“Benar! Semua itu benar adanya!”“Dunia ini kurang ajar! Dunia ini kanibal!”“Aku harus membalikkan keadaan! Hancurkan! Binasakan!”“Aku mau orang-orang yang sudah menghancurkanku mati sampai tidak ada yang tersisa darinya!”“Aku mau orang-orang itu mati mengenaskan!”Dia menghadapi kehampaan dengan berbagai macam umpatan untuk melampiaskan kemarahannya. Kemudian dia menatap ke depan dan mengembangkan senyuman sinis di wajahnya seakan ada orang di depannya dan dia sudah mencapai kesepakatan dengan orang itu. Sampai akhirnya, semua emosi penuh kesedihan itu perlahan mereda dan tergantikan dengan emosi haus darah. Gadis itu mengubah semua kesedihannya menjadi kebencian dan kekuatan di mana ada pistol di sekitarnya. Dia berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Gadis itu berbalik setelah melalui kesepakatan dan kembali berjalan dengan tubuh tegap. Seseorang yang sebelumnya kaku perlahan berubah semakin luwes dan terampil. Sosok pelacur putus asa sekarang sudah berubah menjadi se
Wakil sutradara semakin antusias memikirkannya. Dia menangis tersedu. “Tenanglah sedikit!” Pak Nelson kesal, “Tangisanmu nggak enak banget didengar. Sakit telingaku!”“Pergi sana! Dasar orang tua!” Wakil sutradara juga kesal. Namun dia kemudian memeluk Nelson sambal menangis tersedu di pundaknya. Nelson menghentakkan kakinya karena jengah. Orang-orang di sekitar mereka justru tertawa geli. Anggun juga tertawa. Meski wajahnya kotor, tapi Anggun yang sudah keluar dari aktingnya secara alami kembali ke karakter aslinya, seorang putri kecil. “Anggun, sini. Kamu ke sini.”Pak Nelson dengan susah payah mendorong wakil sutradara menjauh darinya. Dia dengan sangat jengkel menggosok-gosok pundaknya menggunakan tissue, baru kemudian menoleh ke arah Anggun. Anggun tersenyum sambil mengangguk dan berjalan menuju Nelson. “Kamu sangat sukses menampilkan perubahan emosi dari pasangan Qiara ini. Aku sangat puas,” ujar Pak Nelson, “Aku harap kamu terus mempertahankan performa seperti ini. Tampilka
Di saat semua orang mengira Kevin akan pura-pura tak mengerti panggilan Anggun, tiba-tiba mereka mendengar balasan dari mesin kamera CCTV itu, “Iya, aku di sini.”Seketika semua orang terkejut mendengar suara ini.Apakah dia adalah Dewa Kevin yang mereka kenal selama ini? Dewa Kevin ternyata sangat memanjakan putri keluarga Hutomo ini. Bahkan di bawah tatapan semua orang, dia masih saja bersedia menemani Anggun pamer kemesraan. Sedangkan Anggun justru terlihat sangat tenang. Seakan-akan hal seperti ini sudah sangat biasa baginya. Anggun tetap menggunakan suara lembutnya bertanya, “Kamu sudah kerjanya? Aku ke sana, ya?”Dewa Kevin pasti akan berkata pekerjaannya sudah selesai. Dengan karakternya yang sangat memanjakan pasangan seperti itu, mana mungkin dia tega membiarkan Anggun menunggu lama?Benar saja. Kevin menjawab, “Sudah selesai. Aku jemput kamu.”“Nggak usah!” Anggun menjawab santai, “Kamu tunggu saja aku di sana. Nggak lama, kok.”Setelah berbicara dengan Kevin, Anggun berba
Semua pikiran Anggun kemudian dia pendam dalam hati. Anggun kemudian meninggalkan kantor Kevin dengan langkah ringan, memberikan ruang itu untuknya bekerja. Anggun menuju ruang tunggu, menutup pintu, lalu mengeluarkan ponsel untuk menelepon ayahnya, Ronald. Percakapan itu berlangsung lebih dari setengah jam.Saudara-saudara Anggun di keluarga Hutomo tidak tahu apa yang dibicarakan Anggun dengan ayah mereka. Yang mereka tahu hanya ayah mereka tampak muram saat makan malam.Setelah beberapa kali dibujuk oleh ibu mereka, Rachel, barulah akhirnya suasana hati Ronald sedikit membaik. Namun, dia masih saja tidak terlihat senang.Eddy diam-diam bertanya kepada Anggun, tapi dia tidak mendapatkan jawaban apa-apa. Anggun melihat pesan dari kakaknya, lalu menjulurkan lidah. Anggun tidak akan memberitahu kakaknya bahwa dia ingin segera bertunangan dengan Kevin. Jika tidak, penghalangnya bisa bertambah dari satu menjadi dua, dan bahkan berkembang menjadi banyak.Namun, meskipun ingin bertunangan,
“Sayang, jangan panik. Tenang dulu.”Kevin memegang pundak Anggun, menenangkannya. Kevin kemudian bertanya, “Ada apa? Coba kasih tahu aku, aku yang selesaikan nanti.”Anggun seketika merasa tenang saat mendengar suara Kevin. Anggun mengedipkan matanya, perlahan tenang. Aneh. Apa yang dia takutkan?Anggun dan Kevin telah mengumumkan status mereka. Semua orang sudah tahu. Mengapa Anggun masih saja mempunyai perasaan seperti saat baru pertama kali kembali dari luar negeri dan takut orang-orang rumahnya tahu?Melihat Anggun tak berbicara, Kevin khawatir. Kevin mengambil handphone dari tangan anggun dan berkata, “Halo, Fanny, aku Kevin.”Fanny terkejut saat mendengar suara Kevin di ujung telepon, tapi dia segera merespon, “Dewa Kevin, videomu sama anggun waktu di lokasi tadi viral. Aku sudah cari tahu, orang-orang lokasi yang meng-upload. Sepertinya mereka bersiap-siap akan mengumumkan Anggun sebagai pemeran utamanya. Menurutmu aku perlu ikut push, nggak?”“Video?” Kevin mengangkat alisnya,
Kevin mencubit gemas pipi Anggun, kemudian berkata, “Kenapa masih takut ketahuan orang rumah? Calon istriku ini bukannya sudah ketemu calon mertuanya?”Mendengar kalimat itu, wajah Anggun semakin memerah. “Em, itu, salah paham saja …”“Kamu itu, besok-besok nggak boleh khawatir lagi sama hal beginian, ya.”Kevin membungkukkan punggungnya dan membuat matanya sejajar dengan mata Anggun, berkata, “Aku mau status yang resmi. Kalau lancar, kita langsung saja menikah. Kalau nggak lancar, ya nanti dulu menikahnya. Pokoknya aku sudah booking posisi ini di hidup kamu.”Anggun tertawa mendengarnya dan menjawab, “Oke.”……Komentar di media sosial segera memanas. Persis seperti yang Fanny perkirakan, tak lama setelah video Kevin dan Anggun diposting, berita tentang pemeran utama “The Insider” juga diumumkan. Berita viral yang tadinya berkutat pada hubungan Anggun dan Kevin perlahan berbelok ke arah “The Insider” dan Anggun sebagai pemeran utamanya. Komentar baik dan buruk pun bertebaran di mana
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan