“Dulu Tony pernah melakukan gugatan untuk memperebutkan hak asuh anak. Kala itu Ronald kenapa tidak maju dan bilang dua anak itu adalah anaknya?”“Kenapa aku merasa ada yang janggal? Kalau mereka sudah menikah dan ada anak, kenapa mau membiarkan Rachel dihina oleh orang-orang?”“Jangan-jangan karena Rachel sudah meluluhkan Ronald, dia mau nggak mau harus mengakui anak itu adalah anaknya juga?”“Ada kemungkinan seperti ini juga.”Hendo duduk di ruang kerjanya sambil menonton berita tersebut dari tab miliknya. Dia terlihat tidak percaya dan bingung. Rachel ternyata sudah menikah!Bahkan dia menikah dengan orang yang paling berkuasa di Suwanda dan menjadi istri dari keluarga Tanjaya! Kalau sekarang dia pergi mengakui Rachel, apakah perempuan itu bisa berpikiran dirinya sengaja ingin mendekatkan diri pada keluarga Tanjaya?Hendo memijat keningnya lelah. Di saat Rachel berada di keadaan paling sulit dan menderita, dia tidak pernah membantu apa pun. Setelah sekarang Rachel sudah membaik dan
“Ma, aku sudah lihat beritanya.” Wajah Farah seketika langsung memucat setelah mendengar ucapan seseorang dari balik telepon. Rachel bergegas menopang tubuh Farah yang hampir terjatuh seakan tidak kuat lagi menopang tubuhnya. “Tante baik-baik saja, ‘kan? Mau duduk dulu, nggak?” tanya Rachel dengan raut wajah khawatir.“Tante baik-baik saja kok,” jawab Farah sambil menarik napas dalam-dalam.Kemudian dia mengembangkan senyumnya dan berkata, “Tante mau menerima telepon dulu sebentar.”Farah pun berjalan keluar ruangan. Lalu dia memejamkan matanya dan berkata, “Rendy, Mama sudah mendengar semuanya dari mulut Ronald. Mama benar-benar tidak menyangka, tega sekali kamu memanfaatkan kepercayaan Mama. Bahkan tega-teganya kamu menyerang adikmu sendiri ….”“Cukup satu kali Mama memberikan kepercayaan Mama padamu! Mulai sekarang, Mama tidak akan pernah lagi mempercayaimu dan tidak sudi untuk bertemu denganmu! Kamu pergilah yang jauh dan tinggalkan Suwanda! Jangan pernah kamu kembali lagi ke si
“Benarkah? Kalau memang Kak Ronald akan menikah, seharusnya Tante bahagia, dong,” ujar Catherine terlihat sedikit bingung.“Ronald memang akan menikah, tetapi keadaan kakaknya justru memprihatinkan. Perusahaan Rendy hancur dan dia juga harus pergi meninggalkan Suwarna. Hatiku sakit sekali ketika teringat nasib Rendy yang terbuang bagaikan seonggok sampah,” ujar Farah pilu.Catherine langsung mengerutkan keningnya, lalu berkata, “Pada awalnya memang Kak Rendy yang salah. Namun, aku yakin lama-kelamaan Kak Ronald pasti akan melepaskannya. Lagi pula, dia juga sudah memiliki keluarga yang bahagia, dengan istri dan anak-anak yang sangat dia sayangi. Kalau sudah begitu, bagaimana mungkin dia masih sempat mengincar Kak Rendy? Tante, sekarang aku akan berbicara baik-baik dengan Kak Ronald, ya.”“Jangan! Kumohon jangan!” seru Farah.Namun, dengan lembut Catherine menepis tangan Farah yang berusaha menariknya. Kemudian dia tersenyum dan berkata, “Oh iya, aku kan belum pernah bertemu dengan Kak
Catherine duduk di tepi ranjang berusaha untuk tetap tenang setelah Farah keluar meninggalkan ruangan.Ronald menatap Catherine dingin, lalu berkata, “Sepertinya ada yang mau kamu katakan padaku.”“Aku hanya orang luar. Seharusnya aku tidak ikut campur dalam urusan keluargamu. Tapi bagaimanapun juga, aku adalah teman Tante Farah. Aku benar-benar tidak tahan melihat kegelisahan di hatinya yang semakin lama semakin tidak bisa ditahannya,” ujar Catherine tanpa ragu sedikit pun.“Pak Ronald, kamu adalah pewaris dan pemimpin keluarga Tanjaya yang sangat dibanggakan. Kamu memiliki masa depan yang cerah yang bisa membuat semua orang merasa iri ketika melihatmu. Terlebih lagi, kamu juga akan menikahi seorang wanita cantik yang sangat kamu cintai. Kalian berenam akan memiliki kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Kamu benar-benar memiliki segalanya yang didambakan oleh banyak orang. Lalu setelah apa yang kamu miliki, apa kamu tidak pernah memikirkan nasib saudaramu yang masih tenggelam
Bagi Rachel, keluarga Tanjaya sangat berbeda dengan keluarga kaya dan berkuasa lainnya yang Rachel kenal, khususnya Tante Farah. Tante Farah adalah sosok perempuan hangat dan ramah. Dia bukanlah perempuan kaku dan pilih-pilih dalam bergaul. Keadaan di dalam keluarga Tanjaya terasa cukup baik dan hangat. Namun, apa maksud dari perkataan tante Farah, kalau dia tidak bisa mewujudkan permintaan terakhir mendiang suaminya?Namun, tatapan sedih yang terpancar dari kedua mata tante Farah membuat Rachel tidak berani bertanya lebih banyak lagi. Akhirnya, dia hanya bisa menghibur dan menenangkan tante Farah. “Terima kasih, Rachel, Tante sudah merasa lebih baik. Sekarang Tante ingin menenangkan diri dulu sebentar. Kamu masuk saja dan temani Ronald di dalam,” ujar Farah dengan suara pelan.Rachel langsung mengiyakan permintaan Farah dan membiarkannya pergi untuk menenangkan diri. Kemudian Rachel bergegas masuk ke dalam ruang rawat Ronald setelah sempat melihat keadaan anak-anaknya yang masih ber
“Pak Ronald, hasil pemeriksaan otak Anda sudah keluar,” ujar Dokter sambil menyerahkan hasil pemeriksaan.“Ada darah membeku di bagian belakang otak Anda. Dibutuhkan pembedahan untuk menghilangkan darah beku itu ....”“Apa yang akan terjadi jika saya tidak melakukan operasi?” tanya Ronald serius sambil mengerutkan keningnya. “Kemungkinan besar akan menyebabkan sakit kepala ....” Dokter sempat berhenti sejenak, kemudian dia kembali berkata, “Operasi ini hanya operasi kecil. Anda bisa pulih dalam waktu dua bulan. Kalau begitu, apa Pak Ronald bersedia untuk segera menjalankan operasi ini?”Ronald langsung terdiam sejenak sambil mengerutkan keningnya. Dia masih memiliki banyak urusan. Dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk menjalankan operasi. Tidak lama kemudian Ronald pun berkata, “Aku akan menyelesaikan urusanku terlebih dahulu. Setelah itu barulah aku akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.”“Baiklah kalau begitu. Tapi Anda harus melakukan pemeriksaan ulang dalam tiga bulan
Gaun pink itu sangatlah cantik sampai membuat Darren terkagum-kagum.Si pramuniaga bergegas berkata kepada Darren, “Bu Farah juga sudah menyiapkan pakaian berwarna pink untuk kalian semua. Saya akan membantu kalian mengenakan pakaian itu, ya.”Darren langsung melupakan ambisinya untuk menyaingi ayahnya di acara pernikahan. Karena dia sudah terlalu terpukau dengan pakaian berwarna pink yang dikenakan oleh Michelle. Darren dengan antusias berjalan mengikuti si pramuniaga masuk ke dalam kamar pas, sedangkan Eddy dan Michael sempat saling berpandangan. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti si pramuniaga menuju kamar pas. Di sisi lain, ketika Michelle sedang mengagumi dirinya sendiri di depan cermin tiba-tiba saja dia mencengkeram perutnya seraya berkata, “Aduh, aku lapar!”“Tunggu sebentar ya, saya ambilkan makanan kecil dulu,” ujar si pramuniaga panik. Si pramuniaga buru-buru pergi ke ruang belakang untuk mengambil makanan kecil setelah mendengar keluhan Michelle. Ketika M
Eddy hanya bisa terdiam setelah melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Darren. Sepertinya otak Darren sudah terbang entah ke mana. Bagaimana mungkin Eddy menyuruh saudaranya sendiri untuk memakan makanan yang ada di tempat sampah? “Bawa lolipop yang ada di dalam tempat sampah itu sebagai bukti,” ujar Eddy kesal.Kemudian dia kembali berkata, “Beberapa tahun belakangan ada banyak pedagang manusia yang menggunakan makanan manis untuk memikat anak kecil. Mereka sebelumnya sudah meracuni makanan itu. Ketika anak-anak memakannya, mereka akan keracunan dan tidak sadarkan diri. Setelah itu, si pedagang manusia akan mengambil kesempatan untuk menculik dan membawa pergi anak tersebut.”“Jadi, kamu penculik ya! Berani banget kamu mau menculik adikku! Sudah bosan hidup ya!” seru Darren kesal. Michael langsung memicingkan matanya dan berseru, “Aku akan panggil polisi sekarang!”Hendo sudah tahu jika Ronald dan Rachel memiliki empat anak. Anak pertama, kedua dan ketiga cukup pintar dan sulit untuk