sukai suaminya hingga kini."Hyu membenci udang."Suara Nayla terdengar dingin dan mutlak, seolah mengatakan Hyu tak boleh suka pada udang. Tapi itu tak membuat Dena menjadi mundur."Benarkah? Padahal seingat ku dia selalu mengajakku makan ke restoran seafood dan menu udang adalah menu wajib yang selalu dia pesan."Kalimat demi kalimat yang diucapkan Dena mengandung kesombongan dan kemenangan. Ia ingin memamerkan kedekata
Semua orang terdiam dan tak ada yang berani berbicara. Hanya suara tangisan Dena yang terdengar sedikit nyaring. Gadis itu terlihat akan gila dan putus asa. Tapi Nayla sama sekali tidak peduli. Ia memegang ganggang pisau lebih erat lagi. Ia ingin berlari dan menusuk gadis itu. Sangat berisik dan menjengkelkan. Nayla adalah gadis yang anggun dan terkenal mampu mengendalikan emosinya. Tapi setiap manusia memiliki sisi gelapnya masing-masing. Seberapa kuat pun Nayla, ia tetap gadis yang berumur 17 tahun. Dia adalah gadis remaja dengan emosi yang bergejolak. Kehidupannya saat kecil begitu bahagia. Ayah dan ibunya memanjakannya dan memberinya pendidikan terbaik. Walaupun ia ditekan sebagai seorang pewaris, ibunya selalu ada dan membuatnya tak merasa terbebani. Semuanya telah berubah saat gadis bodoh yang terlihat lugu datang kerumahnya. Bertingkah aneh dan tersakiti. Seolah-olah ibunya lah yang merebut suaminya. Padahal wanita itu sendiri adalah simpanan.
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan