Keesokan harinya An Yishui dan Gao Han segera mendatangi Lu Xun Memorial and Gravesite, karena semalaman mereka masih juga belum menemukan sang ibu dan nenek. Namun betapa terkejutnya mereka ketika menyaksikan sesuatu yang tengah terjadi di hadapan mereka.Di pagi yang masih begitu sepi, di antara pusara-pusara kokoh dan mewah itu, terlihat seorang pria paruh baya dengan penampilan necis sudah terluka. Tubuhnya terhuyung dan dia terjatuh di hadapan sebuah pusara.Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menghampirinya dengan panik. Sementara seorang wanita tua yang terduduk di atas sebuah kursi roda juga hanya bisa terdiam panik dan tak bisa berbuat apa-apa. Beberapa kali dia menyerukan nama Jiu'er dan Shouyue'er penuh rasa khawatir."Kalian sebaiknya mati bersama-sama saja! Bukankah kalian masih saling mencintai? Kalau begitu aku akan berbaik hati dan membuat kalian mati bersama? Aku ... sungguh sangat baik, bukan?" Seorang pria berpenampilan serba hitam tertawa menggeleg
An Yishui terlihat murka menyaksikan semua ini. Dia mengulurkan tangan kanannya hingga sebuah aura berwarna jingga tercipta. Dia mengarahkannya ke arah pohon dimana pisau parisatis beracun sebelumnya tertancap. Hingga akhirnya dengan sendirinya pisau beracun itu bergerak dalam kendali kekuatan An Yishui. Pisau beracun itu melesat cepat ke arah pria berpakaian serba hitam dan mengenai lehernya hingga menewaskannya dalam sekali serangan.An Yishui segera melesat cepat mendekati An Jiu yang masih memangku tubuh Yan Shouyue yang sudah tak berdaya. Sementara Gao Han masih di bawah menjaga Wang Meilin yang terduduk di kursi rodanya."Gao Han, jaga ibu dan nenek!" titah An Yishui segera meraih tubuh Yan Shouyue dan menggendongnya. "Ibu, aku akan mengabarimu lagi nanti. Paman Yan Shouyue harus segera diselamatkan." imbuhnya.An Jiu mengangguk samar dan menyeka air matanya. An Yishui segera membawa pria paruh baya itu pergi. Terlihat begitu ringan saat dia menggend
Setelah kembali ke Beijing, An Yishui mendatangi kepolisian dan menunjungi seorang tahanan wanita. Beberapa saat menunggu, akhirnya seorang tahanan wanita mendatanginya dan duduk di hadapannya."Apa kamu sedang merindukanku ... hingga kini kamu datang mengunjungkku, Putra tiriku An Yishui?" ucap wanita berseragam tahanan itu menyeringai kelam."Ya! Saking merindukanmu aku sampai tak bisa menahan diri untuk segera datang ke tempat ini dan memberikan pelajaran untukmu!" tegas An Yishui."Pelajaran? Bocah sepertimu ingin memberikan pelajaran untukku?" wanita tahanan itu tertawa lirih dengan aura kelam. "Pengacara terbaikku akan segera membebaskan aku dari tempat kotor ini! Kamu bisa apa lagi?" imbuhnya menyeringai dan begitu percaya diri."Benarkah akan seperti itu? Tapi ... sayang sekali. Sepertinya impianmu tidak akan menjadi nyata, karena kamu akan berada lebih lama lagi di tempat ini." An Yishui menyauti sembari memperlihatkan sebuah kalung perak yang memiliki liontin lempengan pera
Zhejiang UnniversityTerlihat An Yishui dan Huang Yunxi yang sedang berkemas ketika kelas terakhir hari ini berakhir. Selain mereka berdua juga masih ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang juga berada di dalam ruangan itu.Terlihat Fu Hongjun bersama teman-temannya menatap An Yishui dan Huang Yunxi dari bangku paling belakang dengan senyuman misterius. Seolah-olah sedang ada yang direncanakan olehnya."Yishui, pekan depan kamu harus datang menghadiri pernikahanku bersama Xue Jianing! Meskipun pesta pernikahan yang digelar akan sangat sederhana, tapi aku sungguh sangat mengharapkan kehadiranmu. Kamu adalah satu-satunya sahabat yang aku miliki ... jadi aku harap kamu bisa hadir ..." ucap Huang Yunxi penuh harap."Tenang saja! Aku pasti akan datang! Lagipula ... sudah lama aku tidak menghadiri jamuan pernikahan. Aku juga cukup rindu akan suasana ramai dan penuh kebahagiaan ... cukup siapkan arak terbaik untukku saja!" jawab An Yishui seadanya.Huang Yunxi terkekeh dan menepuk bahu leb
"Hajar dia!! Dia sudah berani dan lancang berniat untuk mencelakai Yishui!!" seru Fu Hongjun.Ketiga teman Fu Hongjun segera berniat untuk menghajar Huang Yunxi, namun tiba-tiba saja An Yishui menendang sebuah kursi hingga kursi melesat cepat tepat di hadapan ketiga pria itu hingga menghentikan aksi mereka."Yishui! Apa yang kamu lakukan?! Hongjun bahkan sudah berbaik hati dan membantumu untuk memberikan pelajaran Huang Yunxi si sampah miskin ini! Mengapa kamu malah menghalangi kami?!" protes salah satu teman Fu Hongjun."Kalian tidak perlu repot-repot melakukan semua ini. Lagipula ... ini adalah masalahku dengan Yunxi! Aku sendiri yang akan menyelesaikannya dengannya!" tegas An Yishui melenggang dengan langkah tegas namun santai mendekati Huang Yunxi yang masih terduduk di atas lantai.An Yishui mengepalkan tangan kanannya dan meniupnya di udara dengan aura kelam, seakan sedang bersiap untuk melayangkan sebuah tinju kuat. Sementara Huang Yunxi te
"Yi-Yishui ... apakah maksudmu kita putus hubungan?" ucap Huang Yunxi cukup syok mendengar ucapan An Yishui.An Yishui menghentikan langkah kakinya dan berbalik dengan tatapan dingin dan tegas."Benar! Mulai detik ini juga kita jangan berteman lagi! Karena persahabatan kita sudah sangat dekat, dan sudah melebihi seperti saudara! Maka jadilah saudaraku!!" ucap An Yishui dengan senyuman tipisnya.Huang Yunxi tercekat. Butuh beberapa saat untuk mencerna untaian kata An Yishui, hingga akhirnya wajahnya berubah sumringah penuh haru dan segera memeluk An Yishui."Kamu menakut-nakutiku saja! Aku sungguh sudah sangat ketakutan ... karena selama ini hanya kamulah teman yang aku miliki. Yishui ... terima kasih banyak. Aku berjanji akan menjadi saudaramu yang baik! Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi dan berbuat egois!""Bodoh! Tidak ada lain kali! Jikapun ada, maka kamu juga tidak aku ijinkan untuk memilih mereka menghempaskanmu ke dalam jurang! Keselamatan dan nyawa adalah yang
"Ibu, apa telah terjadi sesuatu? Apa ibu baik-baik saja?" ucap An Yishui tepat ketika dia melihat An Jiu sudah menyambutnya di ruang tamu kediamannya.An Jiu tersenyum hangat dan menggeleng samar, membuat pemuda itu sedikit merasa lega."Lalu ... mengapa tiba-tiba ibu memintaku untuk pulang lebih awal?" tanya An Yishui kembali."Yishui'er, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan denganmu." ucap An Jiu cukup ragu."Ada apa, Ibu?""Sebenarnya ... Yan Shouyue mengundang kita untuk makan malam bersama." ucap An Jiu ragu."Makan malam bersama?""Hhm. Benar. Tapi ... jika kamu merasa lelah dan sedang sibuk ... maka ibu akan mengatakan padanya, jika kita tidak bisa memenuhi undangannya." ucap wanita paruh baya itu berniat mengambil gawai untuk menghubungi seseorang, namun An Yishui segera menahannya."Kebetulan sekali aku sedang tidak memiliki beberapa tugas dan kegiatan lain. Kita bisa memenuhi undangan dia. L
"Aku tau mungkin ini terlalu cepat dan mendadak. Dan mungkin aku juga terlalu tidak tau diri. Tapi ... aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama dan menyesal kembali seperti yang telah terjadi di masa lalu. Jadi ... kali ini aku harus memperjuangkannya dengan benar ..." ucap Yan Shouyue serius menatap An Jiu dan berakhir menatap An Yishui."Yishui'er ... aku ingin meminta ijin padamu ... aku ingin menikahi ibumu. Aku berjanji kali ini aku akan menjaganya dengan baik dan akan membahagiakannya. Meskipun aku tidak sesempurna tuan Fu, tapi aku akan berusaha keras dalam segala hal ..." imbuhnya serius.Suasana menjadi hening, mereka bertiga sempat terdiam dengan perasaan yang canggung. Namun An Yishui lekas menarik sudut-sudut bibirnya."Mengenai hal ini ... aku serahkan sepenuhnya kepada ibu. Karena paman dan ibu-lah yang akan menjalaninya bersama. Bagiku ... asal ibu bahagia, maka itu sudah cukup. Namun jika paman berani menyakiti ibu, aku tidak akan melepaskan paman dengan mudah ...
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me