Di tempat pertemuan."Tuan, saya tidak akan mengatakan apapun yang saya pikirkan tanpa adanya bukti yang kuat. Saya membutuhkan waktu untuk memastikan apakah apa yang saya ketahui itu benar atau salah," jelas seorang wanita pada Ian Herlambang.Mata wanita itu menatap Ian Herlambang dengan pandangan serius, memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres yang ia ketahui.Melihat lawan bicaranya, Ian Herlambang merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan wanita tersebut. Namun ia juga merasa, jika ia perlu memastikan kebenaran informasi yang disampaikan oleh wanita tersebut. Akhirnya Ia bertanya tentang informasi yang dimiliki oleh wanita itu terkait keponakannya - Ryanoir, sesuai dengan pembicaraan mereka melalui panggilan telepon."Lalu, apa yang sebenarnya kamu ketahui tentang keponakanku?"Wanita itu merogoh saku jaketnya, lalu mengambil sebuah kartu memori dan menyerahkannya kepada Ian Herlambang."Inilah yang saya miliki. Itu adalah rekaman kegiatan Ryanoir diluar kantor perusaha
Ian Herlambang sedang bertemu dengan beberapa orang kepercayaannya, persiapan rencana untuk menghadapi keponakannya - Ryanoir, yang menurutnya sangat jahat dan mengancam posisinya pewaris tunggal keluarga Herlambang."Sudah siap semuanya?" tanya Ian Herlambang pada mereka yang kini duduk mengelilingi meja bundar."Siap, Tuan!" jawab semua orang - serentak."Baik, yang pertama kita akan melakukan keamanan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan kita. Aku akan mengambil tindakan keamanan lebih tinggi, dan kita akan membuat Ryanoir kehilangan nyawanya dan memberikan kejutan yang tak terduga untuk pihak lain. Aku merasa curiga dengan ia bisa sehebat sekarang, padahal dulunya dia bukan apa-apa," lanjut Ian Herlambang dengan suara tegas.Malam itu, di sebuah ruangan rahasia - tempat pertemuan antara Ian dan orang-orangnya, siap mengatur rencana yang akan mereka lakukan."Ia harus diberi efek jera, Tuan Ian!" ujar salah satu anggota."Iya, kita akan membuatnya lumpuh seperti dulu," s
Di depan sebuah rumah sakit - yang ada di pinggir kota, seorang pria muda sedang berusaha mencari taksi setelah keluar dari rumah sakit tersebut. Ia ingin datang menemui Ian Herlambang untuk melaporkan "Ryanoir" yang sudah membunuh Selly dan Emily - juga Lusi.Pria itu adalah Tomy - sepupu Selly, yang sengaja dibuang Ryan ke pinggir kota agar saat sadar masih membutuhkan waktu untuk bisa melaporkan semua kejadian ini.Tapi Tomy juga tidak sadar jika di dalam tubuhnya telah dipasangi alat canggih yang berfungsi sebagai alat pelacak dan penyadap, sehingga Ryan bisa mengetahui segala pergerakan sepupunya Selly tersebut.Setelah mencoba mencari taksi selama beberapa menit, akhirnya pria muda itu berhasil menemukan satu taksi kosong di pinggir jalan. Dia langsung melambai-lambaikan tangannya dan menunjukkan tujuan ke taksi tersebut."Ke Perusahaan Herlambang, tolong cepat ya Pak!" ucap pria muda tersebut memberitahukan tujuannya."Baik, mas."Taksi pun melaju cepat menuju alamat tujuan yan
Setelah sampai di lantai bawah dan keluar dari gedung perusahaan, Tomy dan tamunya segera berangkat menuju rumah sakit yang pernah merawat Ryanoir."Pastikan setiap pergerakan kita aman, jangan sampai ada yang curiga." Tomy memperingatkan rekannya - tamunya Ian Herlambang tadi."Tentu, mas Tomy. Dan, bagaimana bisa kita kebetulan datang bersamaan ke tempatnya tuan Ian?" ujar pria itu."Ya, mungkin kita sudah ditakdirkan untuk bisa bekerja sama lagi, Dra."Pria itu - yang bernama Indra, hanya mengangguk saja tanpa memberikan tanggapan lagi. Mereka memasuki mobilnya Indra, karena Tomy datang tidak memakai mobil tapi taksi.Setelah sampai di sana - rumah sakit yang dituju, mereka mencari-cari informasi tentang obat yang dikonsumsi oleh Ryanoir, saat didapat di sini. Namun semua staff rumah sakit tampak enggan memberitahukan informasi tentang rahasia penanganan medis mereka, apalagi bukan Ryanoir sendiri atau pihak keluarga yang bertanya."Maaf, tapi ini adalah privasi dari Tuan Muda Ryan
Ryan mendengar suara dari hasil penyadap yang sudah dipasangnya pada tubuh Tomy - pada ponselnya. Dan ia menemukan beberapa rekaman percakapan yang menarik perhatiannya.Beberapa dari rekaman tersebut ternyata adalah pembicaraan antara Ian Herlambang, Tomy dan satu orang - pria, yang tidak dikenalnya."Oh, ternyata mereka membuat rencana untuk menyelidiki Ryanoir. Apa mereka juga yang menyerang rumah ini?" gumam Ryan sendiri.Dari apa yang ia dengar, akhirnya ia juga tahu jika selama ini kondisi Ryanoir yang catat dan tidak bisa melakukan apa-apa adalah "pekerjaan" pamannya sendiri - yang memberinya obat-obatan tertentu untuk melemahkan saraf-saraf pada tubuh.Akhirnya Ryan merasa perlu mengetahui identitas para penyerang rumahnya, karena suara dari ketiga orang tersebut - dari hasil sadapnya, mereka tidak ada satupun membicarakan tentang serangan rumah ini. Jadi dia memutuskan untuk menghubungi seseorang - rekan kerja pribadinya sebagai "Ryan" yang sudah membantunya waktu lalu."Tuan
Mereka semua langsung bergerak, melakukan penyelidikan dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar wilayah kejadian - beberapa titik jalan disekitar rumah. Namun, hasilnya tetap nihil. Tidak ada rekaman CCTV yang tersimpan dan tidak ada saksi mata yang melihat kejadian apapun. Hanya beberapa warga sekitar yang kebetulan lewat mendengar suara kaca pecah, tapi mereka berpikir jika itu hanyalah "kecelakaan" kecil yang bisa saja terjadi di setiap rumah manapun.Setelah beberapa saat kemudian melakukan investigasi, mereka memutuskan untuk fokus pada benda-benda bukti yang ditemukan di area luar dan dalam rumah - TKP. Dalam beberapa kali analisis ulang, mereka menemukan bukti baru yang tidak mereka pikirkan sebelumnya, yaitu sepotong kain hitam agak kemerahan yang ditemukan ternyata bukanlah milik penyerang - asli milik mereka, sebab dari pengalaman orang-orang yang menyerang pasti menggunakan pakaian serba hitam yang pekat."Kemungkinan kain ini hanya untuk memecah konsentrasi atau praduga, jika
"Sekarang adalah saatnya memulai sesuatu yang besar, meski ini baru awal," kata Ryan sambil tersenyum misterius pada dua orang yang dipilihnya.Mereka mengangguk setuju dengan pernyataan Ryan, sebab mereka akan melakukan sesuatu yang benar untuk menyerang lawan yang memulai permasalahan.Akhirnya Ryan menemui wanita itu untuk meminta penjelasan, tapi di saat ketemu, awalnya si wanita pura-pura tidak tahu apa-apa tentang Ryan. Tapi tentu saja Ryan tahu bahwa wanita itu sedikit panik - dari garis wajahnya. Bahkan pada akhirnya wanita itu lari, sehingga Ryan terpaksa mengejarnya."Ah, sial! Ngapain malah ngajak lari-larian!" umpat Ryan - kesal.Tapi di saat mengejarnya, Ryan di hadang oleh pria bertubuh kekar di tengah jalan. Ryan sendiri sebenarnya kenal dengan pria kekar tersebut, karena ternyata dia juga anggota pembunuh bayaran seperti Ryan yang terkenal dengan kekuatan fisiknya.Konon katanya, pria kekar itu dapat memecahkan kepala manusia hanya dengan cengkraman tangannya. Ternyata
Ryan merapatkan kedua belah tangannya, tampak sedang fokus yang tinggi. Ia melihat tepat pada mata Alex - seperti mengintimidasi, sehingga cahaya liar yang membara di dalamnya terlihat penuh dengan tekad yang kuat."Kau tadi bilang, kalian adalah kembar identik kan? Bagaimana jika hanya satu yang akan dikenang dan meninggalkan tempat ini dengan selamat?" tanya Ryan sambil menjulurkan tangannya - menantang untuk meminta Alex kembali bertarung.Alex yang sudah tak sabar untuk melihat Ryan hancur justru terkejut. Ia sama sekali tak menyangka kalau keberanian "Ryanoir" ini benar-benar diluar dugaan."Kau pikir, dengan kekuatanmu yang patut untuk dikutuk, dapat mengalahkanku? Hahaha ... " Alex tertawa-tawa lalu mendengus sinis."Heh, apa peduliku!" sahut Ryan - acuh.Ryan tidak menjawab, ia tiba-tiba saja menyerang tanpa aba-aba. Pukulan dan tendangan keras yang bertubi-tubi dilancarkan menuju Alex hingga membuatnya menghindar kesamping dengan cepat.Ryan yang sudah mahir dalam pertarungan
Tapi Ryan tidak ingin mendengarkan perintah Alicia, dia ingin menyelamatkan mereka semua dari situasi ini. Dia mengambil tongkat ajaib dan berdiri di dekat altar. Dengan nafas terengah-engah, dia mencoba mengucapkan mantra yang tepat untuk mengakhiri ritual.Tangan Ryan bergetar, ketika dia mencoba mengucapkan kata-kata mantra tapi sayangnya otaknya tidak bisa berkonsentrasi sehingga salah ucap. Tubuhnya mulai terasa lelah dan pusing, tapi dia tidak ingin menyerah. Dia mengulang mantra itu berkali-kali, sampai tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan cahaya matahari menyinari seluruh ruangan.Ryan melihat ke arah pintu dan terkejut melihat kehadiran dua orang berpakaian serba hitam dan memakai topeng, yang pastinya bukan teman melainkan lawan."R-yan, cepat, cepatlah keluar dari sini sebelum terlambat!" kata Alicia dengan suara lemah, tapi tegas."Hahaha ... kalian semua tidak ada yang bisa keluar dari sini!" teriak satu dari dua pria tadi.Pria itu, menodongkan senjata api ke arah Ryan da
Beberapa hari kemudian.Dalam ruangan yang cukup luas dan gelap, sebuah altar besar terlihat berdiri di tengah ruangan dengan api ungu yang menyala di atasnya. Di sekeliling altar, terdapat lingkaran ungu yang ditempati oleh tiga pria dewasa, mereka memakai jubah putih bergaris hitam dan membawa tongkat dengan bentuk aneh yang dihiasi dengan kristal merah dan biru.Di sudut ruangan, ada dua gadis yang saling berpelukan. Satu diantara mereka dengan wajah menangis, sementara yang satu menenangkan.Gadis pertama memiliki rambut cokelat kehitaman dan bibir tebal, sedangkan gadis kedua memiliki rambut pirang pendek dan mata hijau cerah. Keduanya mengenakan pakaian putih dengan kain tipis yang melambai-lambai terkena angin yang berhembus dari celah-celah jendela."Lepaskan aku, lepaskan aku!" desah gadis cokelat sambil menangis dan berusaha melepaskan diri dari genggaman pria yang mengikutinya dari belakang."Tidak perlu takut, kita hanya akan melakukan pertukaran jiwa saja," terang pria it
Setelah semua permasalahan yang rumit dan kompleks terselesaikan, Ryan berniat mewujudkan impiannya untuk pensiun meskipun saat ini ia masih muda. Tapi urusan perusahaan keluarga Herlambang sudah ia serahkan kepada orang-orang pilihan yang dipercayainya, jadi ia bisa lebih santai menikmati hidupnya dengan memantau perkembangan perusahaan hanya lewat email saja.Pria itu juga memimpin kelompok Pluto sebagaimana peran yang seharusnya, dan rencana terdekatnya adalah menikah dengan Alicia. meskipun sadar jika Alicia adalah orang yang memiliki darah sama dengannya karena lahir dari rahim yang sama, tapi Ryan merasa bahwa dirinya ini adalah orang lain yang kebetulan terperangkap dalam tubuh kakak dari Alicia. Dan ia ingin menghabiskan sisa umurnya bersama gadis tersebut, meskipun ia sendiri tidak yakin jika Alicia akan setuju dengan keputusannya itu.Ryan duduk di teras rumahnya sambil menatap jauh ke depan. Hari itu ia memutuskan untuk menjalankan rencananya, meskipun ia tahu itu akan menja
Beberapa hari kemudian, Ryan dan Alicia akhirnya memiliki rencana yang matang untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Mereka merencanakan serangan mendadak ke markas kelompok yang ingin merebut kekuasaan, dan mereka yakin bahwa itu akan berhasil.Ryan dan Alicia duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota, guna menghindari perhatian orang lain - di mana mereka sengaja bertemu secara diam-diam untuk membicarakan rencana ini. Mereka sedang merancang strategi dan merencanakan serangan mendadak ke markas musuh mereka, jadi tidak ingin didengar oleh siapapun termasuk para asisten supaya menghindari mata-mata yang kemungkinan besar tetap ada di antara orang-orang terdekat."Mereka pasti akan siap untuk serangan kita," bisik Ryan sambil memicingkan matanya pada menu kafe di hadapannya - agar tidak terlalu tentara saat berbicara."Tentu saja mereka akan siap," sahut Alicia, "Tapi kita punya keunggulan. Kita sudah mengetahui rencana mereka, dan kita bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan mereka untu
Ryan akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri ke tempat persembunyian yang disebutkan oleh orang misterius tersebut - yang menghubunginya lewat telepon. Setibanya di sana, pria itu langsung menyelidiki sekitar dan mendapatkan informasi penting yang bisa digunakan untuk mengalahkan orang-orang yang merupakan musuh-musuh keluarga Herlambang dan menggulingkan Ryanoir dari kursi pewaris tunggal.Namun, di tengah-tengah penyelidikannya, Ryan bertemu dengan sosok yang tidak ia duga. Sosok itu adalah Alicia, gadis yang kini bekerja di perusahaan Herlambang miliknya.Namun, kali ini perspektif Ryan terhadap gadis tersebut telah berubah. Dia tidak lagi memandang Alicia sebagai musuh atau bukan lawan. Sebaliknya, Ryan mulai melihat gadis itu sebagai seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi sekutunya dalam melawan kelompok yang ingin menaklukkan dunia bawah."Aku tidak tahu bahwa kamu akan datang ke sini, Ryan," kata Alicia dengan wajah yang menggambarkan rasa terkejut dan lega.Ryan hanya ters
Dengan terus mendengarkan pembicaraan Alicia dengan seseorang melalui telepon, Ryan memikirkan dugaan-dugaan sementara yang sedang ia pikirkan untuk kesimpulan penyelidikannya."Apa?" Ryan terkejut saat pengakuan Alicia, tentang hubungannya dengan Selly - istri Ryanoir yang sudah dihukum dengan cara yang menyedihkan hingga meninggal dunia.Ryan terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya lewat alat sadapnya. Ia berusaha menekan perasaan kekecewaannya karena ia sudah sempat terlena pada pesona gadis itu."Apakah Selly benar-benar terkait dengan penyelidikanku tentang Alicia? Mereka masih ada hubungan darah, dan apa tadi ... adiknya Selly?" Ryan berpikir keras, mencari tahu apakah ada kaitannya dengan kasus kelompok Pluto di masa lalu - yang nyatanya melibatkan keluarga Herlambang.Pria itu merasa terbebani dengan pengetahuan yang baru ia ketahui. Ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Alicia, gadis yang sudah membuat hatinya terpesona, memiliki hubungan dengan keluarga
"Emh, Ryan. Aku ingin kerja di perusahaan Herlambang. Apakah kamu bisa menerima aku sebagai karyawan kamu?""Kerja di perusahaan Herlambang?" tanya Ryan terkejut.Tiba-tiba saja, Alicia pengajukan pertanyaan yang tidak pernah disangka-sangka Ryan. Itulah sebabnya Ryan semakin curiga jika gadis itu memiliki maksud tertentu supaya bisa masuk dalam lingkungan perusahaan, agar pergerakannya lebih mudah dan cepat - menurut Ryan.Ryan tidak bisa menyembunyikan keheranan pada wajahnya atas permintaan Alicia. Ia bertanya-tanya kenapa gadis itu meminta pekerjaan di perusahaannya, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penyelidikan yang sedang ia lakukan."Apa alasannya? Kamu sudah mendengar hal-hal buruk tentang perusahaan itu, kan?" Ryan mencoba mencari alasan untuk tidak menerima gadis itu bekerja di perusahaan keluarga Herlambang."Iya, aku tahu tentang banyak kasus yang terjadi, selain perampokan yang melibatkan teman pengacara keluarga Herlambang. Tapi, hal itu bukanlah masalahku. Aku mu
Sayangnya, Ryan tidak bisa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di otaknya lewat internet - setelah beberapa kali mencoba mencari. Nyatanya, Alicia tidak memiliki profil lengkap sehingga Ryan harus bekerja lebih keras untuk mencari tahu identitas asli Alicia. Gusar dan kesal, akhirnya Ryan memutuskan untuk memasang penyadap pada Alicia. Alat sadap mini, yang dulu pernah ia pasang pada sepupunya Selly. Alat sadap yang berukuran sangat kecil sehingga tidak disadari keberadaannya oleh orang yang menjadi targetnya."Ok, aku akan memasang penyadap pada ponselnya ... atau anggota tubuhnya saja.. Dengan begitu, aku bisa mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengungkap siapa sebenarnya Alicia," gumam Ryan dalam hati.Ryan segera mengoperasikan - mendesain dan memproduksi penyadap tersebut dan bersiap untuk memulai misi pencariannya. Dia tidak sabar untuk mengungkap identitas sebenarnya dari gadis yang telah mencuri hatinya itu, meskipun juga mencurigakan karena mengetahu
Ryan cepat-cepat berlari kembali ke ruangan sebelah dan berhenti di depan tempat duduk Alicia. Ia berharap belum terlambat untuk meminta maaf pada gadis itu."Maaf, sudah menunggu lama sekali," kata Ryan ketika ia duduk kembali di samping Alicia. "Maaf, tadi ada urusan yang terpaksa aku lakukan," imbuhnya kemudian."Ah, tidak masalah." Alicia menjawab dengan senyumannya yang manis.Ryan merasa malu karena membuat Alicia harus menunggunya selama itu. Namun, ia tetap berusaha untuk tenang dan melanjutkan pembicaraan yang sempat ditunda.Alicia sendiri tidak pernah menyangka jika Ryan memiliki posisi yang sangat penting di perusahaan Herlambang ini. Gadis itu memang belum sepenuhnya tahu bahwa Ryan adalah Tuan Muda Ryanoir."Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," celetuk Alicia yang membuat Ryan mengerutkan keningnya."Hm, apa?" tanya Ryan ingin tahu apa yang ingin diketahui oleh gadis itu."Apakah k-amu, emh ... maksudku, Anda ... adalah Tuan Muda Ryanoir?" Akhirnya, gadis itu mengajuk