Rachel membalikkan kepalanya menatap balik Rendy. Di tangannya memegang sebuah pensil yang dia gunakan untuk menyulam alisnya.Cahaya matahari pagi yang masuk dari sela jendela menyinari tepat di sisi samping wajah Rachel. Sinar keemasan tersebut membuat setiap detail wajahnya terlihat begitu jelas. Dengan senyum cerah dan tatapan matanya yang dingin itulah dia gunakan untuk melirik Rendy.Seketika itu pun Rendy langsung bangkit dari ranjang dengan penuh semangat. Namun ketika dia baru saja membuka selimut, dia baru menyadari dirinya tidak mengenakan busana sehelai pun. Secara perlahan, semua ingatan atas apa yang terjadi kemarin malam mulai merasuk kembali ke dalam kepalanya. Sepertinya … dia telah melakukan sesuatu dengan wanita ini.“Tolong ambilin aku baju.”“Kamu nggak punya tangan? Nggak bisa ambil sendiri?”Perangai Rachel yang penuh semangat ini benar-benar jauh berbeda dengan dirinya beberapa hari yang lalu. Rendy merasa seakan ada seberkas cahaya yang menyinari lubuk hatinya
Sekeluarga duduk bersama di meja makan untuk sarapan.Begitu mereka selesai makan, Rachel pun berkata, “Kemarin aku dapat telepon dari institusi pendidikan luar negeri. Yang telepon itu gurunya Michael dan Michelle dulu.”Mendengar itu, Farah meletakkan peralatan makannya di atas meja dan menjawab, “Ada urusan penting apa memangnya?”“Waktu itu kan kondisi Michelle kurang sehat, jadi Michelle terus dirawat di sana. Aku juga bantuin Michael mendaftar kelas percepatan. Masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap karena waktu itu aku mendadak harus pulang, jadi tadi dia minta dilengkapi dokumennya. Aku mau bawa Michael dan Michelle pergi ke sana.”“Suruh Pak Hilmi saja yang pergi,” kata Farah.“Ini memang bisa minta tolong Pak Hilmi yang kerjain, tapi guru-guru di sana kangen sama anak-anak. Waktu itu aku cuma sendirian, dan masih harus kerja juga, jadi mereka yang jagain anak-anak. Aku rasa lebih baik sekalian saja bawa Michael dan Michelle ke sana, hitung-hitung untuk berterima kasih
“Kalau berangkat hari ini, besok subuh sudah sampai di bandara. Begitu urusannya beres, aku masih ada waktu untuk bawa anak-anak pergi jalan-jalan. Mama nggak usah khawatir, aku bisa jagain mereka.”Farah menghela napas yang panjang dan berat. Yang dia khawatirkan bukan masalah Rachel bisa menjaga anak-anak atau tidak, tapi ada hal lain yang mengganjal hatinya.“Ma, kemarin aku mimpi lucu banget. Aku mimpi Ronald punya kakak kembar. Pasti gara-gara aku ngelahirin anak kembar, jadinya aku kadang mereka Ronald juga punya saudara kandung …. Eh, Ma, kok muka Mama jadi aneh begitu. Apa aku ada salah ngomong?”“Oh, ng-nggak. Kok, kamu bisa mimpi begituan …?” tanya Farah sambil memaksakan dirinya untuk tersenyum.“Mungkin … karena beberapa hari ini sifat Ronald berubah jauh, jadi aku ngerasa kayak dia itu orang lain. Waktu belum menikah, dia baik banget dan selalu sayang sama aku. Tapi sekarang, lebih banyak aku yang sayang ke dia. Rasanya kayak kakak yang biasanya lebih penyayang mendadak be
Di waktu yang bersamaan, keempat wajah mereka langsung tampak begitu kecewa mendengarnya. Sejak tadi pagi, Michael sudah menyadari ada yang tidak beres dari apa yang dikatakan oleh Rachel. Michelle tidak pernah dirawat di instansi mana pun, dan dia juga tidak pernah mengikuti kelas percepatan. Apa yang Rachel katakan saat mereka sedang sarapan tadi jelas bertujuan untuk mengelabui Farah.Michael pikir ibunya mau pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan urusan pribadi, jadi dia hanya diam saja dan menuruti kebohongannya. Namun ketika Rachel bilang dia tidak bisa ikut pergi ke luar negeri, apakah itu menandakan bahwa tadi dia berbohong untuk berpisah dengan keempat anaknya?Apa alasannya?Rachel ikut sedih melihat tatapan mata kebingungan dari anak-anaknya, tapi dia tidak punya pilihan untuk meneruskan semua kebohongan ini.“Tadinya Mama mau ikut pergi bareng kalian, tapi tiba-tiba ada masalah sama proyek yang lagi Mama kerjain, jadi untuk sementara Mama masih harus di sini. Tapi Mama su
Rachel tidak pernah berpisah dengan Michael dan Michelle meski hanya untuk satu hari pun semenjak mereka terlahir di dunia ini, dan dia juga baru saja bersatu kembali dengan Darren dan Eddy, tapi sayangnya mereka sudah harus berpisah ….Rachel berusaha sekuat tenaga untuk menahan laju air matanya dan berkata kepada Melvin, “Melvin, tolong, ya. Kalau urusanku sudah selesai, nanti aku bakal berterima kasih sama kamu dengan layak.”“Kalau ada masalah apa tinggal telepon aku saja. Kapan pun pasti kuangkat,” jawab Melvin.Rachel mengantar kepergian keempat anaknya ke dalam, dan ketika sosok mereka sudah tidak terlihat lagi di gerbang keberangkatan, barulah air mata Rachel menetes tak terkendali. Dia benar-benar tidak punya pilihan lagi selain mengirim keempat anaknya ke luar negeri untuk diamankan. Dia juga terpaksa meminta bantuan kepada Melvin karena tidak ada orang lain yang bisa dia percaya. Dia tidak tahu harus bagaimana berterima kasih kepada Melvin nantinya, dan dia juga tidak tahu a
Di ruang rawat inap ….Tercium bau disinfektan yang sangat menusuk hidung, dan suara infus yang menetes juga tak henti-hentinya mengisi kesunyian di kamar tersebut.Rendy duduk di tepi ranjang sembari menatap wanita yang terbaring lemas di atas ranjang. Pagi ini Rendy meminta anak buahnya untuk melapor ke mana Rachel pergi, dan dia mendapati kabar kalau Rachel pergi ke bandara bersama anak-anak. Sebenarnya mau itu anak-anak ataupun Rachel, mereka tidak penting bagi Rendy sehingga Rendy pun tidak terlalu peduli dengan mereka. Namun siapa yang mengira dia malah mendapatkan kabar bahwa Rachel dirawat di rumah sakit.Bukankah seharusnya Rachel sudah berada di dalam pesawat? Kenapa dia bisa pingsan di bandara? Lalu, bagaimana dengan keempat anak itu? Apakah mereka sudah naik pesawat atau masih berada di bandara? Kalau mereka sudah pergi, siapa yang membawa mereka ke luar negeri?Rendy refleks menyalakan sebungkus rokok dan saku karena kebiasaan yang dia miliki selama ini. Selama ini dia ber
Kala itu Rendy baru menyadari tangannya masih menggenggam jari jemari Rachel, dan Rachel yang justru mengunci jari Rendy dengan erat. Ketika Rendy berusaha menggerakkan jarinya sedikit, kuncian Rachel malah jadi semakin kencang.Perasaan dibutuhkan dan diandalkan oleh orang lain semacam ini membuat Rendy merasakan kesenangan yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dia pun duduk kembali di tepi ranjang dan menerima panggilan di sana.“Ada apa?” tanya Rendy.“Bos, sudah ketemu. Keempat anak Rachel sudah dibawa pergi ke luar negeri sama Melvin. Tujuan mereka adalah kota kecil tempat di mana Rachel tinggal empat tahun yang lalu ….”“Kirim orang kita ke sana. Awasi mereka setiap saat.”Saat Rendy baru saja selesai berbicara, genggaman yang mengunci jarinya itu terasa melonggar. Rendy melirik ke bawah dan mendapati kedua mata Rachel yang tadinya terpejam kini sudah terbuka lebar menatapnya tanpa ekspresi. Sontak, Rendy merasa tidak enak hati dan langsung menutup panggilan.“Barusan … kamu n
Rendy meminta Joni untuk menarik mundur pasukannya tepat di depan Rachel. Setelah mendengar langsung dengan telinganya sendiri, sekujur tubuh terasa lemas seakan semua tenaga yang tersisa di badannya disedot habis. Kedua kakinya pun tersungkur lemas di atas ranjang. Kemudian, Rachel menutupi wajah dengan kedua tanganya dan tiba-tiba menangis.“Maaf, Ronald ….”Hati Rendy bagaikan dipelintir oleh sesuatu yang sangat kuat. Dia menaruh kembali ponselnya ke saku baju dan berkata dengan lembut, “Nggak usah mikir yang aneh-aneh lagi. Istirahat saja sekarang.”“Maaf … malam empat tahun yang lalu, aku kira Eddy dan Darren sudah nggak ada, gara-gara itu aku jadi sering berhalusinasi kayak sekarang. Aku sudah pernah berobat ke dokter, dokter bilang aku cuma menderita gejala delusi kejar. Selain itu, dokter juga bilang ada menderita depresi berat …. Waktu aku tahu ternyata anak-anak masih hidup beberapa bulan yang lalu, aku kira penyakitku sudah sembuh. Tapi ternyata …. Maaf, ya. Ini salahku. Aku
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget