Share

Bab 154 Lulus Ujian

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-21 13:15:37

Diaz dan Yamato saling menatap, meski nampak biasa tatapan keduanya sarat akan perselisihan.

Karen beranjak dari duduknya lalu mendekati suaminya, duduk disampingnya dan memegang lengannya dengan mesra, Diaz menatap sang istri lalu tersenyum dan menepuk punggung tangannya, menenangkan kegelisahannya.

"Bagaimana, Kek? Apa Kakek sudah memikirkan hadiah apa yang Kakek inginkan dari kami?" Diaz mengulang pertanyaannya.

Yamato tertawa sinis, lalu berkata, "Kamu cukup punya nyali anak muda."

"Bagaimana kalau aku meminta perusahaanmu yang tak ada seujung jari dibandingkan dengan Takahashi Company?" tantang Yamato.

Diaz cukup terperangah mendengar ucapan Yamato, begitu juga dengan Karen, Rain, dan Arashi.

Karen bahkan tak habis pikir, untuk apa kakeknya hal seperti itu, sangat di luar nalarnya.

"Kakek…"

"Diam, Karen Esme, ini urusan laki-laki," Yamato memotong kalimat Karen.

Diaz kembali menepuk punggung tangan istrinya, seraya berpikir apa yang harus dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 155 Bertemu Teman Lama

    Glen tiba-tiba terbatuk saat mendengar permintaan Ellen pada sang kakak. Sontak semua mata memandang ke arahnya, tak terkecuali sopir dengan menggunakan spion tengah.Glen menjadi salah tingkah melihat reaksi yang tak terduga itu, lalu nyengir kuda."Kamu kenapa, Bang?" tanya Noah yang heran, tak ada angin dan tak ada hujan pria yang duduk di sampingnya terbatuk."Ah tidak apa-apa, Noe." Noah melirik sembari menunjukkan ekspresi menggoda pada Glen dengan menaik turunkan alisnya."Tancap gas, Bang. Sudah dikasih kode," bisik Noah di telinga Glen.Glen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia bukan tak tahu maksud Noah, tapi hanya menepis agar tidak terlalu terbawa perasaan.Kediaman TakahashiSuara ketukan pintu kamar Karen terdengar ke seluruh penjuru kamar, namun penghuninya seakan tak mendengar. Ketiganya masih larut dalam buaian mimpi indah di sore hari."Karen!" Suara Ratna terdengar dari balik pintu."Karen! Diaz! Ken! Bangun!" Ratna m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 156 Pesta Pernikahan Arashi

    Sebuah pesta pernikahan super mewah  diadakan di sebuah gedung khusus yang sangat luas milik Takahashi Company. Prosesi pernikahannya telah dilaksanakan kemarin, penuh haru dan menguras emosi.Di sebelah gedung tersebut berdiri tegak sebuah hotel bintang lima, yang juga milik Takahashi Company.Suara alunan musik di dalam ruangan yang sudah didekor dengan super mewah itu perlahan berganti, lampu satu per satu mulai meredup, pertanda acara utama akan segera dimulai.Perlahan pintu utama mulai terbuka, sorot lampu dari belakang membuat siluet yang indah dipandang dari dalam ruangan. Lampu sorot, menyoroti sepasang anak manusia dengan pakaian khas pernikahan dengan  dominasi warna peach. Senyum keduanya tak berhenti berkembang.Si pria menggunakan tuxedo mewah karya desainer terkenal di Jepang, sedangkan si wanita menggunakan gaun model ball gown dengan V neck belahan dada rendah, berlengan panjang dilengkapi brokat tipis, tak lupa mahkota berlian nan berkilau bert

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 157 Pertemuan dengan Anna

    Diaz mendengar namanya disebut, suara itu sangat tidak asing untuknya, dia menoleh ke sumber suara. Anna!Diaz hanya menampakkan wajah datarnya, sedangkan Anna tersenyum semringah menyambut pria itu."Apa kabar?" sapa Anna. Diaz bergeming, Anna menghela nafas panjang."Ah, aku sungguh kecewa kamu bersikap sedingin ini padaku. Padahal aku sudah menantikan pertemuan ini, aku sangat merindukanmu, Diaz," ujar Anna.Diaz hanya diam tak menanggapi. Keduanya saling menatap."Bisa kita bicara sebentar, Yaz?" pinta Anna."Ikuti aku!" perintah Diaz.Diaz mengajak Anna ke bagian samping lobi, agar tak langsung terlihat dari arah gedung pernikahan maupun dari arah pintu utama hotel.Bukan bermaksud apa-apa, Diaz hanya tak ingin menjadi pusat perhatian, kondisi saat ini sangat riskan. Dia khawatir ada orang menyalahkanku artikan mereka berdua.Setelah beberapa bulan tak bertemu, ingin rasanya Anna menghambur ke dalam pelukan Diaz dan mencurahkan sega

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 158 Menikmati Liburan di Jepang

    Karen dan Diaz berencana akan tinggal di Jepang seminggu lagi untuk sekedar melepas rindu, terutama Karen. Setidaknya dia ingin menyapa teman-temannya di Centra IT.Ken sendiri berkeinginan untuk menyapa teman-teman sekolahnya.Ellen? Dia akan berlibur, menggunakan waktu satu minggu untuk bersenang-senang menikmati Jepang.Ellen berencana akan pergi ke air terjun Nachi, Kyoto, dan menikmati kota Tokyo. Tentu saja dia tidak sendirian, Ellen mengeluarkan semua jurus untuk memaksa Rain menemaninya sekaligus menjadi tour guide untuknya.Rain sempat menolak karena dia ingin beristirahat, tapi setelah dipikir-pikir ada baiknya juga dia berwisata, apalagi destinasi yang diinginkan Ellen adalah wisata alam. Berguna untuk merefresh otaknya dan menenangkan diri.Ellen memandang takjub pemandangan pegunungan yang asri, terlebih suara gemericik air yang menenangkan.Ellen menarik nafas panjang untuk mengambil sebanyak-banyaknya oksigen guna mengisi rongga dadanya. Udara

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 159 Bersenang-senang Bersama

    "Bagaimana Karen-sama?" tanya Karyawan yang lain, karena tak kunjung mendapat jawaban dari Karen.Mendengar pertanyaan itu Karen terkekeh, sebelum akhirnya menjawab."Sepertinya aku tidak perlu menggantikan Arashi, sebab kalian punya manajer yang hebat." Karen justru memuji dan menunjuk pria yang tadi bertanya padanya, pria itu menjadi sedikit salah tingkah."Anda berlebihan, Karen-sama, saya hanya menjalankan tugas semampu saya," balas Manajer tersebut."Kami memang tidak salah memilihmu," ujar Karen.Karen memberi semangat kepada karyawannya, sebelum dirinya benar-benar meninggalkan kantor tersebut."Karen-sama memang luar biasa pesona, apalagi dia sepertinya sedang hamil," ucapan salah satu karyawan setelah Karen meninggalkan kantor tersebut."Sekarang dia justru semakin cantik," balas yang lain."Maafkan aku, Mas. Kalian pasti lama menunggu. Di mana Ken?"Karen tak melihat buah hatinya bersama dengan suaminya.Diaz menunjuk ke arah ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 160 Kembali ke Jakarta

    Karen, Diaz, Rain, bahkan Ellen serentak mengucapkan kata yang sama, sudah seperti dikomando dengan kompaknya. Sampai-sampai Ken harus menutup telinganya karena suara mereka berempat seperti geledek."Tidak sopan berteriak pada orang tua," protes Yamato."Maaf, Kek," ucap keempatnya dengan kompak."Kakek, kenapa melarang kami untuk kembali ke Jakarta?" protes Karen.Yamato menatap aneh pada cucunya."Siapa yang melarang kalian kembali ke Jakarta? Aku tidak melarang!""Lalu kenapa menyuruh kami membatalkan tiket pesawat?""Dasar anak nakal, kalian ini cucu keluarga Takahashi, kenapa harus repot-repot menggunakan pesawat komersil. Kalian bisa dengan mudah menggunakan jet pribadi Takahashi."Keempatnya melongo tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kakek tua itu."Kita akan ke Jakarta bersama," suara Arashi memecah suasana."Aku dan Yuki akan bulan madu ke Bali, setidaknya aku bisa mengantar kalian dulu sampai di Jakarta," imbuh pria itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 161 Bertemu Dosen Dingin

    Ellen yang tak memperhatikan jalan karena fokus pada ponsel pintarnya, tanpa sengaja menabrak seseorang. Dirinya nyaris terjatuh jika orang yang ditabraknya tidak memegangi tubuhnya.Sayang, dia harus merelakan handphonenya terjatuh di lantai.Sejenak keduanya saling menatap."Kamu tidak apa-apa, nona Ellen?" tanya pria tersebut.Sontak Ellen langsung menegakkan dan menyeimbangkan tubuhnya."Maafkan, aku," ucap Ellen gugup."Ini," pria itu menyerahkan handphone milik Ellen."Terima kasih, Pak Rendra. Sekali lagi maafkan aku."Pria yang bertabrakan dengan Ellen adalah orang yang sama saat mereka bertabrakan di depan restoran.Rendra Caesar. Seorang pengusaha di bidang fashion yang sedang naik daun dan memiliki brand produk khusus pria yang telah merambah dunia internasional.Rendra Caesar juga merupakan dosen di kampus Ellen. Pria single dengan umur tak jauh beda dengan Diaz."Berhati-hatilah saat berjalan, nona Ellen. Kau sudah menabrakku

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 162 Patah Hati

    Di pagi yang cerah, seorang pemuda tengah membantu ibunya menyiapkan hidangan untuk menyambut tamu yang katanya spesial."Memangnya siapa tamu kita, Bu? Tidak biasanya ibu memasak sebanyak ini."Wanita paruh baya itu hanya tersenyum, sedangkan si pemuda semakin memburu jawaban."Kakak dan kakak iparmu." Setelah mendengar jawaban itu si pemuda hanya ber-oh saja.Sudah lama juga kakak dan keluar kecilnya tidak datang ke rumah."Sudah, kamu mandi sana. Dandan yang rapi.""Malas, Bu. Kalau hanya mbak Rose yang datang. Nanti badanku juga berkeringat lagi karena bermain dengan kedua anaknya."Si ibu terkekeh dan memaksa anaknya untuk segera mandi."Kakakmu akan datang dengan seseorang, jadi jangan membuat malu.""Memangnya siapa?""Nanti kamu juga akan tahu."Mau tidak mau pemuda itu menuruti keinginan sang ibu."Glen!" Panggil sang ibu seraya mengetuk kamar anak laki-lakinya.Laki-laki itu bahkan baru keluar dari kamar mandi. 

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29

Bab terbaru

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 173 Selamat Tinggal Masa Lalu (End)

    Bandara International Soekarno-Hatta"Kamu benar-benar tak akan menunggu keponakanmu lahir, Len?" tanya Karen pada saudari iparnya.Ellen telah memutuskan untuk menenangkan diri keluar Negeri. Dengan bantuan Rain dia pergi ke Jepang dan menutup semua gerai butik miliknya.Dia akan menata hidup baru di sana, sendirian. Meninggalkan masa lalunya dan juga Glen. Berharap menemukan cinta sejatinya di sana.Ellen akan tinggal di mansion milik Karen. Sejak Arashi menikah, mansion itu benar-benar tak ada yang menggunakan.Ellen tersenyum, "Maafkan aku, Ren. Kamu bisa memberiku fotonya kelak jika dia sudah lahir, aku akan sangat menantikannya.""Hai, Sayang. Sepertinya Tante tidak bisa langsung menemuimu saat kamu lahir nanti, sampai jumps," ucap Ellen seraya membelai perut Karen.Sedangkan Yunita sudah berurai air mata, anak perempuan semata wayangnya akan pergi meninggalkannya, hal yang tak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya."Mama jangan menangis, a

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 172 Penjelasan

    Hari telah berganti, Glen datang ke kediaman Pradana bersama keluarganya, Lestari, Rose, dan kakak iparnya.Glen harus melakukan itu karena dia sudah terikat janji pada Ellen. Hanya Henry dan Noah yang datang menyambut mereka."Jadi apa yang ingin kalian bicarakan hingga datang beramai-ramai?" tanya Henry dengan menahan amarah.Glen dengan berani mengucapkan permintaan maaf pada keluarga besar Pradana, dia juga meminta kesempatan untuk dipertemukan dengan Ellen.Tapi dengan tegas Henry menolak."Tidak ada yang perlu kamu jelaskan pada anakku, semuanya sudah jelas. Jika kalian sudah tak ada lagi yang ingin dibicarakan silakan tinggalkan rumah ini.""Tuan, Henry. Saya mohon, tolong berikan saya kesempatan untuk menemui Ellen," Glen memohon."Untuk apa? Untuk lebih menyakiti hatinya lebih dalam lagi?" bentak Henry.Glen terus berusaha menjelaskan semua yang terjadi, dia juga berjanji akan segera mengusut kasus ini.Dari dalam, Ellen menangis dal

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 171 Glen Dijebak

    [Di, kamu sakit? Kenapa tidak bicara sama Mbak?]Pesan tersebut dikirim oleh Rose kakak Glen.[Iya, Mbak. Cuma meriang saja, tak perlu khawatir.]Diana memang sengaja mengatakan dia sedang sakit pada Glen, karena tahu Rose sedang berkunjung kerumahnya, kemungkinan pria itu akan mengatakannya pada sang kakak. Dan benar dugaannya. Rose tak akan tega membiarkan Diana dalam keadaan sakit, maka dia akan memanfaatkan keadaan ini.[Glen sedang menuju kesana, tapi Mbak lupa mau bawakan sop kesukaanmu. Mbak susul saja.][Aassiikkk! Diana tunggu ya, Mbak.] Diana tak perlu repot-repot memancing Rose untuk datang.Diana menyeringai, dia melihat benda yang beberapa waktu lalu dia beli dengan susah payah.Tak berselang lama Glen sampai di Kos Diana. Wanita itu mempersilakan Glen untuk masuk dan menawari pria itu teh manis yang telah dia beri obat penenang yang juga berfungsi sebagai obat tidur.Diana jelas tahu apa yang akan Glen katakan, dia tak mau itu

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 170 Menemui Diana

    Ellen mengerjapkan mata, bingung, tentu saja wanita itu bingung, ini terlalu mendadak untuknya. Diaz, Ellen, dan Noah menatap Tak percaya ke arah Rain.Sedangkan Glen, hatinya sudah tak karuan mendengar pernyataan Rain. 'Sejak kapan mereka berdua sedekat itu?' batin Glen.Isi kepalanya penuh dengan banyak pertanyaan."Kenapa diam saja? Kamu tak ingin menjawabnya sekarang?" desak Rain. Mata pria itu menatap intens pada Ellen.Duukk! Rain menendang kaki Ellen dengan pelan. Ellen sedikit meringis.Ellen mulai membuka mulut hendak menjawab pertanyaan Rain."Jangan dijawab, ayo kita pergi," ucap Glen, lantas berjalan ke arah Ellen."Bayaranku sangat Mahal, Nona," bisik Rain. Sesaat sebelum Glen meraih tangan Ellen dan mengajak wanita itu pergi.Sontak Ellen melongo dengan kejadian barusan.Duukkk!!Karen menendang tulang kering Rain dengan kencang."Karen!" pekik Rain."Jangan mempermainkan perasaan orang, dasar bocah na

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 169 Pernyataan Mengejutkan

    Karen terbangun di subuh hari, wanita itu merasakan pergerakan yang luar biasa pada anak di dalam perutnya. Karen mendesis merasakan sakit dan tidak nyaman di bagian perut, pinggul, bahkan dadanya terasa sesak.Perlahan-lahan dia mulai membangunkanmu tubuhnya.Seiring bertambahnya usia kandungan, Karen mulai kesulitan tidur dan belum lagi terganggu dengan frekuensi buang air kecil yang semakin sering.Merasakan ada pergerakan di sebelahnya Diaz pun ikut terbangun. Dia benar-benar menjadi suami siaga untuk Karen."Ada apa, Sayang? Apa yang kamu rasakan?" tanya Diaz pada istrinya."Tidak apa-apa, Mas. Orang hamil memang seperti ini, kamu tak perlu khawatir," ucap Karen menenangkan suaminya.Diaz ikut meringis saat melihat istrinya seperti kesakitan."Apa sudah mau melahiran?" Karen menggeleng."Pinggangku sakit, perutku mulai kencang-kencang."Diaz menyentuh perut istrinya, benar saja perut Karen terasa keras."Nak, apa kamu merasa sesak di

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 168 Memiliki Rasa yang Sama

    Ellen termenung di pinggir jendela, pikirannya jauh menerawang entah kenapa. Jatuh cinta pada Glen ternyata sesakit itu, jika tahu akan seperti itu Ellen lebih memilih orang lain untuk melabuhkan cintanya.Beberapa kali Ellen menarik nafas panjang, tapi tak juga menghilangkan sesak di dadanya.Mungkinkah dia akan bertahan dalam kisah ini? Atau menyerah begitu saja?Makanan yang tadi dibawa oleh Glen pun masih teronggok di tempatnya, tanpa tersentuh sedikitpun. Kacau, hatinya benar-benar kacau.Ellen kembali duduk di sofa, memandang bunga lili yang tak lagi spesial untuknya. Terdengar denting suara notifikasi pesan di handphonenya.Ellen mengintip siapa gerangan yang mengirim pesan. Glen, pria itu mengabarkan jika dia tak kembali ke butik, Hal yang sudah Ellen perkirakan sebelumnya.Ellen meletakkan kembali handphonenya tanpa sedikitpun ingin membuka pesan tersebut. Dia butuh waktu untuk menata hati.Ditengah keseriusannya mengerjakan beberapa desain untuk

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 167 Gagal

    Diana yang berada di dekat kantor Glen sengaja ingin menemui pria itu, walau  Glen sudah mengatakan jika siang ini ada acara. Siapa tahu Diana beruntung bisa bertemu dengan pria itu. Setidaknya hanya melihat wajah dan sekedar menyapanya saja Diana sudah senang.Pucuk dicinta ulam pun tiba, pria idamannya terlihat keluar dari lobi. Pria itu tampak semringah, ekspresi yang tak pernah diperlihatkan semenjak pertemuan pertama mereka. Diana mengurungkan niat untuk sekedar memanggil Glen.Melihat Glen yang berjalan menuju mobilnya, entah mengapa Diana ingin sekali mengikuti kemana perginya pria itu. Dia pun segera mencari tukang ojek pangkalan untuk mengikuti Glen.Beruntung Glen masih bisa dikejar. Pertama Glen berhenti di sebuah restoran cepat saji dan keluar dengan kantong plastik besar di tangan kirinya, lagi-lagi pria itu tak berhenti tersenyum, membuat hati Diana semakin resah.Tak hanya itu, pria itu kemudian mampir ke sebuah toko kue, yang terakhir berhenti di toko

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 166 Saling Merindu

    Glen terkejut sekaligus senang menerima pesan chat di handphonenya, pria itu reflek berdiri dari duduknya, tanpa sadar pria itu bersorak dan berjingkrak-jingkrak layaknya anak kecil yang mendapatkan hadiah yang sangat dia inginkan.[Besok siang datanglah ke butik, Bang!] Isi pesan tersebut. Pesan dari Ellen Pradana.[Baik, tuan putri. Dengan senang hati hamba akan datang ke sana. Apakah tuan putri ingin makan sesuatu, dengan senang hati akan hamba bawakan.] Balas Glen dengan semringah.Begitu pula dengan wanita di seberang tak kalah senangnya mendapat balasan dan juga panggilan yang menurutnya spesial.Sampai rasanya Ellen ingin koprol dan berguling-guling taking senangnya, dia perlu menormalkan detak jantung lebih dulu sebelum membalas pesan tersebut.Resah menunggu balasan pesan dari Ellen, Glen pun mengetuk-ngetuk mejanya dengan pulpen kesayangannya–gelisah.Glen merasa lega akhirnya Ellen mau menemuinya, walau tak tahu apa yang akan dibicarakan oleh gadis

  • Kembalinya Istri Kaya sang CEO   Bab 165 Lampu Hijau dari Yunita

    "Ellen Pradana!" seru Yunita dengan menatap tajam pada anaknya, lalu berpindah menatap Glen.Sontak Glen langsung melepaskan pegangan tangannya pada Ellen."Apa-apaan kalian ini?" Yunita mengintrogasi keduanya.Glen nampak salah tingkah, dia tak bisa mencari alasan yang tepat."Memangnya ada apa dengan kami, Ma?"Ellen bertanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengannya dan Glen. Ellen memanfaatkan kedatangan ibunya until menghindariku dari pria itu, dia lantas menggandeng Yunita dan mengajaknya berkeliling sekedar mengambil makan dan menyapa tamu.Pukul 2.00 siang semua sudah selesai. Karen pun sudah kembali ke kediaman Wijaya.Mungkin karena perutnya semakin membesar, Karen merasa lebih cepat lelah."Apa kamu lelah, Sayang?"Diaz memijat bahu istrinya, pria itu semakin perhatian semenjak perut Karen semakin membuncit."Mas, berhentilah, aku tahu kamu juga lelah."Diaz tak mendengarkan kata-kata istrinya. Setelah selesai memberi pijatan,

DMCA.com Protection Status