Beranda / Lain / Kembali bersama Putri yang Kau Buang / BAB 9: Menjalankan Rencana

Share

BAB 9: Menjalankan Rencana

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-20 16:42:37

“Jach.”

“Kau tinggal di mana? Apa aku boleh bermain denganmu?” tanya Leary lagi berantusias, anak itu tidak memahami kesibukan Jach dan sekarung arang yang harus segera di antarkan.

Jach menarik tangannya, “Aku tinggal di dekat hutan, perbatasan desa, sekarang aku harus kembali bekerja membantu nenekku. Sampai nanti,” pamit Jach terburu-buru pergi meninggalkan Leary.

Leary berbalik melihat kepergian Jach, kaki kecilnya berlari mengejar. “Tunggu Jach!” panggil Leary dengn teriakan.

Langkah Jach kembali terhenti, menunggu Leary yang mendekat sambil merongoh sesuatu dari saku dressnya. Tangan mungil Leary terulur, menyerahkan beberapa buah permen yang dimilikinya. “Sekarang kita berteman kan?” tanya Leary.

Tubuh Jach menegang kaget, anak laki-laki itu sampai mengerjap mencoba meyakinkan diri jika apa yang telah di dengarnya bukan ilusi. Dalam keraguan Jach mengangguk seraya menerima permen pemberian Leary.

Bibir mungil Leary mengukir senyuman, menunjukan dua buah giginya yang ompong dan belum tumbuh lagi. “Sampai jumpa Jach,” ucap Leary dengan tangan melambai.

Masih dalam keraguan Jach membalas lambaian tangan Leary dan segera pergi, anak laki-laki itu melangkah dengan cepat, pergi menyusuri sungai dan hutan.

Jach tinggal di tempat paling jauh dari pemukiman, butuh banyak waktu untuknya agar bisa sampai karena jalan menuju rumahnya tidak bisa dilewati kendaraan dan hanya bisa dilewati oleh kuda saja.

Di depan rumah Jach, ada seorang wanita tua bertongkat dengan tubuh yang sudah membungkuk dan berjalan dengan ringkih, wanita tua itu terlihat sedang merawat kebun tomatnya.

Jach tersenyum lebar meletakan karung arangnya dan sebuah bungkusan kain berisi roti dan beberapa makanan lainnya yang sudah dia beli dengan uang dari membantu menjual kentang dari seorang petani.

Jach duduk di depan rumah, memperhatikan neneknya yang terus merawat kebun kecilnya tanpa henti. Nenek Jach tidak dapat mendengar maupun berbicara, dia dan Jach berkomunikasi hanya melalui bahasa isyarat biasa, karena itulah orang-orang sering kali berpikir  Jach dan neneknya aneh, tidak jarang juga banyak orang yang berpikir Jach tidak bisa mendengar dan tidak bisa berbicara karena hal itulah mereka lebih banyak mendiamkan Jach.

***

Bayangan wajah Leary terlihat di cermin, anak itu melihat dengan serius Olivia yang kini tengah menyisir rambutnya untuk dikepang untuk menghibur hati Leary karena secara tiba-tiba, pagi ini Olivia mengecat rambutnya menjadi hitam.

Leary suka jika warna rambut perak mereka terlihat sama, namun anehnya Olivia justru mengecatnya dan membuat warna rambut mereka menjadi berbeda.

Sudah beberapa hari mereka tinggal, kini Leary mulai sering berbicara dengan Jach, beberapa kali Leary sengaja menunggu di pinggiran sungai dan hanya sekadar menyapa. Selain Jach, Leary juga mulai berteman dengan seorang gadis kecil yang tinggal di dekat rumahnya, gadis kecil itu bernama Moore.

Bola mata Leary bergerak hati-hati, memperhatikan Olivia yang masih mengepng rambutnya. Tangan kecil Leary saling bertautan dengan kuat, dia ingin bicara, namun keberaniannya sedikit tergoyahkan.

“Ada apa?” tanya Olivia menyadari tatapan Leary.

“Ehem, anu, Ibu, kapan aku ulang tahun?”

“Delapan bulan lagi, masih cukup lama,” jawab Olivia dengan senyuman.

“Apa boleh, saat nanti ulang tahun, aku meminta seekor anjing.”

Olivia membalasnya dengan senyuman lebar, “Baiklah, nanti ibu akan memberikan anak anjing untuk hadiah ulang tahunmu.”

Suara tepuk tangan senang Leary menyambutnya, “Aku mau anak anjing yang memiliki ekor panjang dan badannya besar agar nanti aku bisa menungganginya.”

Sontak Olivia tertawa. “Anjing tidak bisa ditunggangi.”

“Benarkah?” tanya Leary kecewa. “Tapi aku melihat buku dongeng Moore, di sana ada anak yang menunggangi anjingnya.”

Kepolosan Leary membuat Olivia kembali tertawa. “Kalau begitu, nanti kau harus memeliharanya dengan baik agar tubuhnya besar dan sehat.”

“Tentu saja, aku kan anak yang baik,” jawab Leary ikut tertawa.

***

Beberapa hari tinggal di desa akhirnya senjata milik Olivia telah datang melalui tangan Willis. Olivia membawa senjatanya ke rumah dan kembali merakitnya satu persatu sambil mempersiapkan rencana selanjutnya yang akan dilakukan.

Selama tinggal di desa, Olivia perlahan mengajarkan Leary untuk mencuci piring dan gelas bekas makannya sendiri, mengajarkan Leary melipat pakaian, dan berhitung. Sering kali Leary merengek tidak mau dan menangis lelah, namun cukup dengan sedikit bujukan dan nasihat, akhirnya Leary kembali mau belajar.

Olivia tidak dapat membuang waktu, melatih anak Leary yang harus bisa melakukan banyak hal akan membutuhkan banyak waktu.

Satu minggu telah berlalu, di tengah malam ketika Leary sudah terlelap tidur, Olivia memulai pergerakannya.

Olivia memasang kaki palsunya yang terbuat dari besi, kaki palsu itu dia dapatkan beberapa hari yang lalu untuk membantunya berjalan. Cukup menyakitkan untuk dipakai karena terpasang sampai ke paha, namun membantunya bergerak lebih cepat.

Di tengah malam yang gelap, Olivia pergi keluar rumah hanya dengan membawa sebuah belati, sebuah senapan dan beberapa lembar surat yang sengaja dia siapkan dalam warna dan bentuk tulisan yang berbeda. Olivia berjalan menyusuri jalanan yang sudah dia tandai sejak mengajak Leary jalan-jalan.

To Be Continued..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Stalviana Suthida Vendra Vendriana
update setiap hari ya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 10: Mengirim Umpan

    Olivia pergi ke kota di malam itu, diam-diam dia pergi tempat Willis untuk mengambil merpati yang dia bawa bersama dengan senjatanya dari Skotlandia.Merpati itu adalah hewan peliharaan Olivia yang sudah dia rawat lebih dari empat tahun lamanya, dan merpati itu juga sudah sering membantu tugasnya.Olivia membawa merpati itu, dan pergi beberapa rumah orang penting yang berada di kota London. Dimulai dari Tery, seorang anggota parlement. Harry, seorang peminpin kepolisian, dan Dena, seorang anggota dewan dari Prancis yang saat ini sedang memiliki kunjungan khusus ke Inggris.Olivia mengirimkan suratnya melalu merpati yang dibawanya, secara terlatih, merpati itu bergerak terbang setelah di beri beberapa buah makanan. Dengan cekatan dia terbang ke lantai di mana Olivia menyorotkan senter laser merahnya sebagai petunjuk.Begitu laser merah menghilang, burung merpati itu mengetuk-ngetuk jendela sampai si pemilik rumah membuka pintu dan mengambil surat yang diberikan.Merpati itu terbang da

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 11: Mengambil Umpan

    “Ibu menyuruhku melakukan ini semua karena ingin meninggalkan aku lebih lama lagi kan?” Protes Leary dengan wajah bercucuran air mata sampai membuat bedak di wajahnya luntur.Olivia tercekat kaget mendengar pertanyaan sederhana Leary. “Ibu memintamu melakukan ini semua bukan karena ingin meninggalkamu,” jawab Olivia serius.“Ibu bohong, semalam Ibu meninggalkan aku sendirian lagi, aku tidak percaya Ibu! Ibu pasti meninggalkan aku lagi!” debat Leary dengan teriakan dan tangisan yang semakin keras. Leary berlari pergi ke kamarnya kembali menangis karena kecewa.Semalam Leary terbangun sendirian di tengah malam, dia sempat menangis mencari ibunya, namun Olivia tidak ada seperti biasanya.Leary kecewa karena Olivia masih tidak berhenti meninggalkannya di tengah malam, padahal dia takut bermimpi buruk dan takut ada orang jahat yang datang, terlebih rumah baru mereka tidak begitu membuatnya nyaman.Tangisan Leary terdengar di kamar, Olivia hanya bisa memijat batang hidungnya dengan kuat kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 12: Teman Pertama

    Leary duduk di bangku, sambil menopang dagu, beberapa kali dia menguap karena mengantuk dan bosan melihat Olivia yang tengah memasak.Olivia mengajarinya hal-hal yang dasar, seperti bagaimana cara merebus spaghetti, merebus kentang dan memastikan sayuran matang.“Kau bilang, kau tertarik dengan senjata milik ibu,” Olivia mengajaknya berbicara untuk mengurangi rasa bosan Leary.Leary tertunduk tidak berbicara, Leary memang tertarik ingin tahu dengan semua benda yang sering disentuh oleh ibunya, namun semenjak Olivia melarangnya menyentuh senjatanya, Leary mencoba untuk melupakannya.Melihat keterdiaman Leary, Olivia kembali berkata. “Mau ibu ajarkan? Sekarang kau sudah tumbuh lebih besar, jadi ibu tidak akan melarangmu lagi.”Dengan cepat Leary mengangkat wajahnya, matanya berbinar membulat sempurna, dan bibir mungilnya terperangah tersenyum senang. “Apa benar-benar boleh?”Olivia mengangguk, “Setelah makan, ibu akan mengajarimu.”Suara tepuk tangan senang Leary menyambut perkataan Ol

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 13: Menghabisi Musuh

    Hujan turun di malam hari, Olivia terlihat tengah melakukan sesuatu sendirian, sementara Leary sudah terlelap tidur di kamarnya.Sejak Leary tertidur, Olivia terlihat sibuk menyiapkan sesuatu penting sampai pertengahan malam.Olivia terduduk di sisi ranjang, memperhatikan Leary yang tertidur lelap memeluk bonekanya, Olivia sempat menambahkan selimut untuk menutupi Leary agar dia bisa nyaman. Leary akan terbangun bila mendengar suara petir.Olivia mengusap kepala Leary dan membunguk, mengecupnya beberapa kali.Olivia beranjak meninggalkan kamar, dia harus pergi untuk melakukan misinya, malam ini dia harus kembali meninggalkan Leary.Dengan berat hati Olivia akhirnya keluar rumah dengan menunggangi kuda, menerobos kegelapan, pergi ke tengah hutan dan melakukan perjalanan jauh ditengah-tengah lelapnya orang-orang yang tertidur.Olivia meninggalkan kudanya di sebuah rumah kecil tempat berteduh para petani, di sana dia berganti pakaian dengan menggunakan pakaian anti peluru bersama pakaia

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 14: Musnah

    Dena menjerit ketakutan, tetapi jeritan terbungkam ketika dia menjadi sasaran selanjutnya, Olivia menembak di belakang telinganya dan membuatnya tumbang dalam satu tembakan.Harry berlari begitu tersadar jika posisinya berada dalam bahaya, para pengawal yang semula berjaga berlarian berusaha menyelamatkan diri, mereka terlihat seperti segerombolan rusa yang berusaha menyelamatkan diri dari mangsa singa, mereka tampak tidak memiliki kekuatan apapun meski jumlahnya banyak dan tidak sebandingdengan seekor singa yang sendirian.Pergerakan angin yang di sekitar yang menggoyangkan ilalang dan menciptakan suara di antara suara air sungai, Olivia tidak membuang waktu lagi untuk menembak kepala Harry sampai membuat Harry terlempar jatuh ke rerumputan.Olivia menarik napasnya dalam-dalam merasakan kelegaan yang memuaskan setelah menghabisi tiga orang musuhnya tidak lebih dari tiga menit. Beberapa penembak yang baru menyadari keberadaan penembak di sekitar mereka, kini mereka langsung mencari-c

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 15: Kembali Pulang

    Leary beranjak dari ambang pintu dan menutupnya rapat-rapat, anak itu mulai terisak menangis di antara kesepian untuk melepaskan rasa sakit di dada yang tidak bisa ungkapkan dengan kata-kata untuk menjabarkan perasaannya. Dengan sisa-sisa tangisannya yang terdengar, Leary memutuskan kembali ke kamar mandi. Leary melepaskan pakaiannya yang kotor dan mulai mandi sendirian, memaksakan diri meski tubuhnya semakin menggigil kedinginan, dengan tekun anak itu membilas tubuh dan rambutnya dengan shampoo, tidak lupa dia menggosok giginya. Meski kini Leary sedang bersedih dan marah kepada Olivia, Leary tidak bisa hanya diam menunggu. Leary tidak tahu, apakah Olivia akan pulang pagi ini, nanti malam, atau mungkin esok hari. Banyak waktu yang Leary habiskan sampai dia bisa mandi dan berpakaian bersih, rambut panjangnya yang basah terlihat kusut belum sempat disisir. Dari sekian banyak pekerjaan yang bisa dia kerjakan, Leary masih belum bisa menyisir. Selesai mandi dan berpakaian bersih, gad

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 16: Arogant

    Olivia menarik mundur kursi rodanya dan bergerak, sebelum pergi membuka pintu, dia mengambil beberapa buah belati yang selalu dia sembunyikan di pot dan meletekannya di bawah dudukan kursi roda. Olivia membuka pintu dan langsung berhadapan dengan seorang laki-laki berwajah dingin bernama Haston. “Geledah!” titah Haston dengan nada arrogant, memerintahkan anak buahnya masuk ke dalam tanpa meminta persetujuan sedikitpun dari Olivia sang pemilik rumah. Ada sekitar sepuluh orang masuk ke dalam rumah dan mendorong Olivia untuk memberi jalan, bahkan sebelum Olivia angkat bicara, Haston menodongkan senjata ke arah Olivia dan menatap bengis penuh kebencian. Olivia mundur, membalas tatapan tajam Haston dan senjata yang ditodongkan tepat di kepalanya sebagai ancaman. “Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Olivia dengan napas yang kasar. Rahang Haston mengeras. “Jangan berpura-pura tidak tahu,” geramnya marah. “Apa aku terlihat seperti sedang berpura-pura?” tanya balik Olivia marah. Ujung

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 17: Mengusir Haston

    “Lepaskan puteriku!” perintah Olivia marah. Alis Haston sedikit terangkat, dia terhibur karena Olivia yang selalu tenang bisa langsung marah hanya dengan Haston menyentuh Leary. “Kau bisa marah juga ternyata,” ucap Haston mencengkram lebih kuat Leary sampai membuat anak itu merintih kesakitan. Leary meringis merasakan cengkraman Haston di pakaiannya membuatnya kesulitan bernapas, sebuah keberanian muncul disaat dia terdesak, Leary menggigit keras pergelangan tangan Haston. “Sialan!” maki Haston kesakitan, dengan mudahnya pria itu membenturkan Leary ke dinding dan membantingnya agar Leary melepaskan gigitannya. Olivia yang sudah berdiri, menarik belati di bawah kursi roda dan menebaskannya di pergelangan tangan Haston. Refleks tubuh Leary terjatuh, telepas dari cengkraman dan Haston berteriak kesakitan merasakan sayatan dalam yang memutuskan pembuluh darahnya sampai darah berceceran membasahi lantai. Tubuh Haston terjatuh ke lantai begitu Olivia menghajar wajahnya dengan satu puku

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26

Bab terbaru

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   SELESAI

    Langit terlihat memerah, dalam waktu beberapa menit lagi akan benar-benar tenggelam. Leary duduk di rerumputan melihat banyaknya daun semanggi yang tumbuh subur.Gadis kecil itu terlihat merenung teringat Petri yang pernah dia beri daun semanggi.Petri, entah mengapa Leary ingin lebih dekat dengannya dan terus memikirkannya. Leary gelisah melihat Petri yang terlihat bersedih.“Apa yang kau lakukan di sini? Masuklah,” titah Chaning yang datang menyusul, sekilas pria itu melihat jauh keberadaan Ferez yang masih menunggangi kudanya di pacuan.Wajah Leary terangkat, menatap lekat Chaning yang kini disinari sinar matahari sore. Pria itu terlihat kuat, indah dan hangat, sehangat matahari sore.Leary tidak bersuara, namun anak itu terus menatap Chaning dalam diam, Leary bergumul dalam pikirannya mencoba untuk merangkai sesuatu untuk diungkapkan.“Kenapa?” tanya Chaning yang menyadari sesuatu.Leary segera berdiri. “Paman, apa boleh saya berteman baik dengan Petri?” tanya Leary terdengar seper

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 6

    Ferez berjalan sendirian keluar dari kantin sekolah, beberapa saat yang lalu dia sempat pergi ke kelas Leary untuk memastikan keadaannya karena ingin tahu keadaannya. Ferez tidak menemukan keberadaannya, dia sempat berpikir Leary pergi ke kantin sekolah, namun ternyata Leary juga tidak ada.Cukup jauh Ferez melangkah akhirnya dia sampai di taman sekolah, tidak membutuhkan waktu lama untuknya mencari Leary karena kini perhatiannya langsung tertuju pada gadis kecil itu yang kini tersenyum melambaikan tangannya pada Petri yang beranjak pergi meninggalkannya.Ferez juga melihat Duke yang kini tengah berdiri di bawah pohon, Ferez tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya yang mengirim Duke dibandingkan pengawal lainnya. Padahal Duke memiliki fisik yang mencolok dibandingkan dengan Romero.Tanpa pikir panjang Ferez segera pergi menghampiri Leary.“Ferez,” sapa Leary dengan senyuman lebar terlihat senang.“Bagaimana kelas pertamamu?” tanya Ferez seraya duduk, namun tatapannya yang tajam it

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 5

    “Apa boleh saya duduk di sini?” tanya Leary memberanikan diri.Sekali lagi Petri menarik napasnya dalam-dalam, dan berkata, “Duduklah.”Leary memutuskan untuk duduk di samping Petri, sementara Duke berdiri menunggu di bawah pohon sambil berbicara dengan seorang anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya karena bolanya menyangkut di dahan pohon.Leary dan Petri duduk berdampingan, keduanya terlihat terjebak dalam kecanggungan meski hatinya saling memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya ingin tahu kabar masing-masing.Petri melirik Leary yang kini membuka bekal makanannya di atas pangkuannya. “Kau mulai sekolah hari ini?”Leary mengangguk dengan senyuman.“Bagaimana perasaanmu?” tanya Petri lagi.“Luar biasa, saya sangat senang.”Petri ikut tersenyum meski jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sedikit iri karena tidak bisa pergi bersama ke sekolah dengan adiknya, malahan kini mereka berdua tampak seperti dua orang asing yang sedang mengobrol.Leary mengambil roti isi yang dibuat o

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 4

    Noah menopang dagunya memperhatikan gurunya tengah berbicara di depan, perhatiannya sempat teralihkan pada Petri yang tengah membaca buku. Sejak kejadian hari itu, Petri menjadi jarang sekolah, dia harus menanggung banyak tanggung jawab dan lebih mementingkan untuk belajar khusus bisnis dibandingkan dengan sekolah umum untuk anak-anak seusianya.Keadaan Darrel tidak kunjung membaik dan dia terus mendapatkan perhatian khusus, bisa dikatakan mungkin kini keadaan jauh lebih buruk. Beruntung Adelle sering datang membantu Petri dikala dia kesulitan. Kini kediaman keluarga McCwin sudah kosong tidak berpenghuni, Petri lebih memilih tinggal bersama Andrew yang sampai saat ini masih setia kepadanya meski sudah mengundurkan diri.Karena kejadian di hari itu, Petri sempat tidak sekolah selama satu bulan, dia harus mendapatkan banyak bimbingan agar bisa melewati masa traumanya.Kini, Petri yang cerdas dan selalu kompetitif dalam belajar sudah berubah, dia lebih banyak diam dan menyendiri, menja

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Esktra Part 3

    Chaning dan Liebert duduk dalam ketegangan, kehadiran kedua pria itu membuat seseorang guru yang mengurus administrasi pendaftaran sekolah sempat dibuat diam dan tersenyum canggung.Hari kemarin seseorang bertubuh tinggi besar dangan wajah bertato yang datang memberikan semua berkas keperluan, dan kini yang datang menjadi wali adalah dua pria bertubuh besar.Chaning dan Liebert berpenampilan rapi, namun aura mematikan mereka tetap saja tidak bisa dihindarkan. Terlebih, sebelumnya Russel pernah bertemu dengan Chaning yang pernah mendaftarkan Ferez.Nama Benvolio sangat begitu jarang digunakan, dan nama itu dikenal sebagai nama klan besar keluarga mafia.“Kita pernah bertemu sebelumnya, Anda orang tuanya Ferez?” ucap Russel berbasa-basi, padahal sebelumnya dia sudah dihubungi secara khusus oleh petinggi sekolah bahwa akan ada tamu penting yang akan medaftar anaknya sekolah.Chaning mengangguk samar.Russel berdeham pelan sambil menyeka keringat dingin di keningnya. “Jadi, anak atas nama

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 2

    “Aku paman kandungnya, aku akan menjadi walinya,” Liebert angkat bicara ditengah-tengah sarapan pagi yang akan dimulai.Pagi ini Chaning dan Liebert tengah berdiskusi mengenai sekolah pertama Leary, nampaknya diskusi itu sedikit terganggu karena Chaning dan Liebert sama-sama ingin menjadi wali Leary.Chaning menengok seketika, pria itu mendorong piring makanan untuk Ferez. “Apa kau sudah lupa? Sekarang aku menjadi ayah angkatnya secara sah, secara garis besar aku lebih berhak menjadi walinya.”Kening Liebert mengerut samar, pria itu tampak tidak setuju dengan apa yang telah Chaning katakan kepadanya. “Ayah angkat di atas kertas, Leary masih memanggilmu paman.”“Memangnya kenapa? Saat kecil, Ferez juga memanggilku Chaning dibandingkan dengan sebutan ayah. Lagi pula, Leary lebih dekat denganku.”Liebert tersenyum miring, pria langsung bersedekap sombong. “Oh ya? Jika kalian sangat dekat, apa kau tahu keahilannya?”“Apa maksudmu? Aku lebih tahu tentang dia dibandingkan denganmu,” debat C

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 1

    Empat bulan kemudian..Leary terbaring dalam kegelisahan, gadis kecil itu terlihat beberapa kali melihat baju seragam sekolahnya yang digantung di depan lemari. Besok adalah hari pertama dia akan sekolah, Leary sangat gugup dan berdebar hebat tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.Keadaan Leary sudah pulih sejak tiga bulan yang lalu, namun karena dia masih kesulitan berbicara dan takut dengan orang asing, butuh waktu lama untuknya bisa pulih seperti sekarang.Kini, Leary telah kembali menjadi anak yang penuh semangat dan selalu ceria. Sejak tinggal di rumah Chaning, secara perlahan Leary mendapatkan lebih banyak keberaniannya berkat dorongan semua orang.Chaning maupun Liebert, mereka berdua memang tidak begitu bisa bersikap manis dan lembut seperti orang lain. Namun, mereka berdua mampu memberikan banyak kenyamanan dan rasa aman untuk Leary, mereka berdua selalu menumbuhkan rasa percaya diri Leary agar dia berhenti berpikiran buruk lagi dengan orang-orang yang ada di se

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   END

    Desa Bibury, tempat yang telah Leary tinggalkan, tempat kenangan terakhir Olivia hidup, kini berada di depan mata. Leary berdiri terpaku, berdiri di tengah-tengah rumah kecil sederhana dan kumuh. Pandangannya mengedar melihat ke penjuru tempat, merasakan kembali kenangan indah dirinya bersama ibunya dulu.Leary mengusap dadanya, merasakan sesuatu perasaan yang kosong kini terasa kembali penuh hanya dengan membayangkan wajah Olivia, mencium sisa-sisa aromanya yang masih tertinggal.Di tempat ini, Leary melewati masa indah terakhirnya bersama ibunya. Leary melangkah pelan dalam tuntunan Chaning, mendekati sebuah tungku perapian. Di tempat itu, Olivia menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Leary. Leary masih ingat, dia memeluk tubuh Olivia yang semula hangat berubah dingin, Leary yang sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat menahan air matanya hingga hembusan napas terakhir Olivia, hingga detak jantung terakhirnya, Leary menangis tanpa suara agar Olivia tidak mendengarnya.

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 108: Perdamaian

    Leary terduduk di kursi rodanya dengan sebuah pakaian yang tebal, gadis kecil itu tidak berhenti memandangi Liebert yang sejak tadi menyisir rambutnya, membantu mengenakan pakaian tebal hingga membantu mempersiapkan kepergian mereka karena pulang dari rumah sakit.Suara ketukan di pintu terdengar, tidak terduga Petri berdiri di ambang pintu. Ini untuk pertama kalinya Petri keluar usai kejadian itu, kini konisi Petri sudah mulai stabil berkat bantuan dokter. Petri berdiri tertunduk terlihat ragu untuk menatap.“Apa aku dibolehkan masuk?” Tanya Petri terdengar pelan nyaris tidak terdengar.Liebert sempat terdiam, pria itu lebih dulu melihat reaksi Leary. Jika Leary ketakutan, maka Liebert akan menolak.Melihat Leary yang terlihat tenang, Liebert akhirnya segera berdiri. “Masuklah,” jawab Liebert memberi izin.Petri mencoba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Liebert, orang sudah menembak kaki ayahnya dengan kejam. Namun entah mengapa, tidak ada kebencian di dalam ha

DMCA.com Protection Status