Share

433. Sean jadi Bulan-Bulanan

Author: Henny Djayadi
last update Last Updated: 2025-03-08 23:02:42

Setelah memasuki mbilnya, Ryan mengirim pesan kepada Rina jika dia pulang terlambat hari ini. Tanpa menunggu balasan, dia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Ryan mematikan mesin mobilnya begitu tiba di halaman rumah Sean. Petugas keamanan sudah membuka gerbang tanpa banyak tanya, mengenali mobilnya sebagai salah satu yang sering keluar-masuk rumah ini.

Begitu Ryan keluar dari mobil, suara langkah kecil terdengar berlari mendekat. Brilian, dengan wajah penuh antusias, langsung menghampirinya.

“Om Ryan!” seru Brilian penuh antusias dan keceriaan. Namun, begitu ia melihat ke dalam mobil dan tidak menemukan sosok yang diharapkannya, ekspresinya berubah kecewa. “Om Ryan nggak ajak Renasya?”

Ryan tersenyum tipis, berlutut di hadapan Brilian. “Maaf, Brili. Renasya lagi di rumah sama Bunda.”

Brilian mendengus kecil, menundukkan kepala, lalu tanpa berkata-kata lagi berbalik masuk ke dalam rumah. Ryan hanya bisa menghela napas, memahami kekecewaan bocah itu.

Saat ia melangkah ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rekatrin Bubudan
lanjut ya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   434. Setelah Mendengar Penjelasan

    Dengan susah payah, Lila membantu Sean duduk di sofa. Napasnya sedikit memburu, bukan hanya karena perutnya yang semakin besar, tetapi juga karena ketegangan di ruangan ini.Sekar dan Ryan masih berdiri di depan mereka, wajah mereka penuh kemarahan dan kekecewaan. Lila yang dia bela terlihat takhluk pada rasa cinta.Lila menatap mereka dengan penuh keteguhan.“Aku tahu apa yang telah terjadi sebenarnya, Ma,” ucap Lila lirih, terdengar lelah dan nelangsa. “Dan ini tidak seperti yang kalian pikirkan.” Hati Lila hancur melihat keadaan Sean, dia yakin jika suaminya mampu melawan Ryan, tetapi dia lebih memilih mengalah agar masalah tidak melebar.Sekar mendengus sinis. “Jangan bodoh, Lila! Jangan biarkan dirimu terpedaya oleh cinta! Kau pikir dia tidak pernah berbohong padamu?”Lila menggeleng, menahan perasaan. “Ini bukan soal percaya atau tidak percaya. Aku tahu apa yang terjadi. Dan aku tidak akan membiarkan kalian menyudutkan Sean tanpa mendengar kebenarannya.”Ryan yang sejak tadi dia

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   435. Badai Mulai Berhembus

    Lila duduk di tepi tempat tidur, menatap Sean yang berbaring dengan wajah pucat. Dia melihat beberapa memar di perut Sean. Dengan tangan bergetar Lila menyentuhnya dengan lembut."Pasti sakit?" Suara Lila bergetar, lirih hampir berbisik.Untung Ryan hanya memukul perut Sean, sehingga tidak ada bekas luka yang terlihat. Sehingga saat makan malam bersama, Brilian tidak tahu jika sang papa baru saja mendapat pukulan. Dan bocah itu masih mengucapkan hal-hal yang baik tentang om-nya, yang segera pulang setelah semua pembicaraan selesai.Sean tersenyum tipis, mencoba menenangkan istrinya. "Tidak seberapa, aku lebih khawatir padamu."Air mata Lila jatuh begitu saja. "Jangan bohong." Suaranya pecah menahan tangis. "Aku melihat sendiri bagaimana kau terjatuh tadi dan sulit bangun. Kau pasti kesakitan."Sean menghela napas, lalu dengan susah payah ia menarik Lila ke dalam pelukannya. "Jangan menangis, Sayang." Sean tidak tahan saat air mata Lila mulai berjatuhan.Lila membenamkan wajahnya di da

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   436. Tidak Ada yang Gratis

    "Skandal Besar! CEO Wish Corp, Sean Mahendra Wismoyojati Terlibat Cinta Terlarang dengan Mantan"Darah Ryan langsung berdesir. Matanya menelusuri isi artikel dengan cepat. Ada foto Sean dan Miranda, beberapa di antaranya sudah dia lihat sebelumnya.Ryan masih duduk di tempat tidurnya, ponsel di tangannya terus menggulir halaman demi halaman berita yang kini memenuhi berbagai platform.Judul dan caption yang tertera sangat fantastis dan menyudutkan Sean."CEO Muda Terjebak Skandal Cinta! Perselingkuhan dengan Model Ternama Terkuak Saat Istri Hamil Anak Kedua""Kebenaran Terungkap! Sean Mahendra Wismoyojati dan Miranda Manuella Tertangkap Kamera di Apartemen Regal Height!"Ryan mengembuskan napas kasar. Komentar di bawah setiap unggahan semakin pedas dan membuat darahnya mendidih."Lelaki semua sama aja, dasar buaya!""Kasihan istrinya! Hamil besar tapi suaminya selingkuh!""Udah kaya raya masih kurang aja, mau ngambil istri orang!"“Sungguh bernyali si sen, siap di dor sama pak jendral

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   437. Podcast

    Sekar menghela napas panjang. Prabu Yudistira memang selalu seperti ini kepadanya, tidak pernah memberikan sesuatu secara cuma-cuma. Dan permintaannya kali ini bisa dianggap berat, tetapi juga bisa dianggap ringan, atau bahkan sesuatu yang hanya sekedar candaan bagi Sekar."Baiklah," kata Sekar akhirnya, meski jelas nada suaranya menunjukkan rasa tidak nyaman. "Aku setuju dengan syarat yang kamu ajukan. Tapi aku ingin hasil yang cepat."Prabu tersenyum puas. "Kau membuat keputusan yang tepat, bungaku."Sekar mendengus, tak tertarik dengan pujian itu. Terasa sangat menyebalkan berhadapan dengan duda terhormat yang sedang puber kembali. Genitnya tidak ingat usia."Jadi, apa yang kau ketahui tentang Gunawan Wibisono dan keluarganya?" Sekar berusaha fokus pada tujuan awalnya.Prabu menyandarkan tubuhnya ke kursi, mengetuk-ngetukkan jemarinya ke meja seolah sedang menyusun pikirannya. "Gunawan Wibisono itu pemain lama. Kaya, berpengaruh, dan licik. Tidak mudah menjatuhkannya tanpa strategi

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   438. Sosok Tepat untuk Melawan

    Sean menatap Selo Ardi dengan sorot mata penuh harapan. "Kau yakin ini bisa meredam keadaan?" tanya Sean dengan suara yang masih menyimpan kegelisahan.Selo Ardi menyandarkan tubuhnya di kursi, menyilangkan tangannya di dada. "Setidaknya ini akan memberi perspektif lain. Saat ini, opini publik dikendalikan oleh mereka. Kita harus melawan dengan narasi kita sendiri."Sean mengangguk pelan, lalu membuka laptopnya. Ari Nugraha sudah mengirimkan semua foto dan video, begitu juga hasil-hasil pemeriksaan visum Miranda.Sean mencari folder tempat menyimpan foto dan video yang menunjukkan kebersamaan Lila dan Miranda. Ada rekaman saat Lila menemani Miranda di rumah sakit, juga beberapa momen di mana mereka tampak berbicara serius di taman LSM milik Chiara."Gunakan ini," ucap Sean, menyerahkan flash disk kepada Selo Ardi setelah dia mengcopy semua data. "Pastikan mereka mengeditnya dengan baik, jangan sampai terkesan seperti pembelaan kosong."Selo Ardi menerima flash disk itu, matanya menata

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   439. Awal yang Bagus

    Konten yang dibuat oleh tim Selo Ardi keluar serempak, menghiasi berbagai platform media sosial. Foto-foto kebersamaan Lila dan Miranda yang terlihat akrab seperti sahabat mulai tersebar luas. Di tambah keberadaan Chiara Rahardja, seorang aktivis perempuan yang dikenal vokal dalam isu pelecehan seksual dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dalam salah satu foto semakin menimbulkan berbagai spekulasi. Orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah yang terjadi pada Miranda yang sebenarnya? Apakah model cantik itu adalah korban KDRT? Apakah kehadiran Lila dan Chiara menandakan bahwa Miranda sedang mencari perlindungan? Lebih dari itu, foto-foto memar di wajah dan beberapa bagian tubuh Miranda mulai beredar. Beberapa netizen yang awalnya menghujat Sean karena dugaan perselingkuhan, kini mulai ragu. Dan berbagai komentar pun mulai berubah arah. “Ini bukan sekadar skandal! Tapi mega skandal, sepertinya ada masalah lebih besar.” “Miranda mengalami KDRT? Apakah itu alasan dia bersama Lila

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   440. Akibat Bisnis Kotor

    Lila duduk di sofa sambil menyeruput teh hangat. Chiara di sebelahnya tampak antusias, sementara Miranda duduk dengan gelisah, jemarinya saling meremas. “Ini kesempatan bagus, Mir,” ucap Chiara berusaha meyakinkan Miranda. “Podcast Dennis punya banyak pendengar. Kita bisa lurusin semuanya.” Miranda menunduk, wajahnya penuh keraguan. “Aku takut… Satrio masih pegang anak-anak. Dia pasti marah besar kalau tahu aku muncul di depan public, apalagi sampai membuka aibnya.” Lila menggenggam tangan Miranda, suaranya lembut. “Aku ngerti ketakutanmu. Tapi kalau kita diam, Satrio akan terus merasa berkuasa. Kita harus tunjukkan kebenaran, bukan cuma buat kamu, tapi juga buat anak-anakmu.” Miranda menarik napas panjang, matanya berkaca-kaca. “Kalau sesuatu terjadi sama mereka…” Chiara menatap Miranda dengan penuh keyakinan. “Kita nggak akan biarin itu terjadi. Aku punya kenalan di LSM lain yang bisa bantu kita menekan Satrio secara hukum dan mengambil hak asuh anak-anakmu.” Miranda menggigit

    Last Updated : 2025-03-09
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   441. #JusticeForMiranda

    Bagi Sekar, Miranda bukan sosok batu dalam hidupnya. Miranda adalah perempuan yang hampir menikah dengan Sean saat putranya itu menduda setelah perceraiannya dengan Lila.Setelah Sean rujuk dengan Lila, hubungan dengan Keluarga Miranda putus begitu saja. Tampaknya mereka kecewa dengan keputusan sepihak Sean yang memutuskan hubungan saat pertunangan sudah di depan mata.Tidak lama kemudian, Miranda menikah dengan Satrio Wibisono, anak seorang jenderal polisi. Dan saat itu berita itu sempat heboh dan menyudutkan Lila. Tetapi mereka mengabaikan berita tersebut, sesuatu yang tidak harus ditanggapi. Toh akhirnya mereka memiliki kehidupan masing-masing.Sebagai wanita yang berkarir di bidang investasi dan finansial, meskipun kadang masih membuat konten edukasi tentang perencanaan keuangan, tetapi pamor Lila tidak semoncer Miranda yang merupakan seorang model. Kehidupan pribadi Miranda tidak jarang dipertontonkan sebagai salah satu cara branding agar karirnya tidak meredup, setelah sebagian

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   470. Takdir yang Sempurna

    Setelah memastikan Brilian tidur, Sean melangkah menuju ke kamarnya. Dia harus segera membantu Lila untuk menidurkan Bintang dan Berlian. Semakin hari, bocah kembar itu semakin aktif, bahkan hanya untuk tidur saja akan banyak drama.Lila menatap suaminya yang baru saja masuk ke kamar. Senyum hangatnya masih sama seperti dulu, tetapi ada sesuatu yang membuatnya sedikit gelisah.Sean bertambah usia, tetapi justru semakin menawan di matanya.Lila menelan ludah pelan. Sebagai istri, tentu saja ia bangga memiliki suami seperti Sean, tetapi di sisi lain… ia juga merasa was-was. Sampai sekarang masih banyak perempuan di luar sana yang mengincar suaminya, meskipun mereka tahu jika Sean sudah menikah dan memiliki tiga anak.Sementara itu, Sean berjalan mendekat. Tatapan matanya lembut saat melihat si kembar yang sudah terlelap di dalam boks.“Mereka tidur lebih cepat dari biasanya,” ucap Sean pelan terdengar nyaris seperti bisikan, takut membangunkan bayi-bayi mereka.Lila mengangguk. “Hari ini

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   469. Rama dan Cinta

    Suasana kafe yang semula tenang mendadak ricuh ketika pintu terbuka dengan keras. Seorang perempuan paruh baya melangkah masuk dengan ekspresi penuh amarah, diikuti oleh seorang perempuan muda yang cantik, sama garangnya."Mana Cinta?! Keluar kau sekarang juga!" seru perempuan paruh baya itu, suaranya menggema di seluruh ruangan, menarik perhatian para pengunjung dan pegawai kafe.Beberapa pelanggan yang sedang menikmati kopi mereka langsung menoleh, ada yang membeku di tempat, ada yang berbisik penasaran. Sementara itu, seorang barista yang berdiri di belakang meja kasir tampak panik, ragu-ragu apakah harus menenangkan situasi atau membiarkan saja.Perempuan cantik yang berdiri di sampingnya menyusuri ruangan dengan tatapan tajam, matanya berkilat penuh amarah. Sepertinya dia tahu betul siapa yang sedang mereka cari.Salah satu pegawai kafe memberanikan diri mendekat. "Maaf, Bu. Ada yang bisa kami bantu?" tanyanya dengan suara hati-hati.Perempuan paruh baya itu menoleh tajam. "Panggi

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   468. Hidup yang Lebih Berwarna

    Waktu berlalu dengan tenang, membawa kebahagiaan yang seolah tak pernah habis bagi keluarga Wismoyojati. Kehidupan penuh berbagi dalam keluarga diisi oleh tawa renyah dan kehangatan. Perdebatan tentu tetap ada sebagai bumbu dalam kehidupan, tetapi mereka bisa menyelesaikan dengan bijaksana.Lila menjalani perannya sebagai ibu dengan penuh cinta, merawat Brilian, Bintang, dan Berlian dengan kesabaran dan kasih sayang yang tak terbatas. Ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial, menemukan kebahagiaan dalam membantu sesama, sambil tetap menyeimbangkan perannya sebagai istri dan ibu.Setelah Sekar dan Prabu memutuskan untuk pindah ke rumah mereka sendiri, suasana di kediaman Sean dan Lila sedikit berubah. Tidak ada lagi suara teguran tegas Sekar atau candaan ringan Prabu di meja makan, tapi bukan berarti rumah itu kehilangan kehangatan.Sean yang memahami betapa besarnya tanggung jawab Lila dalam mengurus tiga anak mereka, mengambil keputusan besar. Ia mencari pengasuh anak profession

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   467. Paket dari Delisa

    Malika berdiri tak jauh dari ayunan, matanya membulat melihat kejadian yang baru saja terjadi. Ia datang ingin bermain bersama Brilian, tapi malah menyaksikan sesuatu yang menghancurkan dunianya.Brilian, sahabat kecilnya, kakak yang dia banggakan baru saja dicium oleh Almahira.Gadis kecil yang masih duduk di TK itu merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Seperti ada beban besar menekan hatinya. Wajahnya menegang, bibirnya sedikit bergetar.Brilian masih berdiri di tempatnya, memegangi pipinya dengan ekspresi terkejut, sementara Almahira sudah berlari pergi dengan riang.Malika mengepalkan tangannya kecil-kecil. Brilian sudah ternoda.Entah dari mana gadis mungil itu mendapatkan pemikiran seperti itu, tapi itulah yang muncul di kepalanya. Sejak kecil, ia selalu menganggap Brilian adalah miliknya, teman bermain yang paling seru, kakak yang selalu membelanya dan menjaganya. Tapi sekarang?Brilian sudah dicium gadis lain.Matanya mulai berkaca-kaca. Ia ingin berteriak, ingin menangis, t

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   466. Ditandai

    466Lila membuka matanya perlahan saat mendengar suara rengekan bayi. Seketika, nalurinya sebagai ibu membuatnya ingin segera bangkit. Namun, saat menoleh ke samping, tempat tidur Sean kosong.Dia menoleh ke arah boks bayi dan menemukan suaminya sudah lebih dulu terjaga. Sean duduk di kursi di samping boks, memangku salah satu bayi mereka sambil memberikan dot. Dengan satu tangan lainnya, dia berusaha menenangkan si kecil yang masih berada di boks, menyentuhnya dengan lembut agar tidak terus menangis.Lila menggeleng pelan. Kenapa dalam keadaan repot seperti itu Sean tidak membangunkannya?Dia mengamati suaminya yang tampak begitu telaten. Mata Sean terlihat sedikit sayu karena mengantuk, tetapi senyumnya tetap ada saat membisikkan sesuatu pada anak mereka. Lila merasa hangat melihat pemandangan itu.Dia bangkit perlahan, mendekati Sean, lalu bertanya pelan, "Kenapa tidak membangunkanku?"Sean menoleh dan tersenyum kecil. "Kau masih butuh istirahat, sayang. Aku bisa mengurus mereka."

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   465. Kemarahan Ibu Hamil

    Ryan menghela napas panjang, berdiri di samping tempat tidur rumah sakit tempat Rina berbaring. Sejak sadar, istrinya berubah total. Biasanya Rina adalah perempuan yang mandiri, kalem, dan penurut. Tapi sekarang? Manja, gampang marah, dan yang paling membuat Ryan frustasi, diam seribu bahasa setiap kali mereka hanya berdua."Rina, kau mau sesuatu?" tanya Ryan pelan, berharap mendapat jawaban.Rina hanya membuang muka, menatap ke arah jendela.Ryan mengusap wajahnya, mencoba bersabar. Sejak dokter memberi kabar tentang kehamilan Rina, perubahan sikap istrinya semakin menjadi-jadi. Setiap kali ia mencoba membicarakannya, Rina malah menutup diri.Namun, saat Sekar dan Prabu datang bersama Brilian dan Renasya, suasana langsung berubah. Seakan-akan Rina adalah orang yang berbeda."Bunda!" Renasya berlari kecil mendekati ranjang, matanya berbinar.Rina tersenyum hangat, membuka tangannya untuk menyambut putrinya. "Sayang, ke sini, Bunda kangen."Ryan memandangi pemandangan itu dengan kening

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   464. Janji tak Terucap

    Sean melepas dasinya dengan satu tarikan kasar. Rumah besar itu terasa begitu sepi.Tidak ada suara Sekar yang biasanya sibuk memberi perintah. Tidak ada tawa Prabu yang sering menggoda Brilian. Bahkan Brilian sendiri tak terdengar, padahal biasanya selalu berlari-lari dengan ocehan tak ada habisnya.Setelah mencuci tangan, Sean melangkah menuju kamar bayi, membuka pintu perlahan.Di dalam, Lila sedang menggendong Berlian yang masih mengenakan baju tidur, sementara Bintang terbaring di boks bayi, menggeliat pelan. Wajah Lila tampak lelah, rambutnya berantakan, tetapi senyumnya tetap ada saat menenangkan putri kecil mereka.Sean bersandar di ambang pintu, matanya melembut. "Kenapa sendirian?"Lila menoleh, sedikit terkejut, lalu tersenyum tipis. "Mama dan Papa mengantar Renasya ke rumah sakit. Brilian ikut, nanti pulangnya langsung ke rumah Om Prabu. Mereka akan menginap kurang lebih satu minggu di sana sampai Paksi berangkat ke London."Sean mengangguk pelan, beberapa hari yang lalu P

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   463. Masa Tua yang Bahagia

    Di perjalanan pulang, Sekar sesekali melirik ke arah Renasya yang tertidur di pangkuannya. Wajah mungil itu tampak lelah, sesekali bergumam dalam tidurnya, mungkin memanggil ibunya. Prabu yang menyetir pun sesekali melirik ke kaca spion, memastikan keadaan mereka baik-baik saja."Kasihan anak ini, tidak ada yang asuh karena mamanya harus di" gumam Sekar pelan, mengusap rambut Renasya dengan lembut."Kita jaga dia baik-baik sampai ibunya pulang," sahut Prabu, suaranya tenang tetapi tegas.Sesampainya di rumah, Sekar langsung memanggil Bi Siti. "Bi, tolong mandikan Renasya dulu, ya. Pakaiannya ada di kamar tamu yang dulu dia pakai waktu menginap di sini."Bi Siti mengangguk. Dengan penuh kesabaran, ia membimbing Renasya yang masih setengah sadar karena mengantuk. Anak itu berjalan dengan langkah gontai, menggenggam tangan Bi Siti erat-erat.Sekar dan Prabu menghembuskan napas lega. "Semoga besok Rina sudah bisa dibawa pulang," kata Sekar pelan, lebih kepada dirinya sendiri.“Ya, tapi Re

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   462. Ada Apa dengan Rina

    Ryan duduk di kursi tunggu ruang UGD, masih mengenakan kaus rumahan dan celana training. Melihat keadaan istrinya yang tidak sadarkan diri, ayah satu anak itu mengambil pakaian sedapatnya dari lemari.Napas Ryan tersengal, dadanya naik turun cepat. Di pelukannya, Renasya meringkuk, masih mengenakan piyama tidurnya, kepalanya bersandar di bahu Ryan dengan wajah bingung dan takut."Ayah, Bunda kenapa?" Suara kecil putrinya bergetar.Ryan mengeratkan pelukannya, berusaha menenangkan anaknya meski dirinya sendiri diliputi ketakutan yang luar biasa."Bunda sakit, Nak. Kita doain Bunda, ya?" Suara Ryan terdengar serak, matanya terus terpaku pada pintu ruang gawat darurat yang tertutup rapat.Tadi pagi, setelah menemukan Rina tidak sadarkan diri, Ryan nyaris kehilangan akal. Ia menggendong istrinya keluar kamar, berlari ke garasi, dan tanpa berpikir panjang, memasukkan Rina ke mobil.Renasya, yang terbangun karena suara ayahnya berteriak, ikut dibawa serta dalam keadaan setengah mengantuk.P

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status