Share

Pandangan Matanya Menghancurkan Jiwa

Azzrafiq merasa lega karena sudah mengantar Magika ke klinik meskipun luka memarnya tadi di klinik hanya ditindak dengan dioles salep saja, tapi hatinya sudah lega karena sudah tanggung jawab pada Magika. Dia mengantar wanita itu ke parkiran, memastikan lagi, apa wanita itu bisa membawa motornya sendiri dengan tangan yang memar?

"Aku bisa kok Azz, lihat nih." Kata Magika seraya memegang stang scooter vesvanya, meskipun sebenarnya ada rasa ngilu di tangan yang memar karena adanya tekanan untuk menancapkan gas.

Azzrafiq ingin percaya pada Magika, tapi rasanya tak gentle jika membiarkan wanita itu pulang sendirian dengan tangan yang terluka karena dirinya, apalagi hari sudah gelap. Lagi pula dia tak keberatan untuk mengantar Magika pulang.

"Aku anterin kamu pulang ya Gee." Kata Azzrafiq.

"Terus nanti kamu pulangnya gimana coba? Aneh-aneh aja, aku bisa kok Azz."

Azzrafiq menggendong tubuh Magika, agar wanita itu berpindah dudukya jadi di belakang, tentu saja Magika protes tapi tak dihirau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status