Tidak berapa lama setelah Liebert masuk ke dalam, sekelebat bayangan terlihat, dua orang berseragam hitam mengenakan masker dan bersenjata tajam langsung menghabisi anak buah Liebert tanpa suara.Begitu anak buah Liebert ditumbangkan, kedua orang itu langsung berdiri di depan pintu, menunggu Libert keluar karena kini giliran Liebert yang akan di habisi.Leary menutup mulutnya rapat-rapat, tangannya gemetar ketakutan di serang panik begitu melihat ada orang-orang jahat di depannya.Pintu bangunan kembali di buka, Liebert keluar.“Paman awas!” Teriak Leary sekencang mungkin, gadis kecil itu tidak dapat menahan teriakannya karena takut Liebert terluka.Liebert melihat ke sisi, melihat beberapa orang yang datang akan menyerangnya, tanpa pikir panjang pria itu langsung menghajar mereka dan tidak segan menghunuskan pisaunya untuk melumpuhkan mereka satu persatu, bahkan ketika pisaunya terjatuh, pria itu menarik senjata dari saju pakaiannya.Tanpa ragu Liebert menarik pelatuk dan menembak me
Petri berlari menyusuri jalan, melihat ke penjuru arah dengan kekhawatiran yang mulai dia rasakan. Leary yang dia cari tidak ditemukan, entah ke mana perginya Leary sekarang.Petri tidak dapat menutupi ketakutannya jika Leary akan terluka. Petri tidak mengindahkan kendaraan Darrel yang mengejar di belakang, Darrel tidak mungkin kembali putar balik jika Petri tidak turun dan pergi.Petri bernapas dengan kasar, ada rasa bersalah dan kecewa yang kini harus dirasakan di dalam hatinya.Petri tidak pernah memiliki kepedulian sebesar ini sebelumnya, namun setelah mendengar ucapan Adelle yang mengingatkan dirinya akan sesuatu, Petri mulai tersadar bahwa kemungkinan ada banyak kesalahan yang terjadi pada keluarganya.Petri kecewa dengan keputusan ayahnya yang tidak tegas. Jika Darrel tidak menyukai Leary, akan lebih baik untuk Leary tidak ikut pesta.Petri juga kecewa karena selama ini Darrel sangat lamban dalam mencaritahu kebenaran, jika memang Darrel benar-benar peduli kepada keluarganya, d
“Kenapa kau berkeliaran di tempat ini?” tanya Chaning berbasa-basi.Leary mendongkak menatap Chaning dengan senyuman lebarnya. “Saya ditinggal keluarga saya.”Kening Chaning mengerut samar, jawaban Leary terdengar cukup mustahil dan tidak masuk akal. Bagaimana bisa anak seusia dia bisa berkata sesuatu yang seperti itu?“Pulanglah,” titah Chaning.Leary terdiam tidak mampu menjawab, anak itu mengerjap bingung dan hanya bisa menatap lekat sepasang mata Chaning. Leary tidak tahu arah jalan pulang harus kemana, namun dia juga tidak ingin meminta tolong kepada Chaning yang malam ini terlihat cukup sibuk.Leary tidak inign membuat Chaning marah.“Kau tidak dengar aku? Aku bilang, ya pulang.” “Sialan” maki Chaning tampak kesal. Pria itu menegakan tubuhnya, mengeluarkan dompet dan mengambil dua lembar senilai lima puluh pousterling dan memberikan lembaran uang itu pada Leary. “Ambilah dan pergi.”Leary terdiam, menatap uang itu dengan bingung. “Tapi, saya sedang tidak butuh uang.”“Pergi ke
Chaning keluar dari mobilnya membawa Leary, anak kecil itu masih terlelap tidur tidak terpengaruh oleh guncangan apapun. Pelukan hangat Chaning membuat Leary merasa kembali ke rumah. Sudah sangat lama Leary tidak merasakan tangan besar yang memeluknya. Pelukan sosok seorang ayah adalah sebuah mimpi terbesar di setiap malam Leary, namun semenjak bertemu Darrel, bayangan indah yang sering Leary pikirkan berubah menjadi hitam karena sosok ayah yang berada dalam dongeng dibacanya tidaklah begitu.Terkadang Leary marah dan benci pada buku-buku yang bacanya, mengapa mereka berbohong? Seorang ayah yang berada dalam dongeng seperti seorang kesatria yang berani dan melindungi. Namun mengapa ayah yang Leary temui berbeda?Leary bergerak lemah, anak itu mengerang mengeluarkan suara yang tidak jelas, Chaning menepuk bahunya beberapa kali dan membuat Leary kembali tidur pulas dengan tubuh gemetar kedinginan.Chaning memperhatikan anak itu dengan serius, sosoknya yang kurus seperti kekurangan gizi
Ketika Chaning mulai mengambil alih bisnis ayahnya, Reynold menjodohkan Chaning dengan seorang perempuan pilihan Reynold.Ada sebuah pernikahan yang terjadi, ada sebuah cinta yang tumbuh di hati Chaning atas hadirnya Elizabeth. Chaning merasa dia akan sembuh secara perlahan dengan kehadiran Elizabeth.Sayangnya, ternyata Elizabeth bersama Chaning untuk alasan lain, yaitu sebuah misi dari orang tuanya untuk mengambil alih kekuasaan keluarga Benvolio dan melenyapkan Chaning bersama Reynold.Ketika Elizabeth mengandung Ferez dalam usia tujuh bulan, wanita itu menenggak racun untuk menggugurkan kandungannya, betapa frustasinya Chaning berusaha mempertahankan Ferez hingga membuat Chaning menerima sebuah tembakan di bahu dan perutnya ketika berusaha menyelamatkan Ferez dan meyakinkan Elizabeth jika pernikahan akan berakhir indah jika Elizabeth berhenti memikirkan sebuah kekuasaan.Keduanya saling mencintai, namun Elizabeth tidak bisa berhenti, jika Elizabeth menyerah maka dia akan mati di t
“Di mana nona Leary? Kenapa semua orang sudah pulang, namun dia tidak ada?” tanya Burka tampak khawatir.Burka sudah berdiri menunggu lebih dari lima belas menit, namun sosok Leary yang dia tunggu tidak muncul sama sekali. Burka sangat gelisah, wanita itu tidak bisa beranjak sedikitpun dari tempatnya karena Leary belum datang.Burka curiga terjadi sesuatu pada Leary, sejak awal Leary pergi pergi bersama keluarganya, Burka sudah sangat gelisah takut Leary diperlakukan tidak baik.“Aku takut terjadi sesuatu kepadanya, namun sepertinya suasana hati semua orang tidak sedang baik,” jawab Jimmy yang ikut melihat ke arah gerbang rumah.Burka terperanjat melihat Petri keluar dari rumah membawa sebuah payung, berlari pergi tergesa terlihat tidak seperti biasanya.“Aku harus menemui tuan Darrel,” Burka berlari pergi.***Darrel tidak bisa tenang, begitu pulang ke rumah, pria itu langsung pergi menuju kamar Wony dan mengacak-ngacak semua isi kamarnya untuk mencaritahu, apakah memang ada sesuatu
“Bagaimana bisa Anda bisa bicara setenang ini padahal puteri Anda menghilang sendirian di tengah malam seperti ini? Saya tahu Anda tidak menyayangi nona Leary, namun cara Anda bersikap, benar-benar sangat begitu konyol dan biadab,” teriak Burka marah.Pupil mata Darrel begetar mendengar hinaan dan teriakan Burka, orang-orang yang berada di sekitar sampai mendekat dan terlihat khawatir dengan kemarahan Burka.“Kau tidak sepantasnya berbicara seenaknya tentangku,” peringat Darrel dengan suara napas yang mulai terdengar kasar.“Saya tidak bicara sembarangan, namun Anda yang memang tidak pantas diperlakukan dengan baik.”Tangan Darrel mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. “Kemasi barang-barangmu, mulai malam ini kau di pecat,” ucap Darrel tidak terduga.“Dengan senang hati saya akan keluar dari rumah kotor ini,” jawab Burka tidak kalah kasar. Burka menunjuk wajah Darrel dengan mata bergetar bercucuran air mata. “Saya harap, di suatu hari nanti, nona Leary akan meninggalkan rumah ini,
“Kau memiliki ibu Leary, di sini ibu tidak akan pernah meninggalkanmu,” jawab Olivia menghibur.“Ibu janji?”Olivia tidak menjawab, samar pandangan Leary mengabur, wajah Olivia yang menatap lembut dirinya dengan penuh kesedihan mulai berubah menjadi setumpuk bunga-bunga di pemakanaman.Leary terpaku berdiri dalam kedinginan bersama bibi Willis, namun kehadiran bibi Willis menghilang dengan cepat meninggalkan dirinya.Kekosongan yang ada di depan mata Leary berubah menjadi sosok Darrel yang berdiri di hadapannya, menatap dingin dan penuh amarah seakan Leary sudah membuat sebuah dosa besar.Tubuh Leary gemetar ketakutan, anak itu melihat ke sekelilingnya dengan bingung karena tidak ada siapapun di sisinya selain kegelapan yang pekat.“Ayah..” panggil Leary dengan suara yang serak.Darrel tidak menyahut.“Anda ayah saya kan?” tanya Leary terbata.Darrel tetap membungkam, sorot matanya kian tajam dan terlihat dipenuhi kebencian yang menyiratkan ia tidak mau berdekatan dengan Leary dan tida