Share

Bab 10

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 12:02:18

Dalam satu sentakan kuat, tubuhku sudah berada dalam pelukan seseorang dengan posisi berdiri dan aku berada di depannya. Mulutku dibekap dengan sebelah tangannya dan kami mundur beberapa langkah menjauhi Ashton. Kulihat Ashton mendadak kebingungan dan pandangannya beredar ke segala arah.

"Candice? Di mana kau?"

(Hei, aku masih berada di depanmu, bodoh. Kenapa dia tidak bisa melihatku?)

"Berbisiklah kalau kau ingin berbicara agar kehadiran kita tidak diketahui," bisik pria yang memelukku dari belakang.

"Hayden, kenapa kau bisa menemukanku?" tanyaku ikut berbisik.

"Dacros akan sangat mudah melacak keberadaan pasangannya. Apalagi kita sudah bertukar darah dan tanda mate di dada kiri kita menjadi penghubung," jawabnya lalu memakaikan sesuatu ke leherku.

Bertukar darah? Bukankah dacros akan meninggal jika meminum darahku? Lagipula sejak kapan dia meminum darahku?

"Tenang saja, Sayang. Aku adalah mate-mu, jadi aku tak akan terkena racunmu. Kau tahu, aku adalah semacam penawar bagimu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 11

    Pandanganku mendadak kosong. Di otakku sekarang tengah memutar kembali kenangan manis beberapa tahun yang lalu di mana hanya ada aku dan Alvon, tak ada yang lain. Tak ada yang mengusik kisah cinta kami, dan dia adalah sosok pria idaman yang selalu kuimpikan. Alvon selalu menghujaniku dengan cinta dan kasih sayang. Dia selalu ada untukku baik di saat susah maupun senang. Perjuangan gigihnya untuk menarik perhatian kedua orangtuaku akhirnya membuahkan hasil. Ayahku—ayah tiriku—memberikan restunya kepada kami sehingga kami berhasil melangsungkan pesta pertunangan.Ibuku begitu bahagia, begitu juga dengan Airis. Alvon adalah sahabat Airis, dan wanita itu sangat senang karena sahabatnya akan menjadi adik iparnya. Lalu bencana itu datang, dan impianku untuk hidup bersama dengan pria yang kucintai selamanya hancur berantakan hanya karena satu kejadian. Alvon dan Airis bercinta, saat aku tengah menyaksikan ibuku meregang nyawa setelah meminum darahku.Pandanganku memburam dan mataku teras

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 12

    "Bagaimana bisa kau menemukannya di hutan dekat Air Terjun Niagara? Jarak antara Georgia dan New York begitu jauh dan Candice sama sekali belum tahu tempat-tempat yang ada di dunia manusia." Sayup-sayup suara Sharon memasuki indra pendengaranku."Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja dia sudah berada di sana dan aku menemukannya dalam keadaan seperti ini saat hendak mengejar seekor beruang. Bukankah dia seharusnya bekerja di kantormu?" Kali ini suara Ashton yang terdengar seperti sedang mengelak."Aku juga tidak tahu. Aku pikir saat itu dia sedang keluar kantor bersama Mr. Sword untuk menemui klien atau rapat penting, jadi aku tidak mengkhawatirkannya sama sekali," balas Sharon dengan suara yang terdengar semakin jelas.Percakapan mereka masih terus berlanjut dan lama-kelamaan semakin terdengar nyaring di telingaku. Aku mengernyit. Rasanya tubuhku begitu lemah dan sakit. Ada apa dengan tubuhku? Bukankah seharusnya aku masih berada di hutan itu?"Ashton, pelankan suaramu! Kau membangunkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 13

    Demi Raja Malaikat yang katanya sungguh tampan, demi Malaikat Pencabut Nyawa yang katanya mengerikan, demi Malaikat Penjaga Neraka yang sudah pasti menakutkan, demi...Oke, hentikan itu Candice! Ini semua salahmu sendiri karena tidak menanyakan nama perusahaan tempat Sharon bekerja. Lebih sialnya lagi kau tidak bisa menghubunginya dan tidak tahu harus menggunakan apa jika ingin menghubungi vampir. Menggunakan telepati? Oh, yang benar saja! Hanya Hayden dan Giga yang bisa mendengarnya, dan aku tak sudi jika harus memanggil mereka. Lalu bagaimana?Tin Tin!"Hei, menyingkirlah dari sana! Kau pikir ini halaman rumahmu?" Tiba-tiba seseorang membentakku dengan kasar.Berhubung aku sedang malas untuk marah-marah dan kelelahan karena berlari dari rumah Sharon ke tempat ini, aku hanya berbalik untuk menatap datar siapapun yang tadi membentakku. Sebuah mobil berwarna merah yang lebih bagus dari milik Sharon berada tepat di hadapanku. Di dalam mobil itu terdapat dua manusia. Salah satunya a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 14

    Rasanya kenyang sekali. Makanan ini semuanya lezat. Entah apa nama makanan ini, yang pasti aku sangat menyukai makanan bangsa manusia. Lain kali aku akan membawa satu atau dua manusia untuk memasakkan makanan mereka untukku. Tunggu! Memangnya mereka mau kubawa kemana? Rumah di dunia dacros saja aku tidak punya. Baiklah, sekarang waktunya untuk meminum air bunga yang begitu menyegarkan. Oh, rasanya seperti berada di alam terbuka yang begitu alami dan indah. Aku sangat menyukai air bunga."Selesai," ucapku sambil mengelus-elus perutku dengan puas.Aku menatap tiga dacros di depanku dengan kening berkerut. Mereka semua melihatku dengan mulut terbuka dan tampang bodoh. Oh, mungkin karena aku baru saja menghabiskan 10 piring makanan, 3 gelas besar susu, dan 2 gelas besar air bunga? Hm, sepertinya tak ada yang salah dengan itu. Atau aku terlalu rakus? Tapi, bukankah itu adalah hal yang wajar mengingat aku tidak makan selama seminggu?Aku kembali melihat Giga yang menatapku, lalu menatap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 15

    "Ehem."Jantungku seperti mencelos. Buru-buru kujauhkan wajahku dari wajah Hayden. Aku segera menoleh ke asal suara dan langsung mengangakan mulutku saat melihat siapa yang datang. Satu lagi pria tampan, tapi kadar ketampanannya di bawah Hayden dan di atas Giga. Kulitnya memang tidak seputih milik Hayden, tapi itu justru membuatnya terlihat eksotis. Kedua alisnya sama tebalnya dengan milik Hayden, hidungnya juga mancung seperti milik Hayden, yang membedakan adalah bibirnya lebih tipis dari bibir Hayden yang berwarna merah alami dan sedikit berisi. Dari hasil pengamatanku, terlihat sekali bahwa Hayden dan pria itu memiliki wajah yang hampir mirip, kecuali bentuk rambut dan caranya menatap orang lain. "Sayang, tak bisakah kau menutup mulutmu? Aku jauh lebih tampan daripada dia," protes Hayden. Tangannya mulai bergerak sesuai dengan kehendaknya."Singkirkan tangan nakalmu itu dari tubuhnya, Hayden. Dan kau Ester, cepat lepaskan dirimu dari ksatria es itu. Ibu memanggil kalian untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 16

    "Ayah, kenapa kau membiarkan perempuan sialan itu lolos? Aku bersumpah akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"Aku menatap tak percaya pada pemandangan di hadapanku. Airis sedang menangis histeris sambil memeluk Alvon yang berbaring tak berdaya di atas ranjang. Seluruh tubuhnya berwarna hitam."Terserah! Itupun kalau kau mampu," jawab Raja Galeo dingin lalu meninggalkan mereka.Ada apa ini sebenarnya? Apakah ini hanyalah mimpi? Tiba-tiba tubuhku sudah berpindah ke kamar lain. Kamar yang besar dan mewah dengan Raja Galeo yang tengah memandangi lukisan Ratu Sophia—ibuku—dengan datar."Kupastikan kau akan menjadi milikku selamanya," gumamnya, membuatku mengernyit. Apa maksudnya?Kemudian pemandangan kembali berubah. Kali ini aku berada di sebuah hutan yang lebat dan indah. Dimana ini? Setahuku di wilayah White Dacros tidak ada hutan yang seperti ini. Banyak air terjun kecil dan hamparan berbagai macam bunga yang begitu indah. Pohon yang lebat sama sekali tak menghalangi keinda

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 17

    Akhirnya aku mendapatkan waktu untuk beristirahat setelah tadi Aiden menyuruhku kerja rodi. Bagaimana tidak? Dia membuatku tak bisa beristirahat sama sekali selama menjadi sekretaris Giga. Jika aku emosi sedikit saja, maka tubuhku akan tersengat dan itu membuat Giga terpuaskan karena dia langsung tertawa riang. Belum lagi selama perjalanan dari pintu masuk kantor ke ruangan Giga, banyak pria hidung belang yang terang-terangan menggodaku dan wanita-wanita iri yang mengataiku wanita jalang. Sekarang tubuhku sukses lemah tak bertenaga karena emosiku selalu berhasil tersulut. Untungnya singa es itu tak menggangguku saat makan siang di restoran yang terletak di depan gedung perusahaan."Candice, kau terlihat mengenaskan," ujar Sharon lalu tertawa terbahak-bahak.Aku memutar mata dengan malas, enggan untuk mengeluarkan emosiku karena sengatan menyebalkan itu. Kulanjutkan makan siangku dengan lahap. Semangat Candice! Kau harus banyak makan makanan yang berlemak sebelum singa es itu kemba

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 18

    "Tak akan ada seorang pun yang tahu bahwa kau berada di sini, Cintaku. Hanya ada kau dan aku," gumam Raja Galeo pada sesosok wanita yang terbujur di sebuah tempat tidur berkelambu sutera.Aku mematung di tempatku saat mengetahui siapa sosok cantik itu. "Aku sangat membenci anak itu, karena dia adalah kunci bagi si brengsek itu untuk mengambilmu dariku. Aku bersumpah akan mempertahankanmu dari siapapun yang akan merebutmu. Kau hanyalah milikku, Sophia."Aku menelan ludah sambil melangkah mundur. Tidak! Tidak mungkin!"Kau tahu, aku sudah berhasil mengusir anak itu dari Kerajaan White Dacros. Kudengar dari Alvon bahwa anak itu melarikan diri ke dunia manusia. Huh, dia pikir dia bisa bersembunyi dariku? Aku akan segera melenyapkannya, setelah itu aku akan melenyapkan pria brengsek itu agar tak ada lagi yang mendekatimu."Ada apa ini sebenarnya? Ini berada di mana? Kenapa terasa begitu nyata? Tiba-tiba pemandangan berubah menjadi sebuah jurang yang sangat terjal dan kering. Aku meli

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16

Bab terbaru

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Epilog

    "Xyan Uzair," kataku ketika bayi laki-laki yang sangat tampan dan lucu itu kini tengah diserahkan oleh ibu mertuaku untuk kususui. Aku menatap bayi yang baru kulahirkan satu jam yang lalu itu dengan hati berbunga-bunga. Kedua matanya mengerjap lucu ketika melihatku. Tiba-tiba dia tertawa, membuat Dessidra dan Ester langsung mendesah dengan wajah gemas. "Kenapa kau menamai dia dengan nama itu, sayang?" tanya Hayden sambil membelai rambutku. Dia mencium keningku lalu kening Xyan, membuat bayi kecilku semakin tertawa riang. "Ah, aku jadi iri. Kapan aku bisa membuat yang seperti itu juga?" tanya Ester dengan kedua sudut bibir menekuk ke bawah, lalu melirik suaminya yang hanya memasang wajah datar meskipun kedua matanya tak lepas dari Xyan. "Xyan artinya sinar matahari. Kau tahu, dulu aku pernah bertemu dengannya di alam mimpiku ketika aku bersama dengan Zam. Waktu itu Zam menyuruhku untuk memakan banyak tanaman Arconium, dan Xyan versi balita datang membawakan semangkuk madu untukku.

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 72

    Hayden POV Aku buru-buru mendatangi Candice yang tiba-tiba menangis di depan batu hitam itu. Sebenarnya hal yang sudah biasa terjadi, karena banyak manusia yang juga tiba-tiba menangis dan bertingkah aneh di sekitar Ka'bah. Aku kemarin bahkan melihat seorang pria muda yang berteriak-teriak seperti orang gila sambil melihat kesana kemari, seolah-olah dia mendadak lupa sedang berada dimana. Dia juga berteriak tidak bisa melihat Ka'bah, padahal Ka'bah berada tepat di hadapannya. Hassa menjelaskan padaku bahwa manusia itu memiliki niat yang tidak murni ketika datang ke tempat ini. Uang yang dia gunakan juga didapatkan dari jalan yang dilaknat oleh Tuhan, sehingga ketika datang kesini, Tuhan membuatnya tidak bisa melihat Ka'bah yang merupakan rumah-Nya. Ternyata semua dosa yang pernah dilakukan oleh manusia dan jin di masa lalu atau yang sedang berlangsung, akan langsung mendapatkan balasannya ketika berada di tempat ini. Tidak ada yang lolos dari tempat ini, untuk itulah disebut dengan

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 71

    Dua bulan berlalu setelah aku bertemu dengan Hassa di pusat bumi, dan aku memutuskan untuk tinggal di rumah pria itu yang ternyata tak jauh dari lokasi pusat bumi berada. Hayden setuju saja dengan keputusanku, karena dia sendiri merasa penasaran. Hassa tinggal bersama istrinya, sedang dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di daerah lain. Umur Hassa sudah ribuan tahun, mungkin dua ribu lebih. Dia menjadi saksi hidup ketika utusan terakhir diutus ke bumi untuk menyampaikan agama bagi seluruh umat. "Kalian luar biasa. Baru dua bulan sudah mengerti hampir seluruh ajaran agama kami. Bukan hal yang mudah bagi siapapun untuk menerima ajaran kami. Bahkan manusia pun banyak yang menyangkalnya," ucap Hassa ketika kami baru saja menyelesaikan materi tentang hidup bertetangga. "Hayden dulunya adalah seorang raja, sedangkan aku..." Aku mengedikkan bahu. "Aku bukan siapa-siapa. Tapi aku memang penasaran dengan segala hal yang berhubungan dengan Sang Pencipta. Apalagi sejak melihat pusat bumi

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 70

    "Pusat bumi...pusat bumi... Apa ini tempatnya?" tanyaku setelah mendarat di daratan berwarna serba putih dan terasa sangat dingin. Untungnya aku tidak terlalu merasakan hawa di bumi, karena tubuhku tidak sesolid tubuh manusia. "Kau yakin ini tempatnya?" tanya Hayden balik dengan kening berkerut. Ia terlihat sama sekali tidak yakin dengan tempat yang kami pijaki sekarang. Di sepanjang mata melihat, hanya ada warna putih yang berasal dari butiran salju yang menutupi tanah. "Hmm, aku tidak tahu. Tadi kau lihat sendiri tempat ini berada di tengah-tengah bumi," jawabku. Hayden mengedarkan pandangannya sekali lagi, lalu menggeleng. "Tidak ada kekuatan di sini. Bahkan anak buah Azazil saja tidak ada di sini. Sepertinya bukan tempat ini."Aku kembali memeluknya dan melesat ke atas. Pusat bumi itu yang bagaimana? Di tengah-tengah? Atau poros bumi? "Apa aku menembus bumi saja, ya? Siapa tahu di sana ada batu hitam," gumamku sambil mencari lokasi mana yang bisa kutembus dengan mudah. "Biar

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 69

    "Aku tetap tidak setuju dengan kebijakan kakek. Kita harus lebih memikirkan apa dampak yang akan terjadi di masa depan."Aku menguap setelah hampir 2 jam menunggu Hayden dan kakek Dante yang masih saja belum selesai membahas soal kebijakan baru yang dibuat oleh kakek Dante. Aku sudah mendengar apa yang mereka bicarakan meskipun aku sedang berada di taman kerajaan, tapi lama-lama aku bosan dan mengantuk. Mereka ini kenapa ribet sekali, sih? Padahal aku sendiri sudah bisa memilih kebijakan mana yang lebih aman untuk rakyat. Tapi dua pria itu masih tetap kukuh dengan pendapat masing-masing. "Masih lama, ya?" tanyaku pada Dessidra yang ikut duduk di sampingku. Sejak kakek Dante mengambil alih kerajaan dan status Aiden diturunkan kembali menjadi Pangeran, Dessidra terlihat jauh lebih santai dan bahagia. Dia tidak lagi terlihat tertekan seperti dulu. Apalagi hubungannya dengan Aiden semakin lengket. Aku bahkan harus menyumpal telingaku ketika mereka mulai berisik. Ck, aku harus protes pa

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bb 68

    Hayden POV Sejak meninggalkan ruang bawah tanah, Candice terlihat dingin. Auranya membuat siapapun yang melewatinya menjauh dengan wajah ketakutan. Tentu saja mereka ketakutan, karena istriku masih memegang pedang emasnya seolah-olah dia akan menebas siapapun yang menghalangi jalannya. Semua pelayan yang melihatnya langsung berlari ketakutan dan berteriak, membuat beberapa ksatria langsung berlarian ke arah kami. Namun mereka langsung berhenti ketika melihat kondisi istriku, apalagi kedua sayapnya keluar. "Ada apa ini?" tanya Hexadius dengan wajah panik. Aku meringis melihat semua kekacauan ini. Siapa suruh mencari gara-gara dengan wanita hamil? Apalagi dia adalah pejuang tangguh yang bahkan diberikan kekuatan spesial oleh tangan kanan Gabriel. Aku juga tidak akan kaget jika dia bisa menghancurkan istana ini hanya dengan sekali ayunan pedangnya tanpa menyentuh. "Galeo membuatnya marah," jawabku sambil meraih tubuh istriku dan memeluknya dengan erat. "Lebih baik kau lihat dia di

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 67

    "Mereka mengira bahwa kalian adalah malaikat."Aku menoleh pada sosok perempuan tua dengan wajah datar dan kulit berwarna putih pucat hampir abu-abu. "Siapa kau?" tanyaku penasaran. "Aku adalah penghuni gunung ini. Para manusia itu sering iseng di tempat ini dan kami sangat membencinya. Mereka tidak menghormati wilayah kami," jawab perempuan itu masih dengan wajah datar, namun suaranya terdengar marah. "Apa mereka memang seperti itu?"Perempuan tua itu mendengkus. "Mereka adalah manusia-manusia jahil yang mengira bahwa diri mereka hebat karena bisa melihat makhluk tak kasatmata seperti kita. Di dalam hati mereka terdapat kesombongan. Mereka tidak punya adab dan sopan santun. Itulah kenapa aku sengaja menuntun mereka ke sini untuk bertemu kalian.""Memangnya kenapa kalau mereka bertemu dengan kami?" tanya Hayden yang sejak tadi diam. Perempuan itu menyeringai. Giginya terlihat runcing dan kedua matanya tiba-tiba menghilang. Wanita itu tertawa terbahak-bahak yang terdengar aneh di t

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 66

    "Candice? Sayang, bangun!"Aku merasakan tubuhku diguncang beberapa kali, lalu pipiku ditepuk dengan pelan. "Sayang, kenapa kau tidur di sini?"Mataku mulai mengerjap ketika kesadaranku kembali. Aku membuka mata dan melihat wajah khawatir Hayden, lalu mengernyit. "Kenapa kau bisa tidur di sini?""Hah?" Aku mengedarkan pandangan ke sekiling dan terkejut ketika mendapati diriku tengah berada di taman belakang rumah kami. Buru-buru aku bangkit dari tidurku yang ternyata di posisi miring. Eh? Tidur? Bukankah aku tadi terbang ke langit dan bertemu dengan Azazil? "Tadi malam kau pamit ke taman. Kukira kau sudah kembali ke kamar, tapi malah tidak ada dimanapun. Aku mencarimu kemana-mana sampai ke kerajaan ayahmu. Seharusnya kau bilang padaku jika ingin jalan-jalan, bukan malah menghilang tidak jelas begini," jelas Hayden dengan wajah khawatir sekaligus kesal. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Jadi semalam bukanlah mimpi? "Aku kemarin malam terbang ke langit dan bertemu dengan Az

  • Kembalinya Putri yang Terbuang    Bab 65

    Aku melihat langit malam yang dipenuhi dengan bintang. Penasaran apakah aku bisa terbang sampai ke sana dan melihat bintang-bintang itu? Selama ini aku selalu ingin menembus langit dan mengetahui ada rahasia apa saja disana, tapi aku merasa ragu sekaligus takut. Bagaimana jika ketika aku sampai di sana, tiba-tiba aku mati atau terbakar? Aku pernah melihat bangsa jin yang mati terbakar setelah dilempari dengan panah api dari langit. Waktu itu aku masih remaja dan rasa keingintahuanku begitu tinggi. Aku sering nekat menjelajahi berbagai tempat dengan sayapku. Melihat tempat-tempat dari ketinggian benar-benar menakjubkan. Sampai akhirnya ketika langit berubah gelap karena mendung, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara petir yang menyambar sebuah pohon tepat di depanku. Aku hanya bisa diam membeku ketika melihat dengan jelas makhluk dengan bentuk aneh yang langsung hangus terbakar oleh panah api dari langit. Panah api itu diiringi dengan petir yang menggelegar dan memekakkan telinga. Aku

DMCA.com Protection Status