Share

21. Papa Ethan

Penulis: Luisana Zaffya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 20:51:49

“Mama?” Serempak suara panggilan dari arah ruang tamu segera mengalihkan ketegangan Cara yang berdiri di ujung tangga. Suara familiar yang begitu ia rindukan tersebut membekukan seluruh tubuh Cara. Kepalanya berputar dan kelegaan yang menerjang dadanya membuat terperangah dengan keras.

Lama, Cara hanya membeku. menatap dua anak berumur sembilan tahun yang berlari ke arahnya dengan langkah lebar-lebar. Kedua lengannya melebar, menghambur dan memeluk tubuhnya dengan erat.

“K-kalian di sini?” Cara masih tak mempercayai apa yang dilihatnya. Kedua kembar ada di hadapannya. Setelah sepanjang malam kerinduan bercampur kecemasan yang tak berhenti menggantung di atas kepalanya, kini mereka ada di hadapannya. sungguh-sungguh ada di hadapannya. Bisa ia sentuh, ia cium dan ia peluk dengan kedua tangannya.

Cheryl mengangguk, merangkul leher Cara saat wanita itu membungkuk. “Om Mano bilang akan membawa kami menemui mama.”

“Papa Zevan membawa kami ke rumah kakek buyut.” Darrel memberitahu. “Kami tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Malah menurut ku Ethan nih sebenernya baik. Cuma dia kurang kasih sayang aja. San akhirnya dia gak tahu gimana cara mencintai. Sebe yang kayak gini harus dibawa ke psikolog sih. Tapi emang kelakuan Ethan sadis sih
goodnovel comment avatar
Anugrah
dan ternyata Ethan memang benar-benar brengsek. kenapa g berjodoh sama zevan saja yg priya baik
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Ooooh ternyata si Emma mainan mereka juga.. Emang cuma Cara deh yang 'spesial' buat Ethan..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Istri Sah   22. Keluarga Bahagia

    Napas Cara tertahan. Emosi di wajah Ethan begitu pekat. Berhasil membuat bulu kudunya merinding. “Apa yang kau inginkan dari mereka?”Ethan semakin menundukkan kepalanya. Menyingkirkan jarak di antara wajah mereka. “Sepertinya aku sudah mengatakan padamu, kan?”Membuat si kembar kecewa padanya dan Zevan, ulang Cara dalam hati. Wajahnya memucat.“Jadilah istri yang patuh dan penonton yang baik, Cara. Mungkin itu akan menjadi satu-satunya kesempatan bagimu untuk memperbaiki hubungan kita. Sepertinya gambaran keluarga yang bahagia bersamamu dan si kembar bukanlah masa depan yang buruk untuk dibangun. Kau bersedia menjadi bagian dari kebahagiaan kami?”Cara membeku. Ethan seolah menekan kata kami. Merujuk pada pria itu dan si kembar dan mengecualikan dirinya. “Kau tak bisa begitu saja merebut mereka dariku.”“Katakan itu saat kau memalsukan keguguranmu dan menyembunyikan mereka dariku.”“Toh kau tak menginginkan mereka.”“Belum,” koreksi Ethan. Menarik tubuh dan menegakkan punggung. “Seka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Kembalinya Sang Istri Sah   23. Saudara Kandung

    Rupanya tak hanya Zevan yang diundang Ethan untuk acara makan malam tersebut. Tetapi juga kedua orang tuan Ethan, Irina dan Roy. Yang sudah menunggu di dalam restoran. Ethan seolah sengaja memilih lokasi restoran yang ada di pinggiran kota. Dengan suasana yang lebih pribadi. Selain karena restoran ini juga salah satu bangunan yang baru dibelinya bulan lalu. Ekpreso Zevan seketika berubah dingin ketika beralih pada keangkuhan di wajah Ethan. “Kau menculik mereka?” Ethan tersenyum, kedua kaki tangannya menahan pria itu yang hendak bergerak ke arahnya dengan ancaman. “Lepaskan!” Zevan menyentakkan tangannya dari pegangan pengawal Ethan. Matanya melotot penuh kedongkolan. Menghela napas kasar dan mundur satu langkah. “Menculik? Kenapa pemilihan katamu terdengar sedikit menyinggung perasaanku, Zevan. Mereka anakku. Anak-anakku.” “Kau membunuh mereka.” “Mereka masih hidup, bukan?” Zevan menggeram. Wajahnya semakin menggelap dengan sikap santai yang dipamerkan oleh Ethan. Seolah sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Kembalinya Sang Istri Sah   24. a. Permainan Para Wanita Ethan

    Tubuh Cara dibanting di tengah kasur. Cukup keras meski tidak menyakiti karena kasurnya yang empuk. Tubuh Ethan menindih di atas wanita itu. Satu tangan memaku kedua tangan cara di atas kepala sementara tangan yang lain menahan berat tubuhnya agar tak sepenuhnya menindih Cara. Wajah Ethan berada tepat di atas wajah Cara. Saling mengunci pandangan meski dengan emosi yang berbeda. “Aku tak pernah menyangka menyentuhmu bisa menjadi candu seperti ini, sayang,” kekehnya. Mengambil satu lumatan singkat dan dalam di bibir Cara. Sengaja membiarkan napas panasnya berhembus di seluruh permukaan wajah Cara. Cara menggeliat dengan sia. “Kau benar-benar keterlaluan, Ethan. Untuk apa kau menyiapkan kamar untuk mereka jika kau tidak berniat membuat mereka tinggal di sini.” “Kau berharap mereka tinggal di sini?” “Lalu apa yang sebenarnya kau inginkan? Kau ingin menggunakan mereka untuk mengancamku, kan?” Ethan tertawa kecil. ”Tidak, tapi aku suka kepercayaan dirimu. Hanya saja, aku yang menggun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kembalinya Sang Istri Sah   24. b. Permainan Para Wanita Ethan

    Beberapa saat kemudian … Dengan gaun malam pilihan Ethan, pria itu menyeret Cara masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan apapun. Tak memedulikan rontaan Cara. “Di mana ini?” Cara memucat ketika mengedarkan pandangan ke sekeliling mobil yang mulai berhenti di area parkir. “Klub malam,” jawab Ethan dengan geli akan kebengongan di wajah Cara. Cara menoleh, menatap Ethan yang terkekeh. Ia bertanya bukan karena tidak tahu tempat macam apa ini. “Zaheer sedang mengadakan pesta ulang tahunnya. Dan kau akan menjadi pasanganku malam ini.” Entah kenapa Cara merasakan firasat yang buruk tentang ini. Begitu keduanya memasuki ruangan yang berisik hingga menyakiti gendang telinga Cara, Zaheer yang berpakaian warna gold dengan kilau terlalu mencolok tersebut langsung datang menghampirinya. Kepala pria itu dihiasi mahkota dengan warna senada. Karena suara yang terlalu bising, keduanya menyapa dan bicara dengan membaca gerakan bibir. Melambaikan tangan ke arah tamu undangan yang lain. Eth

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kembalinya Sang Istri Sah   25. Niat Jahat Emma

    “Apa yang terjadi?” gusar Ethan begitu menemukan Zaheer yang berdiri di depan pintu ruangan berwarna putih tersebut. Ada kecemasan yang tersirat di kedua matanya. Muncul tanpa ia menyadarinya. “Seperti yang kau bilang, aku hanya menakutinya. Dan seperti yang kau bilang dia akan ketakutan. Tiba-tiba dia meminta waktu untuk ke kamar mandi. Dia mengatakan hanya lima menit, saat kupikir dia masuk ke dalam terlalu lama dan menemukannya pingsan. Entah dari mana dia mendapatkan obat itu, mulutnya sudah dipenuhi busa.” Ethan menggeram. “Apa yang dikatakan oleh dokter?” “Overdosis obat. Tepatnya obat apa, dokter masih belum memberitahuku. Dia ingin bicara denganmu. Sekarang perutnya sedang dikuras, selebihnya aku tak tahu. Aku hanya menyuruh mereka melakukan apa pun yang diperlukan agar dia selamat setelah mengatakan dia istrimu.” Kedua tangan Ethan mengepal kuat. “Dia sengaja.” Zaheer hendak mengatakan sesuatu untuk membantah, tetapi ia sendiri tak yakin dengan perkiraannya sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Kembalinya Sang Istri Sah   Part 26

    Mata Ethan memicing tajam ke arah Cara, yang terengah pelan sambil menahan ringisan di wajah. “Apa yang dikatakannya benar?” Cara menyentakkan wajahnya dari genggaman Ethan yang mulai melonggar. “Jangan berpura tak tahu, Ethan. Kau yang memberikannya pada Emma, kan?” Alis Ethan menyatu. “Emma yang mengatakannya?” Cara membuang wajah. Tak perlu menjawab. Sandiwara Ethan memang selalu sempurna. Tak pernah tak sempurna. Pria itu yang mendorongnya jatuh, pria itu pula yang akan mengulurkan tangan ke arahnya. Membiarkan semua orang merundungnya, lalu menjadikan dirinya menjadi istimewa dibandingkan wanita-wanita pria itu yang lain. Ethan memang pria paling manipulatif yang pernah ia kenal. Kemarahan di dadanya masih bergemuruh meski Ethan mulai tampak tenang. Entah apa yang menjadi berbeda dirinya mati karena pria itu lewat tangan Emma atau dengan tangannya sendiri. Melihat kemarahan Ethan, sepertinya mati di tangannya sendiri adalah kelancangan yang tak bisa pria itu maafkan. Bukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Kembalinya Sang Istri Sah   27. Bertemu Zevan

    “S-sakit, Ethan,” rintih Cara. Tangannya berusaha menarik tekanan Ethan yang semakin kuat.“Aku tahu.” Pegangan Ethan akhirnya melonggar. Melengkungkan seringai jahat sembari mundur satu langkah dan membiarkan perawat menangani sang istri.Cara menggigit bibir bagian dalamnya, pandangannya tertunduk. Menghindari tatapan intens Ethan dan mengamati perawat yang segera menutup luka tusukan di sana dengan plester dan kembali memasang jarum infus di tangannya yang lain.“Kalian bisa keluar,” perintah Ethan tepat ketika si perawat menyelesaikan pekerjaannya. Kembali meninggalkan mereka berduaan.“Apakah kau akan berhenti memikirkan Zevan jika aku memenjarakannya?”Cara tercekat pelan. “Apa?”“Aku tak tahan ketika mendengar mereka memanggil Zevan. Sangat mengganggu. Dan semakin aku memikirkannya, sepertinya …”Cara menggeleng dengan cepat. “Tidak, Ethan.”Ethan tertawa kecil. “Aku tak butuh ijinmu.”“Zevan tidak bersalah. Akulah yang datang padanya.”“Ck, kau memang tak bisa menahan diri unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Kembalinya Sang Istri Sah   28. Pembunuh

    Cara memelintirkan lengannya dengan kesal. “Lepaskan, Zaheer.”Pegangan Zaheer semakin kuat, menghadang di antara Cara dan Zevan saat pria itu beranjak berdiri.“Bukankah keahlian Ethan memang menjadi menyedihkan?”“Katakan itu pada dirimu sendiri, Zevan. Apakah rumah utama kekurangan cermin untukmu?” Zaheer menyelipkan tawa kecil sebelum melanjutkan. “Atau kau terlalu malu menatap wajahmu sendiri?”Wajah Zevan membeku. Kata-kata Zaheer berhasil mengena di hatinya.“Meski kau cucu kesayangan kakek, kau tahu kakak masih berpikir logis untuk tidak menjadikanmu penerusnya, kan? Kenapa kau masih tak menyadari dirimu yang sebenarnya.”Zevan menggeram. Kedua tangannya mengepal.Pandangan Zaheer turun ke bawah. Tersenyum lebih tinggi. “Sejak kembali, rupanya kau kesulitan mengendalikan emosimu, ya? Apakah karena Ethan ternyata masih unggul dibandingkan dirimu? Bahkan setelah kau membuatnya berakhir di penjara.”Tatapan Zevan seketika beralih pada Cara. Yang mulai diselimuti kebengongan. “Omo

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 3

    My Lovely Wife“Jadi apa yang kau katakan?”Ethan menggeleng. “Ponselku berdering. Theo sudah di bawah.”Zaheer hanya manggut-manggut. “Tapi menurutmu sampai kapan dia akan berpikir dirinya masih hamil?”“Kapan pun itu, tak akan lama. Ck, aku tak tahu kehamilan. Menurutmu berapa minggu perut harus terlihat besar?”“3-4 bulan biasanya sudah mulai terlihat perkembangannya. Seperti Yang dikatakan Cara. Apalagi ini kehamilan keduanya.”Napas Ethan tertahan sejenak. “Aku tak tahu bagaimana cara memberitahunya.”“Kau akan menemukannya.” Zaheer mengedikkan bahu. “Seperti biasanya.”Ethan tak membalas.“Setelah keguguran itu, rahimnya juga sudah kembali normal.”Tambahan penjelasan Zaheer yang sudah diketahuinya itu membuat Ethan semakin dilanda dilema. Tak ada cara selain menghadapinya. Cara memang perlu tahu.Pada akhirnya, setelah empat hari masih dalam pengawasan intens dokter Faryal

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 2

    Jangan Meninggalkan Kami“E-ethan?” lirihnya dengan suara yang lemah. Tenggelam di antara isakan Ethan yang mulai membasahi punggung tangannya, yang menempel di wajah pria itu. Cara mulai menepikan rasa pusing yang menggelitik kepalanya. Entah bagaimana ia berada di tempat ini, terbangun dan menemukan Ethan yang terisak di sampingnya.‘Kami benar-benar membutuhkanmu, sayang.’ Bisikan yang diucapkan dengan penuh permohonan tersebut adalah kalimat pertama yang menyambutnya begitu kesadaran perlahan mulai muncul dan menguasainya. Istriku. Itu adalah panggilan terindah yang pernah diucapkan oleh Ethan. Dengan penuh ketulusan yang menghangatkan dadanya. Akan tetapi, kenapa suara Ethan terdengar begitu sedih? Kenapa pria itu bahkan … menangis? Tangannya mulai bergerak pelan. Menatap kepala Ethan yang masih tertunduk dengan menggenggam tangannya. Genggamannya semakin kuat, tetapi setidaknya tangannya masih bisa digerakkan, untuk mendapatkan perhatian Ethan

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 1

    Kembalilah, Kami Membutuhkanmu“Mama masih tidur?” gumam Cheryl, menjatuhkan kepalanya di pundak sang papa. Sementara Darrel yang berdiri di samping Ethan hanya menatap lurus pada ranjang pasien. Tempat sang mama berbaring dengan mata terpejam. Dengan dua mesin di samping kanan dan kiri ranjang yang mengeluarkan bunyi konstan, terhubung dengan tubuh rapuh Cara sebagai penunjang hidup. Sementara ketiganya berdiri di balik dinding kaca. Sejak tiga puluh menit yang lalu. Ethan merasakan genggaman tangan Darrel yang menguat. Pertanyaan Cheryl juga pertanyaan yang tak diucapkan sang putra. Sekaligus pertanyaan yang belum ia temukan jawabannya. Mereka masih menunggu. Berharap di tengah keputus asaan yang seolah tak ada ujungnya.“Sudah lima menit.” Ethan lebih memilih mengalihkan pembicaraan.  Ini sudah kedua kali Cheryl meminta tambahan lima menit setelah tiga puluh menit rutinitas yang wajib mereka lakukan setiap hari ini.Cheryl tak menjawab, t

  • Kembalinya Sang Istri Sah   75. Berakhir (End)

    “Tuan?” Suara benda jatuh dari seberang mengaktifkan sikap siaga Theo. Tubuh pria itu menegang. Menyusul erangan sang tuan yang seolah mengumpat dan suara lain yang terdengar.‘Kau bersama Cara?’Ujung mata Theo melirik ke samping. Menyadari sang nyonya yang tiba-tiba peka dengan keterkejutannya. Tatapan keras wanita itu melirik ponsel yang masih menempel di telinga.“Aku ingin bicara dengan Ethan. Berikan padaku.” Tangan Cara terulur, tetapi reaksi Theo tentu saja bergerak menjauh. Untuk selanjutnya ia membeku dengan suara Zevan dari seberang.‘Well, turuti kemauannya atau kepala bosmulah yang kulubangi selanjutnya.’‘Sialan kau, Zevan!’ umpat sang tuan yang tertahan.‘Kenapa kau begitu percaya diri kalau dia akan menyelamatkanmu, Ethan? Meski Cara bisa, dia tak akan melakukannya.’Mata Theo terpejam dengan percakapan yang terdengar. Sembari kepalanya berpikir keras mencari cara menyelamatkan sang tuan. Kepala pengawal

  • Kembalinya Sang Istri Sah   74. Patah Hati

    Suara dering ponsel yang terdengar dari balik pintu mengalihkan perhatian Ethan dan Mano. Ethan beranjak dan gegas mendekati pintu ruangannya yang didorong terbuka oleh Cara sebelum ia sempat menyentuh gagang pintu.“Ponselmu sejak tadi berbunyi. Sepertinya ada urusan yang penting.” Cara mengulurkan benda pipih tersebut. Memuji dirinya sendiri akan suaranya yang keluar setenang air danau meski hatinya terasa remuk redam.Ethan menunduk, menatap nama Bianca. Tak biasanya wanita itu menghubunginya malam-malam begini. Dan melihat riwayat panggilan yang menunjukkan belasan panggilan tak terjawab, sepertinya ada sesuatu yang serius. Tanpa berpikir dua kali, ia menjawab panggilan tersebut.“Ada apa?”Ethan mengerjap terkejut, kepalanya berputar dan langsung bertatapan dengan Mano. Keseriusan merebak di seluruh permukaan wajahnya, mengirim pesan pada Mano yang langsung menangkap sinyal tersebut dan menghampirinya.“Kita harus ke rumah sakit,” uc

  • Kembalinya Sang Istri Sah   73. Pernikahan Bisnis

    “Ada yang ingin kubicarakan denganmu.” Suara Zevan memecah ketegangan yang membentuk di sekitar keempat orang tersebut.Cara mundur satu langkah. Zevan yang berdiri di hadapannya bukan lagi Zevan yang ia kenal. Ah, ia tak pernah benar-benar tahu siapa Zevan yang berdiri di depannya saat ini juga sebelum-sebelumnya.Pandangan Zevan melirik kedua anak buah Ethan yang ada di samping kanan dan kiri Cara. Tak perlu bertanya apa yang ada di balik jas kedua pria besar dan tinggi tersebut. Akan tetapi … pandangannya beralih pada Cara. Satu-satunya yang paling lemah dan kesempatan yang dimilikinya untuk menghancurkan Ethan.Ia menekuk lututnya, memastikan raut penyesalan dan menyedihkan yang sempurna sebelum berbicara dengan penuh permohonan. Zevan melepaskan jaket hitamnya dan mengangkat kedua tangan pada dua pria tersebut, menunjukkan tak ada ancaman apa pun yang akan dilakukannya pada Cara.“Hanya lima menit,” ucapnya menatap lurus kedua mata Cara. “Mer

  • Kembalinya Sang Istri Sah   72. Tak Ada Alasan

    ‘Kau membunuhnya. Dia melakukan apa pun untuk mempertahankanmu.’  Jeda yang cukup lama, menciptakan keheningan di antara keduanya. ‘Hingga detik ini, kakek masih merasa apa yang dikatakannnya memang benar.’Mata Zevan terpejam mengingat kalimat terakhir Arman sebelum ia keluar dari ruangan tersebut. ‘Seharusnya dia tak melakukan itu. Itu adalah kesalahan terbesar di hidupnya yang menyedihkan. Kalian yang terlalu lemah.’Tak ada penyesalan apa pun telah mengucapkan kata yang berasal dari hatinya yang terdalam. Ia adalah kesalahan. Wanita itu melakukan kesalahan. Semua hidupnya yang menyedihkan menurun dari wanita itu. Ia hanya sedikit berbaik hati untuk mengakhiri nasib menyedihkan itu. Sebagai anak yang berbakti. Ujung bibirnya tertarik ke atas. Membentuk seringai tipis.*** “Apa maksudmu kakek tak sadarkan diri?” Kepala Ethan terangkat dari ponsel di tangannya pada Zaheer yang duduk di ujung sofa. Kecemasan menyelimuti wajah sang sepupu. “Hasil

  • Kembalinya Sang Istri Sah   71. Pengkhianatan Sang Cucu Kesayangan

    “Sepertinya ada banyak hal yang mengganggumu?” gumam Ethan saat keduanya berbaring dan sudah mendapatkan posisi nyaman di atas tempat tidur. Akan tetapi wanita itu tak juga tertidur setelah setengaha jam lebih.Cara menoleh ke belakang. “Kau belum tidur?”Ethan memutar tubuh Cara menghadapnya. “Apa yang sedang kau pikirkan?”“Hmm, bukan hal yang penting,” senyum Cara.“Tetapi mengganggumu.”Cara menghela napas rendah. Masih dengan senyum yang tersungging lebar, telapak tangannya menyentuh wajah Ethan. Mengusapkan jemarinya di rahang Ethan dengan lembut. “Seberapa pun kerasnya aku berusaha tak memikirkan semuanya, semua itu hanya semakin menggangguku, Ethan. Apa yang sebenarnya terjadi?”“Aku tak mungkin di sini jika rencana Zevan memang berhasil, Cara.”“Kenapa dia melakukan semua ini padamu? Pada Cheryl? Juga padaku dan anak …” Kalimat Cara seketika terhenti.Mata Ethan memicing tajam. Ekspresi wajah pria itu seketika berubah tegang. “Apa yang dilakukannya padamu?”Cara mengerjap. C

  • Kembalinya Sang Istri Sah   70. Tidak Ada

    Arman Anthony menunggu di balik pintu kaca gelap yang ada di sampingnya, ketika pintu itu bergeser membuka, sang cucu melangkah keluar dari ruang interogasi bersama seorang pria berjaket hitam dengan tubuh besar yang menampilkan sikap dan ekspresi datar sebelum berjalan meninggalkan cucu dan kakek tersebut.“Kenapa aku tak terkejut?” Ethan bergumam rendah. Kedua pengacaranya memberikan satu anggukan hormat pada Arman Anthony, kemudian berpamit pergi bersama dua pengacara kiriman sang kakek yang berhasil membawanya keluar dari ruangan tersebut. “Aku bisa melakukannya sendiri. Apakah Mano yang membuat masalah? Atau Zaheer? Ck, mereka begitu tak sabaran.”“Kenapa kakek pun tak terkejut kau tak mengucapkan terima kasih, Ethan.”Ethan mendesah pelan. Ada kejengahan yang tersirat di kedua mata abu gelapnya. “Karena aku tahu bukan itu yang kakek inginkan dariku.”Arman tersenyum tipis. “Sepertinya mereka tidak memberimu makanan yang layak. Kakek akan mak

DMCA.com Protection Status