Pernikahan Michael berada di urutan ketiga. Itu artinya dia memiliki waktu 3 tahun lagi sampai bisa menikah dengan Selena. Michael langsung mengerutkan keningnya dengan wajah kesal setelah mengetahui hal tersebut. Namun, Selena justru tampak lega setelah mendengarnya. Dengan begini, dia masih memiliki waktu 3 tahun untuk lebih mengenal Michael dan keluarganya. Dia akan merasa kalau pernikahannya ini tidaklah nyata kalau memang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Orang yang paling kesal dengan keputusan ini adalah Michelle. Walaupun dia dan ketiga saudara laki-lakinya lahir di hari, bulan dan tahun yang sama, dia harus menikah di tahun keempat. Michelle mengatakan kalau dia sangat tertekan dengan keputusan ini. Ditambah lagi, dia dan Anji sudah saling mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun. Jadi, mereka berdua sudah saling mengerti keadaan mereka satu sama lain, sekalipun mereka sempat menutupi perasaan mereka masing-masing selama bertahun-tahun. Namun, sekarang mereka sudah m
“Darren bilang dia akan tetap membuatmu masuk ke dalam film itu apa pun yang terjadi. Dia sudah menyiapkan uang yang sangat banyak agar kamu bisa ikut bermain dalam film itu. Jadi, tenang saja, ya,” ujar Laura penuh semangat sebelum Nana sempat membalas perkataan Laura yang sebelumnya. Nana langsung terdiam. Apa ini maksud dari perkataan Laura yang sangat mempercayai kemampuan Nana? Bahkan, dana untuk menyuap sudah disiapkan agar dia bisa masuk dalam film ini. Sudut mulut Nana bergerak kesal sampai akhirnya dia mendengar sebuah suara memanggilnya. “Nana?”Nana langsung berbalik lalu menatap aktor yang ada di belakangnya dan berkata dengan nada terkejut, “Kamu … Kak Lilian?”Lilian adalah aktor muda yang dikenal Nana ketika dia melakukan syuting film The Golden Age. Peran yang mereka mainkan saling berlawanan. Selain itu, usia mereka juga hampir sama, jadi mereka lebih mudah akrab satu sama lain selama proses syuting. Namun, mereka tidak banyak mengobrol setelah proses syuting The Gol
Gadis ini memiliki wajah yang halus dan kecil. Wajahnya juga tampak polos dan ceria, tapi terlihat anggun dan menawan di saat yang bersamaan. Wajah perempuan seperti ini sudah terlihat sangat cantik di kehidupan nyata dan pastinya akan terlihat semakin memukau jika ditampilkan di depan kamera. Wajah gadis ini benar-benar cocok untuk masuk ke dalam dunia hiburan. Sutradara Nelson sejenak terpaku memandang Nana lalu berkata, “Perkenalkan dirimu.”Kevin yang menyaksikan adegan audisi ini dari layer tampak mengernyitkan keningnya. Kemudian Yoko sudah siap bertindak setelah melihat ekspresi wajah Kevin. “Pak Kevin, ap akita harus memberi peringatan pada Pak Nelson?” tanya Yoko setelah melihat apa yang muncul di layar.“Tidak perlu,” jawab Kevin cepat. Yoko menyaksikan Nana diperlakukan sama seperti peserta audisi yang lain. Nana juga terlihat tenang dan tidak menunjukkan ekspresi di wajah cantiknya. Pembawaan Nana terlihat sangat natural. Nana mulai memperkenalkan dirinya dengan tenang
Naskah adegan yang mana yang akan dipilih Nana? Asisten sutradara benar-benar cemas sampai keringat dingin terus membasahi dahinya. Dia seharusnya berusaha mengelabui Nelson sejak awal. Apa yang harus dilakukannya kalau sampai Nana gagal dalam audisi ini karena memilih naskah yang sulit karena kesombongannya? Asisten direktur terus berdoa agar Nana memilih naskah yang mudah.“Aku memilih yang ini,” jawab Nana sambil mengangkat kertas di tangannya setelah berpikir selama beberapa saat. “Aku tidak akan mengubah ataupun menyesalinya karena ini adalah tugas yang diberikan padaku dalam audisi ini. Terima kasih kepada Pak Sutradara dan asisten sutradara,” lanjut Nana. Asisten sutradara merasa benar-benar lemas. Dia menutupi wajahnya seakan dia akan segera mati. Namun, Sutradara Nelson sama sekali tidak terlihat terkejut dengan jawaban Nana. Dia justru tampak mengembangkan senyuman di wajahnya. “Bagus, itu adalah jawaban yang tepat,” ujar Nelson dengan perasaan puas. Hanya seorang perempu
“Benar! Semua itu benar adanya!”“Dunia ini kurang ajar! Dunia ini kanibal!”“Aku harus membalikkan keadaan! Hancurkan! Binasakan!”“Aku mau orang-orang yang sudah menghancurkanku mati sampai tidak ada yang tersisa darinya!”“Aku mau orang-orang itu mati mengenaskan!”Dia menghadapi kehampaan dengan berbagai macam umpatan untuk melampiaskan kemarahannya. Kemudian dia menatap ke depan dan mengembangkan senyuman sinis di wajahnya seakan ada orang di depannya dan dia sudah mencapai kesepakatan dengan orang itu. Sampai akhirnya, semua emosi penuh kesedihan itu perlahan mereda dan tergantikan dengan emosi haus darah. Gadis itu mengubah semua kesedihannya menjadi kebencian dan kekuatan di mana ada pistol di sekitarnya. Dia berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Gadis itu berbalik setelah melalui kesepakatan dan kembali berjalan dengan tubuh tegap. Seseorang yang sebelumnya kaku perlahan berubah semakin luwes dan terampil. Sosok pelacur putus asa sekarang sudah berubah menjadi se
Wakil sutradara semakin antusias memikirkannya. Dia menangis tersedu. “Tenanglah sedikit!” Pak Nelson kesal, “Tangisanmu nggak enak banget didengar. Sakit telingaku!”“Pergi sana! Dasar orang tua!” Wakil sutradara juga kesal. Namun dia kemudian memeluk Nelson sambal menangis tersedu di pundaknya. Nelson menghentakkan kakinya karena jengah. Orang-orang di sekitar mereka justru tertawa geli. Anggun juga tertawa. Meski wajahnya kotor, tapi Anggun yang sudah keluar dari aktingnya secara alami kembali ke karakter aslinya, seorang putri kecil. “Anggun, sini. Kamu ke sini.”Pak Nelson dengan susah payah mendorong wakil sutradara menjauh darinya. Dia dengan sangat jengkel menggosok-gosok pundaknya menggunakan tissue, baru kemudian menoleh ke arah Anggun. Anggun tersenyum sambil mengangguk dan berjalan menuju Nelson. “Kamu sangat sukses menampilkan perubahan emosi dari pasangan Qiara ini. Aku sangat puas,” ujar Pak Nelson, “Aku harap kamu terus mempertahankan performa seperti ini. Tampilka
Di saat semua orang mengira Kevin akan pura-pura tak mengerti panggilan Anggun, tiba-tiba mereka mendengar balasan dari mesin kamera CCTV itu, “Iya, aku di sini.”Seketika semua orang terkejut mendengar suara ini.Apakah dia adalah Dewa Kevin yang mereka kenal selama ini? Dewa Kevin ternyata sangat memanjakan putri keluarga Hutomo ini. Bahkan di bawah tatapan semua orang, dia masih saja bersedia menemani Anggun pamer kemesraan. Sedangkan Anggun justru terlihat sangat tenang. Seakan-akan hal seperti ini sudah sangat biasa baginya. Anggun tetap menggunakan suara lembutnya bertanya, “Kamu sudah kerjanya? Aku ke sana, ya?”Dewa Kevin pasti akan berkata pekerjaannya sudah selesai. Dengan karakternya yang sangat memanjakan pasangan seperti itu, mana mungkin dia tega membiarkan Anggun menunggu lama?Benar saja. Kevin menjawab, “Sudah selesai. Aku jemput kamu.”“Nggak usah!” Anggun menjawab santai, “Kamu tunggu saja aku di sana. Nggak lama, kok.”Setelah berbicara dengan Kevin, Anggun berba
Semua pikiran Anggun kemudian dia pendam dalam hati. Anggun kemudian meninggalkan kantor Kevin dengan langkah ringan, memberikan ruang itu untuknya bekerja. Anggun menuju ruang tunggu, menutup pintu, lalu mengeluarkan ponsel untuk menelepon ayahnya, Ronald. Percakapan itu berlangsung lebih dari setengah jam.Saudara-saudara Anggun di keluarga Hutomo tidak tahu apa yang dibicarakan Anggun dengan ayah mereka. Yang mereka tahu hanya ayah mereka tampak muram saat makan malam.Setelah beberapa kali dibujuk oleh ibu mereka, Rachel, barulah akhirnya suasana hati Ronald sedikit membaik. Namun, dia masih saja tidak terlihat senang.Eddy diam-diam bertanya kepada Anggun, tapi dia tidak mendapatkan jawaban apa-apa. Anggun melihat pesan dari kakaknya, lalu menjulurkan lidah. Anggun tidak akan memberitahu kakaknya bahwa dia ingin segera bertunangan dengan Kevin. Jika tidak, penghalangnya bisa bertambah dari satu menjadi dua, dan bahkan berkembang menjadi banyak.Namun, meskipun ingin bertunangan,