"Apa maumu?" Ryan bertanya cepat."Lewat sini, Minerva!" seru Cilla dengan menarik tangan Ryan.Meskipun tidak yakin dengan jalan yang ditunjukkan wanita itu, Ryan terus mengikuti. Ia ingin tahu, sampai sejauh mana wanita itu bawahnya pergi.Ternyata Cilla membawa Ryan pergi melarikan diri, sementara mobil yang telah menunggu mereka sudah disiapkan oleh Cilla dan pengawalnya. Mereka masuk ke dalam mobil lalu melaju dengan terus mempercepat kecepatan mobil hingga akhirnya sampai di markas kelompok Pluto.Markas kelompok Pluto memang ada beberapa, dan pertemuan yang dilakukan berpindah-pindah untuk mengurangi pengkhianatan yang kemungkinan besar datang dari anggota kelompok mereka sendiri."Jangan berpikir kalau kita aman hanya dengan sampai di sini," tegur Ryan - belum juga keluar dari mobil."Yang Mulia Minerva, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Cilla yang masih belum mengetahui identitas Minerva sesungguhnya.Ryan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil dan menatap kosong k
Satu bulan kemudian."Aku tidak akan membiarkan siapapun dari kalian yang menjadi anggota kelompok new Pluto untuk tidak patuh pada aturan dan tugas yang aku berikan!" tegas Ryan mengingatkan anggotanya pada saat rapat."Tidak perlu menggunakan topeng atau simbol kelompok seperti old Pluto, yang pasti kesetiaan pada aturan kelompok yang paling penting!" Pria yang sudah memiliki kekuasaan penuh itu - kembali menerangkan.Kelompok baru Pluto yang lebih kuat dan "lebih bersih" telah terbentuk. Sementara anggota old Pluto yang tidak sejalan, telah "dibereskan" Ryan. Ia memimpin kelompok tersebut dengan tangan besi yang kuat dan tangguh, memastikan bahwa tidak akan ada lagi pengkhianat dalam kelompok baru ini.Mereka beroperasi di "bawah tanah" dengan melakukan berbagai jenis bisnis yang tentunya sangat menguntungkan, bukan hanya sekedar kelompok pembunuh bayaran saja. Hanya beberapa orang yang tahu di mana markas mereka berada, dan orang-orang tersebut sangat bisa diandalkan dalam menjaga
Tapi nyatanya, Ryan tidak peduli. Sebaliknya, ia semakin kuat dan lebih berkuasa, sejak mengambil alih kepemimpinan kelompok Pluto lalu membuat undang-undang baru yang lebih tegas dan berani. Pikirannya langsung berputar pada cara terbaik untuk memburu dan membunuh pengkhianat kelompoknya, terutama para pengikut Minerva yang lama - Aprianto Herlambang.Ryan berbicara dengan tegas, menjaga permintaan kakeknya Ryanoir. "Tuan Besar Aprianto Herlambang, kau harus memberitahu di mana tempat-tempat persembunyian pengkhianat-pengkhianat di kelompok Pluto. Jangan mencoba melanggar perintahku, atau siksaanmu akan lebih panjang lagi!"Aprianto Herlambang masih menggerutu tak jelas, namun ia tetap mengecam serta memuji keberhasilan cucunya - yang justru tidak pernah diperhitungkannya pada masa kejayaannya. Dalam pikirannya, ia masih berharap pada sebuah keajaiban untuk mengakhiri semuanya - dengan mati secepat mungkin."Tentu, Minerva," sahut Aprianto Herlambang pada akhirnya dengan suara pelan
Ryan memulai pencarian dan melacak jejak Rosalia, ia memiliki beberapa petunjuk yang berserakan di sekitar kejadian pembunuhan.Beberapa hari kemudian, Ryan mengetahui bahwa Rosalia berada di sebuah hotel mewah di kota sebelah. Tanpa ragu, Ryan bergegas menuju hotel itu dengan mendapatkan informasi tentang kamar mana yang ditempati oleh Rosalia.Ryan berjalan menuju kamar Rosalia dengan hati yang berdegup kencang. Ia memegang senjatanya rapat-rapat dibalik jaket kulitnya dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menangkap Rosalia hidup-hidup dan menemukan alasan di balik tindakannya."Aku harap ini bukan hanya sekedar urusan mereka yang sedang memperebutkan hati Ian Herlambang, sementara pamannya Ryanoir itu tidak mungkin bisa bertahan hidup!"Ketika Ryan tiba di depan kamar Rosalia, ia mengambil nafas dalam-dalam. Semua yang ia butuhkan adalah penangkapan cepat dan senjata yang tepat. Ryan membuka pintu kamar dengan kunci rahasia - yang bisa digunakan di semua pintu, berharap ba
"Tenang Scorpio, aku tidak sedang merencanakan apapun yang berkaitan denganmu. Aku hanya ingin memberimu sebuah petunjuk yang mungkin bisa membantumu memecahkan masalah ini," kata Rosalia sambil berdiri dari kursinya - dengan alis yang naik turun untuk menggodanya.Ryan mengangkat alisnya dengan waspada. Dari semua waktu yang ia habiskan bersama Rosalia, ia tahu bahwa perempuan tersebut tidak pernah melakukan sesuatu tanpa motif yang jelas - yang pasti memiliki tujuan tertentu."Mari, aku akan menunjukkanmu sesuatu," ucap Rosalia sambil mengeluarkan sebuah kunci loker kecil dari dalam tasnya.Ryan kebingungan ketika melihatnya. Namun, ia tahu bahwa Rosalia telah menunjukkan padanya bahwa ia tahu sebuah rahasia dan akan memberikan informasi yang sangat penting baginya.Rosalia mengeluarkan sebuah kunci dari dalam loker itu setalah membukanya, sebelum menyerahkannya pada Ryan. Hal ini menjadi pertanyaan besar, sebab menyimpan kunci di sebuah loker kecil dengan kunci yang dipegang Rosali
Keduanya berdiri di tengah ruangan, menatap satu sama lain dengan tatapan tajam menghunus. Mereka siap untuk melawan dan membuktikan siapa yang terkuat antara mereka. Tidak ada kata menyerah, hanya ada satu pilihan - menang atau mati."Mari kita selesaikan hari ini, Scorpio! Kau atau aku yang lebih pantas menjadi Minerva!""Hahaha ... siapa takut!" Ryan menerima tantangan tersebut.Mereka pun mulai menyerang satu sama lain dengan serangkaian pukulan dan tendangan mematikan. Keduanya sama-sama mahir dalam pertarungan, dan tak ada yang mengunakan senjata karena kesepakatan memang menggunakan tangan kosong.Namun, Ryan jelas memiliki kekuatan yang lebih kuat ketimbang lawannya, sebab sekarang ini ia memiliki tubuh dan umur yang relatif lebih mudah dibandingkan lawannya. Ia terus mengayunkan serangan-serangan dengan cepat dan mematikan.Akhirnya, setelah pertarungan yang sengit, Ryan keluar sebagai pemenang. Dia berhasil menjatuhkan lawannya ke lantai, dan berdiri di atasnya dengan kakiny
Aprianto Herlambang terbaring lemah dengan kedua tangan dan kakinya yang terikat pada kedua sisi kiri dan kanan."A-pa yang k-amu lakukan di ... di sini, Scorpio?" Tanya Aprianto Herlambang dengan nada lirih - lebih seperti sedang merintih."Kamu yang mengatur ledakan di gedung itu, benar? Jangan anggap aku bodoh, aku tahu semuanya!" Ucap Ryan dengan suara yang terdengar tenang, tapi penuh tekanan."A-pakah begitu, m-menurutmu? L-alu, a-pa yang akan ... akan k-amu lakukan sekarang? Mau membunuhku?" Kakeknya Ryanoir kembali bertanya dengan suara terbata-bata."Tentu saja!" Ucap Ryan tegas dengan suara keras."Hehehe ... uhuk! S-angat konyol, k-amu. D-engan membunuhku, k-amu hanya akan menjadi penjahat Pluto seperti a-ku. A-ku menyadari kesalahan yang a-ku lakukan, dan a-ku akan menerima hukuman yang pantas."Ryan menghentikan niatnya untuk membunuh Aprianto Herlambang secepatnya, karena kata-kata tersebut membuatnya berpikir kembali."Aku melakukannya bukan untuk Scorpio saja, tapi unt
"Akhirnya kakek tua itu menyerah juga, hahaha ..." Ryan tertawa puas mendengar berita tentang kematian Aprianto Herlambang - dengan kondisinya yang mengenaskan.Hampir dua bulan lamanya Aprianto Herlambang menjalani hukumannya yang mengerikan dan mengenaskan itu. Pria tua itu nyatanya cukup kuat, hingga akhirnya hari ini menyerah pada keadaan karena sudah tidak kuat lagi. Akhirnya Aprianto Herlambang pergi untuk selamanya, setelah menahan rasa sakit yang luar biasa.Tapi berbeda dengan kabar pamannya Ryanoir, yang nyatanya tidak sama dengan Aprianto Herlambang. Pamannya Ryanoir itu cukup kuat, meskipun tubuhnya terlihat masih utuh - tapi tidak dengan matanya yang terus menerus mengeluarkan darah.Ian Herlambang kesakitan, tapi ia juga tidak bisa berteriak lagi untuk mengungkapkan rasa sakit sebab suaranya sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan."Aku sudah lama tidak merasakan rasa puas seperti ini sejak aku pensiun menjadi "Scorpio" semasa menjadi Ryan. Sejak menjadi Ryanoir, aku
Tapi Ryan tidak ingin mendengarkan perintah Alicia, dia ingin menyelamatkan mereka semua dari situasi ini. Dia mengambil tongkat ajaib dan berdiri di dekat altar. Dengan nafas terengah-engah, dia mencoba mengucapkan mantra yang tepat untuk mengakhiri ritual.Tangan Ryan bergetar, ketika dia mencoba mengucapkan kata-kata mantra tapi sayangnya otaknya tidak bisa berkonsentrasi sehingga salah ucap. Tubuhnya mulai terasa lelah dan pusing, tapi dia tidak ingin menyerah. Dia mengulang mantra itu berkali-kali, sampai tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan cahaya matahari menyinari seluruh ruangan.Ryan melihat ke arah pintu dan terkejut melihat kehadiran dua orang berpakaian serba hitam dan memakai topeng, yang pastinya bukan teman melainkan lawan."R-yan, cepat, cepatlah keluar dari sini sebelum terlambat!" kata Alicia dengan suara lemah, tapi tegas."Hahaha ... kalian semua tidak ada yang bisa keluar dari sini!" teriak satu dari dua pria tadi.Pria itu, menodongkan senjata api ke arah Ryan da
Beberapa hari kemudian.Dalam ruangan yang cukup luas dan gelap, sebuah altar besar terlihat berdiri di tengah ruangan dengan api ungu yang menyala di atasnya. Di sekeliling altar, terdapat lingkaran ungu yang ditempati oleh tiga pria dewasa, mereka memakai jubah putih bergaris hitam dan membawa tongkat dengan bentuk aneh yang dihiasi dengan kristal merah dan biru.Di sudut ruangan, ada dua gadis yang saling berpelukan. Satu diantara mereka dengan wajah menangis, sementara yang satu menenangkan.Gadis pertama memiliki rambut cokelat kehitaman dan bibir tebal, sedangkan gadis kedua memiliki rambut pirang pendek dan mata hijau cerah. Keduanya mengenakan pakaian putih dengan kain tipis yang melambai-lambai terkena angin yang berhembus dari celah-celah jendela."Lepaskan aku, lepaskan aku!" desah gadis cokelat sambil menangis dan berusaha melepaskan diri dari genggaman pria yang mengikutinya dari belakang."Tidak perlu takut, kita hanya akan melakukan pertukaran jiwa saja," terang pria it
Setelah semua permasalahan yang rumit dan kompleks terselesaikan, Ryan berniat mewujudkan impiannya untuk pensiun meskipun saat ini ia masih muda. Tapi urusan perusahaan keluarga Herlambang sudah ia serahkan kepada orang-orang pilihan yang dipercayainya, jadi ia bisa lebih santai menikmati hidupnya dengan memantau perkembangan perusahaan hanya lewat email saja.Pria itu juga memimpin kelompok Pluto sebagaimana peran yang seharusnya, dan rencana terdekatnya adalah menikah dengan Alicia. meskipun sadar jika Alicia adalah orang yang memiliki darah sama dengannya karena lahir dari rahim yang sama, tapi Ryan merasa bahwa dirinya ini adalah orang lain yang kebetulan terperangkap dalam tubuh kakak dari Alicia. Dan ia ingin menghabiskan sisa umurnya bersama gadis tersebut, meskipun ia sendiri tidak yakin jika Alicia akan setuju dengan keputusannya itu.Ryan duduk di teras rumahnya sambil menatap jauh ke depan. Hari itu ia memutuskan untuk menjalankan rencananya, meskipun ia tahu itu akan menja
Beberapa hari kemudian, Ryan dan Alicia akhirnya memiliki rencana yang matang untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Mereka merencanakan serangan mendadak ke markas kelompok yang ingin merebut kekuasaan, dan mereka yakin bahwa itu akan berhasil.Ryan dan Alicia duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota, guna menghindari perhatian orang lain - di mana mereka sengaja bertemu secara diam-diam untuk membicarakan rencana ini. Mereka sedang merancang strategi dan merencanakan serangan mendadak ke markas musuh mereka, jadi tidak ingin didengar oleh siapapun termasuk para asisten supaya menghindari mata-mata yang kemungkinan besar tetap ada di antara orang-orang terdekat."Mereka pasti akan siap untuk serangan kita," bisik Ryan sambil memicingkan matanya pada menu kafe di hadapannya - agar tidak terlalu tentara saat berbicara."Tentu saja mereka akan siap," sahut Alicia, "Tapi kita punya keunggulan. Kita sudah mengetahui rencana mereka, dan kita bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan mereka untu
Ryan akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri ke tempat persembunyian yang disebutkan oleh orang misterius tersebut - yang menghubunginya lewat telepon. Setibanya di sana, pria itu langsung menyelidiki sekitar dan mendapatkan informasi penting yang bisa digunakan untuk mengalahkan orang-orang yang merupakan musuh-musuh keluarga Herlambang dan menggulingkan Ryanoir dari kursi pewaris tunggal.Namun, di tengah-tengah penyelidikannya, Ryan bertemu dengan sosok yang tidak ia duga. Sosok itu adalah Alicia, gadis yang kini bekerja di perusahaan Herlambang miliknya.Namun, kali ini perspektif Ryan terhadap gadis tersebut telah berubah. Dia tidak lagi memandang Alicia sebagai musuh atau bukan lawan. Sebaliknya, Ryan mulai melihat gadis itu sebagai seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi sekutunya dalam melawan kelompok yang ingin menaklukkan dunia bawah."Aku tidak tahu bahwa kamu akan datang ke sini, Ryan," kata Alicia dengan wajah yang menggambarkan rasa terkejut dan lega.Ryan hanya ters
Dengan terus mendengarkan pembicaraan Alicia dengan seseorang melalui telepon, Ryan memikirkan dugaan-dugaan sementara yang sedang ia pikirkan untuk kesimpulan penyelidikannya."Apa?" Ryan terkejut saat pengakuan Alicia, tentang hubungannya dengan Selly - istri Ryanoir yang sudah dihukum dengan cara yang menyedihkan hingga meninggal dunia.Ryan terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya lewat alat sadapnya. Ia berusaha menekan perasaan kekecewaannya karena ia sudah sempat terlena pada pesona gadis itu."Apakah Selly benar-benar terkait dengan penyelidikanku tentang Alicia? Mereka masih ada hubungan darah, dan apa tadi ... adiknya Selly?" Ryan berpikir keras, mencari tahu apakah ada kaitannya dengan kasus kelompok Pluto di masa lalu - yang nyatanya melibatkan keluarga Herlambang.Pria itu merasa terbebani dengan pengetahuan yang baru ia ketahui. Ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Alicia, gadis yang sudah membuat hatinya terpesona, memiliki hubungan dengan keluarga
"Emh, Ryan. Aku ingin kerja di perusahaan Herlambang. Apakah kamu bisa menerima aku sebagai karyawan kamu?""Kerja di perusahaan Herlambang?" tanya Ryan terkejut.Tiba-tiba saja, Alicia pengajukan pertanyaan yang tidak pernah disangka-sangka Ryan. Itulah sebabnya Ryan semakin curiga jika gadis itu memiliki maksud tertentu supaya bisa masuk dalam lingkungan perusahaan, agar pergerakannya lebih mudah dan cepat - menurut Ryan.Ryan tidak bisa menyembunyikan keheranan pada wajahnya atas permintaan Alicia. Ia bertanya-tanya kenapa gadis itu meminta pekerjaan di perusahaannya, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penyelidikan yang sedang ia lakukan."Apa alasannya? Kamu sudah mendengar hal-hal buruk tentang perusahaan itu, kan?" Ryan mencoba mencari alasan untuk tidak menerima gadis itu bekerja di perusahaan keluarga Herlambang."Iya, aku tahu tentang banyak kasus yang terjadi, selain perampokan yang melibatkan teman pengacara keluarga Herlambang. Tapi, hal itu bukanlah masalahku. Aku mu
Sayangnya, Ryan tidak bisa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di otaknya lewat internet - setelah beberapa kali mencoba mencari. Nyatanya, Alicia tidak memiliki profil lengkap sehingga Ryan harus bekerja lebih keras untuk mencari tahu identitas asli Alicia. Gusar dan kesal, akhirnya Ryan memutuskan untuk memasang penyadap pada Alicia. Alat sadap mini, yang dulu pernah ia pasang pada sepupunya Selly. Alat sadap yang berukuran sangat kecil sehingga tidak disadari keberadaannya oleh orang yang menjadi targetnya."Ok, aku akan memasang penyadap pada ponselnya ... atau anggota tubuhnya saja.. Dengan begitu, aku bisa mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengungkap siapa sebenarnya Alicia," gumam Ryan dalam hati.Ryan segera mengoperasikan - mendesain dan memproduksi penyadap tersebut dan bersiap untuk memulai misi pencariannya. Dia tidak sabar untuk mengungkap identitas sebenarnya dari gadis yang telah mencuri hatinya itu, meskipun juga mencurigakan karena mengetahu
Ryan cepat-cepat berlari kembali ke ruangan sebelah dan berhenti di depan tempat duduk Alicia. Ia berharap belum terlambat untuk meminta maaf pada gadis itu."Maaf, sudah menunggu lama sekali," kata Ryan ketika ia duduk kembali di samping Alicia. "Maaf, tadi ada urusan yang terpaksa aku lakukan," imbuhnya kemudian."Ah, tidak masalah." Alicia menjawab dengan senyumannya yang manis.Ryan merasa malu karena membuat Alicia harus menunggunya selama itu. Namun, ia tetap berusaha untuk tenang dan melanjutkan pembicaraan yang sempat ditunda.Alicia sendiri tidak pernah menyangka jika Ryan memiliki posisi yang sangat penting di perusahaan Herlambang ini. Gadis itu memang belum sepenuhnya tahu bahwa Ryan adalah Tuan Muda Ryanoir."Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," celetuk Alicia yang membuat Ryan mengerutkan keningnya."Hm, apa?" tanya Ryan ingin tahu apa yang ingin diketahui oleh gadis itu."Apakah k-amu, emh ... maksudku, Anda ... adalah Tuan Muda Ryanoir?" Akhirnya, gadis itu mengajuk