Share

Bab 162. Sultan Demak Resah

Author: Andy Lorenza
last update Huling Na-update: 2025-03-10 00:49:16
“Seluruh penghuni Pulau Jawa bahkan Pulau Andalas sana nantinya akan geger saat mengetahui jika kamu telah kembali dalam keadaan selamat tak kurang satu apapun jua,” duga Bayu.

“Wajar saja Paman, saya sendiri hampir tak percaya dengan semua yang telah terjadi.” Ulas Arya.

“Yang paling kasihan Bidadari Selendang Biru, dia sangat sedih kehilanganmu Arya. Seringkali dia datang ke sini,” ujar Lastri yang mengetahui jika Arya memiliki hubungan dekat dengan gadis itu.

“Apa dia juga menyangka saya sudah tewas, Bi?”

“Iya, tapi dia selalu penasaran akan jasadmu yang tak kunjung ditemukan.” Jawab Lastri.

Arya tampak menarik napasnya, ia seperti merasakan kesedihan yang dialami kekasihnya itu. Ingin rasanya saat itu juga murid Nyi Kondek Perak itu mencarinya ke lereng Gunung Tangkuban Perahu tempat di mana pondok Guru gadis itu berada, akan tetapi hari telah senja tak lama lagi malam akan tiba dan dia juga telah berniat akan mengunjungi makam kedua orang tuanya di depan rumah Paman dan Bibi angka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 163. Ke Gunung Tangkuban Perahu

    Hingga malam datang Sultan Demak masih kepikiran akan hal yang terjadi di kawasan barat daerah kekuasaannya itu, beberapa orang petinggi istana Kesultanan juga dimintai pendapat.Pagi itu cuaca di Desa Randu Alam nampak berkabut, itu disebabkan bukan karena cuaca buruk melainkan karena letak desa itu yang di kelilingi bukit disetiap ujung lahan persawahan warga, hingga munculnya kabut dingin berupa embun dari angin yang berputar-putar di kawasan desa itu.Setelah matahari mulai tampak di ufuk barat perlahan kabut yang menyelubungi desa itupun menghilang, Arya beranjak dari duduknya yang saat itu berada di pendopo bersama Bayu dan Lastri menikmati minuman hangat dan panganan kecil.“Saya mohon diri dulu Paman dan Bibi untuk menemui Bidadari Selendang Biru di pondok Gurunya di lereng Gunung Tangkuban Perahu, moga saja dia berada di sana.”“Iya Arya, Paman dan Bibimu juga akan ke sawah untuk menghalau burung karena padi sudah mulai berisi,” ujar Bayu.“Berarti tak lama lagi Paman dan Bib

    Huling Na-update : 2025-03-11
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 164. Terkejut Dan Pingsan

    “Celaka..! Apakah aku telah membunuhnya hingga tubuhnya tak bergerak sama sekali di sekang pohon itu..?!” pikir Bidadari Selendang Biru yang melihat dari kejauhan sosok berbaju putih yang tadi ia tendang tersekang tak bergerak di batang pohon di lereng gunung itu.Dengan segera Bidadari Selendang Biru menuruni lereng ke arah tubuh Arya yang tersekang di batang pohon besar itu, gadis cantik berlesung pipi itu sama sekali tak mengetahui jika di hadapannya saat itu adalah kekasihnya karena posisi tubuh Arya yang memunggung lagi pula gadis itu percaya jika sang pendekar telah lama menghilang dan mungkin juga telah tewas beberapa tahun yang lalu.Bidadari Selendang Biru ulurkan tangan kanannya meraih bahu Arya untuk membalikannya, begitu tangan lembut itu menyentuh Arya yang telah membuka matanya sambil senyum-senyum memunggungi gadis itu tiba-tiba membalikan tubuhnya.“Apa kabar sayang..!”“Arya.....! Bruuuuuuuuuk...!” Bidadari Selendang Biru terpekik lalu tubuhnya ambruk tak sadarkan di

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 165. Arya Ceritakan Semuanya

    Bidadari Selendang Biru kembali tertunduk malu saat Arya mengedipkan matanya, Intan Kasturi tersenyum ia langsung teringat akan Nyi Konde Perak sahabatnya itu ketika muda persis sama dengan tingkah kekasih muridnya itu. Hanya saja Arya lebih lebih lucu dan terbuka serta suka blak-blakan, sedangkan Nyi Konde Perak orangnya tertutup meskipun juga suka jahil.“Saya penasaran kenapa tiba-tiba saja kamu muncul di sini? Bertahun-tahun lamanya menghilang bahkan kami menduga kamu sudah tewas di lembah Gunung kerinci,” tanya Intan Kasturi.“Sulit dipercaya jika saya menceritakan apa yang terjadi saat itu Nek, tapi untuk menjawab rasa penasaran Nenek dan Kintani saya akan menceritakan semuanya,” ujar Arya.Setelah bertemu dengan Ibunya, Arya yang bermaksud ingin kembali ke Pulau Jawa tiba-tiba muncul gumpalan angin puting beliung menggulung tubuh sang pendekar ketika ia berada di lembah Gunung Kerinci.Gumpalan angin puting beliung yang dahsyat itu seperti mengebor lembah Gunung Kerinci dan mas

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 166. Kintani Cemburu

    Arya kemudian melepaskan pelukannya, lalu dengan perlahan ia bergerak menuju gumpalan angin yang ujungnya sampai ke atas langit sana. Sambil melambaikan tangan pada seluruh yang ada di tempat itu, Arya pun akhirnya masuk ke dalam pusaran angin itu.Tidak diketahui apakah tubuh Arya dibawa melesat ke atas langit atau ke dalam bumi, karena pusaran angin itu muncul seperti berasal dari dalam tanah dan bergulung tinggi hingga ke langit. Sosok berjubah putih bersayap berubah menjadi cahaya terang, seiring lenyap cahaya itu ke atas langit, pusaran angin itu pun sirna bersama lenyapnya Pendekar Rajawali Dari Andalas.Wajah Bidadari Selendang Biru berubah cemberut mendengar cerita Arya itu, hatinya panas terbakar cemburu saat mengetahui jika di negeri antah-berantah itu Arya bertemu dengan Peri Salju.Sementara Intan Kasturi tampak melongo mendengar semua cerita yang di alami murid Nyi Konde Perak itu, sebelum akhirnya ia kembali ke Negeri Nusantara ke Pulau Jawa.***“Sungguh semua yang kamu

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 167. Pria Bertopeng Lari

    Mereka tak putus asa dan memutuskan untuk bertahan di kawasan dua desa itu untuk beberapa hari ke depan, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke istana Kerajaan Demak baik berhasil maupun tidak menangkap pria bertopeng itu.Sementara di istana Kesultanan kejadian yang mengejutkan itu tentu saja membuat risau para penghuni istana termasuk juga Sultan Demak, karena selama ini seluruh daerah kekuasaannya selalu aman dan tentram.“Panglima yakin jika pria bertopeng itu masih berada di daerah kekuasaan Kerajaan kita?” tanya Sultan Demak pada Panglimanya.“Yakin yang mulia, karena kejadian itu baru beberapa hari ini terjadi saya rasa dia tidak akan jauh dari kedua desa itu untuk kembali berbuat keonaran. Untuk beberapa hari kedepan saya memerintahkan dua kelompok prajurit untuk dua desa itu bertahan di sana sampai mereka mendapatkan kabar tentang pria bertopeng itu,” jawab Panglima.“Bagus, saya juga tadinya hendak memberitahukan itu padamu. Apa menurutmu benarkah dia Pendekar Ra

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 168. Munculnya Dewa Pengemis

    “Tadi saya berniat hendak mengejarnya, akan tetapi karena kalian para prajurit Kesultanan Demak datang saya urungkan niat itu,” ujar pria berpakaian compang-camping.“Hormat kami Dewa Pengemis, terima kasih telah muncul di kawasan ini. Kami memang tengah menjalankan perintah yang mulia Sultan untuk mencaritahu siapa sebenarnya pria bertopeng yang mengaku sebagai Pendekar Rajawali Dari Andalas itu sekaligus diperintahkan untuk menangkapnya,” ucap salah seorang prajurit seraya memberi hormat di ikuti belasan prajurit lainnya karena mereka sangat mengenal sosok pria berpakaian compang-camping yang tidak lain adalah Dewa Pengemis.“Saya tadi sempat menghajarnya, dan saya sama sekali tidak yakin kalau dia itu Arya. Kalian sampaikan keterangan saya ini pada Baginda Sultan jika pria bertopeng itu bukanlah sahabatku Pendekar Rajawali Dari Andalas,” tutur Dewa Pengemis.“Baik, nanti kami akan sampaikan pada yang mulia Sultan. Lantas siapa kira-kira pria bertopeng yang mengaku-ngaku sebagai Ary

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 169. Fitnah Keji

    Matahari makin condong di ufuk barat sinarannya sudah tampak memerah pertanda tak lama lagi akan tenggelam dan malam akan datang, sosok berpakaian compang-camping tampak berkelebat cepat menaiki lereng yang tak jauh di atasnya terdapat sebuah pondok berhalaman luas.Dia tidak lain adalah Dewa Pengemis yang tengah menaiki lereng Gunung Tangkuban Perahu menuju pondok Intan Kasturi, beberapa menit kemudian tibalah dia di ujung halaman di depan pondok yang di sebelahnya terdapat sebuah pendapa lebar itu.Sepertinya Dewa Pengemis memutuskan untuk memberi laporan pada Intan Kasturi perihal pria bertopeng yang beberapa hari ini membuat keonaran di kawasan barat daerah kekuasaan Kerajaan Demak sembari menebar fitnah keji dengan membawa-bawa nama Pendekar Rajawali Dari Andalas, dia tentu tidak mengetahui jika sahabatnya itu saat ini tengah berada di sana bersama Intan Kasturi dan muridnya.Setelah melangkah dan berjarak sekitar 7 tombak dari pondok dan pendopo itu, Dewa Pengemis hentikan langk

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 170. Menghasut Para Petani

    “Saya juga sudah menyakinkan para prajurit Kesultanan itu jika pria bertopeng itu bukanlah kamu, dan sebagian dari mereka saya minta memberi laporan pada Sultan Demak,” ujar Dewa Pengemis.“Mungkin orang itu sangat dendam kepadamu, hingga sengaja berbuat keonaran dengan menfitnahmu. Kita harus mencari orang itu sampai dapat Arya,” kali ini Bidadari Selendang Biru yang bicara yang juga ikut geram mendengar semua yang diceritakan Dewa Pengemis itu.“Ya, saya sudah tak sabar lagi ingin menghajarnya sekaligus membuka topengnya itu. Kalaupun dia memiliki dendam kepada saya tak seharusnya juga dia bertindak pengecut begitu,” Arya tampak mengepal-ngepal tangannya.“Hari telah gelap, jika kalian ingin mencari pria bertopeng itu sebaiknya besok pagi saja. Pesan saya kalaupun di kawasan barat ini kalian tidak menemukannya, kalian musti menemui Sultan Demak terutama kamu Arya untuk meluruskan agar tak menjadi tanda tanya dan keragu-raguan beliau,” saran Intan Kasturi.“Iya Nek, saya tadi hanya k

    Huling Na-update : 2025-03-17

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 187. Guru Dan Murid Bejad

    “Jangan takut manis, kami berdua tidak akan menyakiti kalian,” ujar pria berpakaian merah seraya mencolek dagu salah seorang dari beberapa wanita yang sedang ketakutan itu.“Benar kami hanya ingin mengajak kalian untuk bersenang-senang, kalian mau kan? He.. he.. he..!” tambah pria berbaju coklat sembari tertawa.“Jangan Tuan..! Kami ingin pulang,” salah seorang dari para wanita itu memohon.“Tidak akan lama, hanya sebentar saja,” pria berpakaian merah membujuk, semua wanita itu menggelengkan kepala.Melihat hal itu pria berbaju coklat memberi isyarat pada temannya untuk segera berbuat sesuatu, pria berpakaian merah itu pun mengerti dan langsung menangkap salah seorang dari mereka, begitu pula dengan pria berbaju coklat menarik salah satu dari beberapa wanita itu.“Tolong...! Tolong...!” teriak dua orang wanita yang saat itu ditarik paksa oleh pria berpakaian merah dan coklat, begitu pula dengan para wanita lainnya.“Jika kalian teriak lagi akan kami bunuh mereka...!” gertak pria berpa

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 186. Mencaritahu Lebih Jauh

    “Pangeran Durjana memang sosok yang kurang ajar dan selalu membuat keonaran di mana-mana, makanya kami datang ingin bertanya banyak tentangnya kepada Baginda yang tentu saja sangat mengenalnya,” tutur Arya.“Ya, saya tentu saja sangat mengenalnya karena Kerajaan ini di bawah kendalinya. Saya dan seluruh prajurit Kerajaan tak berdaya saat dia dan pasukannya menyerang secara tiba-tiba beberapa tahun yang lalu, memang dia tak mengambil alih tahta Kerajaan Mandalu ini tapi saya merasa sama saja karena saya dan seluruh rakyat Kerajaan Mandalu tersiksa dengan upeti yang sangat tinggi yang harus kami bayar setiap bulannya,” Satrio Mandalu hentikan sejenak ceritanya sambil menarik napas dalam-dalam.“Pangeran Durjana memiliki pasukan yang sangat besar saat ini mencapai 2.000 orang, dan dia juga memiliki sebuah padepokan yang besar setara dengan istana Kerajaan besar di Pulau Jawa ini. Padepokan itu bernama Padepokan Neraka yang bertempat tidak jauh dari Gunung Merapi tepat di sebelah timur le

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 185. Satrio Mandalu

    “Maafkan saya yang mulia, saya datang menghadap karena hendak menyampaikan sesuatu,” ucap penjaga itu setelah sebelumnya memberi sembah hormat.“Oh, silahkan penjaga apa yang hendak kau sampaikan,” ujar Sang Raja yang bernama Satrio Mandalu itu.“Di depan ada tiga orang ingin bertemu dengan yang mulia, mereka mengatakan dari istana Kerajaan Demak.”“Hah? Ada utusan dari Kanjeng Sultan Demak? Kenapa tidak dipersilahkan saja masuk?”“Maaf yang mulia, kami tentunya harus memberi laporan terlebih dahulu seperti yang mulia perintahkan,” jawab penjaga itu.“Hemmm, ya sekarang kau bawa mereka masuk menghadap saya di sini.”“Baik yang mulia,” penjaga itu memberi sembah hormat lalu meninggalkan ruangan itu.Beberapa saat kemudian penjaga itu datang kembali beserta ketiga orang yang mengaku dari istana Kerajaan Demak, setelah mengantar ketiga tamu itu penjaga itupun kembali ke depan pintu gerbang.“Sebuah kehormatan atas kedatangan kalian bertiga yang merupakan utusan dari Kanjeng Sultan Demak,

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 184. Persyaratan Bejad

    “Dasar bocah bejad, masih saja tak percaya..!”Habis berkata pria berpakaian coklat itu berubah menjadi sosok bertubuh besar empat kali lipat besar dan tingginya dari tubuh ia sebelumnya, sosok itu sangat menyeramkan memiliki satu mata di tengah-tengah wajahnya dan bertanduk di bagian belakang kepalanya.“Sudah Guru..! Cepat Guru menyamar kembali, nanti ada yang melihat,” seru Pangeran Durjana yang terkejut sekaligus yakin jika sosok itu memang Gurunya.Sosok bertubuh besar bertanduk di bagian belakang kepalanya yang tidak lain adalah Setan Tanduk Neraka kembali merubah wujudnya menjadi seorang pria berpakaian coklat, beberapa kali ia menyentil-nyentil kuping Pangeran Durjana karena dari awal muridnya itu tak percaya padanya.“Luar biasa..! Saya tak menyangka Guru juga memiliki ilmu bisa merubah bentuk tubuh seperti ini, makanya saya tadi tidak percaya karena memang Guru tidak pernah mengatakan dapat berubah wujud,” puji Pangeran Durjana.“Hemmm, tapi ilmu ini tak bisa diwariskan kepa

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 183. Pria Berpakaian Coklat

    Seorang pria berbadan kekar berparas cukup tampan mengenakan pakaian coklat berjalan santai menuju Lembah Neraka, pria itu datang dari arah selatan dan mulai memasuki kawasan yang saat ini diawasi oleh para mata-mata dan para anggota yang dipilih Padepokan Neraka yang di pimpin Pangeran Durjana itu.Baru saja menjejakan kaki masuk di kawasan itu, seorang mata-mata padepokan datang menghadang yang diikuti beberapa orang bersenjata golok dan tombak.“Berhenti..! Kau memasuki kawasan padepokan kami, kau siapa dan ada keperluan apa masuk ke sini?” tanya mata-mata padepokan.“Hemmm, saya hendak bertemu dengan Ketua kalian Pangeran Durjana,” jawab pria berpakaian coklat itu.“Katakan dulu kau siapa dan ada perlu apa menemui Ketua kami..!”“Kalau berkenaan dengan keperluan apanya saya menemui Ketua kalian itu rahasia dan tak perlu juga kalian ketahui, jika saya tidak diperbolehkan ke padepokan kalian tidak apa saya tunggu saja di sini. Yang pasti katakan pada Ketua kalian itu bahwa saya Seta

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 182. Menuju Kerajaan Mandalu

    Sembari menunggu matahari agak condong ke barat, tengah hari itu mereka manfaatkan untuk beristirahat dan makan siang bersama. Dari arah barat tampak pula 3 orang yang tengah berjalan santai meniti pematang sawah menuju dangau tempat beberapa petani sedang makan siang bersama itu, mereka terdiri dari satu orang wanita dan dua orang pria.Para petani di dangau sempat arahkan pandangan ke arah ketiga orang yang tengah meniti pematang itu, mereka saling pandang seperti bertanya apakah ada di antara mereka yang mengenal tiga orang yang berjalan di pematang sawah menuju ke arah dangau mereka itu.Keseluruh para petani itu menampakan raut wajah yang bingung pertanda tak ada satupun di antara mereka yang mengenali tiga orang yang saat itu telah dekat dengan dangau tempat mereka duduk makan siang bersama, dua orang di antara petani itu hentikan makan lalu berdiri dari duduknya berjalan menghampiri ketiga orang yang telah tiba di depan dangau itu.“Maaf, jika kehadiran kami telah mengganggu is

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 181. Raja Setan Segajad

    Bayangan hitam yang sangat besar tiba-tiba saja muncul tepat di depan Setan Tanduk Neraka duduk bersila melakukan semedi, saking besarnya puncak kepalanya menyentuh langit-langit goa padahal dia juga memposisikan tubuhnya duduk di atas batu besar di depan Guru Pangeran Durjana itu.Makin lama bayangan itu semakin jelas wujudnya yang tak kalah menyeramkan dengan wujud Setan Tanduk Neraka, kehadirannya di sana membuat dinding-dinding goa bergetar hebat seakan mau runtuh.“Ha.. ha.. ha..! Ada gerangan apa kau memanggilku ke sini, Setan Tanduk Neraka..?!” kembali dinding-dinding goa itu bergetar hebat, Setan Tanduk Neraka membuka matanya.“Terimalah sembahku yang mulia Raja Setan Sejagad,” ucap Setan Tanduk Neraka memberi sembah, sosok raksasa di depannya itu hanya anggukan kepala.“Maafkan saya yang mulia jika saya lancang memanggil yang mulia Raja datang ke sini, adapun tujuannya hendak meminta bantuan menyempurnakan ilmu tanduk neraka yang mulia sematkan di kepala saya. Yang mulia berk

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 180. Pangeran Durjana Cemas

    Para anggota atau anak buah Pangeran Durjana yang mendiami padepokan itu telah mencapai 2.000 orang, itu semua karena Padepokan Neraka memang memiliki daya tarik kuat untuk bergabung menjadi anggota sebab merasa terjamin kehidupan mereka di sana dengan berlimpah ruahnya upeti yang mereka terima dari berbagai Kerajaan dan padepokan yang telah mereka taklukan.Namun begitu Pangeran Durjana yang serakah itu masih belum puas dengan menguasai kawasan timur Pulau Jawa itu saja, ia ingin dapat menguasai seluruh Pulau Jawa dari timur hingga kawasan barat seperti yang dikehendaki Gurunya Si Setan Tanduk Neraka itu.Kedatangan Pangeran Durjana di halaman padepokan di sambut oleh Dipo Geni sebagai tangan kanannya atau di Kerajaan sebagai Panglima, melihat raut wajah junjungannya tidak terlihat gembira Dipo Geni tak berani bertanya selain mengiringi junjungannya itu hingga ke dalam ruangan kebesaran Padepokan Neraka itu.“Dipo Geni, selama saya pergi meninggalkan padepokan ini apakah ada Kerajaan

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 179. Roh Sura Brambang

    Tanpa menunggu waktu lama lagi Pangeran Durjana segera meninggalkan goa itu, ia menuju ke arah timur itu artinya di akan kembali ke padepokannya di Lembah Neraka di kawasan Gunung Merapi.Setan Tanduk Neraka sebenarnya sosok mahkluk astral sejenis jin yang sebelum dimasuki roh Sura Brambang sosok bertubuh empat kali lipat manusia biasa itu tidak pernah bisa dilihat dan dia pun tak bisa juga menunjukan dirinya setiap saat kepada manusia.Roh Sura Brambang yang selalu gentayangan berupa arwah penasaran itu, takan pernah merasa senang jika Tanah Jawa belum mengalami kehancuran karena memang semasa hidupnya dulu merupakan dedengkot tokoh golongan hitam. Melalui raga halus mahkluk astral yang mengerikan itulah, ia dapat berkomunikasi dan bisa dilihat oleh Pangeran Durjana sebagai murid sekaligus jalan mewujudkan keinginan jahatnya itu yang ingin melihat kehancuran di muka bumi terutama Pulau Jawa.Sosok Setan Tanduk Neraka bukan saja berwujud mengerikan tapi juga memiliki ilmu yang luar bia

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status