Mendengar Ryan mengajukan pertanyaannya, anggota Pluto yang lain mulai merasa curiga. Apalagi setelah melihat tatapannya yang penuh dengan tafsiran yang berbeda, mereka merasa ada yang tidak beres.Tapi Minerva tidak pernah merasa takut. Ia memperhatikan keadaan sekeliling, mencoba melihat situasi anak buahnya. Ia merasa ada ancaman tersembunyi di tempat ini, apalagi jika Ryan sampai bertindak di luar kendali. Dan benar saja, secara tiba-tiba, Ryan dengan cepat mengambil senjatanya dan menodongkan ke arah Minerva."Kalian semua, siapa yang telah berkhianat?" tanya Ryan dengan tegas."Tidak ada yang tahu tentang kejadian di masa lalu, dan kami selalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh organisasi ini," jawab salah satu anggota Pluto yang lain.Ryan tersenyum sinis, apalagi keadaan ini telah berbalik. "Baiklah, aku akan membiarkan kalian hidup jika kalian mengaku dan memberi tahu siapa yang telah berkhianat, atau setidaknya kalian membongkar pengkhianatan yang dilakukan untuk menjeba
Minerva dan asistennya saling bertukar pandangan. Mereka tahu bahwa Ryan bukanlah seseorang yang memberikan tawaran tanpa tujuan. Namun, mereka juga tahu bahwa saat ini pilihan mereka tidak memiliki banyak kesempatan karena sudah berada di bawah kekuasaannya Ryan."Aku akan memberitahumu siapa aku sebenarnya, tapi pertama-tama kalian harus memberitahuku segala sesuatu yang kalian ketahui tentang pengkhianatan itu, kecuali jika penghianatan tersebut memang kalian sendiri yang merancangnya." Ryan berkata dengan tegas.Minerva dan asistennya terlihat ragu, namun akhirnya memutuskan untuk memberikan informasi yang mereka miliki. Ini adalah jalan satu-satunya supaya mereka bisa lepas dari ancaman Scorpio yang mematikan."Kami telah menerima instruksi dari orang yang kita kenal sebagai 'Shadow'," ucap asisten Minerva dengan suara parau."Shadow? Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya," gumam Ryan sambil memiringkan kepalanya untuk berpikir."Kepalaku melayang dan hampir saja aku tak
"Yakin mau melihat siapa aku, Minerva?" tanya Ryan sekali lagi - dengan menyeringai.Sebagai seorang pembunuh bayaran yang handal, Ryan tahu betul bahwa perlu dilakukan persiapan yang matang sebelum melakukan pembunuhan. Apalagi, target kali ini adalah bosnya di organisasi pembunuh bayaran Pluto, yaitu Minerva, yang pastinya sudah mengetahui betul tentang kelemahan dan skill yang dimiliki oleh Ryan. Oleh karena itu, Ryan membutuhkan strategi yang tepat dan mengandalkan ketajaman intuisi yang dimilkiinya untuk membunuh Minerva.Pertama-tama, Ryan melakukan pengamatan dan analisis yang mendalam terhadap tempat tinggal dan rutinitas harian Minerva - Aprianto Herlambang. Hal ini membantu Ryan mengetahui kapan waktu terbaik untuk dapat melakukan aksinya dan menghindari pengawasan dari anggota Pluto lainnya, terutama Ian Herlambang.Kedua, Ryan juga memperhatikan kebiasaan-kebiasaan Ian Herlambang sebagai Minerva, seperti makanan dan minuman kesukaannya. Ryan dapat memanfaatkan hal ini untu
"Hahaha ... ya ini, aku. Kenapa terkejut begitu, Scorpio?" ejek orang tersebut.Orang itu ternyata adalah Tomy, sepupu Selly - istrinya Ryanoir yang telah mati dibunuh oleh Ryan sendiri. Dan Ryan semakin yakin bahwa Tomy merupakan salah satu anak buahnya Ian Herlambang, yang diminta berpura-pura sebagai sepupunya Selly. Sesuai dengan hasil penyelidikannya.Hal ini dilakukan untuk merahasiakan semua rencana mereka - memasukkan Tomy sebagai pihak keluarga istrinya Ryanoir, supaya leluasa keluar masuk ke rumah Ryanoir agar bisa dengan mudah melakukan semua rencana mereka. Dengan demikian, rencana untuk membunuh Ryanoir secara perlahan-lahan tidak akan dicurigai oleh orang lain - termasuk pihak pengacara keluarga Herlambang.Ryan merasa kaget dan tercengang melihat Tomy berdiri di depannya. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana Tomy bisa menjadi bagian dari rencana ini, sementara Ryan sendiri sudah mengenalnya cukup lama dan merasa bahwa Tomy tidak pernah berhubungan dengannya sebagai Scor
Ryan memandang tajam ke arah Minerva dan asistennya, menunggu jawaban dari mereka. Meskipun ia sudah memiliki keyakinan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun ia tetap ingin mendengar dari mulut mereka sendiri.Minerva memandang ke arah Ryan dengan ragu-ragu, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ian Herlambang yang berdiri di sampingnya. Ian Herlambang juga terlihat ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan Ryan."Apa kalian terlalu takut untuk menjawab?" Ryan menyatukan kedua tangannya di depan dada - bersedekap."Maksudnya, k-ami memilih hukuman yang harus kami jalani?" tanya Ian Herlambang memastikan.Setelahnya, Minerva dan Ian Herlambang terlihat saling pandang, kemudian Minerva dengan tegas - meskipun tetap saja terbata-bata, mengungkapkan semua yang sebenarnya terjadi."K-amu harus tahu, Ryanoir. Tujuan dari kelompok Pluto adalah untuk melepaskan diri dari ikatan moral dan hukum. K-ami, kami melakukan apa saja untuk mempertahankan kekuasaan, termasuk meninggal-nya anggota
"Akhirnya, tahta yang tidak pernah bisa aku impikan ini menjadi milikku. Hahaha ..." Ryan tertawa puas dengan semua yang terjadi.Kini pria itu duduk di kursi besar di dalam ruangan besar yang menjadi kantor baru miliknya - ruang kerja Minerva. Satu-satunya cahaya yang menyinari ruangan itu berasal dari layar monitor besar di depannya. Di sekitar ruangan itu, terdapat beberapa orang yang menjadi pengawal Ryan. Mereka duduk dan bersandar di dinding, tak ada yang bergerak atau berkata-kata. Mereka tahu bahwa kesunyian adalah harga yang harus dibayar untuk mengikuti Ryan.Tiba-tiba, pintu kantor terbuka dan seorang Pria muda masuk ke dalam ruangan. Ia tampak gugup dengan langkah yang sedikit ragu, seolah-olah ia sedang berada di hadapan pengadilan yang agung. Ia melangkah menuju meja Ryan, menyerahkan kertas-kertas, lalu meninggalkan ruangan itu dengan langkah cepat.Ryan mengambil kertas-kertas itu dan membacanya perlahan dengan senyuman jahat di wajahnya. Ia tahu bahwa kertas itu membe
"Apa maumu?" Ryan bertanya cepat."Lewat sini, Minerva!" seru Cilla dengan menarik tangan Ryan.Meskipun tidak yakin dengan jalan yang ditunjukkan wanita itu, Ryan terus mengikuti. Ia ingin tahu, sampai sejauh mana wanita itu bawahnya pergi.Ternyata Cilla membawa Ryan pergi melarikan diri, sementara mobil yang telah menunggu mereka sudah disiapkan oleh Cilla dan pengawalnya. Mereka masuk ke dalam mobil lalu melaju dengan terus mempercepat kecepatan mobil hingga akhirnya sampai di markas kelompok Pluto.Markas kelompok Pluto memang ada beberapa, dan pertemuan yang dilakukan berpindah-pindah untuk mengurangi pengkhianatan yang kemungkinan besar datang dari anggota kelompok mereka sendiri."Jangan berpikir kalau kita aman hanya dengan sampai di sini," tegur Ryan - belum juga keluar dari mobil."Yang Mulia Minerva, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Cilla yang masih belum mengetahui identitas Minerva sesungguhnya.Ryan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil dan menatap kosong k
Satu bulan kemudian."Aku tidak akan membiarkan siapapun dari kalian yang menjadi anggota kelompok new Pluto untuk tidak patuh pada aturan dan tugas yang aku berikan!" tegas Ryan mengingatkan anggotanya pada saat rapat."Tidak perlu menggunakan topeng atau simbol kelompok seperti old Pluto, yang pasti kesetiaan pada aturan kelompok yang paling penting!" Pria yang sudah memiliki kekuasaan penuh itu - kembali menerangkan.Kelompok baru Pluto yang lebih kuat dan "lebih bersih" telah terbentuk. Sementara anggota old Pluto yang tidak sejalan, telah "dibereskan" Ryan. Ia memimpin kelompok tersebut dengan tangan besi yang kuat dan tangguh, memastikan bahwa tidak akan ada lagi pengkhianat dalam kelompok baru ini.Mereka beroperasi di "bawah tanah" dengan melakukan berbagai jenis bisnis yang tentunya sangat menguntungkan, bukan hanya sekedar kelompok pembunuh bayaran saja. Hanya beberapa orang yang tahu di mana markas mereka berada, dan orang-orang tersebut sangat bisa diandalkan dalam menjaga
Tapi Ryan tidak ingin mendengarkan perintah Alicia, dia ingin menyelamatkan mereka semua dari situasi ini. Dia mengambil tongkat ajaib dan berdiri di dekat altar. Dengan nafas terengah-engah, dia mencoba mengucapkan mantra yang tepat untuk mengakhiri ritual.Tangan Ryan bergetar, ketika dia mencoba mengucapkan kata-kata mantra tapi sayangnya otaknya tidak bisa berkonsentrasi sehingga salah ucap. Tubuhnya mulai terasa lelah dan pusing, tapi dia tidak ingin menyerah. Dia mengulang mantra itu berkali-kali, sampai tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan cahaya matahari menyinari seluruh ruangan.Ryan melihat ke arah pintu dan terkejut melihat kehadiran dua orang berpakaian serba hitam dan memakai topeng, yang pastinya bukan teman melainkan lawan."R-yan, cepat, cepatlah keluar dari sini sebelum terlambat!" kata Alicia dengan suara lemah, tapi tegas."Hahaha ... kalian semua tidak ada yang bisa keluar dari sini!" teriak satu dari dua pria tadi.Pria itu, menodongkan senjata api ke arah Ryan da
Beberapa hari kemudian.Dalam ruangan yang cukup luas dan gelap, sebuah altar besar terlihat berdiri di tengah ruangan dengan api ungu yang menyala di atasnya. Di sekeliling altar, terdapat lingkaran ungu yang ditempati oleh tiga pria dewasa, mereka memakai jubah putih bergaris hitam dan membawa tongkat dengan bentuk aneh yang dihiasi dengan kristal merah dan biru.Di sudut ruangan, ada dua gadis yang saling berpelukan. Satu diantara mereka dengan wajah menangis, sementara yang satu menenangkan.Gadis pertama memiliki rambut cokelat kehitaman dan bibir tebal, sedangkan gadis kedua memiliki rambut pirang pendek dan mata hijau cerah. Keduanya mengenakan pakaian putih dengan kain tipis yang melambai-lambai terkena angin yang berhembus dari celah-celah jendela."Lepaskan aku, lepaskan aku!" desah gadis cokelat sambil menangis dan berusaha melepaskan diri dari genggaman pria yang mengikutinya dari belakang."Tidak perlu takut, kita hanya akan melakukan pertukaran jiwa saja," terang pria it
Setelah semua permasalahan yang rumit dan kompleks terselesaikan, Ryan berniat mewujudkan impiannya untuk pensiun meskipun saat ini ia masih muda. Tapi urusan perusahaan keluarga Herlambang sudah ia serahkan kepada orang-orang pilihan yang dipercayainya, jadi ia bisa lebih santai menikmati hidupnya dengan memantau perkembangan perusahaan hanya lewat email saja.Pria itu juga memimpin kelompok Pluto sebagaimana peran yang seharusnya, dan rencana terdekatnya adalah menikah dengan Alicia. meskipun sadar jika Alicia adalah orang yang memiliki darah sama dengannya karena lahir dari rahim yang sama, tapi Ryan merasa bahwa dirinya ini adalah orang lain yang kebetulan terperangkap dalam tubuh kakak dari Alicia. Dan ia ingin menghabiskan sisa umurnya bersama gadis tersebut, meskipun ia sendiri tidak yakin jika Alicia akan setuju dengan keputusannya itu.Ryan duduk di teras rumahnya sambil menatap jauh ke depan. Hari itu ia memutuskan untuk menjalankan rencananya, meskipun ia tahu itu akan menja
Beberapa hari kemudian, Ryan dan Alicia akhirnya memiliki rencana yang matang untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Mereka merencanakan serangan mendadak ke markas kelompok yang ingin merebut kekuasaan, dan mereka yakin bahwa itu akan berhasil.Ryan dan Alicia duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota, guna menghindari perhatian orang lain - di mana mereka sengaja bertemu secara diam-diam untuk membicarakan rencana ini. Mereka sedang merancang strategi dan merencanakan serangan mendadak ke markas musuh mereka, jadi tidak ingin didengar oleh siapapun termasuk para asisten supaya menghindari mata-mata yang kemungkinan besar tetap ada di antara orang-orang terdekat."Mereka pasti akan siap untuk serangan kita," bisik Ryan sambil memicingkan matanya pada menu kafe di hadapannya - agar tidak terlalu tentara saat berbicara."Tentu saja mereka akan siap," sahut Alicia, "Tapi kita punya keunggulan. Kita sudah mengetahui rencana mereka, dan kita bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan mereka untu
Ryan akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri ke tempat persembunyian yang disebutkan oleh orang misterius tersebut - yang menghubunginya lewat telepon. Setibanya di sana, pria itu langsung menyelidiki sekitar dan mendapatkan informasi penting yang bisa digunakan untuk mengalahkan orang-orang yang merupakan musuh-musuh keluarga Herlambang dan menggulingkan Ryanoir dari kursi pewaris tunggal.Namun, di tengah-tengah penyelidikannya, Ryan bertemu dengan sosok yang tidak ia duga. Sosok itu adalah Alicia, gadis yang kini bekerja di perusahaan Herlambang miliknya.Namun, kali ini perspektif Ryan terhadap gadis tersebut telah berubah. Dia tidak lagi memandang Alicia sebagai musuh atau bukan lawan. Sebaliknya, Ryan mulai melihat gadis itu sebagai seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi sekutunya dalam melawan kelompok yang ingin menaklukkan dunia bawah."Aku tidak tahu bahwa kamu akan datang ke sini, Ryan," kata Alicia dengan wajah yang menggambarkan rasa terkejut dan lega.Ryan hanya ters
Dengan terus mendengarkan pembicaraan Alicia dengan seseorang melalui telepon, Ryan memikirkan dugaan-dugaan sementara yang sedang ia pikirkan untuk kesimpulan penyelidikannya."Apa?" Ryan terkejut saat pengakuan Alicia, tentang hubungannya dengan Selly - istri Ryanoir yang sudah dihukum dengan cara yang menyedihkan hingga meninggal dunia.Ryan terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya lewat alat sadapnya. Ia berusaha menekan perasaan kekecewaannya karena ia sudah sempat terlena pada pesona gadis itu."Apakah Selly benar-benar terkait dengan penyelidikanku tentang Alicia? Mereka masih ada hubungan darah, dan apa tadi ... adiknya Selly?" Ryan berpikir keras, mencari tahu apakah ada kaitannya dengan kasus kelompok Pluto di masa lalu - yang nyatanya melibatkan keluarga Herlambang.Pria itu merasa terbebani dengan pengetahuan yang baru ia ketahui. Ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Alicia, gadis yang sudah membuat hatinya terpesona, memiliki hubungan dengan keluarga
"Emh, Ryan. Aku ingin kerja di perusahaan Herlambang. Apakah kamu bisa menerima aku sebagai karyawan kamu?""Kerja di perusahaan Herlambang?" tanya Ryan terkejut.Tiba-tiba saja, Alicia pengajukan pertanyaan yang tidak pernah disangka-sangka Ryan. Itulah sebabnya Ryan semakin curiga jika gadis itu memiliki maksud tertentu supaya bisa masuk dalam lingkungan perusahaan, agar pergerakannya lebih mudah dan cepat - menurut Ryan.Ryan tidak bisa menyembunyikan keheranan pada wajahnya atas permintaan Alicia. Ia bertanya-tanya kenapa gadis itu meminta pekerjaan di perusahaannya, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penyelidikan yang sedang ia lakukan."Apa alasannya? Kamu sudah mendengar hal-hal buruk tentang perusahaan itu, kan?" Ryan mencoba mencari alasan untuk tidak menerima gadis itu bekerja di perusahaan keluarga Herlambang."Iya, aku tahu tentang banyak kasus yang terjadi, selain perampokan yang melibatkan teman pengacara keluarga Herlambang. Tapi, hal itu bukanlah masalahku. Aku mu
Sayangnya, Ryan tidak bisa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di otaknya lewat internet - setelah beberapa kali mencoba mencari. Nyatanya, Alicia tidak memiliki profil lengkap sehingga Ryan harus bekerja lebih keras untuk mencari tahu identitas asli Alicia. Gusar dan kesal, akhirnya Ryan memutuskan untuk memasang penyadap pada Alicia. Alat sadap mini, yang dulu pernah ia pasang pada sepupunya Selly. Alat sadap yang berukuran sangat kecil sehingga tidak disadari keberadaannya oleh orang yang menjadi targetnya."Ok, aku akan memasang penyadap pada ponselnya ... atau anggota tubuhnya saja.. Dengan begitu, aku bisa mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengungkap siapa sebenarnya Alicia," gumam Ryan dalam hati.Ryan segera mengoperasikan - mendesain dan memproduksi penyadap tersebut dan bersiap untuk memulai misi pencariannya. Dia tidak sabar untuk mengungkap identitas sebenarnya dari gadis yang telah mencuri hatinya itu, meskipun juga mencurigakan karena mengetahu
Ryan cepat-cepat berlari kembali ke ruangan sebelah dan berhenti di depan tempat duduk Alicia. Ia berharap belum terlambat untuk meminta maaf pada gadis itu."Maaf, sudah menunggu lama sekali," kata Ryan ketika ia duduk kembali di samping Alicia. "Maaf, tadi ada urusan yang terpaksa aku lakukan," imbuhnya kemudian."Ah, tidak masalah." Alicia menjawab dengan senyumannya yang manis.Ryan merasa malu karena membuat Alicia harus menunggunya selama itu. Namun, ia tetap berusaha untuk tenang dan melanjutkan pembicaraan yang sempat ditunda.Alicia sendiri tidak pernah menyangka jika Ryan memiliki posisi yang sangat penting di perusahaan Herlambang ini. Gadis itu memang belum sepenuhnya tahu bahwa Ryan adalah Tuan Muda Ryanoir."Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," celetuk Alicia yang membuat Ryan mengerutkan keningnya."Hm, apa?" tanya Ryan ingin tahu apa yang ingin diketahui oleh gadis itu."Apakah k-amu, emh ... maksudku, Anda ... adalah Tuan Muda Ryanoir?" Akhirnya, gadis itu mengajuk