Wyatt hanya bisa terdiam. Dia masih ragu, bagaimana pria itu bisa mendapatkan pengecualian untuk mendapatkan reservasi kamar privat itu, bahkan dirinya saja tidak bisa?Tapi ada sang dewi pujaan hatinya, Mandy yang berdiri di hadapannya sekarang. Karena Mandy mengira dialah yang membantu mereka, dia tidak perlu memberi penjelasan soal itu. Dia memanfaatkan keadaan itu sebagai keuntungan baginya."Para dewi, silahkan, lewat sini. Kami telah mengatur kamar privat VIP terbesar di Northland untuk anda sekalian. Untuk Harvey sebaiknya jangan masuk, kamu tidak akan mampu membayar.." Wyatt menyindir dan tersenyum tipis.Harvey melirik Wyatt dan berkata dengan dingin, "Tuan Johnson, apa benar kau yang membuat akses ke sini?”.“Jika bukan aku, mana mungkin pecundang sepertimu?” Wyatt tersenyum meledek“Harvey!” Mandy berkata dengan serius di samping mereka, "Tuan Johnson dengan sangat baik memberikan ini untuk kita. Jangan memulai… Selain itu, Wyatt, kau adalah teman sekelas ku dulu, dan
Selama Wyatt masih berusaha meyakinkan Tuan Lewis, Tuan Lewis sudah berjalan masuk ke ruang VIP ketika dan mendorong pintu masuk. Tidak perlu waktu yang lama baginya untuk melihat ke arah Mandy. Dia menjadi sangat bersemangat mengibaskan rambutnya, bersikap dengan cara merendahkan dan percaya diri, lalu melihat ke arah anak buahnya yang berdiri di belakangnya.Anak buahnya langsung tahu apa yang harus dilakukan, dia mengetuk pintu dengan sopan dan berjalan menuju Mandy.“Permisi, nona... ” anak buahnya memberi salam setelah berdeham.“Hmm? Apa yang kau inginkan?” Mandy menjawab sambil berusaha memahami keadaan dimana dia bingung mengapa orang-orang asing ini tiba-tiba menerobos masuk.Anak buah tersebut menelan ludahnya saat melihat wajah cantik Mandy sambil membayangkan wanita di depannya ini akan menemaninya setelah bosnya selesai bermain dengan dia.Selama dia membayangkan pikiran kotornya itu, sorot matanya mulai menjadi semakin cabul, tetapi dia berhasil kembali mengingat
Meskipun auranya yang kejam tidak cocok dengan penampilannya, semua orang bisa merasakan kepercayaan dirinya yang tinggi dan arogansi dari ekspresinya. Pada saat itu, sudah ada banyak orang yang melihat interaksi di antara mereka. Beberapa dari mereka mendekat dan mengenali Tuan Lewis.“Oh lihat, itu Tuan Zayn Lewis, mendekati wanita seperti biasa. Sungguh mempesona.” “Kalian mungkin tidak sadar, tapi mall ini biasanya tempat Tuan Lewis memburu wanita-wanita cantik, yang mana dia yakin bahwa tidak ada wanita yang bisa menolak godaan uangnya.”“Influencer sebelumnya juga dilihat sulit untuk membuatnya terkesan, tapi akhirnya dia masih bisa ditaklukkan oleh Tuan Lewis, bahkan dia menghabiskan jutaan dolar untuknya. Aku dengar dia bahkan memanggil Tuan Lewis dengan sebutan ‘Papa’ dan akhirnya ikut Tuan Lewis pulang untuk ‘belajar di rumah’.”“Pasti sangat beruntung menjadi anak buah Tuan Lewis yang akan meninggalkan ‘hasil kerjanya’ yang sudah selesai untuknya kepada anak buahnya.
Pada saat itu, sebuah tangan melayang dan menampar tangan Tuan Lewis saat Harvey berdiri dan masuk di antara Tuan Lewis dan Mandy.Harvey menatap Tuan Lewis dengan tatapan yang dingin.Mandy cukup lega ketika melihat Harvey membela dirinya, namun Mandy menjadi sedikit kecewa lagi setelah melihat Harvey tidak juga melakukan apapun selain menepak tangan Tuan Lewis.“Baiklah, siapa yang menyangka sikap tadi bisa dilakukan oleh suami tidak berguna sepertimu?” Tuan Lewis mengejek sambil menjentikkan tangannya.“Aku tidak akan mau kehilangan keberuntungan berhubungan dengan pria malang dan menyedihkan sepertimu.” Tuan Lewis terus menghina Harvey sambil menyeringai.“Enyahlah bocah. Kembali ke tempat asalmu atau aku akan menghajarmu jika kau berani cari masalah dengan Tuan Lewis.” Anak buahnya itu berteriak marah.“Hei, kita ini warga negara yang beradab. Jangan hanya mengancam orang seperti itu, siapa kau ini? Seorang preman?” Tuan Lewis melotot pada anak buahnya beberapa saat sebelum
”Konsekuensi? Bocah, apa kau sudah gila? Oh, aku jadi sangat ingin tahu konsekuensi yang kau sebutkan itu.” Tuan Lewis menyeringai saat dia mengulurkan tangannya mendekat ke arah Mandy.Bam! Saat Tuan Lewis sedang mencoba menggapai Mandy, Harvey langsung menarik kerah baju bocah itu dan membantingkan kepalanya ke meja makan.Darah mengalir keluar dari hidung dan bocah itu saat kepalaya dibanting ke atas meja.Harvey terus menghantam kepala Tuan Lewis meskipun sudah banyak darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.Bam! Bam! Bam! Kaca diatas meja itu menjadi retak dan wajah Tuan Lewis berlumuran darah sangat banyak, dan terlihat sangat mengerikan. Beberapa wanita berteriak di luar ruangan, sementara banyak laki-laki yang tercengang dengan sikap Harvey.Mandy ikut tercengang dengan situasi yang ada, bukan karena ada darah, tapi karena tindakan Harvey. Tidak pernah terpikir oleh Mandy bahwa Harvey akan seserius ini bila ada yang melecehkan dirinya, meskipun sedang berada di te
Bukan hal yang sulit untuk melihat orang seperti apakah Tuan Lewis. Lagipula dengan sikapnya yang tampak seperti preman yang kuat,, bahkan orang kaya pun tidak akan mau berurusan dengan dia. Namun orang ini, orang miskin ini, tidak diduga bisa menghajar Tuan Lewis tanpa rasa ampun dan hormat.“Apa-apaan ini? Apa kau baru saja memukulku? Kau benar-benar membuat masalah denganku!” Tuan Lewis berteriak pada Harvey saat dia berdiri kembali dan menutupi wajahnya dengan tangannya.“Kau benar-benar akan menerima balasannya!’Anak Buah Tuan Lewis langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi penjaga keamanan, yang kemudian tiba dalam hitungan menit.Tuan Lewis merupakan pendiri sebuah perusahaan keamanan. Dengan kata lain, terkait dengan latar belakangnya sebagai seorang preman. Secara kebetulan, perusahaan keamanan Tuan Lewis bertanggung jawab atas pusat perbelanjaan itu.Harvey bahkan tidak melihat penjaga keamanan saat dia mengusap pergelangan tangannya dan berkata dengan nada dingin,
Di sisi lain, wanita-wanita materialistis yang berkumpul dalam kerumunan itu sedang mengagumi Zayn Lewis, seolah-olah dia adalah pangeran yang sangat menawan.Sedangkan untuk Harvey York, wanita-wanita itu menghina Harvey karena dia terlihat miskin. Mereka berpikir Harvey hanya mencoba berlagak berani di depan banyak orang dan mereka sangat yakin Harvey akan menyesali keputusannya nanti.Zayn merapikan dirinya sambil menikmati sanjungan dari kerumunan orang sebab hampir semua hal di Niumhi akan berjalan sesuai caranya karena status yang dimilikinya.Dia menahan perutnya saat berjalan menuju Harvey, dikawal bersama-sama penjaganya.“Dasar bajingan kecil! Kau pikir kau siapa bisa menghajarku seperti itu, hah?!” Zayn berteriak sambil menunjuk Harvey.“Aku sudah lama tinggal di Niumhi untuk waktu yang sangat lama, tidak ada yang bisa merendahkanku seperti itu!”“Tapi kau, kau telah melanggar aturan ku, aku akan memberitahumu bagaimana nasib burukmu nanti.”“Kesempatan terakhir, berl
Setelah mendengar apa yang Zayn katakan, Wyatt Johnson merasa sangat lega karena dia tahu keluarganya bukan masalah yang besar bagi Zayn.“Kau boleh pergi dengan wanita di sampingmu itu, aku pun tidak ingin apapun darimu. Namun, bocah ini milikku. Sedangkan untuk wanita itu, aku ingin dia bersamaku malam ini.” Zayn berkata dengan licik.“Tuan Lewis…”“Kau sangat bisa mengambil pria itu, tapi dua wanita ini adalah teman sekelasku. Tolong biarkan mereka pergi.”Wyatt memohon sambil mencoba menyalahkan Harvey York.“Apa yang kau mau, Johnson? Bukankah kau sudah kuberi ampun? Apa kau tidak mengerti yang baru saja kukatakan?”Zayn bertanya dengan marah sambil mencekik Wyatt.“Ya! Saya mengerti!” Wyatt mengangguk meminta maaf.“Kalau begitu enyahlah atau aku akan menghajarmu,” ancam Zayn.“Ayo kita pergi saja, Wyatt,” kata Cecilia Zachary sambil menahan air matanya.“Sayang, semua akan baik-baik saja, serahkan padaku.” Harvey berkata pada Mandy Zimmer sambil tersenyum, seolah-olah