Share

Bab 92

Author: Meminger
Laura

Pagi itu, aku terbangun karena suara putriku yang memanggilku. Kami telah kembali ke Bogor dan Jason tidak bisa tidur di rumahku semalam karena banyak hal yang perlu dia selesaikan di Jakarta. Karena dia telah tinggal di Bekasi selama hampir satu bulan, dia harus kembali dan menyelesaikan urusannya yang tertunda di perusahaan keluarganya di Jakarta, tempat dia pergi.

Jadi, malam itu aku harus tidur sendirian dan sekarang putriku sedang membangunkanku. “Mama, bangunlah,” pintanya dengan tangannya di sekitarku.

Aku pun cekikikan seraya pelan-pelan membuka mataku. “Sayang, tidak perlu membangunkanku sepagi ini hari ini. Tahun ajarannya belum dimulai,” kataku padanya, mengelus surai hitamnya yang sehitam milik ayahnya.

“Baiklah. Namun, Mama, di mana Ayah Ricky? Aku mencari-carinya di seluruh rumah tapi tidak bisa menemukannya,” katanya dengan tampang sedih.

Senyumanku menghilang dan aku menghela nafas pasrah sebelum menjawab. “Dia mungkin sedang pergi juga, sayang,” kataku dan An
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalilah Padaku   Bab 93

    Laura“Apakah kamu akan melakukan prosedur inseminasi buatan?” tanyaku, menatap temanku. Dia dan aku sedang berbelanja di toko baju. Jason telah mengundangku untuk makan malam romantis malam ini, jadi aku ingin memberinya kejutan dengan gaun baru.“Iya, kami akan melakukannya. Tama sedang mencari klinik yang bagus untuk itu,” kata Fia sambil tersenyum tipis. Fia terlihat cantik sekali dengan rambut pendeknya yang seleher, mata yang indah, dan hidung yang mungil. Dia adalah teman yang penyayang dan setia dan walaupun dia jarang membicarakan masalah pernikahannya, terkadang bisa terlihat dengan jelas bahwa hubungannya dengan Tama sedang tidak berjalan dengan baik. Kehidupan pernikahan memang tidak selalu semulus jalan tol.Sebagai contoh, semua beban yang dia pikul sendiri tentang tidak bisa hamil membuatnya kelelahan. Aku hanya ingin semua hal berjalan dengan lancar baginya.“Memang ada klinik bagus yang bisa membantumu untuk melakukannya,” kataku, memberikan dukungan.“Aku tidak sa

  • Kembalilah Padaku   Bab 94

    Laura“Apakah kamu akan mengatakan padaku kenapa benakmu ada di tempat yang lain atau apakah kamu akan terus berpura-pura bahwa itu tidak penting?” tanya Jason, memelukku dari belakang dan mengendus leherkuSetelah makan malam, dia membawaku ke apartemennya untuk menikmati sisa malam. Hari itu sudah sangat larut dan aku baru saja menelepon pengasuh yang sedang menjaga anakku untuk bertanya apakah dia baik-baik saja, apakah dia telah makan malam, dan apakah dia sekarang sudah tidur. Aku sedikit khawatir memikirkannya karena Anna tidak bisa bermalam sendirian dengan seseorang yang baru saja dia kenal, tapi pengasuh itu mengatakan bahwa putriku bersikap dengan baik dan telah tidur cepat, yang membuat kekhawatiranku sedikit mereda, tapi masih sedikit gugup.“Apakah ada masalah dengan putri kita?” tanya Jason lagi dan aku menghela nafas pelan, pemandangan kota di luar sana terlihat di hadapanku karena aku sedang berada di lobi apartemennya, menatap pemandangan malam di luar.“Anna baik-b

  • Kembalilah Padaku   Bab 95

    ”Aku tidak mengelak hal itu, tapi dia selalu menghargaiku dan selalu berada di sisiku walaupun aku menolaknya. Dia selalu tahu untuk menungguku dan menghargai keputusanku,” jelasku.Jason mendengus seolah dia tidak menyukai itu. “Pria itu hanya melakukan itu dan sudah menjadi seorang pahlawan?” ejeknya.Aku menengadah kepalaku dan menatapnya. “Jika hanya itu yang bisa kamu lakukan, iya, dia akan menyerah,” kataku dan berbalik darinya, beranjak ke kasur supaya aku bisa berbaring dan tidur.“Aku bisa menjadi jauh lebih baik darinya, jika itu yang kamu suka, Laura,” desak Jason, menghampiriku.“Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menawarkanku uang dan uang lagi, seperti yang selalu kamu lakukan?” tanyaku dengan sarkastis.“Kamu meremehkan semua usaha yang sedang kulakukan untuk mengembalikan kepercayaanmu,” katanya.“Bagaimana jika aku mengatakan padamu kalau semua ‘usaha’ yang kamu lakukan itu sia-sia dan tidak ada artinya bagiku? Jason, tidak ada hal yang kamu lakukan yan

  • Kembalilah Padaku   Bab 96

    LauraKami berdiskusi panjang malam itu karena banyak yang harus kita perbincangkan, jadi terkadang diskusinya memanas dan terkadang lebih tenang. Diriku sekarang yang telah berubah dan berdiskusi dengannya mungkin membuat Jason takut, tapi aku ingin memperjelas padanya apa pandanganku terhadap beberapa hal yang, dulu, aku lebih memilih untuk diam saja untuk menyenanginya.Keesokan harinya, aku terbangun dan mendapati wajahnya berjarak hanya beberapa sentimeter dariku, menatapku dengan keramahan dan kekaguman. “Kamu cantik sekali,” bisiknya, meletakkan jarinya ke tulang pipiku dan mengelusnya. Aku menghela nafas ketika aku merasakan sentuhannya dan menutup mataku lagi. “Aku tahu ini tidak mudah bagimu,” tambahnya.“Memang tidak mudah,” kataku, sedikit terengah-engah. Terkadang, aku memikirkan apakah aku telah melakukan hal yang benar dengan kembali bersamanya. Apakah aku terlalu gegabah? Apakah dia benar-benar berubah ataukah dia hanya melakukan semua ini untuk membuatku kembali pada

  • Kembalilah Padaku   Bab 97

    ”Anna, kemari, Nak,” pintaku pada anakku, memanggilnya dengan tangan yang terbuka. Jantungku berdegup dengan liar, takut akan apa yang bisa wanita itu lakukan pada anakku.“Dia cantik sekali, Mama. Dia terlihat seperti boneka,” kata anakku, terpana oleh kecantikan Kinan, membuatnya tertawa mendengar pujian itu.“Kumohon, Nak… Kemarilah,” panggilku lagi dengan suara yang gemetaran, tapi anakku tidak mendengarkan aku, masih terkesima oleh penampilan Kinan.“Ibumu memanggilmu, sayang,” kata Kinan pada Anna, membuat gadis itu menoleh padaku sambil terkesiap dan berlari ke arahku. Aku memeluknya dengan protektif dan langsung menjauhinya dari wanita itu. Anna adalah harta karunku yang paling berharga dan aku tidak akan membiarkan Kinan berada di dekatnya.“Tolong bawa dia ke atas dan jangan biarkan dia pergi sampai aku memperbolehkannya,” pintaku pada pengasuh Anna seraya menyerahkan anakku padanya dan menunjuk ke arah tangga. Pengasuh itu mengangguk dan beranjak ke lantai atas sambil me

  • Kembalilah Padaku   Bab 98

    Fia“Kinan datang ke rumahmu?” tanyaku pada Laura yang berada di ujung telepon, tercengang. Aku tidak bisa memercayai bahwa wanita itu berani mengganggu Laura.“Aku benar-benar ketakutan ketika melihatnya di sini. Ditambah, dia sedang bersama anakku! Astaga, bagaimana jika dia ingin melukai Anna?” kata Laura ketakutan.“Oh, sayang, jangan memikirkan hal-hal itu. Yang terpenting adalah anakmu sekarang aman,” kataku, mencoba menenangkannya. Aku mendengar helaan nafas darinya seraya dia mencoba menenangkan dirinya sendiri dan berpegangan pada perkataanku.“Aku bersyukur akan hal itu,” katanya. “Namun, aku tidak bisa tidak merasa bersalah, Fia. Semua hal berjalan dengan lancar sampai Jason datang kembali ke hidupku. Aku takut sekali bahwa aku telah melakukan kesalahan karena telah mengikuti kata hatiku dan kembali bersama dengannya.”“Kamu tidak salah apa-apa, sayang,” kataku menenangkannya. “Tidak ada salahnya jika kamu melakukan keinginanmu, kamu tidak melakukan kejahatan apa-apa kar

  • Kembalilah Padaku   Bab 99

    LauraAku harus pulang ke rumah untuk membawa Anna pergi bersamaku ke Jakarta Selatan dan ketika aku tiba di klinik, aku diberi tahu bahwa Fia sudah masuk ke dalam ruang operasi, jadi Anna dan aku harus menunggunya di ruang tunggu. Aku juga menyadari bahwa Tama belum tiba dan dari yang kudengar dari Fia sebelumnya, dia tidak bisa dihubungi karena dia tidak mengangkat teleponnya. Khawatir, aku memutuskan untuk menelepon Jason karena mungkin dia mendapatkan kabar dari Tama karena mereka adalah teman baik dan Tama selalu bekerja untuk Jason.Walaupun aku takut menelepon Jason karena kami belum berbincang sejak pagi ketika dia mengantarku pulang setelah menghabiskan malam bersamaku, di hari yang sama ketika aku melangkah masuk ke dalam rumahku sendiri aku mendapati pemandangan tidak menyenangkan yaitu anakku duduk di pangkuan Kinan, bermain dan tersenyum padanya. Jason dan aku belum bertemu satu sama lain sejak hari itu karena dia sedang bepergian untuk urusan yang penting, urusan miliard

  • Kembalilah Padaku   Bab 100

    LauraAnakku menginginkan cemilan, jadi aku membawanya ke kantin klinik supaya bisa membelikannya sesuatu untuk dimakan. Aku memesan beberapa cemilan dan jus stroberi yang dia sukai, lalu kami berdua duduk di salah satu meja di ruangan itu, seperti yang dilakukan oleh pasien dan staf lainnya.“Apakah kamu menyukainya?” tanyaku pada putriku yang kemudian mengangguk.“Enak,” katanya dengan mulut yang penuh oleh kentang goreng, membuatku tertawa dan menggeleng.“Jangan berbicara kalau masih ada makanan di mulutmu, oke?” kataku padanya, mengelap ujung bibirnya dengan tisu. Dia mengangguk dan lanjut mengunyah sambil mengayun-ayunkan kaki mungilnya di bawah meja.Pada saat itu, ponselku berdering dan aku melihat bahwa itu adalah Jason. Aku menghela nafas dan menjawab teleponnya. “Halo.”“Hai, sayang. Apakah semuanya baik-baik saja? Kendra bilang kamu meneleponku. Maaf aku tidak menjawab, tadi aku masih sibuk,” katanya merasa bersalah.Aku bangkit dan berjalan menjauh dari Anna karena a

Latest chapter

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

  • Kembalilah Padaku   Bab 416

    LauraAku sedang menunggu sebuah kesempatan untuk kabur dari tempat itu. Itu tidak semudah yang kubayangkan dan mereka tidak memberiku jeda sedikit pun. Tepat ketika kukira aku memiliki waktu untuk merencanakan pelarian diri, Kinan dan Suzy melepaskan ikatanku dan membawaku ke sebuah kapal pesiar kecil. Mereka terlihat gugup, seakan-akan mereka telah menerima sebuah peringatan atau semacamnya.“Apa yang kalian lakukan? Kalian mau membawaku ke mana?” tanyaku seraya mereka memaksaku untuk berjalan di dek danau. Gaun pengantinku merayap di bawah papan kayu, tanganku masih terikat.“Diam saja. Itu bukan urusanmu,” jawab Kinan dengan kasar.Aku menghela napas pasrah dan memandang ke semua tempat untuk fokus pada apa pun yang bisa membantuku nanti. Namun, dalam gelombang harapan, aku sudah mendengar suara-suara helikopter beroda mobil menghampiri tempat itu. Jason telah menangkap mereka. Akhirnya!“Itu Jason,” gumamku dengan penuh emosi. Sesaat, aku sempat kehilangan harapan dan berpiki

  • Kembalilah Padaku   Bab 415

    LauraTangan-tanganku terikat di belakang tubuhku di sebuah kursi seraya aku menghadap Suzy di hadapanku. Aku tidak tahu bagaimana dia telah berhasil melarikan diri dari penjara dan memasuki mansion untuk menculikku dan membawaku ke tempat ini. Aku mencoba memahami itu semua. Itu adalah hari pernikahanku, tapi tetap saja, orang-orang ini tidak mau membiarkan aku sendirian.“Bagaimana kamu bisa kabur dari penjara, Suzy?” tanyaku padanya sambil menatapnya dengan tajam. Aku sedang mengambil kesempatan. Sekarang aku berkomunikasi dengannya karena Kinan telah beristirahat sebentar. Kami sedang berada di rumah kayu di dekat danau kecil. Ada pohon-pohon rindang yang menutupi seluruh tempat itu.Keseluruhan skenario itu, cara dia dan Kinan bersikap, membuatku berpikir mereka telah merencanakan hal ini sejak lama.Suzy terkekeh sinis seraya dia mengikat kakiku dengan tali tambang yang kuat, menggagalkan rencanaku untuk mencoba kabur. “Ternyata, bukan kamu saja yang memiliki sekutu, Laura,”

  • Kembalilah Padaku   Bab 414

    Jason“Tidak apa-apa, Kinan. Aku akan mengirimkan uangnya, cukup berikan nomor rekeningmu dan aku akan mengirimkannya hari ini,” kataku padanya, mendapatkan anggukan setuju dari Juan.Namun, Kinan, di ujung telepon lainnya, menertawaiku seakan-akan aku adalah orang bodoh. “Kamu pikir aku benar-benar akan menerima uang elektronik? Kamu sangat meremehkanku, ya? Aku ingin kamu memenuhi satu mobil, dua mobil, atau seratus mobil, terserah! Aku ingin kamu mengisi mereka dengan uang tunai sah dan bawa itu semua padaku. Barulah saat itu aku akan membebaskan wanita j*lang ini. Kamu dengar, ‘kan?” katanya, berteriak.Aku sangat terkejut oleh kata-katanya. Juan maupun aku tidak menduga hal itu. Kinan telah memetakan rencananya dengan sangat baik dan itu adalah tantangan bagi kami.“Kenapa, Jason? Kenapa kamu diam sekali sekarang? Lidahmu dicuri kucing?” ejeknya.“Tidak apa-apa, Kinan. Kamu ingin uang triliunan rupiah, ‘kan? Kalau begitu, aku akan memberimu uangnya. Dalam bentuk uang tunai, s

  • Kembalilah Padaku   Bab 413

    JasonTiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Anna berlari ke arahku dengan wajah yang khawatir. “Apakah benar Mama menghilang, Papa? Di mana dia? Di mana Mama?” Dia ingin tahu, ketakutan, matanya dipenuhi oleh rasa takut.Aku menoleh ke atas dan melihat Fia berjalan memasuki ruangan sambil memegangi si kembar. Aku merasa terganggu bahwa dia telah membawa anak-anak pada saat itu. Ini semua sudah sulit untuk dipahami, lebih baik jangan libatkan anak-anak untuk sekarang. Fia, melihat ekspresiku yang tidak senang, menggelengkan kepalanya dengan raut wajah tidak berdaya. “Anna ada di sampingku ketika Tama meneleponku. Mustahil untuk menahannya,” jelasnya.Si kembar, meskipun sangat muda, bisa menafsirkan bahwa ada yang salah hanya dari ketegangan di tempat itu.“Kumohon, Papa, jawab aku. Di mana Mama?” tanya Anna lagi, hampir menangis.Aku berlutut untuk menyesuaikan diri dengan tingginya dan memegang pundaknya, menghela napas. “Aku tidak bisa menjawab ini sekarang, tuan putriku, tapi ak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status