Share

Bab 678

Rendy mengangguk dingin.

Rachel tersenyum dan berkata, “Aku masuk dulu dan memberi tahu anak-anak.”

Senyumnya sangat cerah, seperti lampu neon yang menghiasi langit malam, tiba-tiba bersinar terang dan membuat Rendy terpesona.

Ketika dia masih terpesona, Rachel sudah keluar lagi dari dalam rumah, menjinjing sebuah tas kulit kecil dan berkata dengan datar, “Ayo, ke bandara.”

Wanita itu langsung membuka pintu mobil hitam dan duduk di kursi penumpang.

Rendy menyingkirkan pikiran tadi dari benaknya, lalu menginjak pedal gas. Mobil itu pun melaju pergi.

Michelle memandangi mobil itu menghilang setelah keluar dari gerbang vila dengan wajah cemberut, lalu berkata, “Mama sudah janji akan masak untuk kita. Sudah janji, tapi nggak ditepati.”

“Aku pikir kamu nggak senang karena Papa pergi?” ujar Darren dengan bercanda. “Sepertinya bagimu Papa nggak sepenting makanan enak, ya?”

“Makanan Mama selalu enak, tapi Papa suka nggak jelas,” ujar Michelle, lalu menghela napas sambil menopang dagunya. “Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Desy Evriyenti
ayah dan anak sama2 hebat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status