Setelah keluar dari vila, Harvey mencoba menghubungi Yvonne lagi. Kali ini, panggilan itu dijawab dengan cepat. Di sisi lain, Yvonne Xavier menjawab dan meminta maaf, “Tuan York, saya tadi di parkiran basement, ponsel saya tidak ada sinyal,""Tidak apa-apa, kau bisa menjemputku sekarang," kata Harvey dengan tenang. Karena dia tidak punya tempat untuk tinggal malam ini, maka dia berencana untuk bermalam di kantornya."Oh? Baiklah, anda di mana Tuan York? Aku akan segera ke sana." Yvonne terpaku selama beberapa detik namun kemudian segera merespon dengan sigap.Harvey memberitahu alamatnya sebelum menutup ponselnya. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, sebuah Ferrari merah berhenti di sisi Harvey dan jendela mobil diturunkan. Tidak tahu sejak kapan Yvonne berganti pakaian dengan atasan jaket kulit dan rok mini, dia memandang Harvey, "Tuan York, saya tadi baru saja mau pergi ketika anda menelepon, jadi saya tidak sempat ganti baju”"Tidak apa-apa, apakah aku mengganggu waktu pribadi
Wyatt Johnson yang berada di belakangnya lalu berjalan kedepan dan berkata sambil tersenyum, “Wanita ini tampak asing. Kau mungkin seorang pendatang. Nona, siapa namamu? Ada beberapa orang di Niumhi yang suka bermain-main. Kau harus berhati-hati, jangan main-main dengan mereka, mereka menjijikkan. Jika kau butuh sesuatu, Nona, saya bisa membawamu keliling area perbelanjaan ini. Saya manajer Restoran Northland dan saya sangat mengetahui secara detail dengan area ini."Jelas sekali, jika Wyatt sangat tertarik dengan wanita cantik seperti Yvonne Xavier yang kebetulan juga mengendarai Ferrari. Menurutnya, wanita itu pasti memiliki status yang luar biasa. Jika pria selevel Harvey saja bisa memacari Yvonne, Wyatt berpikir bahwa dirinya juga pasti bisa mendapatkan kecantikan dan kekayaan wanita itu.Awalnya, Harvey tidak ingin meladeni mereka, tetapi keduanya terlalu menyebalkan. Dia mau tidak mau melirik Wyatt dan berkata, "Hai Johnson, bisakah pelayan restoran sepertimu berhenti membual t
Yvonne terlalu malas untuk menegur Cecilia. Sebaliknya, dia memelototi Wyatt dan berkata, “Masa bodo! Kau pantas dipukul. Cuma pelayan restoran saja yang berani membual di depanku? Mulutmu sama kotornya dengan toilet, siapa lagi yang aku harus pukul jika bukan kau?!”Amarah Yvonne kemudian agak mereda. Tadi itu dia kelepasan dan langsung menggertak Wyatt.Orang-orang di sekitar berdecak kagum."Parah, marah sekali lho dia!"“Dia benar-benar jagoanku, aku suka wanita yang tangguh!”“Orang biasa sih tidak pantas dapatkan wanita seperti dia. Orang-orang seperti kita hanya bisa memimpikannya "Mereka yang berkumpul mulai menggerutu, tetapi mereka tidak berani mengatakannya kencang-kencang. Jelas, mereka takut Yvonne akan menamparnya jika dia mendengar apa yang mereka ucapkan.Kemudian, ketika tidak ada yang memperhatikan, Yvonne melirik Harvey yang sedang bersandar pada mobil. Dia hanya merasa lega saat melihat sudut bibir Harvey melengkung dan tersenyum kagum.“Sombong! Ini hak pribadiku m
“Nona, apakah kau tidak dengar? Biasanya, aku akan meluangkan waktuku untuk main-main denganmu, tapi hari ini mood-ku sedang jelek… ”Zayn menyipitkan matanya. Dia samar-samar bisa melihat tubuh seksi Yvonne dan wajah cantiknya yang sempurna. Meskipun dia merasa tidak asing, dia tidak terlalu peduli tentang itu.Wyatt yang berada di belakangnya tertawa sampai-sampai badannya membungkuk ke depan dan belakang.Mendengar tawanya, Zayn menyipitkan matanya dan memandang sosok buram yang bersandar di mobil tak jauh dari situ. Dia tertawa sinis dan berkata, "Wyatt, mau kita apakan pria brengsek itu?"Wyatt masih melihat tatapan acuh tak acuh Harvey York, amarah melonjak seketika di hatinya. Dia memelototi Harvey dan berkata, “Kita ini orang-orang yang beradab. Mari beradab hari ini. Biarkan saja dia berlutut, menyembah kita dan panggil aku dengan sebutan Tuan juga!”“Hei bocah, kamu dengar itu? Berlutut, kalau tidak kamu akan menerima konsekuensinya.” Zayn memberi isyarat dengan tangannya
BHUK!Tendangan itu mendarat di wajah Zayn. Itu adalah tendangan yang indah dan semua orang terpesona olehnya.Zayn langsung terlempar ke udara. Dia berputar beberapa putaran di udara sebelum menabrak taman bunga di pinggir jalan.Dengan menyaksikan adegan ini, semua orang tercengang. Bahkan para penjaga keamanan itu tercengang.“Wanita cantik ini luar biasa!”“Dilihat dari kemampuannya, dia setidaknya sabuk hitam Taekwondo, kan?”Setelah tertegun sejenak, satpam itu kemudian bergegas ke arahnya dengan ganas satu per satu. Mereka tidak punya pilihan karena bos mereka dipukuli, mereka tidak mungkin hanya berdiri di sana dan menonton."Berhenti! Semuanya berhenti! ”Meski gigi Zayn sudah patah, dia hampir mati ketakutan. Ketika Yvonne berbicara, dia akhirnya mengenali wanita cantik ini! Sekretaris CEO York Enterprise! Kemudian, dia tersandung saat mencoba berdiri dan dengan cepat berjalan ke sisi Wyatt. Dia memberinya tamparan keras di wajah Wyatt saat Wyatt masih shock dengan se
"Tuan Lewis… Tidak, tidak, tidak… Kak Lewis…” Wyatt Johnson enggan menerimanya. “Kau lupa apa yang kau katakan padaku sore ini? Kau bilang aku bisa berada di bawah lindunganmu, kau sendiri yang bilang."Zayn Lewis gemetar ketakutan. Dia menegur, “Di bawah perlindunganku?! Penjaga, pukul dia! Jika dia tidak terkapar malam ini, kalian semua akan dipecat!"Para penjaga keamanan bingung. Plotnya terlalu rumit, mereka tidak bisa memahami situasinya!Zayn tidak puas. Dia menatap Yvonne Xavier dengan hormat. Ketika dia melihat tatapan dinginnya, dia menggigil. Dia berkata, “Apakah kau buta? Apa kau tidak tahu siapa wanita ini? Dia adalah atasanku, dan kau meminta aku menghajarnya!""Apa?!"Para penonton tercengang.Bahkan Wyatt lupa menjerit, dia memandang Yvonne dengan kaget dengan mulut ternganga.Orang seperti Zayn sudah terkenal jagoan di area ini, wanita ini bahkan atasannya, jadi membayangkan betapa hebatnya dia!.Dia bahkan berani menggodanya...Seluruh tubuh Wyatt gemetar. Ma
“Istrimu, istrimu…” Wyatt Johnson berkata dengan gigi terkatup.“Anak baik!” Harvey setengah jongkok dan menepuk pipi Wyatt. “Sekarang kau tahu bahwa orang bisa sukses dengan menjadi pria simpanan. Dengan berlutut di hadapan orang melarat sepertiku, kamu bahkan lebih buruk dari itu!"Setelah menyelesaikan kalimatnya, Harvey terlalu malas untuk melihat Wyatt. Dia berbalik dan pergi. Dia masih harus membeli ponsel, untuk apa membuang-buang waktunya disini?Yvonne memelototi Zayn dan dengan cepat mengikuti Harvey tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“Tarik bocah ini pergi, patahkan kakinya dan lempar dia ke pintu masuk rumah sakit!” Zayn berteriak dan terhuyung-huyung berdiri."Tidak! Jangan!" Wyatt meratap.Lalu Cecilia, tidak ada yang tahu ke mana dia pergi, tidak ada gunanya dia bersama Wyatt.***Beberapa saat kemudian di pintu masuk rumah sakit, sesosok dengan kaki patah terlempar dari sebuah van. Wyatt mengangkat tangannya dan menatap langit dengan tatapan mengerikan. “Harvey
Yvonne mengikutinya dari belakang dan menarik perhatian semua orang.“Tuan, tadi.... tanggung jawab saya. Mulai sekarang, saya pasti akan mengajari bawahan saya dengan baik. "Yvonne memperhatikan bahwa Harvey hanya berkonsentrasi pada ponsel yang ingin dibeli. "Kau yakin?" Harvey berbicara dengan acuh tak acuh, "Ini bukan pertama kalinya."Yvonne merasa gagal. Dia berkata, “Tuan, maafkan saya untuk kali ini. Anda memberi saya kehidupan yang saya miliki sekarang dan saya selalu setia kepada anda. Saya mohon beri saya kesempatan lagi. Saya mohon."Harvey berbicara dengan acuh tak acuh, “Sebenarnya, aku tidak pernah menyalahkanmu. Selama bertahun-tahun ini, kau telah bekerja untuk keluarga York dengan sungguh-sungguh. Bukan tugas yang mudah juga untuk membangun fondasi bagi perusahaan ini. Namun, apa kau tidak terlalu memanjakan anak buahmu?”"Saya berjanji tidak akan ada yang kedua kalinya," Yvonne berbicara dengan lembut.“Selesaikan semuanya, kita tidak akan punya waktu untuk me