Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, kini mereka berdua - Ian Herlambang dan Ryan, pergi ke acara ulang tahun kakek Ryanoir. Tapi mereka pergi dari rumah masing-masing.Di dalam mobilnya, Ian Herlambang terus memikirkan tentang misteri di balik identitas Ryanoir yang sekarang. Karena ia yakin jika informasi yang telah disampaikan oleh Tomy, kemungkinan besar memang benar."Masih sulit ditebak, siapa sebenarnya dia dan apa yang ingin ia cari dari keluarga Herlambang. Namun, aku harus tetap waspada dan menjaga segala sesuatunya dengan hati-hati," pikir Ian Herlambang."T-api, jika dia bukan Ryanoir, lalu siapa?" gumamnya kemudian - tak bisa melepaskan pikirannya begitu.Sesampainya di lokasi acara, Ian Herlambang disambut ramah oleh anggota keluarga Herlambang yang lain - terutama papanya, Aprianto Herlambang. Terlihat bahwa semua orang sangat bahagia dan antusias menyambut kedatangan Ian Herlambang, orang terkuat kedua di keluarga mereka setelah Aprianto Herlambang - kakeknya Ryanoir s
"Aku, Cilla, Ryanoir. Masa kamu lupa?" rengek wanita itu dengan suara manja."Cilla?" tanya Ryan memastikan - pura-pura mengingat nama tersebut."Iya, aku Cilla. Apakah pernikahanmu, membuatmu lupa dengan sepupu sendiri?" jawab wanita itu - terlihat jelas jika dia tidak suka karena dilupakan.Ternyata, wanita cantik itu adalah teman masa kecil Ryanoir - masih ada hubungan persaudaraan meskipun terbilang cukup jauh dengan keluarganya.Ryan sedikit terkejut dan merasa canggung dengan kejadian ini. Ia berusaha untuk menjaga sopan santun, meskipun wanita itu terlihat agresif dan terus memaksa untuk mendapatkannya - Ryanoir."Aku mohon maaf, tapi kamu tahu sendiri jika aku sudah menikah. Dan aku sangat bahagia dengan kehidupanku yang sekarang," ucap Ryan, dengan usahanya untuk menolak wanita tersebut."Iya, aku sudah tahu tentang itu. Tapi, cintaku pada dirimu masih sangat besar, Ryanoir," sahut wanita tersebut dengan suara parau - seperti ingin menangis.Ryan merasa agak tidak nyaman denga
"Tuan Besar!""Tuan Aprianto Herlambang!""Eh, ada apa ini?"Teriakan dan pertanyaan silih berganti, karena keadaan pesta ulang tahun Aprianto Herlambang yang seharusnya meriah justru, berakhir menjadi kacau dan kisruh. Mereka semua mencari tahu tentang situasi ini dan memburu penembak Aprianto Herlambang."Cilla, apa yang terjadi?" tanya Ian Herlambang dengan tatapan."Eh, tadi ... pasti ini ulah Ryanoir!" tegas Cilla, yang sebenarnya bukanlah wanita biasa."Bocah itu?" tanya Ian Herlambang dengan mata membulat.Sebenarnya, Ian Herlambang juga menduga - bahkan merasa yakin, jika saat ini Ryanoir sudah tidak ada di pesta ini lagi. Jadi, kecurigaannya ini semakin besar bahwa Ryanoir lah yang telah membunuh Aprianto Herlambang - papanya."Cepat tangkap Ryanoir!" perintahnya kemudian - pada semua orang.Sementara itu - di tempat parkir, Ryan yang bersiap untuk melarikan diri pun dihadang sehingga terjadi baku hantam dan baku tembak secara bergantian.Ryan berjuang melawan para pengawal y
"Tidak kapok juga dia," gumam Ryan, di saat Ian Herlambang mengirimkan pesan voice lagi.Kini Ryan merenung untuk beberapa saat, mencari tahu apa yang dimaksud oleh Ian Herlambang dalam pesan suaranya. Ia merasa bahwa ini adalah waktunya untuk mengambil langkah berani dan menyelesaikan masalah ini sekali dan untuk selamanya.Ryan mengumpulkan keberanian dan membalas pesan suara Ian Herlambang."Ayo kita bertarung, Ian Herlambang. Aku tidak takut padamu."Ryan tahu bahwa ini adalah langkah berani yang harus diambilnya. Ia menantang Ian Herlambang untuk datang bertarung dengannya, secara langsung. Ryan yakin bahwa jika satu lawan satu, ia bisa mengalahkan Ian Herlambang dengan mudah. Dan ia yakin, setelah itu dialah yang akan mendapatkan kekuasaan dan takdir sebagai Ketua Pluto - Minerva selanjutnya."Sepertinya tahta Minerva memang ditakdirkan untukku, meskipun harus berada dalam tubuhnya Ryanoir. Mungkin inilah rahasia alam semesta yang memang tidak mendukungku untuk pensiun," gumamny
"Maaf saya harus memotong pembicaraan Anda, tapi itu kabar palsu," kata Ryan dengan tegas."Saya bisa memastikan bahwa Aprianto Herlambang masih hidup dan sedang menjalani perawatan di sebuah tempat, yang pastinya dirahasiakan." Ryan menambahkan.Semua anggota Pluto kaget mendengar pernyataan Ryan. Mereka tidak menyangka bahwa kabar tentang kematian Aprianto Herlambang yang mereka terima adalah palsu.Tapi mereka tentunya tidak langsung percaya begitu saja, sebab mereka adalah orang-orang yang sangat teliti untuk menerima informasi."Lalu siapa yang menyebarkan kabar palsu tersebut?" tanya Minerva dengan tatapan tajam - di balik topengnya.Ryan menggelengkan kepalanya. "Saya masih tidak pasti tentang itu, tetapi saya bisa memastikan bahwa ada pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mereka sendiri.""Mungkin ada yang ingin mengambil alih kepemimpinan perusahaan Herlambang," sela salah satu anggota Pluto - membuat asumsi."Iya, mungkin ada yang ingin mengadu domba ant
"Apa maksud Anda, Minerva?" Ryan mencari cara agar bisa mengungkapkan situasi pengkhianatan yang pernah dialaminya."Aku punya misi tersendiri untukmu, Scorpio!" ujar Minerva dengan suara penuh tekanan.Ryan merasakan bahwa situasi ini mulai memanas. Ia berpikir bahwa misi yang dimaksud oleh Minerva pastinya sesuatu yang mendadak dan belum dipersiapkan sebelumnya. Ia harus bisa membuktikan pada Minerva, bahwa ia benar-benar mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan tepat dan cepat. Ia harus merancang rencana yang lebih baik dan lebih efektif agar kisahnya yang lalu tidak diungkit untuk sementara waktu.Setelah beberapa saat berpikir, Ryan akhirnya mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan singkat pada dua asistennya yang siap menunggu instruksi darinya. Pria itu meminta bantuan mereka untuk memperkuat dan mempercepat penyelidikan terhadap kabar palsu yang sedang mencuat, meskipun sebenarnya semuanya hanya sebuah instruksi palsu.Sambil menunggu balasan dari dua asistennya, Ryan teta
Mendengar Ryan mengajukan pertanyaannya, anggota Pluto yang lain mulai merasa curiga. Apalagi setelah melihat tatapannya yang penuh dengan tafsiran yang berbeda, mereka merasa ada yang tidak beres.Tapi Minerva tidak pernah merasa takut. Ia memperhatikan keadaan sekeliling, mencoba melihat situasi anak buahnya. Ia merasa ada ancaman tersembunyi di tempat ini, apalagi jika Ryan sampai bertindak di luar kendali. Dan benar saja, secara tiba-tiba, Ryan dengan cepat mengambil senjatanya dan menodongkan ke arah Minerva."Kalian semua, siapa yang telah berkhianat?" tanya Ryan dengan tegas."Tidak ada yang tahu tentang kejadian di masa lalu, dan kami selalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh organisasi ini," jawab salah satu anggota Pluto yang lain.Ryan tersenyum sinis, apalagi keadaan ini telah berbalik. "Baiklah, aku akan membiarkan kalian hidup jika kalian mengaku dan memberi tahu siapa yang telah berkhianat, atau setidaknya kalian membongkar pengkhianatan yang dilakukan untuk menjeba
Minerva dan asistennya saling bertukar pandangan. Mereka tahu bahwa Ryan bukanlah seseorang yang memberikan tawaran tanpa tujuan. Namun, mereka juga tahu bahwa saat ini pilihan mereka tidak memiliki banyak kesempatan karena sudah berada di bawah kekuasaannya Ryan."Aku akan memberitahumu siapa aku sebenarnya, tapi pertama-tama kalian harus memberitahuku segala sesuatu yang kalian ketahui tentang pengkhianatan itu, kecuali jika penghianatan tersebut memang kalian sendiri yang merancangnya." Ryan berkata dengan tegas.Minerva dan asistennya terlihat ragu, namun akhirnya memutuskan untuk memberikan informasi yang mereka miliki. Ini adalah jalan satu-satunya supaya mereka bisa lepas dari ancaman Scorpio yang mematikan."Kami telah menerima instruksi dari orang yang kita kenal sebagai 'Shadow'," ucap asisten Minerva dengan suara parau."Shadow? Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya," gumam Ryan sambil memiringkan kepalanya untuk berpikir."Kepalaku melayang dan hampir saja aku tak