Althon melirik jam tangan. “Aku harus segera pergi. Aku akan menghubungimu lagi untuk detail makan malam kita.”“Berhati-hatilah, Daddy.” Agnes membungkuk, mengamati kepergian Althon. Ia mengembus napas lega ketika pria itu sudah menghilang. “Astaga, apa yang terjadi? Daddy mengajakku makan malam di Sky Heaven. Aku harus segera bersiap-siap.”Agnes menerima panggilan ayahnya. “Acara sudah selesai, Ayah. Aku akan pulang sekarang. Kau tidak perlu mencemaskanku.”Alicia mengamati Agnes,menampiar pipi berkali-kali. “Aku tidak sedang bermimpi. Aku melihat Agnes membungkuk pada Althon. Dia juga memanggil Althon dengan panggilan Daddy. Apa yang sebenarnya terjadi pada Agnes? Kenapa dia sangat menghormati Althon?”Alicia tercenung selama beberapa waktu, menonton video di ponsel. “Aku sengaja merekam percakapan Althon dan Agnes sebagai bukti. Agnes tidak akan lagi bisa mengelak.”Agnes bersiap untuk pulang, berjalan menuju bandara. Wajahnya tampak sangat bahagia. Senyumnya tidak menghilang. “I
Althon bangun dalam keadaan segar bugar. Ia tertawa ketika mengingat ekspresi Alvin, Alicia, dan yang lain ketika berada di dalam gua. “Mereka tampak sangat ketakutan. Agnes juga berakting dengan sangat baik.”Althon sarapan bersama Anthony. Ia menceritakan semua kesenangan di Pulau Mande. “Berani sekali orang-orang sialan itu memfitnahmu dan memperlakukanmu dengan sangat buruk, Althon! Aku akan menghancurkan mereka! Mereka harus tahu siapa kau sebenarnya!” Anthony menggebrak meja hingga tubuhnya bergetar. “Kakek, tenanglah. Aku sangat senang berlibur di Pulau Mande. Mereka mengerjaiku, dan aku membalas dengan mengerjai mereka. Aku bisa mengatasi mereka. Sejujurnya, kehadiran mereka membuat liburanku menjadi sangat menyenangkan.”“Althon, kau tidak bisa membiarkan orang-orang itu terus menghinamu dan berbuat seenaknya padamu.” Anthony mengembus napas panjang. “Kau benar, Kakek. Aku akan memberi mereka pelajaran.”Althon berlatih di halaman bersama para pengawal. Ia beristirahat di
Althon menikmati liburan di pantai. Ia menunggangi kuda, berlomba dengan Alan dan para pengawal lain. Sayangnya, ia harus mengakui kekalahan karena berada di posisi terakhir. “Tuan Muda, persiapan makan malam Anda bersama Agnes sudah siap,” ujar Alan seraya memberikan sebotol minuman pada Althon. Althon meneguk minuman. “Kerja bagus, Alan. Aku sangat berharap Alvin pergi ke Emerald Place. Aku sudah menyiapkan kejutan untuknya.”Althon mengabari Agnes. “Aku masih memiliki banyak waktu sebelum makan malam. Aku sebaiknya menggunakan waktu liburanku dengan baik.”“Althon, bagaimana dengan persiapan makan malammu dengan Agnes Lin?” tanya Anthony ketika Althon memasuki rumah. “Semua persiapan sudah sempurna, Kakek. Aku hanya perlu datang dan makan malam bersama Agnes. Dia sudah banyak menolongku ketika di Pulau Mande” Althon duduk di sofa. “Apa kau keberatan jika aku pergi dengan Agnes, Kakek?”Anthony tertawa. “Tentu saja tidak. Aku akan mendukungmu selama kau bahagia. Hanya saja, aku i
“Terima kasih sudah mengundangku makan malam, Daddy.” Agnes mengamati keadaan sekeliling, menunduk untuk menyembunyikan pipinya yang memerah. Ia belum pernah makan malam di Sky Heaven sebelumnya. Althon membuat makan malam ini terasa sangat istimewa. “Tempat ini sangat luar biasa.”“Aku senang kau menyukai tempat ini, Agnes.” Althon duduk di kursi, memberi tanda pada pelayan untuk membawa hidangan. Enam pelayan memasuki rooftop, menata hidangan dan minuman di meja. Althon sengaja memesan tempat ini untuk makan malam bersama Agnes. Ia tidak ingin siapa pun mengganggu pembicaraan mereka.Alan dan beberapa pengawal berjaga di setiap sisi balkon. Para pengawal lain menyebar ke sekeliling gedung, pusat kota, dan gerbang masuk Emerald Place. Althon dan Agnes menikmati makan malam dalam diam. Althon tidak pernah makan malam di tempat mewah bersama seorang wanita cantik sebelumnya. Ia hanya pernah berangan-angan untuk mengajak Alicia ketika masih berkencan dengan wanita itu. Ia beruntun
“Alicia.” Alvin mulai ketakutan ketika melihat para penjaga memasuki rooftop. “Kita sebaiknya segera pergi dari restoran ini sekarang juga. Para penjaga memasuki rooftop, dan aku takut mereka sedang mencariku.”“Apa maksudmu, Alvin?” Alicia masih mengamati sekeliling, mencari keberadaan Althon. “Kita belum boleh pergi sebelum kita menemukan Althon.”“Ayolah, Alicia. Kita sudah melihat Agnes bersama Tuan Sean, bukan dengan Althon. Kau pasti salah mendengar soal ajakan Althon pada Agnes.” Alvin menunduk ketika beberapa penjaga melewatinya. “Althon tidak mungkin berada di restoran ini.”“Aku tidak mungkin salah mendengar, Alvin. Aku melihat dan mendengar pertemuan dan obrolan Althon dan Agnes. Aku bahkan merekam video mereka. Aku yakin Althon berada di tempat ini.”“Althon hanya pria miskin, Alicia. Dia tidak mungkin memiliki uang bahkan untuk memasuki Emerald Place sekalipun. Aku yakin dia pasti sedang berada bersama para berandal di suatu tempat. Kita benar-benar harus pergi dari resto
Alvin dan Alicia keluar dari Sky Heaven. Mereka melihat Agnes tengah berbincang dengan Sean Ruild di teras. Mobil melaju sangat cepat meninggalkan Sky Heaven. Alvin merasa sangat tegang meski ia mulai menjauh dari pusat Emerald Place. Sementara itu, Alicia tampak sangat kesal. Ia cemberut sepanjang perjalanan, menoleh ke jalan terus menerus. “Alicia, aku sungguh meminta maaf padamu. Aku berjanji akan membawa ke tempat yang luar biasa setelah masalah keluargaku selesai,” ujar Alvin.Alicia mengembus napas panjang. “Aku minta maaf karena aku memaksamu sampai kau tidak sadarkan diri, Alvin. Aku sungguh menyesal.”Alicia mengelus bahu Alvin. “Kau adalah pria yang sangat luar biasa. Kau mau berkorban demi aku. Aku harus mengakui jika aku salah. Althon tidak mengajak Agnes makan malam di Sky Heaven.”Mobil keluar dari pusat kota, melaju sangat kencang di jembatan. Althon kembali makan malam bersama Agnes di rooftop. “Apa aku membuatmu lama menunggu, Agnes?”“Tidak, Daddy.” Agnes senang
Anthony menunggu kedatangan Althon di ruang utama. Ia sangat khawatir setelah mendapat kabar Alex, Alexa, dan Albert berkunjung ke Sky Heaven. “Althon, apa kau baik-baik saja?” Anthony seketika berdiri ketika melihat Althon memasuki rumah bersama Alan dan para pengawal. “Aku baik-baik saja, Kakek. Aku sangat menikmati makan malam ini.” Althon duduk di sofa. “Ada apa, Kakek? Kau tampak ketakutan.”“Althon.” Anthony mengembus napas panjang. “Aku sangat khawatir ketika mendapatkan kabar Alex, Alexa, dan Albert berkunjung ke Sky Heaven. Aku takut mereka bertemu denganmu.”“Kau tidak perlu khawatir, Kakek. Aku bergegas pergi ketika tahu mereka berkunjung.”Anthony mengembus napas lega. “Syukurlah. Keberadaanmu masih harus sangat dirahasiakan dari keluarga Leander, Althon.”Althon beristirahat di kamar, menatap langit-langit ruangan. Ia merasa bersalah karena membuat Anthony khawatir. “Aku harus semakin giat belajar dan berlatih.”Althon membuka Ansen, mengamati layar hologram. “Alex, Ale
“Jangan mengecewakan keluarga kalian untuk kedua kalinya, Noah, Alvin.” James menepuk bahu Alvin dan Noah. “Kami semua mengandalkan kalian.”Alvin dan Noah mengangguk, memasuki mobil, melambaikan tangan pada James dan semua anggota keluarga Julian yang mengantar kepergian mereka. Alvin dan Noah tampak sangat tegang. Ini adalah kesempatan mereka untuk memperbaiki keadaan keluarga Julian sekaligus memperbaiki kesalahan mereka. “Kita tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun, Alvin. Kita harus fokus pada tugas kita untuk menemui Tuan Sean. Kita harus menuruti semua persyaratan yang dia ajukan pada kita,” ujar Noah. “Aku mengerti.” Alvin mengepalkan tangan erat-erat, mengamati ponselnya yang terus berdering. “Alicia menghubungiku.”Noah mematikan ponsel Alvin. “Kau harus ingat pesan ayah, Alvin. Kau sudah tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan Alicia. Jika kau berhubungan lagi dengannya, ayah akan mengusirmu dan tidak akan menganggapmu anaknya lagi.”Noah mengembus napas pa
Para pendukung Brody seketika bersorak di saat Ray meringis kesakitan, sedangkan para pendukung Ray memaki sangat kencang, tidak menerima hasil pertandingan. “Sial!” Ray memegang tangannya. “Sampah itu mematahkan tanganku. Aku nyaris tidak bisa menggerakkan tangan kananku sekarang.”Kedua pendukung mulai berkelahi hingga beberapa barang terlempar. Gon memukul beberapa penonton yang menghalangi jalannya. Ia pergi menuju pintu keluar, mengamati Brody. “Aku akan kembali untuk merekrutmu, Brody.”Althon mengamati kepergian Gon, menoleh pada Brody. “Kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti.”“Tutup mulutmu, brengsek!” Brody bernapas terengah-engah. “Kau membuatku kesulitan! Kau harus memberikan uang hadiah itu padaku!”“Beristirahatlah sekarang, Brody. Kau harus bersiap untuk berbincang dengan Ali dan yang lain,” ujar Althon seraya memberi tanda pada Ali.“Ah, jadi pemimpin para pengawas itu bernama Ali.” Brody tersenyum, terdiam saat Ali m
Ronny bergegas mengumpulkan seluruh anggota di gedung. “Ayahku baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia sedang dalam perjalanan menuju Paulcity sekarang. Dia kemungkinan tiba sore nanti. Kita harus mempersiapkan keamanannya.”Para anggota Red Sting mengangguk, menyebar ke sekeliling. Mereka segera menghubungi anggota lain.Ronny menghubungi Gon, menendang kursi hingga terlempar dan hancur di lantai. “Dasar bajingan! Gon masih belum mengangkat panggilanku dan membalas pesanku! Apa yang sebenarnya sedang dia lakukan sekarang?”Ronny duduk di sofa, menenangkan diri. “Ayah pasti memiliki kabar penting sekarang. Aku senang dia datang, tetapi di saat yang sama, aku takut keadaan berubah menjadi kacau. Aku baru saja mendengar jika seseorang menyerang ayah setelah kepergianku dan yang lain dari Snowacity tempo hari.”Sementara itu, pertandingan antara Brody melawan Ray masih berlangsung. Para penonton semakin bersorak, tidak sabar menunggu pemenang pertandingan. Brody dan Ray sama-sama tidak i
Randy, Ronald, dan Max saling bertatapan. “Kami sejujurnya datang untuk mengunjungi mereka. Kami akan bertemu dengan mereka secepatnya,” jawab Randy. Linda menoleh ke samping. “Apa kau juga ingin bertemu dengan Alvin, Alicia?”Alicia sontak terkejut, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengingat bagaimana menyebalkan Linda saat di Pulau Mande. “Dasar wanita sialan! Aku pasti akan menamparnya jika dia bukan mantan guru sekolahku,” gumamnya geram. Randy, Ronald, dan Max sontak terperangah, mengamati seorang wanita bertopi bundar yang duduk di samping mereka. Alicia membuka topi, tersenyum. “Nona Linda, kau menggagalkan kejutanku. Aku ingin mengejutkan Randy, Ronald, dan Max.”“Astaga, aku benar-benar menyesal.” Linda tertawa. “Aku mengira jika Randy, Ronald, dan Max sudah tahu keberadaanmu, Alicia.”“Lupakan masalah itu, Nona Linda. Aku hanya bergurau.” Alicia terkekeh pelan, mengutuk Linda dalam hati. Linda mendapatkan sebuah panggilan, berdiri dari kursi. “Aku harus pergi sekarang.
“Alvin!” Kevin terus berteriak seraya melambaikan tangan. “Dia memang Alvin. Dugaanku selama ini ternyata tidak salah. Aku senang bisa bertemu dengannya.”“Tunggu!” Kevin mendekati sisi rooftop, mengamati sosok pria berseragam petugas kebersihan di rooftop samping lekat-lekat. “Alvin bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung. Dia … tampaknya mengalami nasib yang sama denganku. Aku harus segera bertemu dan berbincang padanya.”“Kau tidak bisa melakukannya, Kevin,” ucap seorang pria di belakang Kevin, “masa hukumanmu akan bertambah jika kau melanggar peraturan.”Kevin sontak berbalik. “Aku mohon beri aku waktu untuk berbicara dengan temanku. Aku tidak akan melarikan diri. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu. Aku mohon.”“Tidak.” Pengawal itu menolak. “Lakukan tugasmu dengan baik agar masa hukumanmu segera berakhir. Kau akan mendapatkan potongan masa hukuman jika kau bekerja dan berperilaku dengan baik.”Kevin mengepalkan tangan erat-erat, memejamkan mata. Ia nyaris gila bekerja sebag
Suasana restoran semakin ramai dari waktu ke waktu. Mobil-mobil terparkir di sisi jalan. Orang-orang terus berdatangan ke restoran, memadati halaman depan. Beberapa pejalan kaki berhenti untuk mengecek keadaan. Di saat yang sama, Ton, Res, dan para pemilik restoran mengawasi dari seberang jalan. Mereka tampak semakin kesal melihat keramaian restoran. Sepanjang mereka membuka restoran dan toko roti, mereka belum pernah mendapatkan pelanggan sebanyak itu. “Sial! Berandal itu mendapatkan banyak keuntungan hari ini! Orang-orang terus berdatangan ke restoran itu! Aku bahkan mendengar jika beberapa orang sengaja datang dari luar kota untuk melihat pertandingan.”Res mengentak trotoar, mendengkus kesal. “Sial! Ini membuatku sangat muak!”“Tenanglah, Res! Kita akan melihat kehancuran mereka sebentar lagi!” ujar seorang pemilik restoran meski ia tidak yakin dengan ucapannya sendiri. “Para berandal itu berhasil lolos dari rencana kita karena kita tidak melibatkan para pelanggan! Saat gas itu
“Ray berhasil memenangkan ronde kedua! Dia berhasil menyeimbangkan kedudukan!” teriak Althon seraya maju beberapa langkah. Ia melihat para penonton bersorak dan saling mencibir. “Brody dan Ray memiliki satu peluang lagi untuk menjadi pemenang!”Althon melirik Brody singkat. “Apakah Brody akan tetap menjadi si raja tanpa terkalahkan atau gelar itu akan lenyap saat Ray memenangkan pertandingan?”Ray tersenyum lebar, tertawa. “Aku tahu cara ini berhasil. Dia kehilangan fokus dan ketenangan setelah aku menceritakan sebuah cerita palsu! Aku tidak menyesal membayar beberapa orang untuk mencari informasi mengenai Brody.”Brody menunduk, mengamati kedua tangannya yang bergetar hebat. Matanya berkaca-kaca saat terbayang kenangan buruk mengenai ayahnya dan masa lalunya. “Aku sudah membunuh ayah? Aku sungguh menyesal!”Para pendukung Brody tampak kecewa hingga mencibir dan meneriakinya. Para pendukung Ray terlihat tertawa terbahak-bahak saat Brody hanya diam. “Lihatlah siapa pecundang di depank
“Ini adalah pertarungan adu panco, bukan pertarungan bebas! Tidak ada perkelahian saat pertandingan adu panco! Siapa yang memukul akan langsung didiskualifikasi!” teriak Althon. Brody dan Ray seketika berhenti, mundur selangkah, saling menatap tajam. Ray tersenyum bengis, “Aku berhasil memancing emosi sampah itu! Aku tahu cara ini akan berhasil. Akulah yang akan memenangkan pertandingan dan mendapatkan uang itu,” gumamnya penuh keyakinan.“Sial!” Brody menggigit bibir untuk menenangkan diri. “Si brengsek itu tahu kelemahanku. Aku tidak akan membiarkan seseorang menghina mendiang ayahku.” Para penonton tampak kecewa karena perkelahian batal. Mereka mencibir Althon dan seketika terdiam saat Ali dan para pengawal dalam baju petugas keamanan mendekati mereka.Althon mengamati Brody sesaat. “Baiklah, kita akan masuk ke babak kedua! Siapakah yang akan memenangkan pertandingan ini?”Brody dan Ray duduk di kursi masing-masing, saling menatap tajam. Mereka bersiap-siap untuk pertandingan ke
“Baiklah, aku akan menjelaskan peraturan pertandingan kali ini. Pertarungan akan berlangsung selama tiga babak. Peserta yang berhasil memenangkan dua pertandingan dari tiga pertandingan dinyatakan sebagai pemenang,” jelas Althon di atas panggung. Althon menoleh pada Brody dan si penantang. “Setiap peserta tidak boleh melakukan kecurangan. Peserta akan langsung didiskualifikasi jika terbukti curang.”“Apa kalian siap untuk melihat pertandingan adu panco? Apakah Brody berhasil mempertahankan gelarnya sebagai si raja tidak terkalahkan? Apakah si penantang yang akan menjadi pemenang dan menyabet gelar tersebut?”Para penonton bersorak heboh. Mereka meneriakkan nama Brody dan si penantang. Para pelayan tampak sangat sibuk melayani pembeli. Rudy dan Tessa semakin kesal karena mereka mendapatkan amukan dari beberapa pembeli. Di saat yang sama, Ton, Res, dan para pemilik restoran menjauh dari restoran, berkumpul di sebuah ruangan untuk membahas rencana.Brody dan si penantang sudah bersiap-
“Kau ... Brody?”Semua orang sontak terkejut, terutama Rudy, Tessa, dan para suruhan Ton dan para pemilik restoran. Brody mendadak muncul di tengah kerumunan penonton di saat semua orang menunggu kehadirannya dan menuduhnya melarikan diri.Althon tersenyum saat suasana menjadi sangat hening. Ia melihat keterkejutan di wajah semua orang. “Aku akan memberikan waktu bagi mereka untuk menyelesaikan keterkejutan mereka,” gumamnya.Brody tersenyum, menghadap semua pelanggan. “Siapa yang kalian panggil pengecut, brengsek? Siapa yang melarikan diri dari pertandingan?”Brody berdecak kesal, menatap tajam si penantang. “Dasar brengsek! Telingaku sangat panas setiap kali mendengar ocehan dan hinaan kalian padaku! Aku berusaha mati-matian agar penyamaranku tidak terbongkar.” Brody merenggangkan badan, melompat-lompat kecil. “Aku sudah siap untuk bertarung dan mempertahankan gelarku.”Para penonton tiba-tiba bersorak sangat heboh sembari bertepuk tangan. Rudy dan Tessa nyaris tidak berkedip saat