"Ibu, apa telah terjadi sesuatu? Apa ibu baik-baik saja?" ucap An Yishui tepat ketika dia melihat An Jiu sudah menyambutnya di ruang tamu kediamannya.
An Jiu tersenyum hangat dan menggeleng samar, membuat pemuda itu sedikit merasa lega."Lalu ... mengapa tiba-tiba ibu memintaku untuk pulang lebih awal?" tanya An Yishui kembali."Yishui'er, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan denganmu." ucap An Jiu cukup ragu."Ada apa, Ibu?""Sebenarnya ... Yan Shouyue mengundang kita untuk makan malam bersama." ucap An Jiu ragu."Makan malam bersama?""Hhm. Benar. Tapi ... jika kamu merasa lelah dan sedang sibuk ... maka ibu akan mengatakan padanya, jika kita tidak bisa memenuhi undangannya." ucap wanita paruh baya itu berniat mengambil gawai untuk menghubungi seseorang, namun An Yishui segera menahannya."Kebetulan sekali aku sedang tidak memiliki beberapa tugas dan kegiatan lain. Kita bisa memenuhi undangan dia. L"Aku tau mungkin ini terlalu cepat dan mendadak. Dan mungkin aku juga terlalu tidak tau diri. Tapi ... aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama dan menyesal kembali seperti yang telah terjadi di masa lalu. Jadi ... kali ini aku harus memperjuangkannya dengan benar ..." ucap Yan Shouyue serius menatap An Jiu dan berakhir menatap An Yishui."Yishui'er ... aku ingin meminta ijin padamu ... aku ingin menikahi ibumu. Aku berjanji kali ini aku akan menjaganya dengan baik dan akan membahagiakannya. Meskipun aku tidak sesempurna tuan Fu, tapi aku akan berusaha keras dalam segala hal ..." imbuhnya serius.Suasana menjadi hening, mereka bertiga sempat terdiam dengan perasaan yang canggung. Namun An Yishui lekas menarik sudut-sudut bibirnya."Mengenai hal ini ... aku serahkan sepenuhnya kepada ibu. Karena paman dan ibu-lah yang akan menjalaninya bersama. Bagiku ... asal ibu bahagia, maka itu sudah cukup. Namun jika paman berani menyakiti ibu, aku tidak akan melepaskan paman dengan mudah ...
"Sstttt ..."Pria berparas imut itu membungkam mulut An Yishui ketika mereka berdua bersembunyi di balik sebuah bangunan agar beberapa pria yang sedang mengejarnya tak menyadari keberadaannya."Sial!! Lagi-lagi dia melarikan diri! Mengapa dia selalu saja membuat masalah dan mempersulit kita?! Cihh ... tuan pasti akan sangat murka jika kita kembali dengan tangan kosong! Ayo-ayo cepat cari lagi dan temukan mereka!!" seru salah satu pria itu mulai meninggalkan tempat itu bersama anak buahnya.Setelah memastikan keadaan aman, pria berparas imut itu melepaskan bungkamannya dan kembali mengamati sekitar."Huft ... untung saja mereka sudah pergi! Sungguh membuat hidupku tidak tenang saja ..." celutuk pemuda imut itu menghela nafas lega.Namun disaat dia berbalik dan kembali mendekati An Yishui, tidak sengaja pemuda itu tersandung hingga tubuhnya terhuyung ke arah An Yishui.Dengan cekatan An Yishui menangkap tubuhnya yang terhuyung ke d
"Yunxi gege, tidak masalah. Lagipula semua ini untuk kebaikan kita. Menguasai kuda-kuda juga sangat penting untuk bela diri ... bahkan teknik bela diri yang sebenarnya nanti mungkin akan lebih sulit." bisik Shen Yue menahan tangan Huang Yunxi. "Sebaiknya kita berusaha keras dan segera menyelesaikan latihan hari ini, agar guru membiarkan kita pulang."Huang Yunxi terdiam menatap Shen Yue bingung. Apa yang dikatakan gadis itu memang benar. Hingga akhirnya mau tidak mau dia harus tetap melanjutkan latihan hari ini."Baiklah! Ayo kita lakukan! Aku dan nona Shen akan melakukannya dengan baik! Kami tidak akan mengecewakanmu, Yishui!" ucap Huang Yunxi kembali bersemangat dan tegas."Baik!" An Yishui berkata dengan senyum samar. "Untuk menguasai teknik bela diri, kalian juga harus menguasai beberapa kuda-kuda! Karena elemen utama dalam kung fu adalah kuda-kuda. Kalian tidak akan bisa melakukan gerakan yang benar jika posisi kalian sudah keliru. Ada tiga kuda-kuda
"Beberapa hari ini aku mengalami mimpi yang cukup aneh. Pada awalnya aku mengira jika semua itu hanyalah bunga tidur, namun ... mimpi itu kembali hadir, selalu sama dan terus berulang. Dan entah mengapa aku malah terus memikirkannya hingga membuatku tidak tenang." ucap Guo Jia Yu dengan raut wajah serius."Mimpi seperti apa itu?" tanya An Yishui cukup penasaran."Aku melihat seorang pria tua berjubah hitam dengan energi spiritual yang sangat kuat memperlihatkan tiga cincin perak kuno dengan simbol naga berkepala dua yang membentuk pola yin dan yang. Namun ... aku tidak bisa melihat wajah kakek itu, karena di sekitarku dipenuhi kabut pekat." ucap Guo Jia Yu mulai menceritakan mimpinya.'Simbol naga kepala dua yang membentuk pola yin dan yang? Itu adalah simbol dari klan Xiao kuno, yang bahkan sudah tidak digunakan lagi. Karena mereka sudah menggantinya. Lalu ... pria tua berjubah hitam dengan energi spiritual yang kuat itu ... apakah dia adalah leluhur agung klan Xiao? Xiao Gou? Lalu .
Keesokan harinya, setelah jam kuliah berakhir, An Yishui terlihat kembali mengajari dan memantau latihan Huang Yunxi dan Shen Yue di ruang berlatih bela diri Zhejiang Unniversity."Meskipun tidak sehebat teknik mematikan milik klan Xiao kuno, namun teknik tapak Budha merupakan teknik pamungkas sekaligus tertinggi dalam kung fu di kehidupan saat ini. Jadi ... saat ini kalian tidak perlu mempelajari teknik lain klan Xiao kuno. Karena teknik handalan tapak Budha ini merupakan teknik yang sangat sering digunakan dalam dunia peng-kung fu-an saat ini. Namun cara melakukan teknik ini harus dengan menggunakan aliran tenaga dalam yang tinggi. Sehingga diharuskan memiliki keahlian dan konsentrasi tingkat tinggi. Jadi tidak akan bisa sembarangan dalam melakukannya, perlu berlatih dengan baik untuk teknik lanjutan ini." ucap An Yishui usai melatih beberapa teknik sebelumnya."Aku pernah mendengar teknik tapak Budha, namun aku tidak pernah mendengar tentang teknik klan Xiao kuno. Seperti apa seben
Upacara pernikahan Huang Yunxi dan Xue Jianing dilangsungkan dengan cukup meriah. Bahkan An Yishui juga banyak membantu mempersiapkan segalanya, termasuk membantu dalam mempersiapkan seserahan yang tentunya bernilai fantastis. Karena Huang Yunxi sendiri bukanlah berasal dari keluarga yang kaya raya. Sedangkan pernikahan di Tiongkok, akan membutuhkan banyak uang."Yishui, aku sungguh sangat berterima kasih padamu karena sudah membantuku dalam segala hal, terutama untuk pernikahanku. Aku akan lebih bekerja keras dan membayar semua hutang-hutangku padamu ..." ucap Huang Yunxi sungguh merasa berhutang budi.An Yishui memicingkan sepasang matanya menatap lekat Huang Yunxi dan menghela nafas."Jika kamu merasa seperti itu, maka bayar dengan kerja kerasmu untuk membantu tuan Wang Yuzi agen properti Imperial Mansion untuk mengurus Imperial Mansion! Mulai sekarang kamu juga akan bekerja di bawahnya sebagai asistennya! Bekerjalah dengan baik dan jangan mengecewakan
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me