Setelah membuat An Jiu tertidur, Fu Yishui menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengobati luka dalam serta luka luar An Jiu.
Terlihat aura putih kebiruan keluar dari tangan Fu Yishui setelah dia melakukan sebuah teknik pemulihan yang selama ini dia kuasai. Dan aura itu mulai memasuki tubuh An Jiu.Selang beberapa saat, sebuah aura hitam keluar dari tubuh An Jiu dan disaat itulah Fu Yishui menghancurkan aura tersebut dalam sekali genggaman. Energi negatif itu hancur berkeping-keping begitu saja. Namun disaat itu juga tubuh Fu Yishui terhentak."Uhhuukk ... sial! Keadaanku belum sepenuhnya pulih, dan kini aku malah kehilangan hampir separuh kekuatan spiritualku yang tersisa. Aku harus segera memulihkannya setelah ini ..."Fu Yishui terbatuk dan berusaha untuk mengendalikan kekuatannya kembali. Dia juga segera kembali mencabut jarum perak di kepala An Jiu. Hanya dalam beberapa saat, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu membuka sepasang matanya dan mengerjapkannya beberapa kali.Dia segera duduk dan menatap sang putra dengan ekspresi rumit bercampur khawatir."Yishui'er, apa yang sudah terjadi? Apa ibu pingsan dan malah merepotkanmu? Maaf jika ibu sudah merepotkanmu, Putraku ..." ucap An Jiu merasa bersalah."Tidak kok. Ibu hanya tertidur sebentar saja. Aku bahkan hanya membantu menyelimuti ibu saja." kilah Fu Yishui mengusap-usap ujung hidung mancungnya. Dan sebenarnya ini adalah salah satu kebiasaan Xiao Yuhao disaat dia sedang berbohong."Benarkah itu?" ucap An Jiu tampak ragu."Ya. Tentu saja itu benar, Ibu ..."An Jiu merasakan ada sesuatu yang aneh terhadap dirinya. Dia memegangi dadanya, mencoba untuk bernafas dan mengamati sesuatu. Terlihat keningnya berkerut rumit."Ehh? Yishui'er, mengapa tiba-tiba saja ibu merasa tubuh ibu sangat sehat dan ringan. Biasanya akan sedikit terasa sakit dan sesak di bagian dada. Tapi ... ini tidak terasa lagi. Ini aneh sekali ... sebenarnya apa yang telah terjadi disaat ibu tidak sadarkan diri?" tanya An Jiu kebingungan.Spontan Fu Yishui kebingungan untuk menjawab. Dia berpikir keras dan berusaha untuk mendapatkan jawaban yang masuk akal."Uhm. Itu ... sebenarnya ..."CEKLEK!!Belum sempat Fu Yishui menjawabnya dengan sempurna, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka tanpa sebuah kata permisi ataupun ketukan sebelumnya. Dan sebenarnya hal ini cukup membuat Fu Yishui merasa beruntung."Yishui, cepat persiapkan dirimu! Kita akan segera berangkat dalam satu jam lagi untuk menghadiri perayaan ulang tahun nyonya besar Ye! Jangan sampai terlambat dan jangan sampai membuatku menunggu! Aku sangat benci menunggu seseorang! Terutama menunggu orang tak berguna seperti dirimu!!"Seorang pemuda yang baru saja memasuki kamar ini berkata dengan angkuhnya sambil bersandar di pintu yang sudah terbuka. Kedua tangannya saling disilangkannya di depan dada bidangnya.Tangan Fu Yishui mengepal kuat dan dia ingin sekali menjawab Fu Hongjun. Namun lagi-lagi An Jiu menahan tangannya dan menggeleng samar. Dengan rahang yang sudah mengeras, Fu Yishui menatap rumit sang ibu."Hongjun, Yishui akan segera bersiap. Kalian tidak akan terlambat, karena aku sudah menyiapkan pakaian dan beberapa hal untuknya ..." jawab An Jiu ramah."Ckkk ... baguslah jika kamu bisa berguna! Sekalian ajari tata krama untuk putramu yang lemah dan tak berguna itu!" dengan sangat tidak sopan Fu Hongjun berkata dan berniat untuk melenggang meninggalkan kamar ini. Namun langkahnya tertahan karena mendengar ucapan pedas Fu Yishui."Lidah busukmu itu seperti sampah yang sangat membuatku mual dan ingin muntah! Apakah seorang tuan muda seperti kamu pantas untuk mengucapkan hal seperti itu?! Atau ... biarkan aku untuk membantumu menyingkirkannya?" tukas Fu Yishui tajam.An Jiu sungguh tidak mengira jika putranya bisa berkata kasar seperti itu. Selama ini putranya akan selalu bersikap ramah dan santun. Dia akan selalu menjaga ucapannya. Namun kali ini dia lebih seperti melihat sosok lain di dalam raga sang putra.Namun yang lebih membuatnya khawatir adalah ancaman dari Meng Yilin. Dan tentu saja kali ini dia kembali khawatir jika wanita itu akan melakukan hal buruk untuk ibu An Jiu."Yishui'er, tolong jangan seperti ini ..." pinta An Jiu kembali menahan tangan Fu Yishui yang hendak mendekati Fu Hongjun. "Hongjun, tolong maafkan Yishui. Dia tidak bermaksud apa-apa ..." imbuhnya beralih menatap Fu Hongjun yang sudah terlihat menahan amarah karena ucapan tajam Fu Yishui."YISHUI!! Mulutmu harus diberi pelajaran!" Fu Hongjun yang sudah dikuasai amarah melangkah tegas mendekati Fu Yishui dan melayangkan tinjunya ke arah wajah Fu YishuiNamun dengan begitu mudah serangannya dipatahkan oleh Fu Yishui. Fu Yishui menangkap tangan Fu Hongjun dan meremasnya kuat. Terlihat Fu Hongjun menahan rasa sakit, namun dia berusaha untuk tidak memekik."Yishui'er, tolong jangan seperti ini. Hentikan semua ini ..." An Jiu berusaha untuk memisahkan kedua putranya."Ibu, aku hanya sedang berusaha untuk melindungi diriku sendiri dari ancaman dan serangan orang lain! Jika mereka menyinggungku dan orang-orang yang aku sayang, maka aku tidak akan melepaskannya!" tandas Fu Yishui menegaskan dan semakin kuat mencengkeran tangan Fu Hongjun."Yishui! Apa yang kamu lakukan?!"Bariton suara seorang pria tiba-tiba menggelegar di seluruh ruangan kamar ini. Tepat disaat cengkeraman Fu Yishui melonggar, Fu Hongjun menjatuhkan tubuhnya sembari memegangi pergelangan tangan kanannya yang memerah."Akkhhhh ... sakit sekali. Lihatlah apa yang telah dia lakukan padaku." ucap Fu Hongjun seakan-akan telah menjadi korban kali ini."Ayah ... dia tiba-tiba saja menyerangku dan melukai tanganku. Padahal aku hanya datang untuk mengingatkan dia agar segera bersiap untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye. Tapi dia malah berkata sangat kasar padaku. Bahkan dia marah dan menyerangku seperti ini." Fu Hongjun berkata dan kini memperlihatkan pergelangan tangan kanannya yang memerah memar karena cengkeraman tangan Fu Yishui."Dasar mulut besar ..." desis Fu Yishui lirih."YISHUI!!" pria paruh baya itu terlihat sangat murka menatap Fu Yishui, namun dia segera beralih menatap An Jiu seakan-akan sedang mengintimidasinya."Ye Han, maafkan Yishui. Ini adalah salahku. Jangan hukum dia ..." ucap An Jiu memohon."Ibu tidak ada hubungannya! Jika ingin marah, marah saja padaku!" pangkas Fu Yishui melindungi An Jiu.Fu Han masih menatap Fu Yishui tajam, namun setelah beberapa saat dia mengalihkan pandangannya terpaksa."Kalian segeralah bersiap untuk pergi menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye!" tan
"Hei, Bodoh! Jangan berkata sembarangan! Kita datang bukan untuk mencari masalah! Sebaiknya kamu diam saja jika tidak bisa berucap! Sangat merepotkan!" bisik Fu Hongjun menarik tangan Fu Yishui."Siapa yang mencari masalah? Jianli tidak ingin menikah denganku. Begitu juga denganku. Aku juga tidak ingin menikah dengannya. Atau ... bagaimana jika kamu menggantikanku saja, Hongjun?" sahut Fu Yishui dengan sengaja.Mendengar ucapan Fu Yishui, Fu Hongjun langsung memelototinya seakan sedang berkata, "Diam!"Selama ini Ye Han sengaja menjodohkan Fu Yishui dan Ye Jiali untuk mempererat hubungan bisnis kedua perusahaan besar keluarga mereka. Sementara Ye Han akan lebih menekan Fu Hongjun untuk fokus belajar terlebih dulu dan tidak menikah di usia muda, karena kelak Fu Hongjun-lah yang akan menggantikan Fu Han memimpin Fu Group. Menikahi cucu dari keluarga besar Ye akan sangat menguntungkan Fu Group, namun tentu saja Ye Han juga berpikir panjang. Dia bahkan juga sudah memikirkan masa depan un
Fu Yishui tidak berhasil menemukan sekelompok preman dan gadis itu. Namun dia sempat melihat sebuah mobil meninggalkan sebuah gang kecil. Tidak ada yang aneh, hanya saja tepat saat sang pengemudi membuka sedikit jendela kacanya, Fu Yishui merasa jika wajah pria itu sangat tidak asing. Hanya dengan melalui tatapan mata saja, Fu Yishui bisa mengenalinya dengan baik, meskipun baru pertama kali melihatnya.'Pria itu ... bukankah dia adalah salah satu dari pria yang mengejar gadis itu? Jangan-jangan ... mereka berhasil menangkap gadis itu dan di dalam mobil ini ... ada gadis itu?' batin Fu Yishui memicingkan mata masih mengamati kepergian mobil hitam metalik itu.Fi Yishui segera menghadang sebuah taxi dan segera mengikuti mobil itu."Ikuti mobil itu dan jangan sampai kita kehilangan mereka!" tegas Fu Yishui ketika berada di dalam taxi."Baik, Tuan ..." sahut sopir taxi itu....Sebuah mobil memasuki jalanan kecil yang berada di
Mendengar ucapan gadis itu sungguh membuat Fu Yishui tertawa konyol. Dia bahkan baru saja tiba di Shanghai. Lalu bagaimana mungkin dia berniat untuk mendekati gadis itu? Konyol! Begitulah pikir Fu Yishui."Hei!! Aku tidak akan ikut denganmu!! Bagaimana jika ternyata kamu jahat dan lebih busuk dari para preman itu?! Kamu ..."DUAKK ...Kicauan gadis itu terhenti disaat dia malah menabrak tubuh Fu Yishui yang tiba-tiba saja malah berhenti."Argghhh ... mengapa malah berhenti tiba-tiba seperti ini?!" sungut gadis itu kesal dan mengusap-usap keningnya.Fu Yishui berbalik dan tersenyum samar menatap gadis itu. Perlahan dia melangkah mendekati gadis itu, dan dengan reflek gadis yang hingga sampai saat ini belum diketahui namanya itu mundur waspada."Kamu mau apa? Jangan macam-macam padaku! Asal kamu tau, papaku adalah orang yang berkuasa! Papa tidak akan melepaskanmu jika kamu memiliki niat buruk padaku!" ancam gadis itu yang
"Fu Yishui! Tunggu!"Seorang gadis berlari mengejar Fu Yishui tepat disaat Fu Yishui membuka hampir memasuki sebuah taxi yang masih terparkir di depan sebuah kediaman elit."Nona Shen Yue, ada apa?" tanya Fu Yishui mengurungkan niatnya untuk memasuki taxi itu."Kamu baru pertama kali bertemu dengan preman-preman itu. Lalu bagaimana caramu untuk menemukan dan menangkap mereka? Anak buah papa bahkan sudah beberapa kali berusaha untuk mencari mereka, namun hingga sampai saat ini mereka juga belum bisa menemukannya. Lalu bagaimana denganmu yang bahkan baru saja tiba di kota ini?" ucap Shen Yue cukup ragu."Nona muda Shen tenang saja. Cepat atau lambat, aku pasti akan segera menemukan mereka dan membawanya di hadapan kalian semua. Aku pergi dulu ..." ucap Fu Yishui lugas dan segera memasuki taxi itu. "Ayo jalan, Pak! Antarkan aku ke penginapan terdekat di sekitar tempat ini!""Baik, Tuan."Gadis cantik itu masih saja terdiam menatap k
"Anak muda, kami memiliki begitu banyak pelanggan. Dan tentu saja kami tidak akan mengingat semua pelanggan-pelanggan itu dengan baik." ucap Li Yun Rui dengan bijak dan terlihat cukup tenang.Fu Yishui tertawa kecil mendengar ucapan Li Yun Rui yang menurutnya cukup konyol."Jangan mengira aku bodoh! Perusahaan sebesar ini dan diakui seluruh negeri pasti menyimpan semua data penting. Lagipula ... kalung ini adalah seri khusus yang kalian ciptakan. Tepat di bawah simbol inisial EJ dan berlian safir ini ada sebuah nomor seri khusus yang sangat berbeda dengan produk-produk lainnya. Menandakan kalung ini bukanlah kalung biasa. Bahkan ... kalung ini sebenarnya sangat mematikan dan bisa melukai siapapun yang kita inginkan ..." Fu Yishui berkata dengan senyuman kelam sembari menekan sebuah tombol kecil rahasia di balik liontin itu.Dan seketika sebuah jarum perak sangat kecil dan tipis seperti benang melesat tepat disisi samping wajah Li Yun Rui dan menancap di sa
'Elang Api ... sebuah perusahaan keamanan yang menyewakan jasa keamanan terbesar di Shanghai? Dan semua itu sudah diklarifikasi oleh Li Yun Rui. Aku bahkan sudah melihat data-data itu. Ini bukanlah sebuah kesalahpahaman. Semua itu adalah kebenaran. Tidak salah lagi! Itu artinya preman-preman itu sebenarnya bukanlah preman jalanan, melainkan orang terlatih yang dimiliki oleh Elang Api!' batin Fu Yishui masih berselancar menggunakan mini computernya sembari menunggu informasi dari Gao Han. Sementara taxi yang dia naiki mulai menepi dan melakukan parkir di tempat yang sudah diperintahkan oleh Fu Yishui.Beberapa saat Fu Yishui masih berada di dalam taxi yang kini sudah terparkir di seberang perusahaan Elang Api. Padahal baru saja menunggu selama 10 menit, namun sangat terlihat jika dia sudah merasa sangat bosan."Gao Han sudah bosan bekerja padaku rupanya? Mengapa membuatku menunggu lama seperti ini?!" geram Fu Yishui berniat untuk menghubungi Gao Han, namun
Kantor kepolisian Beijing.Dua orang aparat kepolisian melakukan proses introgasi terhadap kelima pasukan elit Elang Api. Sementara Fu Yishui, Feng Ruo dan beberapa aparat lainnya mengamati dari ruangan sebelah.Dan sesuatu yang mengejutkan terungkap. Jika sebenarnya kelima pria itu rupanya bekerja untuk seorang pengusaha besar di Shanghai tanpa sepengetahuan pimpinan utama Elang Api. Pengusaha besar itu adalah Hong Jin, dan dia adalah sahabat lama Shen Yuan yang sekarang menjadi rival terberatnya. Karena mereka berdua memiliki bisnis yang serupa. Dan beberapa waktu terakhir hubungan keduanya semakin memanas karena memperebutkan sebuah relasi bersama perusahaan bergengsi dari luar negeri. Dan rupanya perusahaan besar itu lebih memilih perusahaan milik Shen Yuan untuk bekerja sama. Rasa murka dan iri yang selama ini sudah ada kini kian bertambah, hingga akhirnya beberapa kali Hong Jin memerintahkan putra utusannya untuk menemui Shen Yuan agar memutuskan kerjasama bersama perusahaan i
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me