Tanpa mau mengulur waktu lagi, malam itu An Yishui dan Guo Jia Yu langsung melakukan perjalanan untuk menuju ke kota Hongzhou, dan mendatangi pegunungan Yuelun. Sebuah tempat yang mereka curigai sebagai markas rahasia Black Spider."Selama 5 tahun ini pergerakan dan anggota baru Black Spider sepertinya dirahasiakan. Begitu juga dengan markas dan segala ritualnya yang juga selalu dirahasiakan. Rupanya mereka tidak benar-benar berakhir saat itu ..." ujar An Yishui yang kini sudah turun dari mobil dan menatap Pagoda Liuhe yang menghiasi langit malam Kota Hangzhou dari kejauhan."Ahhh ... suasana dan alam disini terasa lebih terasa segar." Guo Jia Yu merentangkan kedua tangannya dan sesekali memejamkan matanya menikmati alam sekitar. "Kita sudah menemukan tempat ini. Lalu ... bagaimana cara kita memancing mereka agar mereka memperlihatkan diri?" imbuhnya.An Yishui mengamati sekitarnya dan yang dipenuhi dengan beberapa penginapan sederhana, perumahan warga sek
"Arghhhh ..."Guo Jia Yu memekik karena terkejut ketika lantai tempatnya berpijak kini terbuka terbelah menjadi 2 bagian dan membuatnya jatuh terperosok ke bawah.GREPP!!Dengan cepat An Yishui meraih jemari Guo Jia Yu dan menariknya hingga membuat tubuh ramping Guo Jia Yu menghambur ke dalam pelukannya. Pemuda itu menyeimbangkan tubuhnya dan berhasil mendarat dengan cukup sempurna di atas sebuah lantai yang juga berbentuk segi delapan dengan ukuran sekitar 2 meter.Di sekitar lantai tempat mereka berpijak adalah celah kosong berjarak sekitar 5 meter untuk mencapai lantai seberang. Sementara jauh di bawahnya masih ada ruang kosong yang terlihat semakin gelap gulita."Terima kasih, Tuan An ..." ujar Guo Jia Yu melepaskan pegangannya dari An Yishui.Namun tepat disaat gadis itu satu langkah mundur, lantai itu kembali bergoyang dan membuat mereka berdua hampir terjatuh kembali. Dengan cepat An Yishui meraih tangan Guo Jia Yu agar me
Suara menggelegar tersebut hanya bisa didengarkan oleh An Yishui saja. Begitu tidak asing, dan sosoknya bahkan selalu dirindukan oleh dirinya. Pertama kali bertemu dengan wujud rohnya adalah ketika Xiao Yuhao mengikuti sebuah acara kedewasaan ketika dia remaja. Dan kedua kali bertemu dengan rohnya adalah ketika dia melakukan sebuah pengujian sebagai Pemimpin klan di Pulau Rahasia klan Xiao. Namun meskipun baru dua kali melihat wujud rohnya saja , sosok itu akan selalu melekat di dalam jiwa dan hati Xiao Yuhao.Menyadari jika yang berbicara adalah leluhurnya, kini An Yishui segera menautkan kedua tangannya dan duduk bersimpuh di hadapan patung itu. Sementara Guo Jia Yu masih melihat-lihat sekitarnya, karena ruangan ini cukup besar."Aku Xiao Yuhao menghadap leluhur yang agung ..." ucap An Yishui penuh hormat."Tidak aku sangka bisa bertemu denganmu kembali di dunia ini, Xiao Yuhao. Karena kamu sudah berhasil menemukan pecahan energi abadi terakhirku yang sudah cukup lama terkubur bers
Terlihat seorang remaja berusia sekitar 14 tahun yang sedang berlatih di sebuah halaman luas bersama seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah kebanggaan hitam milik klan Xiao. Anak remaja itu terlihat begitu gigih berlatih, meskipun sudah memiliki beberapa luka serius dan terlihat kelelahan. Sementara pria paruh baya itu masih saja melatihnya dengan melakukan penyerangan demi penyerangan terhadap dengan beberapa teknik andalannya tanpa ragu sedikitpun. Meskipun hanya sekedar berlatih, namun keduanya seperti sedang benar-benar bertarung.BUAAGGHH ...Sebuah serangan energi berwarna jingga berwujud seperti kepalan tinju raksasa menghantam tubuh anak remaja itu hingga membuatnya melambung cukup tinggi dan berakhir terjatuh di atas tanah hingga membuat sebuah cekungan yang cukup dalam.BRUGGHH ..."Uhukkkk ..."Di tengah debu yang beterbangan di sekitarnya, remaja itu terbatuk dan memuntahkan seteguk darah segar. Dengan begitu gigih dia kembali bangkit dan berdiri dengan sempoyongan.
"SERANG!!" seru sekelompok pria itu mulai mendekati An Yishui dan Guo Jia Yu.'Sudah lama aku tidak menguji kekuatanku. Aku rasa ... ini adalah waktu yang tepat untuk mengujinya serta menguji api ilahi milikku. Kali ini aku akan menyelesaikannya dengan cepat!' batin An Yishui dengan aura kelam.Pemuda itu menyeringai kelam dan mulai merentangkan kedua tangannya. Dan disaat itulah sebuah aura jingga menyilaukan mulai menyelimuti seluruh tubuhnya. An Yishui mengibaskan kedua tangannya ke sekitar tepat disaat sekelompok Black Spider mendekat. Dan disaat itulah energi kuat itu menghempaskan semua pria-pria itu itu hingga menabrak dinding pagoda hingga roboh.BLAAMM ...DUARR ...Tidak puas dengan itu saja, An Yishui menggunakan kekuatan spiritualnya dan menciptakan energi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Hingga akhirnya perlahan energi berwarna jingga itu membentuk puluhan pedang dengan bilah yang tajam. Dia melesatkannya denga
Seorang gadis berpakaian formal tampak memasuki ruangan An Yishui. Berbeda dari biasanya yang terlihat acuh tak acuh dan berani ketika berhadapan dengan An Yishui, entah mengapa kali ini gadis itu terlihat lebih sering berdiam diri dan hanya mengamati An Yishui yang kebetulan sedang menyelesaikan pekerjaannya yang dikira tanggung.'Malam itu dia bahkan mengalahkan para Black Spider dengan kekuatan spiritualnya yang sangat luar biasa. Aku rasa ... kekuatan seperti itu tidaklah bisa dimiliki oleh orang biasa di masaku sebelumnya. Aku bisa merasakannya, dia bahkan sudah mencapai tingkat Surgawi. Energi api yang dia miliki bahkan adalah api ilahi ... aku pernah mendengarkan dari ayahanda, jika api ilahi hanya dimiliki oleh leluhur klan kuno ... apakah dia adalah leluhur klan kuno yang juga bereinkarnasi sepertiku di dunia ini? Jika memang seperti itu, itu artinya aku hanyalah seperti semut di hadapannya. Aku harus menjaga sikap dan tidak boleh menyinggungnya.' batin Guo Jia Yu bermonolog d
"Yishui'er ... kebetulan sekali kita bertemu disini." sapa Fu Han dengan hangat.Tak ada jawaban. An Yishui hanya menatapnya tajam penuh intimidasi. Dan sesekali dia juga melirik Fu Hongjun yang masih memamerkan penuh kemenangan."Yishui'er, adikmu baru saja terbebas kemarin dan terbukti tidak bersalah. Ayah harap kalian bisa saling memaafkan dan tidak salah paham lagi." Seakan memahami isi hati sang putra sulung, Fu Han kembali berkata.An Yishui mendengus dalam tawa singkatnya, "Bagaimana orang-orang di dunia ini yang jelas-jelas memiliki hukum kuat, bisa-bisanya menganggap pembunuhan adalah sebuah permainan? Padahal sangat jelas jika dia ingin selalu mencelakaiku ... ckk .. tidak aku sangka ada begitu orang yang sangat munafik di dunia ini!""Yishui!! Kita sedang berkelahi saat itu! Dan aku tidak sengaja membuatmu terjatuh dari balkon!!" bela tegas Fu Hongjun."Berkelahi? Apakah terlihat seperti itu? Jelas-jelas kalian yang selalu memukuliku dan merundungku ... kalian juga selalu m
"Jiayu'er ... apa yang kamu lakukan disini?" Seorang wanita paruh baya yang terduduk santai menikmati secawan teh bersama suaminya terkejut bukan main melihat kedatangan Guo Jia Yu bersama An Yishui."Seharusnya akulah yang mengucapkan pertanyaan itu untuk paman dan bibi!" balas Guo Jia Yu tegas dengan senyuman dingin yang menusuk.Pria paruh baya itu terburu mendekati Guo Jia Yu dengan raut penuh kekhawatiran dan berkata, "Jiayu'er, kebetulan sekali tuan Zhang mengundang paman dan bibi untuk membahas sesuatu ..."Guo Jia Yu mendengus dengan tawa singkat, "Apakah bisa sedekat itu ... hubungan antara kita dengan seseorang yang sudah merampas segala yang kita miliki? Lalu ... saat aku datang ... aku sama sekali tidak melihat mobil milik tuan Zhang di halaman atapun garasi. Dimana dia?""Kebetulan tuan Zhang baru memberikan kabar jika dia tidak bisa menemui paman dan bibi." jawab pria paruh baya itu dengan nada bicara penuh kekhawatiran.Guo Jia Yu melemparkan senyuman sinis dan melengga
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me