Share

13. Melarikan Diri

Author: Kennie Re
last update Last Updated: 2023-10-06 11:36:13

Bryan masuk ke ruangan Shienna dan tak menemukan siapa pun di sana. Pintu kamar Shienna pun dalam keadaan terbuka. Bryan menghampiri karena mengira bahwa Shienna sedang bersantai di kamar, tetapi ia justru tak menemukan apa pun, termasuk pakaian miliknya.

Bryan terbelalak tak percaya. Shienna tak pernah mengatakan apa pun sebelumnya sehingga ia yakin kalau perempuan itu pasti telah setuju dengan perjanjian yang telah ia tanda tangani. Namun, melihat bagaimana kondisi saat ini, Bryan yakin, istrinya itu pasti berusaha melarikan diri.

Bryan bergegas keluar dan menggunakan lift umum sehingga ia kini berada di lantai satu dan menuju ke front desk untuk memastikan apakah pegawainya melihat kepergian Shienna.

“Kami memang melihat Nyonya Sanders berjalan membawa tas besar beberapa menit lalu, tetapi kami mengira kalau ia lakukan itu atas izin anda, Pak.”

“Sialan! Dasar perempuan manja! Apa yang sedang ia lakukan?” gumam Bryan dengan geram. Ia kemudian bergegas mencari keberadaan Shienna yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   14. Sperma Beracun

    Secercah sinar menyeruak dari celah tirai, membuat Shienna mengerjap dan meregangkan tubuh sebelum kemudian bangkit perlahan. Ia menilik ruangan di mana dirinya berada, dan seketika keningnya berkerut.“Aku tidak berada di kamarku?” gumamnya. “Ini kamar si bajingan itu. Kenapa aku bisa ada di sini?”Shienna memakai sleeping robe dan keluar, menemukan Bryan terlelap di sofa dengan televisi menyala. Shienna mematikan layar besar itu dan memeriksa meja makan. Tak tersedia apa pun di sana. Para pelayan pasti sedang menyiapkannya.Banyak hal yang baru ia ketahui, salah satunya dapur di masing-masing penthouse mereka adalah dapur kering, di mana hanya digunakan untuk menyiapkan makanan simpel. Sementara untuk masakan besar, akan mereka olah di dapur utama yang terdapat di lantai itu juga. Tepatnya di dekat lift.Shienna tanpa sadar mengagumi rancangan bangunan yang ia tempati. Entah sejak kapan Bryan membangun usahanya ini sehingga bisa memiliki bangunan pencakar langit megah yang merupakan

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   15. Obat Perangsang

    “Ah! Sakit, Bray ... tidak bisakah kau lakukan perlahan? Kau tampak bernafsu sekali. Apakah wanita-wanita itu tak bisa memuaskanmu, hm?” tanya Shienna masih dengan wajah memerah karena mabuk. Pertanyaan yang terlontar dari mulut Shienna membuat Bryan tertegun untuk sejenak, membenarkan apa yang wanita itu katakan. Jika memang begitu, lalu kenapa? Tidak terpuaskan secara seksual tak berarti Bryan akan melampiaskannya pada wanita yang telah mematahkan hatinya, sebesar apa pun dorongan itu. Bryan akhirnya kembali mengikat tangan Shienna dan turun dari ranjang setelah berhasil menyelesaikan semuanya. “Bryan! Apa yang kau lakukan? Kau mau ke mana? Lepaskan aku, bajingan!” jerit Shienna sembari menendang-nendang berusaha melakukan perlawanan agar bisa mengenai Bryan, tetapi pria itu mudah berkelit. “Aku akan melepaskanmu setelah pengaruh obat itu hilang. Sementara itu, bertahanlah di sini, okay? Aku pergi dulu. Oh, iya. Karena kau belum mengenakan pakaian, aku akan mengunci pintunya, mem

    Last Updated : 2023-10-08
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   16. Istri Bandel yang Kabur

    “Tuan Sanders, tunggu!” Seorang wanita tergopoh berlari menyusul langkah tergesa Bryan yang dengan terpaksa menghentikannya seketika saat wanita itu kini telah berdiri di hadapannya.“Ada apa lagi, Tamara?”“Maaf, Pak. Tapi Tuan Hashimoto ingin bertemu denganmu sekarang juga.”“Tsk! Katakan padanya aku tak bisa menemuinya sekarang. Aku sedang memiliki urusan yang lebih penting.”“Tapi, Pak—““Tamara, lakukan saja apa yang kuperintahkan. Aku bosmu di sini dan aku tidak menerima penolakan. Jangan terpengaruh pada segala ancamannya karena aku yang nanti akan menghadapinya.”Bryan membiarkan sang asisten sementara ia bergegas menuju ke lahan parkir dan mengendarai mobil seperti orang kesetanan.Ia tak mengerti mengapa dirinya harus peduli pada kondisi wanita yang telah menghancurkan hatinya. Mungkin bukan Shienna yang tengah ia pedulikan saat ini, melainkan bayi yang Shienna kandung dan segala yang terjadi hari ini membuatnya tak bisa berhenti memikirkannya.Bryan mencoba menghubungi pons

    Last Updated : 2023-10-09
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   17. Di Mana Shienna?

    “Anda harus menunggu Tuan Sanders tiba, Tuan Hashimoto. Ini tidak boleh Anda lakukan tanpa izin darinya.” Beberapa pegawai berusaha menghalangi seorang pria yang berusaha merangsek masuk ke ruang kerja Bryan, tepat bersamaan dengan kedatangan Bryan.Ia lantas segera menemui pria itu dan berhadapan langsung setelah sekian lama berusaha menghindar darinya.“Biarkan dia masuk,” ujar Bryan, memberi isyarat pada tamunya untuk mengikutinya ke dalam ruangan. “Silakan duduk dan segera katakan tujuan kedatanganmu, Jun. Aku tak punya banyak waktu.”“Ow ... seperti itukah sikapmu menyambut kawan lamamu ini, Bryan? Kau mengabaikan email dan proposal yang kuberikan padamu.”“Aku sudah memberikan jawaban.”“Dan aku sudah menegaskan kalau aku tidak menerima penolakan.” Jun Hashimoto meninggikan intonasinya kala mendengar pernyataan Bryan yang jelas terdengar menghindarinya. “Kau berhutang padaku, Sanders. Jangan lupakan itu.”“Berapa yang kau mau?”“Woho ... sang billionaire yang sangat berani. Kau

    Last Updated : 2023-10-10
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   18. Shienna dan Jun

    Bryan bangkit dari tidur yang hanya beberapa jam, karena semalaman ia mencari Shienna ke mana-mana. Tetap saja, hasilnya nihil. Ia meraup wajahnya dengan kasar, memikirkan kembali perkataan Jun yang membuatnya terjaga semalaman dan tidur ketika ayam jantan sudah berkokok.Ia bangkit tak bersemangat. Tak ada kabar dari Shienna selama dua hari, sejak ia pergi meninggalkan para petugas polisi dan detektif yang tengah melakukan penyelidikan di penthouse-nya. Apakah memang Shienna telah mengatur siasat agar bisa melarikan diri darinya?Langkah kakinya tak beraturan, menuju ke ruang kerja, lalu terduduk memandangi seisi ruangan. Ada perasaan kesal yang terus berdesakan dalam dada yang membuat Bryan kembali mengingat Shienna.Di mana Shienna berada saat ini? Apakah benar bahwa seseorang telah menculiknya? Ataukah memang keinginannya sendiri untuk pergi? Jika memang ada yang berusaha mencelakainya, kemungkinannya hanya satu, Jun Hashimoto. Hanya pria itu, karena Selena bahkan tak akan sanggu

    Last Updated : 2023-10-11
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   19. Ashira?

    Tatapan Bryan masih tajam tertuju pada sang istri yang tidak memasang ekspresi apa pun. Dingin seolah tanpa perasaan. Ia jadi bertanya-tanya, ke mana Shienna yang suka mengomel dan selalu membuat telinganya panas padahal pernikahan mereka baru berjalan beberapa kurang dari satu bulan.Sementara itu, pria lain justru tengah menarik ujung bibirnya, menyungging sinis dan penuh kemenangan. Bagaimana bisa Bryan berkonsentrasi pada urusan yang akan mereka bahas jika ada banyak pertanyaan tengah berdesakan di kepalanya?“Shienna!”“Tuan Sanders, ayolah. Kita akan membahas masalah bisnis. Jangan campurkan dengan masalah pribadi,” ujar pria itu dengan nada yang terdengar sumbang di telinga Bryan. Sementara wanita yang duduk di samping pria itu, masih menatap Bryan lekat, tapi tanpa ekspresi.“Mengapa aku mencampurkan dengan masalah pribadi, karena ada istriku di antara kita. Jika kau ingin aku memusatkan perhatian pada masalah ini, maka biarkan dia pulang.”“Hoho ... tidak bisa begitu, Tuan Sa

    Last Updated : 2023-10-12
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   20. Alasan Tersembunyi

    Shienna memandang mata Jun dalam-dalam. Ia tak menyangka hal itulah yang pria itu inginkan. Ia tahu bahwa Jun memang menaruh hati padanya sejak lama, tetapi, merebut istri dari sahabatnya, sepertinya bukan karakter Jun.Pastilah ada sesuatu yang tengah ia rencanakan dan tentu saja itu untuk menghancurkan Bryan. Bisa jadi ia telah memegang kartu As Bryan sehingga begitu berani memberikan penawaran yang tak pernah Shienna duga.Shienna terbahak seketika dan mendorong dada jun menjauh darinya.“Aku tak pernah menyangka kau orang yang begitu melankolis, Jun. Kau pasti tidak serius dengan perkataanmu, kan?” Shienna menilik kuku-kuku bermanikur cantik, lalu kembali memusatkan atensi pada pria di hadapannya. “Jangan bercanda denganku, Jun. Aku tidak suka itu.”“Kau masih saja mengira perkataanku ini sebuah lelucon.” Jun menyergah kesal. “Apakah kau melakukan hal itu juga terhadap Bryan? Pernahkah selama ini ia mengatakan kalau ia mencintaimu?”Pernahkah? Shienna juga tak ingat kapan terakhir

    Last Updated : 2023-10-15
  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   21. Sebuah Tembakan

    Bryan tak bisa memaafkan sikap dan perbuatan Shienna terhadapnya. Ia tak pernah sekali pun tidur dengan wanita-wanita yang ia panggil ke penthouse, tetapi mengapa Shienna mengkhianatinya?Sudah tiga gelas vodka ia tenggak habis. Namun, ia masih belum ingin pulang. Meski memiliki segalanya, tetapi Bryan merasa kesepian berada di penthouse seorang diri. Sejak kehadiran Shienna di dalam kehidupannya, segalanya berubah. Setidaknya ada seseorang yang akan ia temui ketika tiba di rumah. Tidak seperti sekarang.Akan tetapi, terus-menerus mengingat Shienna hanya menyakiti batinnya. Apa lagi sekarang rencana wanita itu? Apa yang membuatnya memilih Jun padahal ia dulunya sangat antipati terhadap pria itu?Hal-hal semacam itu tak henti memenuhi kepala Bryan. Membuatnya tak bisa berkonsentrasi. Ia tak ingin menyerah begitu saja dan membiarkan Jun memiliki Shienna.“Pak, Anda sudah terlalu mabuk. Ayo, aku akan mengantar Anda pulang,” ujar seseorang yang sejak tadi mengawasi dari kejauhan.Bryan me

    Last Updated : 2023-10-16

Latest chapter

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 74

    “Apa yang terjadi padamu, Shie? Ayo kita kembali ke kamar, berpeganganlah.” Bryan menggendong sang istri yang tak lagi memiliki daya untuk melawan, bahkan untuk menghindar ketika sekali lagi aroma tubuh Bryan mengusiknya.Ia pasrah saja ketika Bryan membaringkannya di ranjang dan segera meraih ponsel untuk menghubungi Ryan Karl.“Ya, Bryan. Kawanku itu sudah dalam perjalanan. Ia mengabari beberapa menit lalu. Tunggulah.”Belum selesai pembicaraan keduanya, salah satu pelayan mengetuk pintu dan mengabarkan bahwa ada seorang dokter yang sudah menunggu di luar. Bryan meminta pelayan untuk mempersilakan dokter masuk dan segera melakukan pemeriksaan.“Apakah kau mengalami mual dan muntah hampir setiap hari?” tanya dokter sembari menempelkan stetoskop di dada Shienna dan memeriksa denyut nadinya.“Ya. Bahkan seperti setiap saat. Aku tidak menyukai aroma yang kusukai sebelumnya dan kurasa hasrat seksualku menurun sejak itu. Entahlah,” jawab Shienna sembari melemparkan tatapan pada sang suami

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 73

    Bryan masih memikirkan nasib Amara setelah orang suruhan Edward mengepung dan menabrak mobil yang ia kemudian hingga terbakar. Namun, belum ada kabar lanjutan terkait peristiwa tersebut sehingga Edward mengambil kesimpulan kalau Amara pasti sudah tewas di tempat.Sementara itu, Shienna belum mengetahui apa pun mengenai hal itu. Bryan tak ingin sang istri menjadi gelisah dan berpikiran yang tidak-tidak terhadap Edward.“Mengapa kau tampak gelisah sejak tadi?” tanya Shienna sembari memeluk Bryan dari belakang. “Apakah Ed mengabarkan sesuatu yang buruk?”“Ya. Namun, aku tidak sedang memikirkan hal itu. Aku hanya membayangkan bagaimana jika kita memiliki bayi lagi?” tanya Bryan yang terus memandangi Shienna dengan tatapan penuh cinta.Shienna tak lagi takut untuk memiliki bayi, tetapi sanggupkah ia jika hanya anak mereka yang akhirnya menemaninya melewati masa tua?Bukankah itu ide bagus, memiliki sesuatu yang berasal dari Bryan agar ia bisa terus mengenang lelaki tercintanya jika ia perg

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 72

    Dua bulan kemudian ... Shienna dan Bryan sudah pulih pasca menjalani operasi. Bryan tampak jauh lebih baik dan Ryan telah menyatakan kalau ia dalam kondisi yang prima. Banyak wejangan yang Ryan berikan untuknya, agar lebih menghargai apa yang ia miliki, termasuk kesehatan. Akan tetapi, ada hal yang tidak ia katakan pada Bryan melainkan hanya pada Shienna. “Mengenai kondisi ginjal dan organ lain, bisa kukatakan tak ada masalah. Namun, hasil tes menunjukkan kalau lupus yang ia derita masih aktif dan aku menyarankan agar ia tetap menjalani tritmen dengan obat-obatan.” “Apakah itu tidak akan mempengaruhi keadaan ginjalnya? Secara logika, ginjalnya tak lagi sama dengan miliknya yang sebenarnya, terlebih setelah menjalani operasi. Artinya, kondisinya akan memburuk sewaktu-waktu, kan?” Raut wajah Shienna mulai menegang. Terlebih setelah melihat respon dari Ryan, tubuhnya serasa tak bertulang. “Maksudmu, dia tetap akan pergi?” Keterdiaman Ryan membuat Shienna mengambil kesimpulan sendiri

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 71

    Bryan akhirnya setuju dan segera menghubungi Edward dan pria itu datang bersama Jennifer. Di antara mereka tak ada satu pun yang bicara selama menunggu operasi Bryan dan Shienna berjalan lancar. Perawat keluar dari ruang operasi beberapa kali, saat itulah Edward menanyakan kabar Shienna dan Bryan.Beberapa jam berlalu, lampu di bagian atas pintu operasi menyala dengan warna hijau yang artinya operasi telah selesai. Edward bangkit dan segera menemui dokter yang baru saja keluar dari ruangan. Ryan dan beberapa dokter spesialis yang membantu jalannya operasi, tampak tergesa kemudian hanya Ryan yang akhirnya berhenti sejenak untuk menjawab kegelisahan sahabatnya.“Bagaimana kondisinya, Ryan?” tanya Edward dengan raut cemas yang tak bisa ia sembunyikan. Ini kali kedua Bryan melakukan operasi dan hal itu selalu sukses membuatnya begitu cemas.“Operasi berjalan lancar, kita tinggal menunggu Bryan dan Shienna siuman.”“Tolong tempatkan mereka di satu ruangan, itu akan mempercepat pemulihan k

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 70

    Shienna berada di atas brankar yang bergerak cepat dalam kondisi setengah sadar. Ia sempat pingsan untuk beberapa waktu setelah dokter datang dan menemukannya bersimbah darah dengan sebilah pisau lipat menancap di pinggang sebelah kanan.Ia bisa melihat lampu terang menyorot dan membuat matanya merasakan silau. Ia memejamkan mata sejenak, tak kuasa menahan perih dan nyeri di pinggang serta mata yang terasa berat.“Shienna, buka matamu. Tetaplah sadar. Shienna!” Suara itu terus ia dengar memanggil namanya. Ia tak tahu di mana dirinya berada, tetapi sekilas, ia tahu kalau Ryan-lah yang ada di dekatnya.“Bryan ...” gumam Shienna dengan suara lirih. “Di mana suamiku?”“Aku akan segera mengabarinya.”Ryan hendak pergi, tetapi Shienna segera meraih lengan jasnya. “Tolong, jangan katakan apa pun padanya. Lakukan operasi pencangkokan sekarang tanpa memberi tahukan kondisiku padanya. Bisa, kan?”“Uhm, Shie—““Kumohon, kumohon ... aku akan bertahan. Aku janji. Tapi Bryan tak akan mendapat kesem

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 69

    Bryan sudah meminta orang kepercayaannya untuk memeriksa loker sesuai yang Shienna informasikan dan menemukan banyak hal di sana. Namun, ia setuju untuk membiarkan semua file dan benda-benda milik Jun tetap aman dengan penjagaan tersembunyi. Ia harus memastikan terlebih dahulu kalau Jun akan membebaskan Edward dari tuntutannya.Jun pada akhirnya menarik tuntutan atas Edward dengan mengatakan bahwa ia telah salah menuduh Edward sementara yang terjadi padanya adalah murni sebuah kecelakaan. Ia juga membayar seorang petinggi polisi yang menangani kasus tersebut agar membebaskan Edward dari jerat hukum.Edward hari ini diputuskan untuk bebas bersyarat. Jennifer menjemput Edward, tetapi ia dan Bryan enggan pergi karena ada masalah lain yang harus mereka selesaikan. Meski Jun telah menarik tuntutannya, tetapi kasus yang akan mereka laporkan rupanya berhubungan dengan Jun.“Aku menemukan benda ini di penthouse Shienna dan di kamar ibuku. Aku tidak bisa memastikan ini milik siapa karena terl

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 68

    Semua mata terbelalak dan tertuju pada wanita yang berdiri di hadapan Bryan. Tak ada luka yang terlihat, tetapi kemudian ia memegangi salah satu bagian tubuh yang mengucurkan darah segar.Nyaris limbung dan tersungkur, Bryan gegas meronta membebaskan diri dari pria yang memeganginya, lantas menghambur demi menopang tubuh sang istri.“Shienna!” Ia memanggil nama itu dengan perasaan cemas, memeriksa di mana bagian tubuh Shienna yang terkena tembakan, tetapi menemukan hanya lengan yang terluka. Ia melepaskan jaket dan membungkus luka tersebut. “Pegang ini kuat-kuat, oke?”Ia melepaskan Shienna yang bisa duduk dengan baik karena tak ada luka serius yang membuat Bryan bisa mengurus hal lain yang sudah seharusnya ia lakukan sejak tadi.Ia menghambur ke arah Jun, mencengkeram batang tenggorok lelaki itu dan membuatnya nyaris kehabisan napas.“Seharusnya aku menghabisimu sejak dulu, bajingan! Aku membiarkanmu hidup karena pelacurmu yang pandai berdusta itu. Ia tampaknya begitu memanjakanmu, s

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 67

    Shienna tiba di rumah lamanya, karena ia meninggalkan Bryan pagi-pagi sekali dan saat ia masuk ke rumah, ia tak menemukan siapa pun selain beberapa wanita yang tengah melakukan pekerjaan di dapur basah yang ada di bangunan belakang.Ia memeriksa ruangan lain, tetapi nihil. Tak ada tanda-tanda keberadaan Bryan di mana pun.“Apa Anda mencari Tuan Sanders, Nyonya?” tanya salah satu pelayan yang memerhatikan Shienna mondar-mandir dengan wajah bingung sejak tiba di rumah.“Ya. Apakah kau tahu dia di mana? Apakah ia meninggalkan pesan untukku?”“Tuan Sanders hanya mengatakan kalau ia sedang ada keperluan dan meminta Anda untuk makan siang lebih dulu. Ia akan segera kembali jika semua urusan telah selesai.”Mendengar perkataan pelayan, Shienna justru semakin cemas. Masalah apa yang tengah Bryan hadapi sehingga ia sama sekali tidak mengabari. Bryan juga tidak menghubungi Shienna, padahal ia pasti panik saat tak menemukan Shienna di mana pun, tetapi mengapa ia tidak membombardirnya dengan pang

  • Kemakan Sumpah Mantan (INDONESIA)   Bab 66

    Mobil Bryan berhenti di halaman sebuah bangunan yang seharusnya tidak asing bagi Shienna. Namun, Bryan sengaja menutup mata Shienna sejak awal, karena tak ingin sang istri mengetahui ke mana tujuan mereka.Bryan membantu Shienna turun dan berjalan hingga tiba di sebuah pelataran yang sebelumnya hanyalah lahan kosong dan kini beberapa pegawai konstruksi tengah melakukan pembangunan gedung megah yang Bryan yakin akan membuat Shienna gembira jika mengetahuinya.Ia membuka penutup mata Shienna dan menunjukkan bangunan yang sudah mencapai 70% pembangunan dan tak lama lagi akan selesai. Bryan sudah meminta pekerja konstruksi untuk menyelesaikan dengan segera, karena ia tak bisa menjamin dirinya akan bertahan lebih lama.Shienna bungkam kala melihat apa yang ada di hadapannya. Bangunan lain yang pernah ia rencanakan akan ia bangun, meski tak yakin untuk tujuan apa, kini sudah hampir sepenuhnya berdiri.Ia menoleh pada Bryan yang masih menyunggingkan senyum, puas melihat mata sang istri berka

DMCA.com Protection Status