Share

Kebangkitan Sang Raja

Penulis: Khajasa Julian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rindra, yang kini telah kembali dari dimensi kehampaan telah Kembali dalam sosok aslinya sebagai seorang Raja Harindra dengan kekuatan penuhnya, ia disambut oleh sorak sorai para pendekar dan anggota sekte pedang cahaya. Aria, yang tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya, berlutut di depan Raja Harindra dengan penuh hormat.

"Selamat datang kembali, Yang Mulia Raja Harindra," ucap Aria dengan suara gemetar, terharu oleh keberhasilan Rindra dalam menjalani misi di dimensi kehampaan. “Saya kira yang mulia tidak akan Kembali karena sudah lebih dari 3 bulan yang mulia di dalam sana.”

Ia tidak sadar ternyata sudah selama itu ia berada di dimensi kehampaan. Padahal yang ia rasakan hanya beberapa jam saja.

Raja Harindra, yang kini memiliki ingatan dan kekuatan penuhnya, merangkul Aria dan seluruh pendekar yang hadir di lembah dimensi kehampaan.

Karma, ketua sekte pedang cahaya juga, menyampaikan rasa harunya akan kembalinya Raja Harindra.

Rindra yang telah menjelma menjadi sosok Raja Harindra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Hadangan Dua Pendekar Kapak Bumi

    Rindra memandang puncak pegunungan yang tertutup oleh lapisan salju tebal di kejauhan. Hembusan angin dingin menyapa wajahnya yang penuh tekad. Perjalanan menuju Sekte Tombak Es tidak akan mudah, namun rencana ini harus tetap dilaksanakan demi menyelamatkan kerajaan dari kekuasaan jahat Manggala.Saat Rindra mulai melintasi hutan yang membeku setelah menyebrangi lautan es, dua sosok misterius tiba-tiba muncul di depannya.Dua pendekar bertopeng dengan senjata kapak besar di punggung mereka. Mata mereka menyala dalam kegelapan, menatap tajam Rindra."Jika niatmu buruk, pergilah dari sini, kisanak! Atau kau akan mati sia-sia di tempat ini" ucap salah satu dari mereka dengan suara serak.Rindra tersenyum, "Aku tidak datang dengan niat jahat. Aku sedang dalam misi menyatukan kekuatan dan melawan kegelapan yang mengancam kerajaan."Pendekar bertopeng yang lain bersuara, "Jangan kau kira kami bodoh. Kami adalah utusan dari Sekte Kapak Bumi, dan tugas kami adalah menjaga keamanan dan keadila

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Ancaman di Tubuh Sekte Tombak Es

    Rindra melanjutkan perjalanan menuju Sekte Tombak Es, didampingi oleh kedua pendekar bertopeng dari Sekte Kapak Bumi yang kini menjadi sekutu setianya. Salju turun dengan lembut, menciptakan pemandangan yang indah namun menakutkan seiring ketegangan yang terasa di udara.Setelah berhari-hari berjalan, mereka akhirnya tiba di gerbang sekte yang menjulang tinggi di antara puncak-puncak pegunungan yang dilindungi tembok es yang panjang. Seorang penjaga sekte berjaga di depan gerbang, menatap tajam kedatangan mereka."Berhenti di sini, siapa kalian?" tanya penjaga itu dengan suara berat.Rindra melangkah maju, "Aku Rindra, pendekar dari sekte pedang cahaya. Aku datang untuk berbicara dengan pemimpin sekte Tombak Es. Ini adalah misi damai, untuk menyatukan kekuatan melawan Manggala."Penjaga sekte menatap Rindra dengan curiga, tetapi kemudian membuka gerbang setelah melihat kedua pendekar bertopeng dari Sekte Kapak Bumi.“Kenapa yang mulia tidak mengatakan yang sebenarnya?” Tanya salah sat

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Gerhana dan Kehidupan Baru

    Di tengah langit biru Kerajaan Sankala yang tenang, tiba-tiba terjadi gerhana matahari yang langka. Matahari yang biasanya bersinar cerah, perlahan-lahan terlindas oleh bayangan, menjatuhkan seluruh kerajaan ke dalam kegelapapan total. Orang-orang keluar dari rumah mereka dengan tatapan tercengang dan takjub, menyaksikan fenomena yang langka ini. Beberapa terengah-engah dalam kekaguman, sementara yang lain merasa takut.Namun, di saat yang sama, di tempat yang jauh dan tersembunyi di luar kerajaan Sankala, di mana pohon-pohon lebat dan sungai-sungai yang indah memeluk tanah, sesuatu yang tak terduga terjadi. Seorang anak laki-laki berusia sekitar umur 13 tahun, berdiri di tengah hutan, seolah-olah muncul dari udara tipis. Pakaian lusuh dan berdebu menutupi tubuhnya yang kurus, dan matanya memancarkan kebingungan.Anak laki-laki itu menatap sekelilingnya, mencoba memahami di mana ia berada. Hutan itu terasa asing baginya, dan perasaan takut merayapi hatinya. Namun, ada sesuatu yang ane

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Masa Depan dan Masa Lampau yang Bertabrakan

    Setelah berjalan cukup jauh gadis cantik bernama lengkap Aria Dyah Sadya ini menghentikan langkahnya karena melihat segerombolan prajurit dengan obor di tangannya seperti sedang mencari sesuatu. Aria menarik Rindra menuju semak-semak dan bersembunyi di sana."Jangan berisik!" Ujar Aria pada Rindra yang belum sempat bertanya ada apa."Sepertinya mereka sedang mencari sesuatu." Aria menunduk dan mencoba melihat aktivitas para prajurit tersebut. Kemudian dari kejauhan terlihat seorang wanita tua yang turun dari kereta kuda ia didampingi oleh dua orang pengawal yang memiliki tubuh kekar.Aria tahu siapa wanita tua itu, dia adalah Manggala, penyihir kerajaan yang dikenal sadis. Sepertinya Manggala sedang mencari sesuatu."Segera temukan, atau posisi kita bisa terancam" Ucap Manggala sambil menghardik para prajurit tersebut.Aria semakin yakin bahwa ada yang aneh dengan kejadian ini. Sepertinya kitab yang ia temukan di reruntuhan tempo hari memang menunjukan kenyataan. Beberapa hari yang la

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Rahasia yang Harus dikunci Rapat

    Rindra menjelaskan pada Aria bahwa ia melihat gambaran dirinya di dunia yang berbeda dengan tempatnya saat ini berada. Ia juga menceritakan tentang gambaran lain ketika ia berada di sebuah tempat dimana semua orang memanggilnya dengan sebutan yang Mulia.Semua orang yang ada di ruangan tersebut kaget bukan main. Mereka lalu duduk bersimpuh seolah melihat keajaiban.Rindra duduk dengan tatapan bingung di ruangan yang penuh dengan hal baru baginya, sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya. Sekarang di sekelilingnya, beberapa orang pelayan keluarga Sadya duduk bersimpuh, lalu Rania ibunda dari Aria juga ikut duduk disampingnya. Aria duduk di samping Rindra, mencoba menjelaskan situasinya."Aku tahu ini mungkin sulit dipahami, Rindra," ujar Aria dengan penuh perhatian. "Kamu sekarang berada di Sankala, tetapi dalam waktu yang berbeda dan dalam dunia yang sangat berbeda. Ini adalah Era Satya, di mana sihir masih kuat dan teknologi seperti yang kamu kenal tidak ada di sini."Rindra me

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Adaptasi yang Cepat

    Beberapa hari berlalu, dan Rindra mulai merasa lebih akrab dengan dunia barunya. Ia belajar tentang sihir, sejarah Sankala, dan bagaimana orang-orang hidup di Era Satya. Ia juga menemukan bahwa Manggala, penyihir kerajaan yang ia saksikan sebelumnya, adalah salah satu ancaman terbesar bagi Sankala. Manggala mencari kekuatan luar biasa yang terkubur dalam sejarah kerajaan. Sementara itu, Raja Wijaya dan Ratu Sundara di kerajaan Sankala tidak tinggal diam.Mereka mencari cara untuk mengungkap rahasia gerhana dan mencari petunjuk tentang Raja Harindra yang hilang. Raja Wijaya dan Ratu Sundara belum mengetahui kedatangan Rindra ke dunia ini, yang mereka tahu hanyalah Gerhana yang membuat seluruh negeri itu gelap pasti merupakan pertanda.Saat ini Raja Wijaya dan Ratu Sundara tidak memiliki kekuasaan untuk mencari jawaban tersebut sebab semua hal di negeri ini diatur oleh Manggala penyihir jahat yang sedang menguasai kerajaan Sankala.Rindra terus memperdalam pengetahuannya tentang sihir d

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Memanfaatkan Pengetahuan dari Masa Depan

    Hari-hari terus berlalu di kediaman keluarga Sadya. Rindra semakin memperdalam pengetahuannya tentang sihir dan dunia Era Satya. Dia belajar mantra-mantra baru, menguasai teknik-teknik sihir yang lebih kompleks, dan bahkan mendalami ilmu tentang alam semesta yang dulu tidak pernah dia ketahui.Saat dia tidak berlatih sihir, Rindra menghabiskan waktunya dengan Aria, mendengarkan kisah-kisah masa lalu Sankala yang kadang mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang misterius. Mereka juga mendiskusikan strategi mereka untuk mengungkap rahasia gerhana dan peran Rindra dalam semua ini.Namun, ketenangan mereka tidak berlangsung lama. Kabar tentang kehadiran Rindra mulai menyebar di kalangan penduduk desa. Meskipun mereka diinstruksikan untuk merahasiakan identitas sebenarnya, keajaiban-keajaiban yang ditunjukkan oleh Rindra mulai menarik perhatian banyak orang. Rindra yang cerdas, mampu membaca tulisan-tulisan kuno, dan bahkan mengobati penyakit dengan sihirnya, menjadi topik pembicaraan yang tak

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Hewan Sihir Suci Penjaga Kuil

    Beberapa minggu telah berlalu sejak insiden di desa. Rindra dan Aria terus menjalani latihan dan penelitian mereka, mencari petunjuk lebih lanjut tentang rahasia gerhana dan peran Raja Harindra yang hilang. Keduanya semakin dekat, dan Rindra semakin yakin bahwa ia telah menemukan sahabat sejati dalam diri Aria.Suatu hari, Aria memiliki ide untuk berkunjung ke pusat kota Sankala. Ia percaya bahwa di sana mereka mungkin akan menemukan petunjuk yang lebih jelas tentang legenda Raja Harindra. Rindra setuju, meskipun ia tahu bahwa risiko mengungkapkan dirinya di depan banyak orang akan lebih besar.Mereka berdua mempersiapkan perjalanan mereka ke pusat kota. Rindra berusaha untuk tetap tidak mencolok dengan mengenakan pakaian seperti yang dikenakan oleh banyak penduduk Sankala. Mereka berjalan kaki menuju kota, melewati jalan-jalan yang ramai dengan berbagai pedagang dan penduduk yang sedang beraktivitas.Ketika mereka sampai di pusat kota, mereka merasa terpesona oleh keindahan dan kehid

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Ancaman di Tubuh Sekte Tombak Es

    Rindra melanjutkan perjalanan menuju Sekte Tombak Es, didampingi oleh kedua pendekar bertopeng dari Sekte Kapak Bumi yang kini menjadi sekutu setianya. Salju turun dengan lembut, menciptakan pemandangan yang indah namun menakutkan seiring ketegangan yang terasa di udara.Setelah berhari-hari berjalan, mereka akhirnya tiba di gerbang sekte yang menjulang tinggi di antara puncak-puncak pegunungan yang dilindungi tembok es yang panjang. Seorang penjaga sekte berjaga di depan gerbang, menatap tajam kedatangan mereka."Berhenti di sini, siapa kalian?" tanya penjaga itu dengan suara berat.Rindra melangkah maju, "Aku Rindra, pendekar dari sekte pedang cahaya. Aku datang untuk berbicara dengan pemimpin sekte Tombak Es. Ini adalah misi damai, untuk menyatukan kekuatan melawan Manggala."Penjaga sekte menatap Rindra dengan curiga, tetapi kemudian membuka gerbang setelah melihat kedua pendekar bertopeng dari Sekte Kapak Bumi.“Kenapa yang mulia tidak mengatakan yang sebenarnya?” Tanya salah sat

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Hadangan Dua Pendekar Kapak Bumi

    Rindra memandang puncak pegunungan yang tertutup oleh lapisan salju tebal di kejauhan. Hembusan angin dingin menyapa wajahnya yang penuh tekad. Perjalanan menuju Sekte Tombak Es tidak akan mudah, namun rencana ini harus tetap dilaksanakan demi menyelamatkan kerajaan dari kekuasaan jahat Manggala.Saat Rindra mulai melintasi hutan yang membeku setelah menyebrangi lautan es, dua sosok misterius tiba-tiba muncul di depannya.Dua pendekar bertopeng dengan senjata kapak besar di punggung mereka. Mata mereka menyala dalam kegelapan, menatap tajam Rindra."Jika niatmu buruk, pergilah dari sini, kisanak! Atau kau akan mati sia-sia di tempat ini" ucap salah satu dari mereka dengan suara serak.Rindra tersenyum, "Aku tidak datang dengan niat jahat. Aku sedang dalam misi menyatukan kekuatan dan melawan kegelapan yang mengancam kerajaan."Pendekar bertopeng yang lain bersuara, "Jangan kau kira kami bodoh. Kami adalah utusan dari Sekte Kapak Bumi, dan tugas kami adalah menjaga keamanan dan keadila

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Kebangkitan Sang Raja

    Rindra, yang kini telah kembali dari dimensi kehampaan telah Kembali dalam sosok aslinya sebagai seorang Raja Harindra dengan kekuatan penuhnya, ia disambut oleh sorak sorai para pendekar dan anggota sekte pedang cahaya. Aria, yang tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya, berlutut di depan Raja Harindra dengan penuh hormat."Selamat datang kembali, Yang Mulia Raja Harindra," ucap Aria dengan suara gemetar, terharu oleh keberhasilan Rindra dalam menjalani misi di dimensi kehampaan. “Saya kira yang mulia tidak akan Kembali karena sudah lebih dari 3 bulan yang mulia di dalam sana.”Ia tidak sadar ternyata sudah selama itu ia berada di dimensi kehampaan. Padahal yang ia rasakan hanya beberapa jam saja.Raja Harindra, yang kini memiliki ingatan dan kekuatan penuhnya, merangkul Aria dan seluruh pendekar yang hadir di lembah dimensi kehampaan.Karma, ketua sekte pedang cahaya juga, menyampaikan rasa harunya akan kembalinya Raja Harindra.Rindra yang telah menjelma menjadi sosok Raja Harindra

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Lembah Dimensi Kehampaan

    Setelah keadaan benar-benar aman, pria tua tersebut melepaskan lingkaran sihir tersebut. Kemudian ia berlutut dihadapan Rindra sambal menangkupkan kedua tangannya.“Maafkan hamba yang mulia, kami tidak menyadari bahwa anda adalah penjelmaan dari Raja Harindra.”Semua pendekar kaget dengan pernyataan ketua sekte. Kemudian semua orang ikut berlutut.“Perkenalkan saya Karma, salah satu keturunan dari prajurit yang telah melayani yang mulia sejak dulu.”Setelah perkenalan itu, mereka kemudian segera bergegas menuju tanah rahasia di seberang hutan tempat mereka menghadang Aria dan Rindra tadi.Rindra dan Aria disambut dengan sangat ramah dikediaman Karma sang ketua sekte pedang cahaya. Rindra sebenarnya masih belum paham dengan situasinya saat itu.Namun Karma menjelaskan bahwa dirinya adalah keturunan dari salah satu prajurit setia kerajaan Sankala yang pergi meninggalkan kerajaan setelah raja Harindra menghilang dahulu.Satu lagi rahasia tentang Raja Harindra terkuak. Hampir semua pasuka

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Hadangan di Tanah Kuno

    Tidak butuh waktu lama bagi Rindra, Aria, dan kedua pedang setianya, Yudha Amarta dan Dyah Amarta, memasuki tanah kuno yang menjadi kunci untuk menghimpun kekuatan baru. Tanah tersebut dipenuhi oleh aura kuno dan kebijaksanaan yang telah terlupakan seiring berjalannya waktu.Saat mereka menjelajahi tanah kuno, mereka merasakan kehadiran Guardian Kuno yang melindungi rahasia-rahasia yang tersembunyi di sana. Guardian Kuno, berwujud entitas energi yang menyala-nyala, muncul di depan mereka.“Hentikan langkah kalian, tempat ini hanya boleh diakses oleh mereka yang memiliki niat tulus dan tekad yang kuat,” ucap Guardian Kuno dengan suara gemuruh yang bergema di seluruh tanah kuno.Rindra, dengan penuh tekad, menyatakan niatnya untuk melindungi kerajaan dan menyatukan kekuatan baru yang dapat melawan ancaman Manggala. Aria, Yudha Amarta, dan Dyah Amarta juga menyatakan tekad mereka untuk mendukung perjuangan Rindra.Guardian Kuno menguji mereka dengan serangkaian pertanyaan dan tantangan,

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Jebakan Manggala (Pertarungan Melawan Kegelapan)

    Pertempuran di antara prajurit bayangan yang diciptakan oleh roh hewan suci dan pasukan merah berlangsung sengit di tengah hutan. Meskipun jumlah prajurit bayangan lebih sedikit, kekuatan mereka yang berasal dari energi roh dan kebijaksanaan kuno memberikan perlawanan yang tangguh.Saat Rindra, Raja Wijaya, Ratu Sundara, dan Aria melangkah melalui portal menuju istana, mereka merasa getaran energi dari pertempuran yang terjadi di belakang mereka. Namun, mereka harus fokus pada tugas mereka untuk memastikan keamanan kerajaan.Portal membawa mereka ke suatu ruangan tersembunyi di dalam istana yang hanya dapat diakses oleh mereka berempat. Di ruangan itu, Rindra dapat merasakan keberadaan pedang langit yang disembunyikan oleh Raja Wijaya. Namun, untuk membuka pintu rahasia menuju pedang tersebut, mereka harus memecahkan teka-teki kuno yang terukir di dinding.Sementara itu, di tempat pertempuran, prajurit bayangan terus bertahan melawan pasukan merah yang jumlahnya jauh lebih banyak. Set

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Pertempuran Prajurit Bayangan

    Rindra, setelah mendapatkan pencerahan dari Roh Kuno, merasa lebih kuat dan yakin akan takdirnya. Dia memutuskan untuk berkumpul dengan Raja Wijaya, Ratu Sundara, dan Aria untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.Ratu Sundara percaya bahwa apa yang diceritakan Rindra tentang pertemuannya dengan Roh hewan suci tersebut merupakan petunjuk tentang kebenaran yang selama ini terkubur. Di dalam pertemuan itu, mereka berhasil mengidentifikasi musuh besar di balik konspirasi yang mengancam Kerajaan Sankala.“Saat ini pergerakan Manggala semakin liar, mereka sepertinya sedang merencanakan sesuatu. Dan tidak hanya itu, sepertinya mereka sedang menghimpun kekuatan baru.” Ujar Ratu Sundara.“Maksudnya kekuatan baru?” Tanya Rindra penasaran.“Beberapa orang petinggi kerajaan sepertinya telah bergabung dengan Manggala untuk segera melengserkan Raja Wijaya.” Jawab Ratu Sundara.“Namun ada yang lebih bahaya lagi selain persekongkolan rahasia itu, kita tidak tahu siapa saja yang berada di pihak Man

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Pertempuran Batin di Alam Roh

    Sekembalinya Raja dan Ratu ke kerajaan, suasana di Kerajaan Sankala tampak muram dan dipenuhi oleh ketegangan yang semakin intens.Sedangkan ditempat lainnya Rindra, setelah membuat perjanjian dengan Raja Wijaya dan Ratu Sundara, merasakan panggilan roh-ruh kuno yang mengendap di dalam dirinya. Ia memutuskan untuk mencari Roh Kuno yang diyakini memiliki jawaban atas misteri gerhana dan peran Raja Harindra.Dengan panduan petunjuk dari naskah-naskah kuno di Pustaka Agung, serta dibantu Aria yang memahami setiap naskah kuno tersebut akhirnya membantu Rindra memasuki hutan terlarang di pinggiran kerajaan. Di dalam hutan itu, mereka menemukan portal spiritual yang hanya bisa dilihat oleh Rindra, dan anehnya ketika Aria menyentuh tangan Rindra, Aria kemudian bisa melihat portal tersebut.Sebuah portal dengan bentuk seperti gerbang yang bercahaya keemas an dengan energi yang meletup-letup. Rindra melangkah perlahan. Aria mengekor dibelakangnnya dengan perasaan yang was-was, apakah ini sebua

  • Kembalinya Sang Raja Sankala   Perjanjian Rahasia

    Raja Wijaya dan Ratu Sundara duduk di hadapan Aria dan Rindra. Ruangan yang gelap dan tersembunyi ini menjadi saksi bagi pertemuan ini, di mana takdir Sankala mungkin akan ditentukan.Aria memulai pembicaraan, "Kami mengerti bahwa kerajaan ini memerlukan jawaban atas misteri gerhana yang terjadi, dan kami siap membantu. Namun, kami juga harus memikirkan keselamatan kami dan menjaga agar pengetahuan ini tidak disalahgunakan."Raja Wijaya mengangguk, "Kami menghargai perasaan kalian, dan kami akan memastikan bahwa identitas kalian tetap dirahasiakan. Kami akan membentuk aliansi rahasia antara kami untuk mengungkap misteri ini dan menjaga kerahasiaannya."Ratu Sundara menambahkan, "Kami juga memahami bahwa kalian memiliki keterampilan sihir yang luar biasa, Rindra. Kami ingin kalian membantu kami menghadapi ancaman Manggala. Dia telah menjadi lebih berbahaya dan dapat mengancam kerajaan ini. Dalam pertukaran bantuanmu, kami akan melindungi kalian."Rindra dan Aria merenung sejenak. Merek

DMCA.com Protection Status