Pada saat itu, sebuah tangan melayang dan menampar tangan Tuan Lewis saat Harvey berdiri dan masuk di antara Tuan Lewis dan Mandy.Harvey menatap Tuan Lewis dengan tatapan yang dingin.Mandy cukup lega ketika melihat Harvey membela dirinya, namun Mandy menjadi sedikit kecewa lagi setelah melihat Harvey tidak juga melakukan apapun selain menepak tangan Tuan Lewis.“Baiklah, siapa yang menyangka sikap tadi bisa dilakukan oleh suami tidak berguna sepertimu?” Tuan Lewis mengejek sambil menjentikkan tangannya.“Aku tidak akan mau kehilangan keberuntungan berhubungan dengan pria malang dan menyedihkan sepertimu.” Tuan Lewis terus menghina Harvey sambil menyeringai.“Enyahlah bocah. Kembali ke tempat asalmu atau aku akan menghajarmu jika kau berani cari masalah dengan Tuan Lewis.” Anak buahnya itu berteriak marah.“Hei, kita ini warga negara yang beradab. Jangan hanya mengancam orang seperti itu, siapa kau ini? Seorang preman?” Tuan Lewis melotot pada anak buahnya beberapa saat sebelum
”Konsekuensi? Bocah, apa kau sudah gila? Oh, aku jadi sangat ingin tahu konsekuensi yang kau sebutkan itu.” Tuan Lewis menyeringai saat dia mengulurkan tangannya mendekat ke arah Mandy.Bam! Saat Tuan Lewis sedang mencoba menggapai Mandy, Harvey langsung menarik kerah baju bocah itu dan membantingkan kepalanya ke meja makan.Darah mengalir keluar dari hidung dan bocah itu saat kepalaya dibanting ke atas meja.Harvey terus menghantam kepala Tuan Lewis meskipun sudah banyak darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.Bam! Bam! Bam! Kaca diatas meja itu menjadi retak dan wajah Tuan Lewis berlumuran darah sangat banyak, dan terlihat sangat mengerikan. Beberapa wanita berteriak di luar ruangan, sementara banyak laki-laki yang tercengang dengan sikap Harvey.Mandy ikut tercengang dengan situasi yang ada, bukan karena ada darah, tapi karena tindakan Harvey. Tidak pernah terpikir oleh Mandy bahwa Harvey akan seserius ini bila ada yang melecehkan dirinya, meskipun sedang berada di te
Bukan hal yang sulit untuk melihat orang seperti apakah Tuan Lewis. Lagipula dengan sikapnya yang tampak seperti preman yang kuat,, bahkan orang kaya pun tidak akan mau berurusan dengan dia. Namun orang ini, orang miskin ini, tidak diduga bisa menghajar Tuan Lewis tanpa rasa ampun dan hormat.“Apa-apaan ini? Apa kau baru saja memukulku? Kau benar-benar membuat masalah denganku!” Tuan Lewis berteriak pada Harvey saat dia berdiri kembali dan menutupi wajahnya dengan tangannya.“Kau benar-benar akan menerima balasannya!’Anak Buah Tuan Lewis langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi penjaga keamanan, yang kemudian tiba dalam hitungan menit.Tuan Lewis merupakan pendiri sebuah perusahaan keamanan. Dengan kata lain, terkait dengan latar belakangnya sebagai seorang preman. Secara kebetulan, perusahaan keamanan Tuan Lewis bertanggung jawab atas pusat perbelanjaan itu.Harvey bahkan tidak melihat penjaga keamanan saat dia mengusap pergelangan tangannya dan berkata dengan nada dingin,
Di sisi lain, wanita-wanita materialistis yang berkumpul dalam kerumunan itu sedang mengagumi Zayn Lewis, seolah-olah dia adalah pangeran yang sangat menawan.Sedangkan untuk Harvey York, wanita-wanita itu menghina Harvey karena dia terlihat miskin. Mereka berpikir Harvey hanya mencoba berlagak berani di depan banyak orang dan mereka sangat yakin Harvey akan menyesali keputusannya nanti.Zayn merapikan dirinya sambil menikmati sanjungan dari kerumunan orang sebab hampir semua hal di Niumhi akan berjalan sesuai caranya karena status yang dimilikinya.Dia menahan perutnya saat berjalan menuju Harvey, dikawal bersama-sama penjaganya.“Dasar bajingan kecil! Kau pikir kau siapa bisa menghajarku seperti itu, hah?!” Zayn berteriak sambil menunjuk Harvey.“Aku sudah lama tinggal di Niumhi untuk waktu yang sangat lama, tidak ada yang bisa merendahkanku seperti itu!”“Tapi kau, kau telah melanggar aturan ku, aku akan memberitahumu bagaimana nasib burukmu nanti.”“Kesempatan terakhir, berl
Setelah mendengar apa yang Zayn katakan, Wyatt Johnson merasa sangat lega karena dia tahu keluarganya bukan masalah yang besar bagi Zayn.“Kau boleh pergi dengan wanita di sampingmu itu, aku pun tidak ingin apapun darimu. Namun, bocah ini milikku. Sedangkan untuk wanita itu, aku ingin dia bersamaku malam ini.” Zayn berkata dengan licik.“Tuan Lewis…”“Kau sangat bisa mengambil pria itu, tapi dua wanita ini adalah teman sekelasku. Tolong biarkan mereka pergi.”Wyatt memohon sambil mencoba menyalahkan Harvey York.“Apa yang kau mau, Johnson? Bukankah kau sudah kuberi ampun? Apa kau tidak mengerti yang baru saja kukatakan?”Zayn bertanya dengan marah sambil mencekik Wyatt.“Ya! Saya mengerti!” Wyatt mengangguk meminta maaf.“Kalau begitu enyahlah atau aku akan menghajarmu,” ancam Zayn.“Ayo kita pergi saja, Wyatt,” kata Cecilia Zachary sambil menahan air matanya.“Sayang, semua akan baik-baik saja, serahkan padaku.” Harvey berkata pada Mandy Zimmer sambil tersenyum, seolah-olah
”Bagaimana jika kau membiarkan istriku dan teman-temannya pergi, sementara aku jadi teman bermainmu sebentar, apa kau punya nyali untuk itu?” tawar Harvey York.“Tentu saja.” Zayn Lewis membalas dengan wajah serius karena dia tidak terlalu ingin banyak orang melihat rencana apa yang akan dia lakukan pada Harvey.“Kaulah penyebab ini semua Harvey, ini bukan lagi urusan kami!” Cecilia Zachary berteriak sambil menarik Mandy Zimmer keluar dari ruangan itu.Wyatt Johnson pun mengikuti para wanita dan langsung menutup pintu karena takut Zayn mungkin akan berubah pikiran.Ketika Mandy sadar dari rasa terkejutnya, dia menyadari dirinya telah berada di luar restoran bersama Cecilia dan Wyatt.“Tidak! Aku akan kembali ke Harvey!” Mandy berkata dengan suara panik.Mandy tidak pernah terpikir bahwa suaminya yang tidak berguna itu akan membela dirinya dalam situasi tadi.“Apa kau sudah gila Mandy? Kau tidak akan bisa keluar lagi dari sana kalau kau kembali!” Cecilia dengan segera menyanggah.
Semua orang di ruangan itu takjub dengan apa yang baru mereka lihat, termasuk para penjaga keamanan saat Zayn Lewis berlutut pada Harvey York.“Maafkan saya, saya tidak tahu siapa anda. Tolong ampuni saya.”“Tolonglah…”“Ini semua salah saya. Saya benar-benar minta maaf…”Zayn meminta maaf sambil terus menerus memukuli wajahnya sendiri hingga terlihat bengkak seperti ikan buntal.“Tolonglah, beri saya kesempatan yang lain!” Zayn mengemis saat dia yakin bahwa Harvey adalah CEO dari York Enterprise yang baru. Zayn tahu dia akan kehilangan segalanya dengan sekejap jika dia tidak bisa membujuk Harvey, seperti betapa mudahnya jika dia dipromosikan oleh perusahaan York.“Apa yang kau lakukan Tuan Lewis? Mengapa kau berlutut pada sampah yang tidak berharga ini?” tanya anak buahnya, sambil berusaha menarik Zayn untuk berdiri.“Cepat berlutut, sialan!” Zayn berteriak sambil menampar anak buahnya dan menendangnya ke lantai.“Jika kau berani berbicara sepatah kata lagi, aku tidak segan un
”Aku kira kau ingin menghajarku?” tanya Harvey York.“Saya salah!” balas Zayn Lewis sambil mengambil pisau untuk memotong steak dan menusukkan pisau itu sendiri ke telapak tangan kirinya.Zayn berteriak kesakitan sambil tetap mempertahankan posisinya di lantai, berharap Harvey bisa mengampuninya. Setelah melihat itu, Harvey perlahan berdiri dan menepuk kepala Zayn sebelum meninggalkan ruangan.Setelah Harvey pergi, Zayn berdiri dengan tatapan mengerikan di wajahnya sambil menatap punggung Harvey karena Harvey akan menjadi mimpi buruk yang baru baginya mulai saat ini. Harvey keluar dari restoran dan melihat dua orang polisi berjaga disitu.“Suamiku!” teriak Mandy Zimmer sambil berlari kencang menuju Harvey.“Aku senang kau baik-baik saja!” kata Mandy lega.“Tentu aku baik-baik saja!” balas Harvey dengan tersenyum.“Hm, kau harus berterima kasih pada istrimu karena sudah memanggil polisi kalau tidak kau tidak akan bisa keluar dari sana tanpa luka, dasar sampah tidak berharga!”