"Darahnya berwarna hitam, detak jantungnya tidak stabil dan mulai melemah, denyut nadinya juga semakin cepat. Luka tikaman ini bisa beresiko infeksi dan melukai organ dalam tubuhnya ... namun sepertinya bukan ini masalahnya! Pisau itu beracun! Kedua pria itu sengaja menggunakan pisau satu sisi yang beracun untuk mencelakai tuan An Yishui! Aku harus segera menyelamatkannya!"
Di dalam sebuah kediaman, terlihat seorang gadis cantik sedang memeriksa keadaan An Yishui yang sudah semakin tak berdaya karena diduga terkena racun mematikan.Setelah mempertimbangkan beberapa hal, gadis itu sengaja tidak membawanya ke rumah sakit karena membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk mencapai rumah sakit terdekat. Sementara gadis cantik itu mulai mencurigai sesuatu disaat dia melihat rembesan darah berwarna kehitaman itu. Dan jika terkena racun mematikan, maka dia tidak akan bisa bertahan lama. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membawa An Yishui ke kediamannya yang berada tak jauhTerlihat seorang gadis duduk bersila dengan mata terpejam dan aura putih yang menyilaukan menyelimuti seluruh tubuhnya. Wajahnya terlihat pucat.An Yishui terdiam dan mengamatinya beberapa saat dengan sepasang alis tegas yang berkerut saling berdekatan.'Teknik pemulihan tubuh itu ... dan teknik pengobatan yang dia lakukan padaku ... aku sangat mengenalinya dengan baik ... tidak salah lagi! Seharusnya dia bukanlah manusia fana biasa yang berasal dari dunia ini. Tapi ... mengapa dia mengetahui teknik pengobatan Dewa milik klan Xiao yang begitu langka dan hanya diketahui oleh keluarga klan Xiao? Di sepanjang sejarah ... tidak ada yang pernah mengetahui teknik pengobatan itu selain klan Xiao sendiri. Sebenarnya siapa gadis ini?' batin An Yishui masih mengamati gadis itu penuh selidik."Uhuukkk ..." Guo Jia Yu terbatuk. Dia memuntahkan seteguk darah segar dan mulai membuka sepasang matanya kembali. Sepasang manik yang biasanya selalu terlihat indah itu, kini terlihat sayu."Tenagamu suda
"Apa ini?" An Yishui terduduk menatap rumit sajian semangkok mie berbentuk pipih dan lebar dengan beberapa campuran sayuran parut berwarna-warni dan ikan mentah."Aku sengaja membuat mi panjang umur untukmu, Tuan An. Karena biasanya ... di dalam keluargaku akan selalu seperti ini untuk merayakan peringatan ulang tahun." Guo Jia Yu menyauti bersemangat, namun entah mengapa pemuda di hadapannya malah terlihat lebih datar dan dingin."Sesuai dengan namanya, mi panjang umur melambangkan umur yang panjang. Dan aku juga membuatnya sesuai tradisi loh, yaitu tidak boleh memotong untaian mi yang dibuat dan setiap untaian mi ini harus tuan An makan secara utuh. Resep ini diwariskan selama beberapa dekade dari keluargaku, yaitu dengan bumbu jamur shitake dan diberikan lobster yang sudah digoreng dengan kacang hitam yang sudah difermentasi. Aku juga menambahkan telur, daging cincang, jahe, dan daun bawang, ke dalam mi ini loh. Percaya padaku, tuan An pasti akan menyukainya dan ketagihan setelah m
"Pu-putri agung Wu Jia Yu? Apa maksudmu, Tuan An? Aku adalah Guo Jia Yu." Gadis itu menyangkalnya dengan tingkah yang terlihat sedikit aneh dan penuh rasa khawatir. Namun hanya dalam beberapa detik raut wajahnya kembali berubah, dan dia segera menyentuh kening An Yishui dengan salah satu punggung tangannya."Apakah ini adalah pengaruh dari racun itu? Sebaiknya tuan An kembali beristirahat. Lagipula ini sudah begitu larut."GREEPP!!Kali ini An Yishui mencengkeram salah satu pergelangan tangan Guo Jia Yu ke atas dan menatapnya penuh intimidasi."Aku tidak bodoh! Dan jangan berusaha untuk menipuku! Aku sepenuhnya sadar! Dan kita berdua tau, jika racun itu tidak akan mengacaukan pikiran seseorang!""Tuan An ... kamu jangan keterlaluan seperti ini ... apa kamu melupakan sesuatu? Akulah Dewi Penolongmu! Beginikah caramu membalasnya?!"An Yishui kembali menyeringai, namun dia segera mengeluarkan sebuah kotak kecil dari salah satu kantong pakaiannya."Masih tidak mau menjawabnya, baiklah ..
Sebuah pertanyaan yang dilontarkan dari Guo Jia Yu, beberapa saat cukup membuat An Yishui kebingungan untuk menjawabnya."Tuan An ..."An Yishui mengerjap, "Seseorang yang sudah menyelamatkan orang lain dan mengorbankan cukup banyak energi spiritualnya, mana mungkin dia akan menyerang dan meruntuhkannya kembali. Klan Xiao kuno bukanlah sekumpulan kelompok orang-orang yang seperti itu." tegas An Yishui cukup masuk akal."Hhm. Pada awalnya aku juga berpikir seperti itu. Tapi ... jujur ... aku sendiri belum pernah bertemu dengan penyelamatku setelah aku tersadar dari masa kritis. Jadi ... aku sempat meragukannya ... karena yang terlihat di hadapan semua orang adalah klan Xiao sangat buruk. Dan pria bernama Xiao Yuhao adalah seorang pendosa yang tak bisa diampuni ..."Ingin rasanya An Yishui mengakui semua itu bukanlah perbuatannya, dan dia tidaklah bersalah. Namun dia kembali mengepalkan tangannya menahan diri.'Siapapun orang itu ... aku tidak akan mengampuninya setelah aku kembali ke m
"Ini barang-barang paman. Semoga tidak ada yang rusak." dengan ramah Guo Jia Yu memberikan beberapa bingkisan itu untuk pria berpakaian necis yang baru saja ditolong oleh An Yishui."Terima kasih banyak, Nona ... tuan. Benda-benda ini sangat berarti untuk bosku. Jika sampai rusak, ini akan membuat bosku murka. Aku terlalu terburu-buru dan tidak memperhatikan tanda lantai sedang dibersihkan." ucap pria itu sedikit membungkukkan badannya lalu berlalu."Tidak aku sangka, beginilah perangai seorang Putri Agung. Bahkan pergerakanmu saat di dalam hutan itu--""Tuan An Yishui! Aku tegaskan sekali lagi jangan pernah mengungkit dan mengingatkan aku kembali dengan kejadian saat itu! Aku adalah seorang Putri Agung yang sangat dihormati! Kedepannya kamu harus lebih menjaga sikapmu ..." pangkas Guo Jia Yu tiba-tiba merasa kesal karena kembali mengingat apa yang terjadi saat itu. Bagaimana tidak kesal? Seorang pria melihatnya sedang mandi dan melihat tubuh polosnya? Meskipun hanya tubuh bagian bela
Tanpa mau mengulur waktu lagi, malam itu An Yishui dan Guo Jia Yu langsung melakukan perjalanan untuk menuju ke kota Hongzhou, dan mendatangi pegunungan Yuelun. Sebuah tempat yang mereka curigai sebagai markas rahasia Black Spider."Selama 5 tahun ini pergerakan dan anggota baru Black Spider sepertinya dirahasiakan. Begitu juga dengan markas dan segala ritualnya yang juga selalu dirahasiakan. Rupanya mereka tidak benar-benar berakhir saat itu ..." ujar An Yishui yang kini sudah turun dari mobil dan menatap Pagoda Liuhe yang menghiasi langit malam Kota Hangzhou dari kejauhan."Ahhh ... suasana dan alam disini terasa lebih terasa segar." Guo Jia Yu merentangkan kedua tangannya dan sesekali memejamkan matanya menikmati alam sekitar. "Kita sudah menemukan tempat ini. Lalu ... bagaimana cara kita memancing mereka agar mereka memperlihatkan diri?" imbuhnya.An Yishui mengamati sekitarnya dan yang dipenuhi dengan beberapa penginapan sederhana, perumahan warga sek
"Arghhhh ..."Guo Jia Yu memekik karena terkejut ketika lantai tempatnya berpijak kini terbuka terbelah menjadi 2 bagian dan membuatnya jatuh terperosok ke bawah.GREPP!!Dengan cepat An Yishui meraih jemari Guo Jia Yu dan menariknya hingga membuat tubuh ramping Guo Jia Yu menghambur ke dalam pelukannya. Pemuda itu menyeimbangkan tubuhnya dan berhasil mendarat dengan cukup sempurna di atas sebuah lantai yang juga berbentuk segi delapan dengan ukuran sekitar 2 meter.Di sekitar lantai tempat mereka berpijak adalah celah kosong berjarak sekitar 5 meter untuk mencapai lantai seberang. Sementara jauh di bawahnya masih ada ruang kosong yang terlihat semakin gelap gulita."Terima kasih, Tuan An ..." ujar Guo Jia Yu melepaskan pegangannya dari An Yishui.Namun tepat disaat gadis itu satu langkah mundur, lantai itu kembali bergoyang dan membuat mereka berdua hampir terjatuh kembali. Dengan cepat An Yishui meraih tangan Guo Jia Yu agar me
Suara menggelegar tersebut hanya bisa didengarkan oleh An Yishui saja. Begitu tidak asing, dan sosoknya bahkan selalu dirindukan oleh dirinya. Pertama kali bertemu dengan wujud rohnya adalah ketika Xiao Yuhao mengikuti sebuah acara kedewasaan ketika dia remaja. Dan kedua kali bertemu dengan rohnya adalah ketika dia melakukan sebuah pengujian sebagai Pemimpin klan di Pulau Rahasia klan Xiao. Namun meskipun baru dua kali melihat wujud rohnya saja , sosok itu akan selalu melekat di dalam jiwa dan hati Xiao Yuhao.Menyadari jika yang berbicara adalah leluhurnya, kini An Yishui segera menautkan kedua tangannya dan duduk bersimpuh di hadapan patung itu. Sementara Guo Jia Yu masih melihat-lihat sekitarnya, karena ruangan ini cukup besar."Aku Xiao Yuhao menghadap leluhur yang agung ..." ucap An Yishui penuh hormat."Tidak aku sangka bisa bertemu denganmu kembali di dunia ini, Xiao Yuhao. Karena kamu sudah berhasil menemukan pecahan energi abadi terakhirku yang sudah cukup lama terkubur bers
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me