Mata Kevin memerah, seperti binatang buas yang sedang mengincar mangsanya, tanpa rasionalitas sedikit pun.Dia melangkah maju lagi dan mengangkat Keanu yang tergeletak di tanah, lalu mengangkat tangannya yang lain dan memukul keras aorta di leher Keanu.“Kevin! Hati-hati!”Kevin berbalik badan dan menyipitkan matanya.Dia melihat pengawal di dekatnya datang menyerang. Semuanya memegang pisau tajam di tangan mereka.Sudut bibir Kevin melengkung membentuk cibiran. “Akhirnya datang juga.”Dia tahu bahwa seseorang seperti Keanu, yang takut mati, mana mungkin akan mempertaruhkan segalanya untuk melawannya sendirian?Dia menghindar dengan gesit, dan Keanu pun memanfaatkan kesempatan ini untuk bersembunyi kembali ke tengah para pengawalnya.Kevin memuntahkan seteguk darah.Dia juga terluka saat berkelahi. Namun, dibandingkan dengan luka Keanu, lukanya tidak signifikan.Kevin mengangkat tangannya untuk menyeka darah dari sudut mulutnya dan mencibir. “Keanu, kamu masih nggak tahu malu, seperti
Namun, kali ini berbeda.Kegelisahan di hatinya mengingatkannya bahwa dia tidak boleh pergi!Begitu dia pergi, situasi di tempat ini akan menjadi tidak terkendali.Kevin akan melakukan apa pun untuk menangkap Keanu.Dan Keanu akan bertarung sampai mati.Memikirkan hal itu, giginya langsung gemetaran.Dia melihat ke arah Kevin, menatap wajah Kevin di antara kerumunan, dan berkata dengan tegas, “Nggak, aku nggak akan pergi.”Seolah mendengar kata-katanya, ekspresi Kevin sedikit berubah dan pria itu berbalik badan untuk melihatnya.“Pergilah,” katanya.Nana menggelengkan kepalanya. Dia menatap pria itu lekat-lekat dan berkata, “Kevin, apa yang ingin kamu lakukan?”Kevin tidak berkata apa-apa, tapi pria itu menelan ludah sehingga jakunnya bergerak.“Ckck, betapa indahnya kisah cinta kalian. Dia tetap ingin bersamamu dalam hidup dan mati.” Terdengar suara sarkastik, dan yang tertawa adalah Keanu.Pria itu mengubah ekspresi wajahnya dengan jijik dan berkata, “Benar-benar menjijikkan! Munafik
“Keanu! Aku mau tantang kamu dengan cara yang biasa dilakukan keluarga Orlando,” ujar Kevin yang langsung membuat para pengawal terkejut. “Apa kamu bilang? Kamu mau menyatakan perang sama aku dengan cara keluarga Orlando?” tanya Keanu hampir tertawa terbahak-bahak. “Kamu serius? Kamu ngerti kan apa yang kamu katakan sama aku?” tanya Keanu lagi dengan nada mengejek. Raut wajah Yoko terlihat kesal dengan gaya mengejek yang ditunjukkan oleh Keanu. “Pak Kevin, Bapak harus tenang!” seru Yoko berusaha mengingatkan Kevin untuk tetap tenang. Namun, Kevin mengabaikan perkataan Yoko. Dia terus saja menatap Keanu dengan tatapan marah tanpa berkedip sedikit pun. “Aku tahu apa yang aku mau! Kenapa? Apa kamu takut?” tanya Kevin sambil menyeringai. Wajah Keanu seketika berubah gelap setelah mendengar perkataan Kevin yang penuh keyakinan. Bahkan, perasaannya juga terlihat penuh keraguan. Nana menatap Darren dengan wajah bingung. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.
Namun, Kevin tetap bersikap tenang dan tidak gegabah. Keanu langsung memicingkan matanya setelah melihat sikap tenang Kevin lalu berkata, “Cepat! Jangan lama-lama! Jangan tunda reuni penuh kasih sayang antara paman dan keponakannya ini!”Keanu ingin agar anak buahnya bisa membongkar bom-bom itu dengan lebih cepat. Sebenarnya, para pengawal di belakang Keanu terlihat enggan untuk menjalankan perintah atasannya itu. Namun, mereka tidak berani menolak perintah Keanu dan tetap menjalaninya dengan cepat. Tidak lama kemudian, keadaan di paviliun yang sangat ramai berubah kosong dalam sekejap mata. Bahkan mereka juga menyeret Samantha dan Jason yang tidak sadarkan diri di atas lantai agar bisa segera keluar dari paviliun. Sekarang hanya tersisa Keanu, Kevin, Darren serta Nana di dalam paviliun. “Sayang, kamu bantu aku awasi mereka, ya,” ujar Kevin dengan lembut sambil menatap Nana. Nana menggelengkan kepalanya sambil menatap Kevin dengan mata besarnya. Dia sadar kalau Kevin ingin mengelu
Di luar hotel, Nana berada di dalam mobil yang sudah didesain khusus anti peluru dan senjata termal lainnya. Walaupun semua tempat sudah ditelusuri dan bom yang ada sudah berhasil dijinakkan, ada kemungkinan Keanu melakukan rencana lainnya karena dia datang ke tempat ini dengan penuh persiapan. Darren tidak akan membiarkan adiknya mengambil risiko sebesar itu untuk terus berada di dalam hotel, jadi dia menyuruh adiknya untuk diam di dalam mobil anti peluru. Orang-orang berlarian keluar dari dalam hotel dengan penuh semangat. Sebelumnya, mereka tidak tahu kalau nyawa mereka hampir saja melayang karena bom yang hampir meledak. Orang-orang itu bergegas masuk ke dalam mobil mewah milik mereka masing-masing. Yoko sebenarnya ingin menunggu di depan pintu, tapi akhirnya dia memilih untuk masuk ke dalam mobil keluarga Tanjaya. Karena ada terlalu banyak orang yang mengenalnya berlalu-lalang di dalam dan luar hotel. “Apa kamu yakin Keanu akan menepati perjanjian tantangan itu?” tanya Darren t
Penampilan orang yang berada tepat di luar mobil terlihat mirip sekali dengan Kevin. Namun, aura yang dia miliki terasa jauh berbeda dari Kevin. Kevin memiliki kesan seseorang yang pendiam dan sendu. Namun, orang ini memiliki aura yang sangat kuat seakan dirinya bisa dengan mudah menekan siapa pun orang yang diinginkannya.Orang itu menganggukkan kepalanya ke arah Nana dan Darren dengan maksud memberikan salam kepada mereka lalu bertanya kepada Yoko, “Di mana Kevin?”“Pak Kevin masih ada di paviliun hotel. Beliau sedang bertarung dengan Keanu …. Pak Kevin sendiri yang menantang Keanu untuk bertarung ….”“Kurang ajar! Kalau begitu, kamu harus tinggal di ruang terlarang selama 3 bulan!” seru Wilson dengan raut wajah dingin menakutkan. Wajah Yoko seketika berubah pucat. Namun, dia sama sekali tidak membantah. Dia hanya mengangguk seraya berkata, “Baik!”Wilson hendak melangkah masuk ke dalam hotel ketika dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Nana. “Kamu mau ikut?” t
Saat ini, wajah Kevin berlumuran darah disertai dengan ekspresi wajah yang menakutkan. Tatapan matanya kosong seakan tidak ada cahaya kehidupan di matanya yang tampak memerah. Keinginan membunuh yang besar adalah satu-satunya hal yang terlihat di mata Kevin. Kevin sepertinya sudah kehilangan akal sehatnya sampai tidak ada lagi cahaya yang tersisa di kedua matanya. Matanya yang buas dan menyeramkan langsung membuat siapa pun teringat akan binatang buas yang terperangkap di dalam kandang selama beberapa hari dan sangat ingin menyantap mangsa dengan lahapnya. Nana tertegun melihat keadaan Kevin. Kekasih hatinya yang tulus dan sedikit pemalu ternyata adalah orang yang sama dengan orang yang tampak haus akan darah dan menyeramkan ini. Nana tahu kalau kondisi kejiwaan Kevin memang berada di tingkat yang cukup parah. Namun, dia menyadari betapa parahnya kondisi Kevin sampai akhirnya dia menghadapi kejadian ini untuk pertama kalinya. Kevin sama sekali tidak terlihat layaknya orang normal.
Ekspresi wajah Kevin terlihat enggan untuk mengikuti perkataan Nana. Di satu sisi, dia merasa bingung, tapi di satu sisi dia juga tidak ingin mengecewakan Nana. Oleh karena itu, dia melangkah mendekati Nana selangkah demi selangkah. Wajah Nana langsung terlihat sangat gembira ketika melihat Kevin yang mulai meresponsnya dengan positif. Namun, tiba-tiba terdengar suara dari samping mereka tepat ketika Kevin hendak menyentuh tangan Nana. “Kevin, awas!”Kevin langsung berbalik, tapi tubuhnya ditendang sampai terjatuh oleh sosok itu sebelum dia sempat melihat dengan jelas sosok yang menendangnya dan ternyata sosok itu adalah Keanu. Keanu bangkit dari atas lantai lalu menendang Kevin dengan tendangan melayangnya. Kemudian dia bergegas menghampiri Nana dan berusaha untuk mencengkeram gadis itu. “Nana!” seru Darren yang baru saja tiba.Dia hampir saja kehilangan suaranya ketika melihat Nana akan dicengkeram oleh Keanu. Nana bergegas mundur ketika melihat sosok yang mendekatinya dengan