Nana tidak menyangka Laura yang kelihatannya polos, ternyata bisa bersikap begini di saat kritis.Namun, dia juga tidak bermaksud menyembunyikannya. Bagaimanapun juga, Laura adalah asistennya sekarang, jadi akan lebih baik jika Laura mengetahuinya.“Oke, aku akan menjelaskannya,” kata Nana tak berdaya sambil mengangkat tangannya tanda menyerah.Dia memberi tahu Laura mengenai pertemuan singkatnya dengan Kevin dan tujuannya memasuki industri hiburan. Laura perlahan-lahan menjadi paham.“Ternyata ini kisah wanita yang mengejar pria impiannya yang berada ribuan mil jauhnya. Wanita yang mau memberikan seluruh dirinya pada pria yang menyelamatkannya!” ujar Laura dengan mata berbinar, “Ini benar-benar kisah cinta yang indah!”Nana langsung merasa malu.“Laura! Apa yang kamu pikirkan?” Nana tersipu dan hampir melangkah maju untuk menutup mulut Laura. “Sudah kubilang, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih dengan bersungguh-sungguh kepada Kevin dan menebus penyesalanku waktu itu. Dan ketika
Sikap Nana yang seperti ini benar-benar tidak seperti karena cinta penggemar biasa, melainkan perasaan terhadap orang yang menyelamatkannya.Namun, dia malah lebih terlihat seperti gadis muda yang sedang jatuh cinta dan merasa kasihan pada kekasihnya.Hal ini membuat Laura khawatir.Dia bisa dengan mudah mendukung keduanya untuk menjadi couple, tapi itu karena hal itu tidak berdampak pada orang lain.Namun, dia menyadari kepedulian Nana tentang Kevin sepertinya sudah melewati batas, dan sebelum Nana bisa menyadarinya sendiri, hati Laura sudah mencelos.Kevin memang baik dalam segala hal, tapi pria itu hanya cocok untuk dianggap sebagai “Dewa”, karena pria itu pendiam, penyendiri dan dingin. Pria itu seperti tidak bisa menunjukkan emosi manusia di wajahnya. Pemuda yang dingin ini mungkin hanya cocok untuk berakting.Sedangkan Nana-nya bersih dan cantik, seolah dia dilahirkan untuk dicintai semua orang.Seorang princess seharusnya tumbuh dewasa tanpa beban, jatuh cinta dengan pria baik d
“Nggak apa-apa,” Nana tersenyum lembut, tetapi tidak mengatakan apa-apa.“Kalau ada masalah di lokasi syuting, kamu bisa meminta bantuanku kapan saja. Aku memiliki lebih banyak pengalaman darimu, jadi bisa memberimu beberapa saran.” Jason tersenyum, “Tentu saja, kalau kamu punya pertanyaan di bidang lain, kamu juga boleh bertanya padaku. Aku akan membantumu. Sebagai teman, aku harap kamu nggak bersikap sungkan padaku.”Melihat ekspresi tulusn pria itu, Nana tersenyum dan berkata, “Terima kasih. Aku mengerti.”Jason tampak sedikit bingung. Dia tersenyum dan berkata, “Mengapa kamu begitu baik?”Seperti putri kecil yang dimanjakan, orangnya lembut dan sangat baik.Benar-benar imut.“Hah?” Nana mengangkat alisnya sedikit, seolah ingin tertawa.Di rumah, tidak ada yang memujinya karena dia baik.Ibu dan ayahnya bilang dia adalah anak yang licik, sementara kakak-kakaknya bilang dia adalah monster kecil yang berpenampilan baik di luar.Namun, di luar, banyak orang yang memujinya karena kebaik
Melihat belum ada orang yang datang, Nana berbalik badan dan berjalan menuju toilet.Dia menyiramkan air dingin ke lengannya selama tiga menit dan akhirnya bisa menekan rasa tidak nyaman di hatinya. Tak seorang pun di keluarganya tahu bahwa sejak dia hampir diperkosa tiga tahun lalu, dia menjadi sangat sensitif terhadap kontak fisik dengan orang asing, terutama lawan jenis.Pola asuh orang tua dan keluarganya yang baik membuatnya bisa tetap tenang dan kalem, tapi jauh di lubuk hatinya yang dalam, ada rasa jijik dan penolakan yang perlahan menyelimuti hatinya.Untungnya, kali ini tidak disengaja. Dia dan Jason adalah teman baik, jadi rasa tidak nyaman di hatinya itu tidak terlalu serius. Setelah mandi, rasa tidak nyaman itu bisa dibilang sudah hilang.Ketika kembali ke lokasi syuting, ekspresi di wajah Nana kembali normal.Kali ini, syutingnya berjalan sangat lancar.Setelah syuting, Nana pergi ke toilet, tapi dihentikan di depan pintu.Dia mengangkat kepalanya dan matanya bertemu denga
Samantha menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.Dia mana mungkin mengatakan bahwa dia awalnya bersikap seperti itu pada Nana bukan karena alasan yang serius.Dia awalnya mengincar peran “Egris”, berencana untuk merebut peran itu dan memberikannya untuk juniornya. Namun, Nana merusak rencananya dan mendapatkan peran tersebut, yang merupakan alasan mengapa dia tidak menyukai Nana.Yang membuat Samantha mengambil tindakan adalah, dia mendengar diskusi para staf ketika Nana selesai syuting bersama Kevin untuk pertama kalinya.Mereka bilang Mateo yang orangnya santai dan bebas sangat cocok dengan Egris yang lembut dan tegas, bahwa mereka adalaha pasangan sempurna.Mereka bilang tokoh utama wanita, Cassie, yang diperankan oleh Samantha sudah terlalu tua dan terlihat lebih seperti kakak untuk Mateo.Mereka bilang, selain parasnya yang tidak sebanding dengan Nana, kenapa kemampuan akting seorang aktris pemenang penghargaan juga tidak ada bedanya dengan Nana? Penghargaan itu jadi tida
Nana kembali ke lokasi syuting dan melihat Laura sedang mencari ke sekeliling dengan wajah cemas. Ketika melihat Nana, wanita itu akhirnya menghela napas lega.“Nana! Kamu akhirnya kembali!” Laura berkata, “Seseorang baru saja memberitahuku kalau kamu ada konflik dengan Samantha. Apa itu benar?”Nana mengangkat alisnya karena terkejut.Sudah ada orang yang tahu? Secepat itu?Ketika melihat ekspresi Nana, Laura langsung tahu itu benar. Ekspresinya seketika berubah. Dia menyingsingkan lengan bajunya dengan marah dan berkata, “Dia menindasmu lagi? Ini keterlaluan! Dia nggak hanya menggunakan statusnya sebagai artis terkenal untuk bersikap seenaknya, tapi juga sengaja mempersulit kamu berkali-kali! Aku akan memberi pelajaran padanya!”“Nggak apa-apa! Nggak perlu! “ Nana dengan cepat menghentikan Laura dan berkata dengan sedikit tidak berdaya, “Dia yang memusuhiku secara sepihak. Aku baik-baik saja, dan aku nggak ingin berdebat dengan orang yang memiliki ganguan mental.”Mendengar perkataan
Di lokasi syuting, Nana menyelesaikan syuting adegan terakhirnya dan pulang bersama Laura.Ketika berada di dalam mobil, dia tanpa sadar memegangi dadanya, merasakan sakit yang tak bisa dijelaskan.Di kursi penumpang depan, Laura terus mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mendengarkan sepatah kata pun. Dia hanya duduk bersandar di kursi belakang dan melamun.“Artinya orang jahat punya takdir mereka masing-masing, Nana, benar kan?” ujar Laura dengan nada bergosip.Nana perlahan mengangkat kepalanya, menatap wanita itu dan berkata, “Laura, apa kamu bisa mencari tahu nomor Yoko?”“Tentu .... Hah? Siapa?” Yoko? Manajernya Kevin?Laura memandangnya dengan heran, “Nana, kamu ....”Ekspresi Laura tidak bisa ditebak. Nana menundukkan kepalanya dengan malu, wajahnya sedikit merah.Dia sebenarnya tidak bermaksud mengganggu Kevin.Hanya saja, Kevin sudah dua hari tidak datang ke sini, dan dia selalu merasa tidak tenang. Apalagi setelah sikap Samantha sore ini, dia jadi semakin gelisah. Dia tidak
Namun, Kevin seperti seekor binatang buas yang kehilangan akal sehatnya. Dia berjuang keras untuk melawan, menjatuhkan beberapa dokter ke lantai, sampai mereka tidak bisa bangun.Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, Yoko mengertakkan gigi dan hendak bangun, tapi ponselnya tiba-tiba berdering. Dia tidak sengaja melirik dan melihat nomor yang sangat familier di layar.“Pak Kevin!” Yoko berkata buru-buru, terkejut sekaligus gembira, “Ada telepon! Ini nomornya Bu Nana!”Nama “Nana” terngiang di telinga Kevin seperti mantra.Dia tiba-tiba menghentikan gerakan tinjunya di udara.Ada sedikit kewarasan dan perjuangan di dalam matanya.Melihat hal itu, Yoko buru-buru mengangkat teleponnya, melangkah maju ke hadapannya, “Pak Kevin, lihat, ini benar-benar nomor telepon Bu Nana. Apa Bapak ingin dia mengetahui kondisi Bapak saat ini?”Kata-kata itu membuat wajah Kevin tiba-tiba menjadi pucat.Kekacauan di matanya memudar, hanya menyisakan ketakutan, dan dia jadi sangat tersadar.Dia menga