Share

365. Bertemu Perempuan Hamil

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-17 13:23:52

Sean baru saja melewati ambang pintu ketika suara dari kamar mandi membuatnya terhenti. Ia mendengar Lila memuntahkan isi perutnya. Rasa lelah yang menekan tubuhnya seketika terlupakan. Dengan langkah cepat, ia menuju kamar mandi, namun saat ia tiba, Lila sudah selesai membersihkan diri.

Lila berdiri di depan wastafel, membasuh wajahnya dengan air dingin. Napasnya masih tersengal ketika ia melihat bayangan Sean di cermin.

“Kamu kenapa?” tanya Sean, suaranya sarat dengan kecemasan.

Lila menarik napas dalam, mengeringkan wajahnya dengan handuk. “Asam lambungku naik,” jawab Lila ringan, seolah itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan dan sudah biasa terjadi.

Sean mengernyitkan dahinya. “Sejak kapan kamu ada riwayat asam lambung?” Sean terlihat tidak percaya dengan ucapan istrinya

Lila berbalik, menatap suaminya dengan sorot mata tajam. “Sejak kamu sering hilang entah ke mana dan tidak jujur padaku.”

Sean terdiam. Rasa bersalah menghantam dadanya. Ia mengusap wajahnya, penuh sesal dan rasa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rosna Anggraeni
per berapa jam skali ngecek blm ada update'an huhu lg tegang²nya episode ini semangaatt thooorrr... sehat selalu..
goodnovel comment avatar
Brucewey
Lila bukan asam lambung tp hamidun yaaa
goodnovel comment avatar
Aurora Aurora
lanjuuuutt THOOORRR
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   366. Tak Mudah Merangkul Keduanya

    Sekar berdiri di dekat jendela rumah keluarga Wismoyojati, menatap ke luar dengan tatap mata harap-harap cemas. Tidak lama kemudian dia mengingatkan Sean yang sudah bersiap pergi."Jangan lupa jemput Brilian nanti," ucap Sekar dengan suara lembut, tampaknya kesehatannya belum pulih benar.Sean hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Sebelum pergi, tidak lupa Sean melabuhkan kecupan hangat di kening sang mama.Setelah memastikan mobil Sean meninggalkan rumah, Sekar segera meraih ponselnya dan menghubungi Theo.Tak lama, mobil Theo tampak memasuki halaman rumah. Sekar sudah menunggu di pintu, menyambut pria itu dengan raut wajah serius. Theo berjalan cepat ke arahnya."Apakah kamu sudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan?" tanya Sekar tanpa basa-basi, suara tegang penuh kecemasan."Saya harap informasi yang saya dapatkan cukup untuk menjawab semua permasalahan Bu Sekar," jawab Theo sambil mengangguk, dan keduanya berjalan menuju taman belakang untuk membicarakan hasil penyelid

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   367. Siapa Dia?

    Sean mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lelah, tetapi pikirannya terus bekerja. Hari ini dia memang memutuskan untuk libur dan menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Rangga, tetapi nyatanya sejak pagi dia belum beristirahat.Setelah mengantar Lila ke kantor dan Brilian ke sekolah, dia langsung menuju rumah sakit untuk mengurus kepulangan Sekar. Kondisi sang mama memang sudah lebih baik, tetapi tekanan darahnya masih harus dipantau.Sean memastikan semuanya beres sebelum membawanya pulang. Dia sudah meminta asisten rumah tangga untuk memperhatikan keperluan ibunya, tetapi tetap saja ada rasa khawatir yang mengganjal di hatinya.Setelah memastikan Sekar beristirahat di rumah, Sean kembali ke mobilnya dan melajukan kendaraan menuju sekolah Brilian. Matanya terasa berat, karena semalam dia juga menunggu sang mama di rumah sakit dan tidak bisa istirahat dengan nyaman, tetapi dia berusaha tetap fokus.Begitu tiba di sekolah, Brilian langsung

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   368. Pertemuan tak Terduga

    “Bunda Rina!”Panggilan itu membuat Rina mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dari sorot matanya dia tampak merasa tidak nyaman dengan Lila yang masih berada di hadapannya.Rina sungguh tidak menyangka, hubungan baik yang dahulu pernah mereka jalin akan berada dalam fase yang seperti ini. Penuh kecanggungan dan rasa serba salah.“Kamu tidak apa-apa? Dipanggil dari tadi tidak nyaut.”Ryan terlihat sangat mengkhawatirkan Rina yang sejak tadi hanya diam saja. Hal itu membuat ayah satu anak itu menyamakan arah pandang dengan istrinya.Ryan terlihat kaku, tangannya sedikit mengeratkan pelukan pada tubuh kecil Renasya yang berada dalam gendongannya.Mata pria itu menatap Lila dengan penuh kegugupan, seolah-olah sedang mencari cara melindungi istrinya dari salah paham yang mungkin mungcul akibat pernikahan mereka.Lila menatapnya tajam, kemudian pandangannya beralih ke arah Rina yang berdiri tak jauh dari Ryan. Wajah perempuan itu tampak tegang, tetapi dia berusaha tetap tenang. Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   369. Sudah Ketahuan

    Ryan menatap Rina, sementara istrinya terlihat ragu-ragu. Mereka sama-sama tahu bahwa situasi ini lebih rumit daripada sekadar kunjungan ke rumah sakit.Di satu sisi, mereka datang karena kondisi Risda yang semakin melemah setelah cuci darah. Namun, di sisi lain, ada Andika, sosok yang telah lama mereka hindari, dan kini terbaring sakit.Rina menarik napas dalam, akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. “Lila, kami ke sini karena Mama baru saja menjalani cuci darah. Kondisinya agak menurun, jadi kami harus memastikan dia baik-baik saja lebih dulu.”Lila mengangguk, memahami. “Aku mengerti. Tapi setelah ini, bisakah kalian menyempatkan waktu untuk bertemu Papa? Dia ingin bertemu dengan Ryan.”Ryan mengalihkan pandangan, rahangnya mengeras, tapi dia tidak berkata apa-apa.Rina menatap suaminya sejenak sebelum kembali melihat Lila. “Kami akan mencoba. Bisa tolong beri tahu kami di mana Pak Andika dirawat?”Rina masih tetap menyebut Pak Andika, seperti saat dia masih bekerja di Mahendr

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   370. Menghadapi Sekar

    Ryan perlahan membuka pintu ruang perawatan Andika. Detak jantungnya terasa lebih cepat dari biasanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang masih ragu, tetapi langkahnya tetap maju.Di dalam ruangan, Suster Ratna yang sejak tadi berjaga langsung menoleh. Begitu melihat wajah Ryan, dia langsung tahu siapa pria itu.Pesan dari Lila sebelumnya sudah membuatnya waspada. Kemiripan antara Ryan dan Sean begitu jelas, garis wajah tegas, sorot mata dalam, serta postur tubuh yang tegap, semua itu adalah warisan dari Andika.“Saya Ryan, anak Pak Andika.” Ryan mencoba memperkenalkan diri, dan berharap diberi izin untuk bersama sang papa barang sejenak.“Ya, tadi Bu Lila juga sudah memberi tahu kalau Pak Ryan akan datang.”Suster Ratna tersenyum samar, ada kebahagiaan di hatinya, mungkin keinginan Andika akan segera terpenuhi.Perempuan yang sedang hamil itu segera bangkit dari duduknya. “Bapak pasti senang melihat kedatangan Pak Ryan. Semoga dengan kedatangan Pak Ryan kondisi Bapak bisa segera membaik.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   371. Apa yang Terjadi?

    Sekar menatap Sean dengan kemarahan yang meluap-luap. Suaranya bergetar saat ia mulai melontarkan kata-kata tajam.“Kamu ini anak macam apa, Sean? Kamu tega mengkhianati Mama demi laki-laki itu. Demi laki-laki yang meninggalkan kita, yang memilih wanita lain. Apa kamu sudah lupa bagaimana dia membuang kita seperti sampah?”Hati Sean terasa teriris saat mendengar sang mama tidak bersedia menyebut nama pria yang secara hukum negara masih sah sebagai suaminya. Hal itu menunjukkan luka yang begitu dalam di hati sang mama, yang sampai saat ini belum terobati.Tetapi Sean tetap diam, membiarkan Sekar melepaskan semua amarahnya. Tidak ada pembelaan yang keluar dari mulut Sean, meski pada kenyataan sang mama lah yang membuang Andika setelah ketahuan selingkuh.“Bisa-bisanya kamu merawat lak-laki itu secara diam-diam di belakang mama. Hati mama sakit Sean mengetahuinya, sama sakitnya seperti saat mama mengetahui jika pria itu menikah diam-diam di belakang mama.” Sekar menggelengkan kepalanya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   372. Tidak Sadar

    Dengan langkah cepat, Lila menuju ruang kerja. Suara Sekar yang penuh emosi masih terdengar, meski kini sedikit mereda.Saat tiba di depan pintu, ia mencoba memutar handle, ternyata tidak dikunci. Perlahan, ia mendorong pintu hingga terbuka.Perdebatan antara Sean dan Sekar seketika terhenti kala menyadari pintu terbuka. Ibu dan anak itu tidak ingin jika Brilian sampai mendengar perdebatan mereka. Sekar dan Sean sama-sama terkejut saat melihat Lila yang membuka pintu.Lila berdiri di ambang pintu, merasa bingung sekaligus takut. Tatapan tajam Sekar langsung tertuju padanya, sementara Sean tampak tegang, seolah tengah menghadapi badai yang lebih besar dari yang bisa ia tangani.Lila melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.“Apa yang terjadi?” tanya Lila dengan hati-hati, suaranya bergetar sedikit.Pertengkaran atau perdebatan adalah sesuatu yang biasa dalam keluarga. Tetapi selama Lila tinggal bersama Sekar, ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan suami dan ibu mertuanya berte

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   1. Benih yang Terbuang

    “Kau tahu, kecerdasan itu diturunkan dari ibunya?” Lila mengangguk mengiyakan ucapan Sekar, ibu mertuanya. “Itu sebabnya mama memilihmu untuk menjadi istri Sean, untuk melahirkan keturunan-keturunan yang cerdas bagi keluarga Wismoyojati.” Dahulu Lila adalah salah satu mahasiswa pintar yang mendapatkan beasiswa dari perusahaan Wismoyojati. Saat magang di perusahaan itu, Lila menunjukkan kinerja yang sangat baik, hingga membuat Sekar begitu tertarik kepada dirinya. Bahkan untuk bisa mendapatkan dirinya saat itu, Sekar membanjiri keluarga Lila dengan begitu banyak hadiah, agar Lila bersedia menikah dengan Sean, putra tunggalnya. “Tapi setelah mama pikir-pikir, setelah dua tahun pernikahan kalian, apa gunanya memiliki menantu yang cerdas kalau ternyata mandul?” Lila menunduk menyembunyikan kegetiran hatinya. Setelah dilambungkan setinggi langit, lalu dijatuhkan hingga hancur berantakan. “Sean adalah pewaris tunggal di keluarga Wismoyojati, apa jadinya jika dia tidak memiliki ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21

Bab terbaru

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   372. Tidak Sadar

    Dengan langkah cepat, Lila menuju ruang kerja. Suara Sekar yang penuh emosi masih terdengar, meski kini sedikit mereda.Saat tiba di depan pintu, ia mencoba memutar handle, ternyata tidak dikunci. Perlahan, ia mendorong pintu hingga terbuka.Perdebatan antara Sean dan Sekar seketika terhenti kala menyadari pintu terbuka. Ibu dan anak itu tidak ingin jika Brilian sampai mendengar perdebatan mereka. Sekar dan Sean sama-sama terkejut saat melihat Lila yang membuka pintu.Lila berdiri di ambang pintu, merasa bingung sekaligus takut. Tatapan tajam Sekar langsung tertuju padanya, sementara Sean tampak tegang, seolah tengah menghadapi badai yang lebih besar dari yang bisa ia tangani.Lila melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.“Apa yang terjadi?” tanya Lila dengan hati-hati, suaranya bergetar sedikit.Pertengkaran atau perdebatan adalah sesuatu yang biasa dalam keluarga. Tetapi selama Lila tinggal bersama Sekar, ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan suami dan ibu mertuanya berte

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   371. Apa yang Terjadi?

    Sekar menatap Sean dengan kemarahan yang meluap-luap. Suaranya bergetar saat ia mulai melontarkan kata-kata tajam.“Kamu ini anak macam apa, Sean? Kamu tega mengkhianati Mama demi laki-laki itu. Demi laki-laki yang meninggalkan kita, yang memilih wanita lain. Apa kamu sudah lupa bagaimana dia membuang kita seperti sampah?”Hati Sean terasa teriris saat mendengar sang mama tidak bersedia menyebut nama pria yang secara hukum negara masih sah sebagai suaminya. Hal itu menunjukkan luka yang begitu dalam di hati sang mama, yang sampai saat ini belum terobati.Tetapi Sean tetap diam, membiarkan Sekar melepaskan semua amarahnya. Tidak ada pembelaan yang keluar dari mulut Sean, meski pada kenyataan sang mama lah yang membuang Andika setelah ketahuan selingkuh.“Bisa-bisanya kamu merawat lak-laki itu secara diam-diam di belakang mama. Hati mama sakit Sean mengetahuinya, sama sakitnya seperti saat mama mengetahui jika pria itu menikah diam-diam di belakang mama.” Sekar menggelengkan kepalanya.

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   370. Menghadapi Sekar

    Ryan perlahan membuka pintu ruang perawatan Andika. Detak jantungnya terasa lebih cepat dari biasanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang masih ragu, tetapi langkahnya tetap maju.Di dalam ruangan, Suster Ratna yang sejak tadi berjaga langsung menoleh. Begitu melihat wajah Ryan, dia langsung tahu siapa pria itu.Pesan dari Lila sebelumnya sudah membuatnya waspada. Kemiripan antara Ryan dan Sean begitu jelas, garis wajah tegas, sorot mata dalam, serta postur tubuh yang tegap, semua itu adalah warisan dari Andika.“Saya Ryan, anak Pak Andika.” Ryan mencoba memperkenalkan diri, dan berharap diberi izin untuk bersama sang papa barang sejenak.“Ya, tadi Bu Lila juga sudah memberi tahu kalau Pak Ryan akan datang.”Suster Ratna tersenyum samar, ada kebahagiaan di hatinya, mungkin keinginan Andika akan segera terpenuhi.Perempuan yang sedang hamil itu segera bangkit dari duduknya. “Bapak pasti senang melihat kedatangan Pak Ryan. Semoga dengan kedatangan Pak Ryan kondisi Bapak bisa segera membaik.

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   369. Sudah Ketahuan

    Ryan menatap Rina, sementara istrinya terlihat ragu-ragu. Mereka sama-sama tahu bahwa situasi ini lebih rumit daripada sekadar kunjungan ke rumah sakit.Di satu sisi, mereka datang karena kondisi Risda yang semakin melemah setelah cuci darah. Namun, di sisi lain, ada Andika, sosok yang telah lama mereka hindari, dan kini terbaring sakit.Rina menarik napas dalam, akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. “Lila, kami ke sini karena Mama baru saja menjalani cuci darah. Kondisinya agak menurun, jadi kami harus memastikan dia baik-baik saja lebih dulu.”Lila mengangguk, memahami. “Aku mengerti. Tapi setelah ini, bisakah kalian menyempatkan waktu untuk bertemu Papa? Dia ingin bertemu dengan Ryan.”Ryan mengalihkan pandangan, rahangnya mengeras, tapi dia tidak berkata apa-apa.Rina menatap suaminya sejenak sebelum kembali melihat Lila. “Kami akan mencoba. Bisa tolong beri tahu kami di mana Pak Andika dirawat?”Rina masih tetap menyebut Pak Andika, seperti saat dia masih bekerja di Mahendr

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   368. Pertemuan tak Terduga

    “Bunda Rina!”Panggilan itu membuat Rina mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dari sorot matanya dia tampak merasa tidak nyaman dengan Lila yang masih berada di hadapannya.Rina sungguh tidak menyangka, hubungan baik yang dahulu pernah mereka jalin akan berada dalam fase yang seperti ini. Penuh kecanggungan dan rasa serba salah.“Kamu tidak apa-apa? Dipanggil dari tadi tidak nyaut.”Ryan terlihat sangat mengkhawatirkan Rina yang sejak tadi hanya diam saja. Hal itu membuat ayah satu anak itu menyamakan arah pandang dengan istrinya.Ryan terlihat kaku, tangannya sedikit mengeratkan pelukan pada tubuh kecil Renasya yang berada dalam gendongannya.Mata pria itu menatap Lila dengan penuh kegugupan, seolah-olah sedang mencari cara melindungi istrinya dari salah paham yang mungkin mungcul akibat pernikahan mereka.Lila menatapnya tajam, kemudian pandangannya beralih ke arah Rina yang berdiri tak jauh dari Ryan. Wajah perempuan itu tampak tegang, tetapi dia berusaha tetap tenang. Namun,

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   367. Siapa Dia?

    Sean mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lelah, tetapi pikirannya terus bekerja. Hari ini dia memang memutuskan untuk libur dan menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Rangga, tetapi nyatanya sejak pagi dia belum beristirahat.Setelah mengantar Lila ke kantor dan Brilian ke sekolah, dia langsung menuju rumah sakit untuk mengurus kepulangan Sekar. Kondisi sang mama memang sudah lebih baik, tetapi tekanan darahnya masih harus dipantau.Sean memastikan semuanya beres sebelum membawanya pulang. Dia sudah meminta asisten rumah tangga untuk memperhatikan keperluan ibunya, tetapi tetap saja ada rasa khawatir yang mengganjal di hatinya.Setelah memastikan Sekar beristirahat di rumah, Sean kembali ke mobilnya dan melajukan kendaraan menuju sekolah Brilian. Matanya terasa berat, karena semalam dia juga menunggu sang mama di rumah sakit dan tidak bisa istirahat dengan nyaman, tetapi dia berusaha tetap fokus.Begitu tiba di sekolah, Brilian langsung

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   366. Tak Mudah Merangkul Keduanya

    Sekar berdiri di dekat jendela rumah keluarga Wismoyojati, menatap ke luar dengan tatap mata harap-harap cemas. Tidak lama kemudian dia mengingatkan Sean yang sudah bersiap pergi."Jangan lupa jemput Brilian nanti," ucap Sekar dengan suara lembut, tampaknya kesehatannya belum pulih benar.Sean hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Sebelum pergi, tidak lupa Sean melabuhkan kecupan hangat di kening sang mama.Setelah memastikan mobil Sean meninggalkan rumah, Sekar segera meraih ponselnya dan menghubungi Theo.Tak lama, mobil Theo tampak memasuki halaman rumah. Sekar sudah menunggu di pintu, menyambut pria itu dengan raut wajah serius. Theo berjalan cepat ke arahnya."Apakah kamu sudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan?" tanya Sekar tanpa basa-basi, suara tegang penuh kecemasan."Saya harap informasi yang saya dapatkan cukup untuk menjawab semua permasalahan Bu Sekar," jawab Theo sambil mengangguk, dan keduanya berjalan menuju taman belakang untuk membicarakan hasil penyelid

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   365. Bertemu Perempuan Hamil

    Sean baru saja melewati ambang pintu ketika suara dari kamar mandi membuatnya terhenti. Ia mendengar Lila memuntahkan isi perutnya. Rasa lelah yang menekan tubuhnya seketika terlupakan. Dengan langkah cepat, ia menuju kamar mandi, namun saat ia tiba, Lila sudah selesai membersihkan diri.Lila berdiri di depan wastafel, membasuh wajahnya dengan air dingin. Napasnya masih tersengal ketika ia melihat bayangan Sean di cermin.“Kamu kenapa?” tanya Sean, suaranya sarat dengan kecemasan.Lila menarik napas dalam, mengeringkan wajahnya dengan handuk. “Asam lambungku naik,” jawab Lila ringan, seolah itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan dan sudah biasa terjadi.Sean mengernyitkan dahinya. “Sejak kapan kamu ada riwayat asam lambung?” Sean terlihat tidak percaya dengan ucapan istrinyaLila berbalik, menatap suaminya dengan sorot mata tajam. “Sejak kamu sering hilang entah ke mana dan tidak jujur padaku.”Sean terdiam. Rasa bersalah menghantam dadanya. Ia mengusap wajahnya, penuh sesal dan rasa

  • Kembalilah Nyonya! Tuan Presdir Sangat Menyesal   364. Aku Tidak Bisa Mengabaikannya

    Rangga terkejut mendengar pertanyaan istrinya. Dia sama sekali tidak menduga jika Nadya akan menanyakan hal tersebut.“Selingkuh apa?”Bukan pertanyaan, tetapi kalimat Rangga jelas terdengar sebagai penyangkalan.“Ya Selingkuh, serong, cari perempuan lain,” sahut Nadya terdengar ketus. Dia sudah menduga suaminya akan lebih berpihak kepada Sean. Tentu saja karena selama ini Sean yang menggajinya.“Sejauh pengamatanku, tidak.” Rangga berusaha meyakinkan istrinya.“Pengamatanmu bisa saja salah kan, Pa?”Rangga mendengus kasar. “Apa yang membuatmu curiga jika Mas Sean selingkuh?”Nadya lalu menceritakan apa saja keluhan Lila akhir-akhir ini. Rangga mendengar dengan saksama ucapan istrinya, tanpa menyelanya.“Ma, aku tahu kamu peduli pada Mbak Lila, tapi bukan berarti jika kamu berhak tahu semua masalah dalam rumah tangganya.”“Berarti benar … ada masalah dalam rumah tangga Lila?”“Lah … siapa yang bilang begitu?” tanya balik Rangga yang terlihat bingung dengan kesimpulan sang istri.“Poko

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status